Selasa, Agustus 28, 2012

Barang Bawaan Jemaah Haji

-->Info ini mungkin berguna buat anda yang sedang mempersiapkan keberangkatan ke tanah suci tahun ini. Tulisan ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya berangkat haji tahun 2011 lalu.. Semoga bermanfaat yaa.

Buat wanita, masalah pakaian sangat penting..maklumlah secara naluri wanita ingin selalu tampil rapi dan apik. Mungkin kalau dituruti malah inginnya membawa pakaian satu lemari untuk ke tanah suci. Namun tentu saja selain tidak mungkin kerumitannya adalah kita akan menghadapi masalah koper kelebihan beban, dan tak ada tempat untuk membawa oleh-oleh di saat pulang...hehe. Selain itu sepertinya tugas wanitalah menyiapkan makanan kering dan pernak pernik lainnya. Jadi, berdasarkan pengalaman kami yang dibawa sebaiknya adalah :
 
1.   Al Quran
Al Quran tafsir yang nyaman dan tidak terlalu besar sangat penting dibawa dan dibaca kapan saja saat ada masa lengang.
2.   Pakaian putih : 3 stel.
Pakaian putih cocok untuk saat-saat ihram..sebetulnya untuk wanita tak ada aturan harus berwarna putih saat berihram. Namun menyesuaikan dengan pria yang memakai 2 lembar kain ihram putih, tentu akan lebih khusyuk bila saat berihram di Hari-hari Arafah hanya ada warna putih. Oya, selain putih, negara2 Timur Tengah lebih menyukai warna hitam untuk pakaian wanita. Berlaku untuk semua kegiatan di luar rumah baik beribadah maupun ke mall.
Pakaian luar bentuk Gamis lebih baik, namun tetap harus disertai dengan celana panjang putih yang sopan. Satu stel meliputi : baju yang panjangnya menutupi betis, celana panjang putih / hitam / warna gelap, kerudung, kaus kaki dan sarung tangan. Berhati-hatilah untuk menjaga aurat selama keadaan berihram, yang hanya boleh dibuka di dalam kamar mandi saat kita sendirian. Hal ini untuk mencegah supaya kita tak terkena dam/denda satu ekor kambing.
3.   Pakaian Bebas : 3 stel
Pakaian Bebas bisa dalam bentuk gamis dan tunik. Perlu diperhatikan agar panjang baju atasan yang dibawa melebihi betis dan berlengan panjang agar tetap sopan. Aurat juga meliputi bentuk tubuh, jadi sebaiknya baju yang dibawa juga tidak tembus pandang dan tidak ketat. Terkadang kita abai akan hal ini padahal kita sedang beribadah dan tempat yang kita kunjungi adalah Masjid-masjid yang paling suci di muka bumi. Setidaknya kita turut menjaga kesucian dari dua tempat ini dengan berpakaian yang selayaknya.
4.   Pakaian Tidur : 2 buah
Pakaian tidur yang dibawa bisa setelan kaus lengan panjang dan celana olahraga yang tidak ketat. Bisa juga daster lengan panjang ditambah bawahan celana kaus yang panjang. Keluar kamar menuju kamar mandi pun tetaplah berusaha menjaga aurat.
5.   Kaus Kaki : 10 buah
Jumlah kaus kaki yang kita butuhkan mungkin tak sebanyak ini, tapi kaus kaki akan cepat berbulu dan kotor sekali karena sehari-hari kita tidak akan keluar kamar tanpa lupa memakainya kecuali ke kamar mandi di hotel. Juga karena dipakai thawaf, kaus kaki cepat sekali rusak. Yah, kalau ada teman (pasti selalu ada) yang membutuhkan di saat kita punya lebih, tentu tak ada salahnya kita memberi.
6.   Mukena : 2 stel
Mukena adalah pakaian resmi kita ke masjid. Jadi usahakan yang tak banyak hiasan, payet, atau rimpel. Yang sederhana lebih baik, supaya menjaga kekhusyukan saat sholat.. Di Masjidil Haram kita bisa melihat aneka warga dunia yang datang dengan pakaian khasnya masing-masing. Hanya jamaah Indonesia yang pakaian dan mukenanya bergaya dan dalam bentuk aneka ragam. Negara lain malah tampilannya diseragamkan dan sangat sederhana. Jemaah dari Iran hanya memakai seragam selubung hitam, kadang putih di hari tertentu. Dari negara timur tengah lainnya juga hitam, bahkan demikian juga jamaah dari Amerika Serikat dan Inggris memakai warna hitam. Apalagi jemaah dari Afrika, mereka memakai jubah warna warni yang seragam sesuai distriknya dan bersarung batik afrika untuk bawahannya. Jadi ingat ada yg dari Nigeria distrik Kano berwarna kuning, dan dari distrik Yobe berwarna biru. Dari Turki , jamahnya memakai jas panjang coklat muda dan kerudung buatan Turki yang cantik-cantik. Malaysia memakai seragam putih untuk mukena dan gamis hitam sebagai dalaman. Sungguh pengalaman yang menyenangkan bisa memandangi aneka manusia yang ada di Haram. Subhanallah....tak ada kata yang terucap selain takjub pada Kekuasaan allah Ta’ala.. Wah kalau begini suka timbul pertanyaan, jadi mukena yang mewah seharusnya tidak perlu dimiliki yaa..?
