Selasa, Mei 27, 2014

Kutinggalkan Bayiku untuk Pergi Haji 2 - Waktunya Berangkat


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Apa kabarnya semua....

Terimakasih buat temen-temen yang suka dengan tulisan saya. Maaaf, lama baru bisa bikin sambungan tulisannya... Yah beginilah mamak-mamak soksibuk... Semua urusan mau dikerjain sendiri....

Ini tulisan saat berangkat. Agak panjang... moga-moga bisa dinikmati..dan bisa diambil hikmahnya..
In sya Allah.

Saya ingat tanggal 14 Oktober 2008, kami menyetor ONH ke Bank BNI di Bintaro. Lalu mengurus pendaftaran segala macem, dan saat dikabari kami sudah dapat nomor porsi haji, saat itu rasanya ada sesuatu yang berubah... Entahlah apa, tapi sepertinya kesadaran untuk pergi haji sudah semakin kuat. Seperti gabungan rasa gembira yang bercampur waspada... atau apa yaa.. ga bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ini sesuatu yang bikin senaaang dan bersyukur, sekaligus berharap pada Allah semoga semuanya dimudahkan. Gemetar berbisik... Allahuakbar ...kami akan bertemu Ka’bah.., Subhanallah bagaimana ya rasanya menatap Ka’bah untuk pertama kali. Ya Allah, kami akan tinggalkan anak-anak ini demi menunaikan kewajiban haji, mohon Engkau mudahkan dan jaga kami semua Ya Rabb. Belum apa-apa sudah mbrebes mili..
Selama setahun itu, persiapan dimulai... Kami ga pergi liburan yang jauh-jauh keluar kota, weekend juga banyakan di rumah, ga beli gadget atau alat elektronik,.. mengurangi acara makan dan jjs ke mall.. Bukan apa-apa sihh, tapi menghemat uangnya supaya bisa ninggalin sangu bagi keluarga dan uang saku selama di sana. Oiya, sebelum berangkat, kami lunasi semua uang SPP anak-anak, uang les, kewajiban sama asisten, asuransi, kebutuhan rumah, bahkan pakaian anak-anak pun dilengkapi... juga perbaikan yang bocor-bocor di rumah. Berusaha biar ga merepotkan keluarga di rumah.

Bulan Juni 2011 menjelang puasa Ramadhan, manasik haji dimulai... Athira bayi usianya 7 bulan selalu kami bawa kecuali saat pertemuan di Asrama Haji Pondok Gede. Kalau di tempat manasik, sebagian besar dia bareng saya...paling kalau lagi rewel athira digendong ayahnya,. Biasanya dia anteng kalo sudah sama ayahnya.. Athira memang anak ayah, wajah mereka pun mirip sekali. Mulai deh aneka pertanyaan timbul dari mana-mana. “Anak sekecil ini mau ditinggal ?” “Kenapa ga ikut haji plus, kan lebih singkat ?” “Tega nian kamu ninggalin bayimu !” “ASI nya bagaimana ?”... Belajar senyuuum aja dan kasih jawaban sebisanya, kalau masih diajak debat ya senyuum lagi aja..
Selesai Idul Fitri mulai beli pakaian haji dan perlengkapannya ke Tanah Abang. Lalu tahu-tahu saatnya berangkat. Pembimbing haji kami memilih untuk ikut di kloter yang akhir. Ini jadinya lucu, karena sebagian besar keluarga dan tetangga sudah tahu kami mau berangkat haji, tapi kok ga pergi-pergi juga. Mereka yang khawatir kami ini tertipu dan ga jadi diberangkatkan... Lama-lama jadi males keluar rumah, karena selaluuu ditanyain...”Lho bu, ga jadi berangkat haji yaaa ?” atau “Bu yang  itu sudah berangkat lho, ibu kok belum. Kenapa.. ? ” hehehe...

