tag:blogger.com,1999:blog-18305927589969575572024-03-21T05:03:21.187+07:00Cerita SrikandiSemoga jadi jalan berkah dan manfaat ...Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.comBlogger41125tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-71317798456428105832019-08-07T21:36:00.000+07:002019-09-04T15:01:25.389+07:00Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 12 - Penutup<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Catatan Alhamdulillaah..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br />
Alhamdulillah...Akhirnya tulisan ini selesai juga.<br />
Rasanya kok ga kelar-kelar ya. Sampai-sampai gaya tulisan saya berubah dari sejak menulis pertama masih pakai kata 'aku', sekarang sudah jadi 'saya'. Dari yang dulu masih emosian, sekarang sudah jauh lebih tenang.<br />
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Saya dan suami merasa bersyukur ikut dalam Bimbingan Haji reguler. Kebetulan di tempat kami ini jumlah jamaahnya tidak banyak.. hanya tigapuluhan orang, jadi kami lumayan kompak. Sampai sekarang pun masih sering berkomunikasi. Tapi jangan tanyakan dimana alamat bimhingan hajinya ya. Karena suatu dan lain hal, bimbingan haji ini sudah tidak beroperasi lagi.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Haji reguler juga mengambil waktu yang lebih lama di tanah suci, namun rasanya lebih puas, dan lebih 'dapat' rasa berhajinya. Yaah, mungkin karena ada perasaan egaliter, terasa betul bahwa kita ini sama-sama manusia biasa makhluk Allah yang sedang mencari ridha Nya. Satu sama lain tak jauh berbeda karena status atau pangkat disini tak begitu terasa.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br clear="none" /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Saya bersyukur karena sebelumnya telah membaca buku-buku tentang ibadah haji dan rutin menghadiri taklim. Jadi saya bisa merasa nyambung, relatif lebih tenang, lebih sabar, ikhlas dan khusyuk mengikuti rangkaian prosesi haji di Armina. Ternyata menambah ilmu itu berguna banget bagi saya memaknai setiap prosesi haji. Saya berharap teman-teman yang membaca tulisan ini mau bergegas menambah ilmu sebelum keberangkatan ke tanah suci. Memang sih sesungguhnya yang dinilai dari prosesi haji ini adalah bagaimana hasilnya nanti saat kita kembali ke lingkungan kita. Tapi hasilnya tak akan jadi bagus, kalau prosesnya juga seadanya. Dan menurut saya, ini menurut saya lho yaaa... proses berhaji yang baik hanya bisa kita jalani kalau sebelumnya kita sudah memperkaya diri dengan ilmu dan mindset yang positif.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Beberapa kisah tentang Belajar Kepada Allah bukan dimaksudkan sebagai ajang ngomongin orang lain alias ghibah. Nama tokohnya saya samarkan, namun ini adalah kisah nyata yang saat itu bahkan sampai sekarang masih kami bahas saat pertemuan di grup wa. Tentunya kali ini dengan wajah tersenyum, tidak panik dan heboh seperti saat kejadian. Namanya juga hikmah selalu datang belakangan yah. Mungkin kelak kisah selain saya akan saya hapus semua. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Tak banyak yang bisa saya tulis lagi. Saya hanya berharap tulisan ini memantik rasa rindu dan memantapkan niat untuk segera mendaftar haji, serta bersabar mengikuti apa pun kehendak Allah tentang kapan teman-teman akan jadi berangkat. Semoga setiap niat baik kita dimudahkan dan dilancarkan. Doa, doa dan doa, segala sesuatu dikembalikan lagi ke Allah. Biar Dia yang memutuskan kita harus bagaimana.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Perihal anak-anak. Mereka sangat gembira dengan kepulangan ayah ibunya. Di depan pintu rumah, terpajang tulisan "Welcome Home Mama dan Papa dari Haji. Lalu ada gambar Kakbahnya. Semua saudara dan juga orangtua tentu kaget melihat gigi saya yang rompal. Ya sudahlah ya, emang gigi saya rapuh karena dulu pas kecil sering banget sakit jadi keseringan minum antibiotik bikin gigi jadi rusak.<br />
Si sulung antusias menunggu saya bercerita.<br />
Si nomer dua langsung menangis saat melihat saya. Kangen sekali katanya.. Ah sayang, mama pun kangen.<br />
Si bayi, takut dan tidak mengenali saya saat bertemu. Hiks padahal mama kangen banget naak... Butuh waktu beberapa hari untuk mengambil hatinya lagi. Rasanya sedih banget, saat athira lebih memilih lari ke neneknya kalau dia menangis. Sabar...sabar...<br />