7.   Handuk besar : 1 untuk di Mekkah
8.   Handuk kecil : 1 (untuk di Arafah, dan di Madinah lebih praktis pakai yang kecil juga untuk ganti bila yang besar kotor)
9.  Alat semprotan wajah. Berguna untuk memberi kesegaran di waktu cuaca panas luar biasa saat di Arafah dan bisa untuk minum  juga untuk wudhu bila di Masjidil Haram kita duduk jauh dari toilet.
10.   Peralatan Toiletris : kalau membawa sabun cair pilih yang ukuran kecil saja 100 ml di tas tenteng. Kalau di bagasi ukuran besar masih dibolehkan.
11.   Kosmetika
Jangan lupakan pelembab untuk wajah dan bibir karena cuaca yang sangat kering akan melukai bibir yang tidak dilindungi. Juga body lotion ekstra untuk selalu dipakai di cuaca yang sangat dingin maupun musim panas yang kering. Ini akan menjaga kadar kelembaban di kulit, sehingga kulit kita tidak akan kering dan pecah2 di sekujur tubuh. Umumnya sebagian besar jamaah pria malas menggunakan body lotion dan akibatnya mereka mengalami kulit pecah terkelupas atau alergi dingin yang membuat kulit bentol2 besar seperti biduran atau gatal di seluruh badan seperti yang dialami suami saya dan bahkan ada jamaah yang kulitnya sampai luka berdarah saking keringnya.
Lipstik boleh dipakai saat acara ziarah, namun janganlah menggunakan warna yang mencolok..seperti merah membara..ungu..pink tua..fuchsia.. Pilihlah warna yang soft dan nude sekedar supaya wajah tidak pucat. Secara umum saya tidak menggunakan lipstik, hanya pelembab bibir saja.  Demikian juga tidak untuk rias mata yang berlebihan, bukankah kita berniat untuk ibadah di sana ?
Siapkan krim wajah yang mengandung SPF yang cukup untuk menahan panas matahari. Biasanya SPF 20 sudah cukup besar, karena bila menggunakan jumlah SPF diatas itu wajah kita akan terasa lengket. Siapkan juga krim malam untuk memberi nutrisi pada wajah saat kita tidur.
12.   Sabun Cuci / detergent dan pelembut pakaian sachet
Di Makkah kita bisa mencuci baju dan menjemur. Namun di Madinah lebih baik berhemat dalam pemakaian baju karena kita ditempatkan di hotel berbintang empat yang tidak ada tempat untuk menjemur . Toh di Madinah Cuma 9 hari, baju yang ada dimanfaatkan secara efektif betul. Ada sih tempat menjemur di kamar mandi, tapi sangat terbatas. Cukup untuk pakaian dalam saja. Jadi tergantung kesepakatan dengan teman sekamar saja enaknya bagaimana. Di Madinah kami mengalami cuaca yang sangat dingin sehingga tak berkeringat..jadi baju lebih awet bersih...yah lumayan menghemat tenaga untuk mencuci. Di Arafah dan Mina, mohon jangan mencuci..di dalam kamar mandi.... kecuali sangat terpaksa atau kalau mau mencuci pilihlah jam yang sepi. Misalnya jam 11 malam - 2 pagi. Yang mengantre di depan kamar mandi dan tempat wudhu begitu banyak, rasanya tidak tega untuk berlama-lama di dalam kamar mandi..
13.   Hanger baju secukupnya
14.   Tali jemuran
15.   Peniti untuk menjemur pakaian.
16.   Sabun cuci piring dan sabutnya.
17. Piring makan, sendok, gelas (ini semua bisa juga dibeli di Tanah Suci)
18. Pantyliner. Di apotik dan toko di Makkah ada, tapi harganya jauuuh lebih mahal. Sedangkan pembalut wanita harga disana masih masuk akal, jadi bawa secukupnya saja untuk disimpan di koper kecil saat bepergian.
19.   Obat luka dan plester.
20.   Obat-obatan dan Vitamin
Bawalah obat flu dan batuk yang biasa anda konsumsi dalam jumlah ekstra. Karena batuk pilek adalah penyakit yang umum dialami jamaah haji akibat cuaca yang ekstrim dan kondisi yang berbeda dengan di tanah air. Jadi kalau ada obat lebih kita bisa saling berbagi. Selain itu, obat sakit kepala/migrain, diare, tolak angin adalah jenis yang paling sering kami konsumsi.
21.   Buku-buku yang berkaitan dengan ibadah haji. Bagi wanita ada saja saat untuk membaca buku terutama saat jeda sholat karena ada menstruasi. Dengan membaca buku yang berkaitan tersebut ibadah haji akan terasa bermakna dan syahdu karena kita mengetahui sebab dan alasan mengapa kita disuruh melakukan ritual haji dan paham mana tempat-tempat yang dikhususkan.