Saat mau berangkat itu, rasanya ngepak koper ga beres-beres. Suamiku lebih rapi orangnya... Yang mau dibawa ditulis di kertas, habis gitu kalau sudah masuk koper tinggal di kasih tanda checklist.. Boleh ditiru niih. Kalau aku sih, seingatnya aja, ini masuk, itu belum masuk, manalagi yaa yang harus masuk ..... makanya ga selesai-selesai... hehehe..
Bawaannya selalu kuraaang aja... Hari ini kurang sandal, besok tali rafia dan hanger baju, besoknya detergent sachet,  dan terakhiiiir tentu saja bawaan pamungkas.. rendang, teri kacang dan sambel pecel buatan ibu. Banyak-banyak berdoa ... moga-moga semuanya berguna dan ga ada yang penting yang tertinggal.

Waktunya untuk Anak-anak
Sewaktu liburan sekolah kami sempatkan ajak anak-anak jalan-jalan ke Kebun Raya Cibodas dan Taman Safari... Seneng banget di Cibodas, tempatnya dingiiin, halaman rumputnya luas dan ada kolam-kolam di bawahnya...


Foto atas, saat mengajak anak-anak ke TSI Cisarua dan foto bawah, mengisi liburan ke puspitek TMII.

Rasanya seperti di surga, kata Bintang anakku yang kedua....iya ya nak...seneng banget bikin foto disitu. Lalu dicetak dan dibikin album foto untuk mereka. Biasanya foto digital kan tetep aja tersimpan di komputer..
Kalau malam, kadang saya sempatkan cerita tentang tempat-tempat yang akan kami kunjungi dalam ibadah haji. Ada buku ensiklopedi haji yang dibeli ayahnya...dan kami baca bersama-sama. Rayhan, yang besar kadang baca sendiri... Lucunya Bintang ga sadar kalau kami akan pergi selama 40 hari. Kakaknya sih sudah ngeh... tapi Bintang seakan baru tersadar menjelang dua hari kami berangkat... dia bilang ,”Lho maa...40 hari itu lebih dari sebulan ya ... Waaah lama dong maa?” lalu mulai merajuk dan menangis. Yang selalu saya ingatkan sama anak-anak...untuk banyak berdoa. Supaya mama dan papa diberi kelancaran, biar bisa balik lagi dan kumpul lagi bersama-sama.. Doa anak yang sholeh itu akan menolong orangtuanya lho nak. Jadii harus rajin berdoa dan percaya Allah akan mengabulkan yaa ... Lalu kami berpelukan kenceng-kenceng.

Hari keberangkatan
Sejak dari jam 3 kami pagi sudah bangun untuk bersiap-siap. Menyempatkan untuk Sholat tahajud, dan sunnah sebelum melakukan perjalanan. Mengecek persiapan ini itu lalu menyiapkan anak-anak untuk berangkat sekolah.  Keluarga ikut mengantar untuk berkumpul di masjid. Saat sebelum acara dimulai, Rayhan gelisah karena harus segera ke sekolah untuk tampil di acara pentas kelasnya... Jadi akhirnya jam 7 itu kami berpamitan pada keluarga.. Mas Ray yang dititipi adik-adiknya tampak tegar, Bintang mulai menangis, dan Athira merengek masih ingin nempel sama saya... tapi segera diajak simbaknya untuk pergi menjauh.. Mama dan Papa pergi dulu ya naak, sampai jumpa lagi. Memeluk ibu kuat-kuat dan kakak serta adik ipar... minta didoakan, sekaligus mohon dimaafkan kalau ada banyak kesalahan kami... Saya memandangi mereka menjauh,.......tadi ga berani menangis di hadapan mereka, takut malah yang lain jadi nangis semua.....sekarang berusaha keras mengerem airmata. Saya mengingatkan diri, bahwa  Allah menyiapkan jamuan yang luarbiasa indah dalam perjalanan haji kami nanti jadi saya harus tabah untuk terus melangkah. ....Ah, begini lebih baik, cukup mengantar sebentar, sehabis gitu anak-anak pergi ke sekolah diantar keluarga seperti biasanya. Daaaan, saatnya stok kesabaran dikeluarkan... 

 Berdua meneteskan airmata di atas bis, berusaha tenang meninggalkan anak-anak. Bismillahi tawakaltu allallahi la hauwla walaa quwwata illaa billahil 'alliyul adhiiim

 ....bersambung lagii yaa....
.....mohon doanya moga lancar nulisnya....

Sambungannya sila Klik di bawah ini ya.

Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 3

Terimakasih banyak sudah membaca.

Wassalamualaikum wrwb.