Setelah ini athira tidak mau menyusu langsung lagi. Dia sudah jadi anak botol dot. Yaah, sayang sekali.<br />
Ibu memutuskan segera balik ke rumahnya supaya athira bisa dekat sama saya lagi.<br />
Tapi saya bersyukur bangeet semuanya dalam keadaan sehat walafiat.<br />
<br />
Terima kasih banyak untuk kedua orangtuaku, keluarga Sucipto, keluarga Marsuhud, Bulik Jum yang sudah menjaga anak-anak selama kami pergi. Semoga Allah membalas dengan pahala berlipat ganda.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Banyak menulis tentunya banyak pula kesalahan saya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Mohon doanya semoga tulisan ini jadi sedikit bekal bagi anak-anak saya kelak, buat teman-teman yang akan berhaji dan menjadi secuil catatan amal saya serta mengalirkan pahala pula untuk almarhum ayah saya. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Semoga dari yang sedikit ini Allah ridha.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Aaamiiin Ya Rabbal 'Alamiin.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Jazakumullahu khair untuk semua yang sudah membaca, yang email dan yang DM. Mohon maaf kalau lama banget menulisnya, lama juga saya membalas message nya. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Semoga Allah ampuni semua kekhilafan saya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<br />
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
</div>
<br />
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.</div>
Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-82704382233245480302019-08-07T21:23:00.000+07:002019-09-04T14:49:35.622+07:00Kutinggalkan Bayiku pergi Haji 11 - MadinahKutinggalkan Bayiku Pergi Haji - 11<br />
<br />
Madinah<br />
<br />
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Madinah, Kami Datang</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Hari-hari terakhir di Mekkah, saya berusaha rutin mengunjungi Masjidil Haram barengan pak suami. Iktikaf sejak tahajjud hingga Dhuha lalu balik ke hotel berjalan kaki dan Dzhuhur balik lagi ke Masjidil Haram hingga Isya. Walaupun kami suami isteri, tetep menjaga adab di masjid. Jadi duduknya tetap terpisah di area yang dikhususkan untuk pria dan saya di area khusus wanita. Hanya kami pilih lokasi yang berdekatan. Jadi tetap bisa saling memantau. Mengisi hari-hari dengan menunaikan sholat sunnah hingga sholat wajib, membaca Al Quran terasa nikmat sekali disana. Rasanya indah sekali hidup bila hanya diisi dengan aktivitas begini. Makan, tidur, ibadah sholat ke Masjidil Haram. Damai, tenang, nyaman.. serasa sudah berada di surga. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Kalau lapar kami makan roti bekal, kalau haus minumnya air zam-zam. Kalau mengantuk tinggal selonjoran diatas sajadah. Oiya, kalau ke sini sebaiknya membawa sajadah yang tebalnya cukup untuk menahan dinginnya lantai Masjidil Haram ya Pak Bu. Kalau tidak, bisa masuk angin.. Masjid mulai sepi, AC nya pun jadi dingin banget karena banyak jamaah yang sudah mulai pulang ke negara masing-masing hehe..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ada saja kejadian lucu yang menemani selama disana. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Di Masjidil Haram ada tim pembersih yang selalu bekerja keras membersihkan lantai dan pelataran Masjid. Mereka bekerja dalam kelompok berseragam hijau dan diketuai beberapa orang pria yang berpakaian gamis putih dan berkaffiyeh hitam. Mereka bekerja sangat efisien dan cekatan. Pernah kami tertidur setelah membaca Al Quran di lantai dua. Tiba-tiba terbangun karena ada suara desingan dan ribut membangunkan jamaah yang iktikaf karena lantai mau dibersihkan. Mereka dengan hebohnya menyuruh kita menyingkir, tapi woow... ga perduli dengan barang kita. Kalau tidak segera beres-beres beralih, alamat sandal dan sepatu akan langsung di siram juga dengan cairan pembersih lantai dan ikut dibuang karena dianggap sampah.. Jadi sebelum menentukan mana lokasi yang akan kita tempati, baiknya dilihat dulu, kira-kira pasukan pembersih sudah sampai mana.. sudah lewat atau belum. Demi menjaga ketenangan beribadah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Masa-masa akhir ini kami seperti turis. Masjidil Haram jadi sepi dan jalanan pun lengang. Kadang kami pulang berjalan kaki dari Haram menuju hotel. Lalu mampir ke kedai minuman untuk istirahat sebentar membeli teh susu dan kebab. Aroma dan suasananya memang tak tergantikan. