Senin, Februari 18, 2013

Kutinggalkan Bayiku untuk Pergi Haji - 1

Assalamualaikum teman semua....

Sedang rindu Ka'bah jadinya ingin berbagi cerita deh...heee.. :)

Saat ini di sebelahku, Athira sedang tertidur pulas.... Hanya kata damaaai yang terlintas saat memandangi belahan jiwa sedang terlelap begini yaa.. Bersyukur satu hari terlewati dengan aman untuknya dan kami sekeluarga.. Membelai rambutnya sambil membisikkan untaian doa.. Mengecup harum kepalanya yang lembut..

Ga kebayang, saat Athira berumur 1 tahun, saat ia masih harusnya menikmati ASI seperti kakak-kakaknya yang full ASI 2 tahun, aku harus meninggalkannya untuk pergi ke tanah suci..

Ya, saat itu, adalah saat paliiing berat buat aku.. Perasaan terbelah antara ingin berangkat ke tanah suci menunaikan ibadah haji dan perasaan ingin selalu mendekap bayi perempuan lucu yang Allah titipkan sebagai anugerah sekaligus amanah buat kami..

Tahun 2008, tanggal 14 Oktober adalah saat kami mendaftarkan uang tabungan ke bank untuk mendapatkan porsi haji... Betul-betul saat bersejarah..Betul-betul harus menabung dan ga berani punya pengeluaran yang besar...bahkan liburan ... Pendeknya berhemaaat dan berhemat. Ibarat fokus sama tujuan pergi haji, jadi kebutuhan yang lain kecuali yang urgent ya dikesampingkan dulu.

Keinginan untuk menunaikan ibadah haji ini, timbul mulai dari mengantar saudara yang berangkat haji, dan terutama membaca buku-buku yang menceritakan betapa beratnya ibadah haji, penuh berdesakan, suasana tak enak, jalan kaki yang jauhnya ampun-ampun..., Jadi, lebih enak pergi haji saat masih muda.. saat badan masih kuat dan sehat..
Ah ide itu betul-betul beresonansi di kepala kami... Kepingin bener bisa ke Mekkah dan Madinah..

Saat mendaftar itu, anak kami masih dua orang... Rayhan dan Bintang.. Mereka sudah cukup besar, lalu ibuku masih sehat.. Minta ijin dulu juga lho sama ibu, mohon kerelaan beliau untuk kami repotkan momong cucu..
Lalu dapat info, bahwa kami dapat antrian 2 tahun...berarti 2010 kami berangkat.. Aku ingat saat dapat kabar itu, aku menangis sambil bersujud syukur..
Dua tahun lagi...dua tahun lagi aku akan berdiri di depan Ka'bah berpakaian ihram...
"Ya Allah, terimakasih Engkau mudahkan kami berjalan mendekat pada MU... Semoga 2 tahun ini semua keluarga kami sehat, supaya lancar perjalanan ibadah kami ini ya Allah", aku memohon sambil terbata-bata..

Siapa sangka, Januari 2010, aku mulai pusing dan mual terus...diperiksa ke dokter akhirnya Februari baru kelihatan  dan dinyatakan hamil... Aku dan suami bingung, harus gembira atau sedih, tapi kalau sedih kok seperti tidak bersyukur... Tapi, kami kan akan berangkat haji...?? Rasanya ekspresi wajah suamiku tampak bingung saat itu...
Inilah ujianku... mendadak aku sadar ujian untuk mereka yang mau berangkat haji, sudah datang pada kami.. Allah sedang menilai, bagaimana kami bersikap...
Sejak itu tak ada yang bisa kulakukan selain bermohon pada Allah agar bayiku sehat, aku pasrah pada kehendakNya,....mohon semoga kami semua tetap tenang dan bersyukur menghadapi semua ini..

Hari demi hari, aku mulai jatuh cinta pada janinku, gambar-gambar hasil USG, detak jantung dan tendangannya... Ada kendala juga di kehamilanku, aku mengalami Plasenta Previa dan janinku sungsang.. Tentu saja khawatir.. segala gaya sudah dicoba supaya tidak sungsang... Untuk menghibur hati kami berdua, aku berusaha mengaji dan alhamdulillah, aku dimudahkan untuk ibadah puasa dan mengkhatam Al Qur'an.. semoga kelak bayiku terbiasa membaca Al Qur'an juga..

Saat Athira lahir, ...ahh semua serba pertama untuknya... Pertama kali punya bayi perempuan, pertama kali aku disesar untuk melahirkan, pertama kali punya bayi lahir prematur, pertama kali punya bayi kecil banget cuma 2,4 kg... Kakak-kakaknya lahir normal, cukup umur dan rata-rata diatas 3 kg.. tapi alhamdulillah, ASI ku banyak dan Athira sehat.. dia bayi yang cantik dan lucu..

Aku merawat sendiri athira setelah pulih dari luka sesar.. Sambil mengurus keperluan anak yang lebih besar dan keperluan suami... Senang deh punya mainan boneka lagi...hehehe.. Athira ga begitu rewel kok..bahkan mengantar jemput kakaknya sekolah pun aku bawa di mobil.... Saat kelas manasik haji dimulai, Athira pun hampir selalu ikut..  Kemana-mana ikuuut ya nak, rasanya sayang betul kalau waktu bersama bayi terlewat tanpa ada aku bersamanya.. betul-betul jadi penghibur buat semua yang di dekatnya...

Hingga tiba saatnya berangkat haji... Antara sediiiih dan excited..
Hampir tiap malam aku menangis, membayangkan semua hal buruk yang mungkin terjadi pada ku dan suami, hingga mungkin kami ga pulang lagi bagaimana masa depan anak-anak...gimana nanti mereka saat kami tinggalkan selama 40 hari... segala macem deh.. Rasanya beraaaaat banget mau ninggalin bayi lucu ini dan anak-anak... Inilah ujian terbesarnya, lebih cinta mana? Pada anak apa kepada Allah SWT ? Bukankah kalau saatnya nanti kita dipanggil pulang, tak ada yang bisa menahan kita juga...

Sebagian besar orang memandang aneh aku pergi haji meninggalkan bayi begini.. Di keluarga ada juga yang menuduh aku ini ibu yang tega sama bayinya...atau kenapa ga umrah saja, biar lebih cepat.. Masih ASI kok bayinya ditinggal.. Aku cuma tersenyum saja.. Ya, aku cinta anak-anakku., tapi  panggilan untuk datang berhaji juga semakin kuat..sedangkan kita tak tahu umur kita kan,, Semua  kami niatkan hanya untuk mencari ridho Allah semata..
Kekuatanku hanyalah doa... Semoga semua keluarga kami sehat, anak-anak sehat dan perjalanan kami dimudahkan.

Aku juga menyiapkan berbotol-botol ASI beku.. Bahkan karena alasan menyiapkan tempat penyimpanan ASI beku yang cukup, suamiku rela membelikan kulkas yang besaaaar bagian freezer nya... Kegiatan menyimpan ASI beku dimulai saat dia berumur 8 bulan...sampai saat mau berangkat.

Lalu, gimana saat mau berangkat hajinya,....? Tunggu posting berikutnya ya temaaan...



tunggu posting berikutnya yaa.. :)

Klik link di bawah ini..

Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji - 2

Terimakasih banyak sudah membaca.
Semoga berkenan.