22.   Makanan
Sebagaimana disarankan oleh jamah haji dari masa ke masa, makanan yang selalu ada adalah rendang kering.. Hm, kami meminta ibu secara khusus untuk membuatkan rendang paru, makanan favorit keluarga kami, dan juga rendang daging. Kami juga membawa bumbu pecel buatan ibu...Ternyata laris manis. Sebagai tambahan bumbu saat makanan dari jatah makan haji kurang menimbulkan selera bumbu pecel dan kecap manis adalah juaranya...hehehe.. Oya, jangan lupakan abon..ini penolong banget saat badan rasanya begitu lelah dan tidak ingin makan yang berat, terkadang kami makan nasi atau mie dengan abon saja. Teman-teman jamaah lain membawa kering kacang dan teri medan, kering tempe, kering kentang...pokoknya yang judul depannya kering apalah... Ada juga jamaah yang niat banget memasak di Makkah, membawa terasi, beras, minyak goreng. Bumbu seperti bawang dan sayur ada dijual di minimarket terdekat. Bayam dan kangkung juga ada, diimpor dari Indonesia lho, jadi penampilannya sudah layu gitu deh... Saat makan bersama adalah saat yang menyenangkan karena kita bisa berbagi bekal dari tanah air dan kadang masak bersama-sama juga menjadi selingan yang bikin hati riang.
23.   Kelistrikan
Ada beberapa tempat yang menggunakan steker berkaki tiga, jadi kita perlu membawa sambungan steker dari benda listrik bersteker dua. Charger jangan sampai terlupa. Di Arafah kami menyediakan baterai ponsel cadangan, karena tidak ada tempat untuk men-charge batere HP, kecuali mungkin di tempat makan. Namun karena tempatnya sangat publik, dan agak ribet kalau bercampur baur pria dan wanita, lebih baik membawa batere cadangan. Di Makkah dan Madinah, banyak toko yang menjual alat listrik pemasak air, kompor dan panci listrik juga ada. Sebagian besar benda2 ini kami tinggalkan di tanah suci saat pulang, supaya tidak memenuhi koper sehingga ada tempat untuk oleh-oleh...hehe.
Secara umum, bawalah baju secukupnya, toh di Mekkah kita bisa mencuci. Sebagian besar jamaah wanita juga membeli baju-baju abaya Arab untuk tanda sahnya ke tanah suci... Perlengkapan lainnya juga seperlunya saja..disana banyak dijual dan di Makkah dan Madinah kita bisa bolak balik mampir ke supermarket terdekat untuk membeli keperluan kita.. 
Semoga dilancarkan semua ya ibadahnya...
Setelah umrah wajib saat kedatangan, diantara jamaah dari negara lain