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Hari-hari akhir ini rasa kangen sama anak-anak mulai datang. Saya memasang foto mereka di samping tempat tidur. Kadang saya pandangi sambil membaca Al Quran dan memanjatkan doa untuk mereka serta orangtua di rumah. Duh kangennya.. tapi berada di dekat Haram ini rasanya tenang sekali. Jadi rada dilema gitu. Antara ingin pulang dan ingin tetap disini. Hehe..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Oiya, pernah suatu ketika, kami membeli beberapa kaffiyeh untuk oleh-oleh. Beruntung si penjual bisa berbahasa Inggeris. Saya menunjuk baju gamis untuk anak kecil yang lucu dengan pita-pita dan bertanya tentang ukuran yang paling kecil. Penjual bilang mereka tidak punya yang lebih kecil dari 3 tahun. Ah sayang sekali, pasti lucu kalau dipakai cicirara. Mereka bertanya apakah saya punya anak kecil ? </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Saya jawab, "Ya, anak saya berumur 1 tahun waktu saya datang ke sini."</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Penjualnya kaget.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"What ?!! You left a baby for hajj ?"</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Well yeah."</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Masya Allah.. masya Allah !"</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Pak penjual berseru kaget sambil bolak balik memegangi pipinya. Lucu deh mereka ini..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Penjual itu lalu memanggil saudaranya dan menceritakan tentang hal ini dalam bahasa Arab. Saudaranya tidak beranjak dari tempat duduknya, tapi berteriak dari dalam. Lalu mereka berkali-kali mengucapkan selamat dan memberi salam dan mendoakan kami.. Saya tidak begitu paham, tapi rasanya terharu dan terkesan sekali dengan mereka. Apalah kami ini... kan niat kami hanya ingin beribadah memenuhi panggilan haji dari Allah..bukan mengharapkan apa-apa. Mereka sangat ramah dan penuh senyum.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ini salah satu kenangan manis sewaktu di Mekkah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Waktu Halangan Datang</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Saat menjelang keberangkatan ke Madinah, tetiba waktu halangan saya datang. Kaget juga, karena saya pikir masih lama baru tiba. Tapi yah mau bagaimana lagi, ya disyukuri saja.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Alhasil, saya ga ikutan thawaf wada. Duuh sedih banget, berpisah dengan Kakbah hanya dari luar Masjidil Haram. Sedihnya tuh susah digambarkan dengan kata-kata.. yang jelas airmata bercucuran ga bisa ditahan. Saya hanya bisa menunggu di luar di pelataran Masjidil Haram sambil menatap merpati yang hilir mudik. Saya bersama satu orang ibu yang juga sedang berhalangan. Duduk berdua dengan perasaan galau.. Kebetulan kami berasal dari kloter yang sama. Huhuhu, entah kapan bisa ketemu Kakbah lagi. Saya mengajak ibu itu ke pintu sebelah Babul Hasan untuk melambaikan tangan pada Kakbah karena dari sini Kakbah bisa terlihat jelas dari luar pintu. Ya Allah, semoga Engkau banyakkan rezeki kami supaya bisa bertemu Baitullah lagi sekeluarga beserta anak-anakku. Aaamiiin..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Berangkat ke Madinah</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Tas semua sudah disiapkan, makanan sudah diletakkan di tempat khusus. Lagi-lagi, kita harus menunggu waktu keberangkatan yang berjam-jam ini memang jadi ujian rutin bagi para jamaah haji. Dari Dhuhur sudah bersiap, namun Bus baru berangkat jam 5 sore. Kami sempat berfoto dengan Muaz si pengawas hotel dan jamaah yang selalu menolong kami.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Selamat tinggal Mekkah, selamat tinggal Masjidil Haram.. sampai berjumpa lagi yaa.. airmata saya menitik saat melewati perbatasan kota. Akhirnya perpisahan dengan kota Mekkah jadi nyata adanya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Sepanjang perjalanan jalannya mulus banget. Tapi di kanan kiri masya Allah... tandus sekali. Hanya batu-batu, pasir dan angin bergulung-gulung. Tak ada pohon untuk mengaso sebentar. Tak sadar menitik lagi airmata kali ini membayangkan perjalanan hijrah Rasulullah menuju Madinah. Dalam ketegangan bertaruh nyawa dikejar-kejar kaum Quraisy, beliau berjalan dibawah cuaca yang keras sekali. Betapa beratnya. Berasa mellow banget saat memandangi gurun berbatu di luar bis ini.