Jumat, September 11, 2009

Diselamatkan Jilbab dari Makanan Haram

Jum'at adalah hari merenung...hehe.. Mungkin karena tiap Jum'at suasananya jadi lebih religius, jadi ada aja yang mampir untuk jadi bahan renungan.
Yang satu ini berasal dari pengajian bareng Ustadzah Astri Ivo di Majelis Taklim Al Dzakira bulan April 2009, tapi baru kepikir sekarang...karena Pak Fed membawa Majalah edisi khusus tentang Halal dan Haram di Sekitar Kita.

Ceritanya, Ustz. Astri Ivo terlambat datang ke arisan bareng teman-temannya yang diadakan di Plaza Senayan. Yang lain sudah mencicipi makanan pesanan masing-masing...makanya beliau pun langsung memanggil seorang pelayan resto dan minta agar dibawakan hidangan sesuai yang dimakan oleh temannya yang kebetulan juga seorang artis terkenal namun belum berjilbab..." Ya udah deh Pak, tolong saya pesan yang seperti ini ya..." begitu katanya. Menunya adalah masakan Jepang.. di luar dugaan sang pelayan menginterupsi dan bilang
"Maaf ibu, ibu mungkin tidak bisa pesan yang itu..".
Bu Ustz heran "Ee kenapa, itu kan beef teriyaki?"..
"Iya bu, tapi itu dimasak menggunakan arak Jepang, ada alkoholnya.."

Beliau berpikir, wah, alhamdulillah untung saya diberitahu...jadi tidak jadi deh kemasukan barang haram. Temannya yang artis tadi merasa kesal kenapa ia tidak diberitahu sebelumnya. Mungkin karena ciri Islam tidak lekat padanya..sehingga si pelayan tak tahu agamanya. Mungkin juga si pelayan sungkan memberitahu, iya kalau tanggapannya bagus kalau malah dianggap sok ikut campur malah berabe. Serba salah kan jadinya.

Banyak juga yang pernah mengalami hal seperti ini kan? Ternyata jilbab menjadi ciri agama Islam yang telah menolong kita dari memakan makanan yang haram. Orang yang berjilbab dianggap lebih serius menjalankan perintah agama, sehingga ada semacam tanggung jawab moral dari mukmin lainnya untuk saling mengingatkan bila ada sesuatu yang haram yang mendekati kita.....

Sebagaimana tercantum dalam QS Al Ahzab : 59
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin : "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Sering juga kejadian, tempat makan favorit kita selama ini ternyata menjual makanan yang mengandung barang haram dan kita baru diberitahu setelah kita datang dengan memakai jilbab atau kebetulan mengajak kerabat yang mengenakan jilbab. Jadi kalau penampilan kita teteup aja...ya ga bakalan diberitahu..

Padahal Rasulullah mengingatkan : "Setiap jasad yang tumbuh dari makanan yang haram, maka api neraka lebih utama membakarnya." (Riwayat Ath-Thabrani).. Naudzubillahi min dzalik..

.....Ya Allah, cukupkan untukku dengan apa yang Kau halalkan dari apa yang Kau haramkan. Dan cukupkan aku dengan fadhilah-Mu, dari selain-Mu".... Amin.