Kamis, Maret 10, 2016

Kang Rashied - Love Creates Everything - Sesi 1

Allah First series - Petunjuk
MT Khoirotunnissa - Musholla Al Ikhlas Puri Bintaro



Sharing dari kajian bareng Kang Rashied

Petunjuk itu mahal harganya.
Kalau kita sudah dapat petunjuk, gunakan dengan baik. Orang yg sok2an hanya pakai akal, ga pakai iman pasti akan tersesat.
Orang mencari alamat saja kalo ga pakai petunjuk pasti tersesat. Apalagi kalau hidup didunia, mau mencari Allah misalnya...ga pakai petunjuk, ya bakalan tersesat. Ketemunya nabi palsu, ketemu aliran sesat, ketemu liberalisme.
Saat tersesat, uang dan jabatan tidak kita butuhkan, tapi petunjuk itu. Masalahnya mau sampai sejauh mana kita sadar kalau sedang tersesat?

Saat usia 40an harusnya sudah mulai mantap menuju pada Allah. Sudah mulai bisa menerima kehidupan. Kalau usia segini masih dugem, masih jauh dari agama, masih belum bisa ikhlas, berarti selama ini hidupnya masih nyasar.

Ketika hati gelisah, uang itu tidak kita butuhkan.
Untuk ibu-ibu carilah suami, bersandar pada dadanya, kalau ga ada suami cari sajadah.
Setelah akal adalah agama sbg petunjuk tertinggi. Pakai agamanya.

Petunjuk itu ada 4, sesuai tingkatan umur :
1. Saat bayi dan balita : dengan tangisan memberitahu kebutuhan pada orang sekitarnya.
Kalau sudah dewasa, masih menggunakan tangisan untuk mendapat kemauannya, itu udah bukan masanya lagi.

2. Saat anak dan remaja : dengan panca indera, sudah mulai bisa memenuhi kebutuhannya. Bisa ambil minum sendiri, bisa ke kamar mandi sendiri.
Kalau kita lapar, lalu apa diam saja ? Pasti berpikir kan, gimana caranya...apa beli ke restoran ya..
Yang menimbulkan rasa lapar siapa ? Allah.
Yang memudahkan kita memenuhinya siapa ? Allah.
Jangan mengaku2 semua berkat pikiran sendiri. Ada Allah yang selalu memberi tahu.

3. Dengan akal : mulai menggunakan ilmu.
Namun semakin lama menambah ilmu, aneka kursus, pengajian ini itu, aneka taklim, S1, S2, S3 kenapa tidak membuat jadi makin tunduk pada Allah ? Ya beginilah kalau kita hanya pakai akal. Ilmunya tidak dipahamkan dengan hati.
Tidak bisa semua hal di cerna dengan logika. Harus pakai hati juga. Tidak semua hal selesai cukup dengan akal.

4. Agama.
Ini petunjuk tertinggi.
Semua orang sudah dititipi petunjuk ini. Bahkan yang jauh dari peradaban Islam sekalipun.
Tidak ada yg bisa menolak petunjuk Allah. Tapi kenapa banyak yang berpaling ? Karena saat petunjuk dtg, ditepisnya kuat-kuat.
Hati2, Allah kok disiasati, Allah mau dikibuli. Memangnya siapa yang lebih berkuasa ? Kalau begitu terus, Allah akan biarkan kamu makin menjauh... dibiarkan makin tersesat.
Contohnya : panggilan adzan. Itu petunjuk yg memanggil semua orang, bukan hanya muslim. Tapi yang menerimanya  hanya yg beriman.

Contoh kasus : anak yang nakal sekali, ga mau sekolah, maunya main game. Bapak ibunya pusing. Akal S2 dan S3 ga bisa menyelesaikan masalah ini.. malah makin ribut.
Bapaknya datang ke kiai, harus digimanain anak saya ini... Sama pak kiai malah disuruh orangtuanya utk bertobat.
Anak mah ga salah, yg salah akarnya..yaitu orangtuanya.. Setelah taubat, rutin baca sayyidul istighfar, alhamdulillaah sang anak berubah. Malah ingin mondok ke pesantren, dan sekarang malah sudah hafidz Quran. Terbukti, taubat dan istighfar itu menarik rezeki.
Rezeki itu bukan semata uang yaa..
Anak sholeh, rumah tangga sakinah, hati yang tenang itu semua rezeki dari Allah.

Diluar rumah muamalah, kita bisa pakai akal...ditambah hati.
Di dalam rumah muasyarah
Ga cukup pakai akal. Utk mengurus rumah tangga, pakai agama yg utama, lalu..pakai hatimu.

Anak, suami, semua itu titipan... Pemilik hati mereka adalah Allah. Minta atuh pada Allah, supaya hati mereka dijaga Allah.
Kalau ga bisa jaga titipan, nanti Allah akan punya cara utk mengambilnya.
Baik itu harta, anak, suami, tubuh kita, wajah, kecantikan semua itu titipan... kalau tidak dijaga, Allah pasti punya cara untuk mengambilnya. Bahkan niat ibu2 tadi datang ke taklim memangnya siapa yang tiupkan ke hati ibu ? Allah yang titipkan. Tinggal ibu yg kuatkan niat itu utk benar2 melangkah ke sini. Itu petunjuk.
Mari selalu mendekati Allah, supaya gampang menerima petunjuk. Jangan galau melulu.