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Keras betul alam disini, tapi ada pribadi dengan hati selembut Nabi Muhammad SAW. Masya Allah... kok bisa yaa... Itulah Maha Kuasanya Allah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Sekitar jam 8 malam bis yang kami tumpangi mulai mendekati rest area, kami diingatkan untuk tidak pergi sendirian. Banyak sekali bis yang sedang beristirahat disini. Ada jamaah dari Pakistan yang juga sedang mampir. Berkali-kali diingatkan agar jangan lengah, harus selalu dalam rombongan dan harus saling menjaga teman di kanan dan kiri, dan harus periksa toiletnya dulu. Kalau aman baru masuk. Wah wah ada apa ini... Banyak sekali peraturan, mendadak kami jadi tegang.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Tapi begitu turun dari Bus, angin kencang meniup kami yang badannya kecil-kecil ini.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Waah, bener ternyata... memang kita harus saling berpegangan tangan supaya ga tertiup angin. Lalu di toiletnya, penerangannya minim..jadi rada remang-remang gitu. Dan yang menjadi perhatian saya, bangunan toilet wanita ini tidak tertutup sampai langit-langitnya. Ada celah antara langit-langit dan dinding pembatas yang memungkinkan orang masuk dari luar dan mengganggu jamaah wanita. Pantas saja diingatkan untuk saling menjaga. Kondisinya memang rada menyeramkan kalau dari segi keamanan.. Mudah-mudahan sekarang sudah jauh lebih aman yaa..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Selebihnya perjalanan diisi dengan tidur dan tidur. Jauh juga ya... sekitar 5 jam menuju Madinah. Di bis dibagikan makanan dalam kemasan alumunium. Tapi saking lelahnya, rasanya saya tidak ingin makan nasi. Hanya buah dan yoghurt yang bisa saya telan. Tengkuk saya mulai dingin dan basah oleh keringat. Buru-buru deh minum anti masuk angin.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Sesampainya di Madinah sekitar jam 11 malam, kami turun dan mulai pembagian kamar lagi. Kali ini teman sekamar saya berubah, walaupun isinya tetap 4 orang ibu-ibu. Kamarnya jauh lebih bagus dari di Mekkah, tempat tidurnya standar kasur single hotel yang empuk dan ada bed covernya. Di kamar juga sudah tersedia ceret air panas dan washtafel untuk cuci piring. Kamar mandinya ada bathtub dan hotelnya memiliki lift lebih dari 2. Letaknya persis di pojokan Masjid Nabawi. Jadi keluar hotel tinggal jalan dikit langsung masuk pelataran Masjid Nabawi. Hotelnya menyenangkan, di sekitarnya ada yang jual Bakso, di seberang hotel ada Hotel Movenpick yang dibawahnya ada Bin Dawood. Alhamdulillah semua serba menyenangkan. Bagaimana ya kabarnya hotel ini sekarang..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Karena saya masih halangan, jadi tidak ikut dalam kehebohan pagi yang mau subuh dan mau ke Raudhah.. Heuheu, syeddiiih. Pagi-pagi sekali ditelpon suami, diajakin sarapan di resto indonesia. Sebetulnya bukan resto khusus masakan Indonesia yah, hanya beberapa saja penjual makanan Indonesia. Ada bakso yang jual orang kita, tapi selebihnya orang India atau Pakistan gitu yang hobi berteriak-teriak kencang.. Duitnya mana, duitnya mana..Ih, berisik deh..haha. Ada jamaah yang terpancing emosi karena si penjual berteriak persis di depan mukanya. "Iyaa, nantii !!", balasnya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Besok-besok ada orang kita yang sepertinya tki disitu pagi-pagi sudah jualan nasi kuning dan nasi uduk. Wah langsung habis diserbu.. Mesti menunggu di luar hotel pagi-pagi banget selesai sholat subuh harus siap beraksi atau kehabisan..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Madinah sedang dingiin sekali. Kalau melihat petunjuk cuaca diluar tertulis suhunya 6°C. Whaaakss... dingiin bangett inih. Saya ga pernah ngerasain suhu yang seperti ini. Kata petugas hotel disitu, ini masih belum terlalu dingin.. Astaghfirullaah.. Owh, sudahlah ya, jangan lebih turun lagi suhunya. Saya pernah pas subuh selesai mandi suci bebersih, lari-lari ke Nabawi sudah ga kebagian tempat sholat di dalam. Jadilah saya sholat di luar di tengah terpaan angin yang kencang dengan suhu segitu. Masya Allah, saya merapat ke sebelah saya ibu-ibu dari Indonesia juga. Badan kami terayun-ayun tertiup angin.. Wuiiih dinginnyaaa... sampai gemetar dan gemeletukan gigi saya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Oiya saya pakai baju rangkap 4. Diluar pakaian dalam, ada kaus dalaman lengan panjang dan celana kaus yang untuk dalaman gamis, gamis atau tunik sebetis dan celana panjang, dan terakhir sweater. Lalu untuk ke masjid masih pakai mukena dan sarungnya lagi dan kaus kaki.