Selasa, April 20, 2010

UST. H. HARI MOEKTI - Estetika Wanita Muslim

UST. H. HARI MOEKTI

Pengajian Al Dzakira
Senin, 19 April 2010

Pembukaan:
Jawablah salam dengan utuh, karena memenggal jawaban salam sama dengan mengubah artinya. Assalamualaikum ( artinya : Keselamatan untukmu) jangan disingkat Samikum, karena artinya menjadi: Celaka / kecelakaanlah untukmu.. Jawaban yang benar : Wa alaikumussalam. Kalau mau lebih lengkap ditambahi Warahmatullah (dan kasih sayang Allah) dan Wabarakatuh (dan kebarokahan kehidupan).

Ada 3 macam celaka :
1. Celaka fisik : tenggelam, tertusuk duri, terluka pisau, dll.
2. Celaka akhlaq : orang yang berbuat dosa (zina, ghibah, pembunuh, dll.)
3. Celaka akidah : orang yang percaya pada peramal, percaya rezekinya datang dari ziarah kubur, sembuh karena orang pintar, dosa syirik lainnya.

Yang no.2 asalkan dia masih beriman, perginya ke neraka dulu, bisa masuk surga bila Nabi SAW memberi syafaat kepadanya bila dimasa hidupnya tergolong orang yang mencintai Rasulullah dan telah bertobat habis-habisan sebelum wafat. Bila tidak ya kekal di neraka.
Yang no.3, ia kekal di neraka.

Tema : Estetika Wanita Muslim

”Dunia itu perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah isteri yang sholeha”. (HR. Muslim).
Jadi isteri yang sholeha jauh lebih berharga dari harta emas permata, berlian yang melimpah ruah, jabatan yang tinggi dan kekuasaan yang diidamkan kebanyakan manusia.

Untuk menjadi wanita sholeha/ mendapatkan anak yang sholeha, cantik dan idola ada syaratnya :
1. Meyakini wahyu sebagai landasan hidup (Mushodddiqon).
2. Mengendalikan nafsunya dengan Al Qur’an (Hashuron).
3. Hasilnya menjadi sholeha.

Ad1). Orang seperti ini mendasari perilakunya dengan apa yang dituntun oleh Al Qur’an, bukan apa yang jadi pendapat umum. Dia pun hanya takut kepada Allah.

Ad2). Nafsunya dikembalikan pada apa hukum yang diatur oleh Al Qur’an, Hadits, ijma Sahabat, Pendapat Ulama, Qiyas. Yaitu mana yang : Wajib, Sunnah, Mubah, Makruh, Haram.

Ad 3). Jangan menggunakan perasaan, ikuti saja aturan syariah. Allah tidak menghisab perasaan kita tapi apakah kita patuh atau tidak pada perintah-Nya.

Contoh kasus:
1). Tentang Poligami

Dalam Al Qur’an, poligami ada dibolehkan, jadi hukumnya mubah.
Bukan wajib, sunnah, makruh, atau haram. Jadi ibu-ibu tak boleh antipati pada orang yang melakukan poligami, bisa-bisa kita termasuk orang yang menentang aturan Al Qur’an, yang ujungnya menentang Allah. Daripada suami ibu berselingkuh / berzina, lebih baik ia berpoligami. Bila ibu tahu malah mendiamkan (Ah, untung suamiku cuma selingkuh..) ibu pun berdosa. Masalah si suami bisa berlaku adil apa tidak, itu tanggung jawab ia kepada Allah bukan kepada kita. Apakah si isteri rela dipoligami atau tidak, itulah ujian keimanan Allah kepadanya.
Zaman sekarang, hanya lelaki bermental rendahan saja yang berkata, ”Ah, daripada saya berzina terus ya lebih baik saya menikah lagi.”

Isteri tidak boleh minta cerai pada suami yang sholeh, namun kurang kaya, kurang tinggi jabatannya, tapi kalau suaminya dzalim, isteri boleh minta cerai dengan mengembalikan mahar. Supaya wanita dapat membentuk lagi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.

2). Tentang Ghibah / Menggunjing Orang Lain

Sekali bergibah, pembersihannya 50.000 tahun di neraka. Kita akan disuruh makan bangkai saat di akhirat nanti. Bergunjing adalah mengatakan sesuatu yang bila didengar oleh orang yang digunjingkan, maka ia akan tersinggung.
Jangan sekali-kali menggunjingkan orang lain. Bila tahu dan diajak bergunjing, ditutupi saja. Namun bila Anda kenal pada orang yang berbuat buruk itu, Anda wajib menasehatinya secara empat mata dengan baik-baik supaya ia bertobat. Bila tidak kenal atau tidak mampu menasehati ya sudah, dilarang saling komentar dengan orang lain.
Wanita banyak menjadi penghuni neraka karena 1). Suka mengeluh dan 2). Suka bergunjing.

Kecantikan Wanita Muslim
adalah inner beauty yang ada dalam dirinya. Ia mempunyai perilaku Isalmi dalam setiap kehidupan yang dilandasi dengan aturan Allah.
Boleh saja ia memiliki segala kecantikan fisik dan kecerdasan yang membuatnya gampang sukses dalam kehidupan. Sehingga ia menjadi dokter, pengusaha, dosen, dll. Tapi sebagai wanita muslim ia menghasilkan karya yang sesuai dengan tuntunan Islam. Contohnya, arsitek yang membuat kolam renang khusus muslimah, mushola bagus di setiap mall dengan tempat wudhu terpisah pria/wanita, dokter yang meresepkan obat yang halal, dll.

Wanita sholeha janganlah bersikap tabaruj, yaitu berhias berlebihan untuk orang lain (selain suami) dengan niat pamer dan ingin dipuji. Termasuk tabaruj : mencukur alis dan melukisnya / mentatonya, lipstik tidak sewarna bibir yang menor / manyala, mewarnai mata dengan eyeshadow menyolok. Tanyalah pada diri sendiri saat berdandan, untuk siapa dan untuk apa anda berdandan berlebihan, karena sesungguhnya Allah mengetahui dan mencatat niat kita. Hati-hati dengan lipstik yang haram karena mengandung zat dari lemak babi.

Q & A :
Q : Bagaimana dengan vaksin meningitis untuk syarat pergi umroh / haji ?
A : Kalau memang haram, karena serumnya mengandung darah babi, ya wajib ditinggalkan. Supaya kita tidak menjadi orang yang bebal menerima petunjuk agama. Cari vaksin yang halal, atau perkuat daya tahan tubuh dengan cara lain supaya tidak gampang sakit saat di Makkah . Demikian pula anak2 kita, hindari memakan yang haram supaya gampang mendidiknya.

Q : Bagaimana kok ustad bisa beralih dari seorang penyanyi terkenal jadi ustad seperti saat ini ?
A : Dulu walaupun harta berlimpah, hidup saya tidak ada ketenangan. Yang diinginkan bagaimana supaya saya bisa tetap terkenal, bisa tetap dipuji-puji orang, bagaimana supaya kaset selalu laris. Timbul rasa iri bila penyanyi lain sukses walaupun didepannya kita saling senyum. Sampai suatu saat dinasehati seseorang bahwa saya hidup seperti lilin.. Menerangi dalam arti menghibur orang lain tapi badan saya akan habis terbakar di neraka. Saya jadi berfikir apakah yang saya lakukan salah? Saya mulai merenung dan mencari lalu mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh. (Ust sempat menyanyikan potongan lagu hitsnya ’Ada Kamu’ dan ’Kegelapan’ yang disambung oleh ibu-ibu Majelis Taklim – banyak penggemar lama juga ternyata...)