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Jangan lupa mengoleskan bodycream dan bodylotion setelah mandi dan kapan saja kulit terasa kering. Alhamdulillah kulit aman. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Rata-rata kami mengalami masalah kulit akibat suhu dingin ini. Dari Makkah yang lumayan panas 40an° C sekarang jadi 6°C. Mantaap ! Yang batuk pilek jangan ditanya deh yaa... ini penyakit langganan jamaah haji sepertinya. Untuk ibu-ibu, mungkin karena rajin pakai body lotion, rata-rata aman dari masalah kulit. Yang kasihan itu jamaah pria. Banyak yang kulitnya pecah-pecah, gatal dan hingga berdarah. Mungkin kalau bapak-bapak merasa malas ya pakai bodycream atau body lotion.. terasa lebay kali mikirnya. Padahal yang tanpa aroma juga ada kok Pak. Di toko sekitar hotel juga banyak jual Glysolid atau bodybutter lainnya. Akibatnya jadi mengelupas semua kulitnya sampai berdarah-darah yaa ampuun ngerii deh melihatnya. Pak suami langsung saya bekali Salep khusus untuk melembabkan kulit. Biar bagaimana, kalau perubahan cuaca yang ekstrim begini perlu banget kita merawat kulit. Bukan buat gaya-gayaan. Hanya biar lebih nyaman beribadah saja dan biar ga kesakitan saat beraktivitas. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Di sekitar hotel banyak toko-toko. Ada toko emas, toko Donut, toko kosmetik brand terkenal dari Inggeris, toko souvenir yang baguus banget window displaynya, bahkan ada toko lingerie. Toko emasnya mbook, jual gelang segede-gede gelas. Ckckck, itu ibu-ibu yang pakai itu untuk arisan pasti pakainya tangan kanan kiri kan ya..sugih tenan. Uniknya, semua penjualnya adalah pria. Saya geli sendiri saat memperhatikan di toko lingerie, seorang pembeli pria sedang memilih lingerie dan yang melayani juga.... pria. Membayangkan apa ya yang mereka diskusikan. Rasanya aneh sekali.. padahal begitulah yang seharusnya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Oiya, di Madinah ini suasananya lebih tenang, lebih sejuk dan orang Arabnya juga berbicara dengan lembut. Beda dengan di Mekkah yang masih terdengar bunyi klakson ditekan kencang-kencang lalu berteriak kalau ada kemacetan. Disini semua serba tenang..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Kadang kami melihat pasangan suami isteri Arab yang ganteng dan cantiik sekali bergandengan tangan turun dari mobil sport mewah menuju Masjid Nabawi. Wah, sampai melongo betul kami melihatnya. Ganteng dan cantiknya itu lho masya Allah.. belum pernah kita lihat yang nyata seperti ini. Biasanya hanya di majalah saja. Walaupun kadang isterinya bercadar, tapi dari tulang hidung dan rona matanya bisa dilihat kalau beliau itu cantiik sekali. Kami yang sedang jalan berombongan langsung terdiam terpesona... Bapak-bapak langsung nyeletuk, ibu-ibu hati-hati jaga pandangannya... Ibu-ibu langsung bisik-bisik... jangan-jangan mereka itu pangeran dan isterinya ya... atau mereka itu malaikat yang menyamar. Haha, jadi mana yang benar nih ... Pangeran atau malaikat... ? Ini belum melihat wajah Nabi Yusuf a.s. yaa.. yang begini saja sudah bisa bikin kita terbengong-bengong.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Gigiku Patah, heuheuheu...</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Jarak di Madinah ini banyak yang berdekatan, jadi seringkali kami berjalan kaki mengelilingi beberapa tempat. Masjid Abubakar, tempat eksekusi hukuman syariat, gedung pemerintahan, dan pasar kurma. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Di pasar kurma, rombongan dijamu di toko yang juga menjual cokelat. Waah unik-unik cokelatnya. Dari yang besar hingga yang kecik-kecil seperti batu warna-warni halal untuk dicicipi di tempat. Kalau mau bawa pulang, ya bayar atuh.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Masya Allah, saya langsung kalap. Halal euy, kapan lagi kan yaah. Nah ini nih.. harusnya saya bisa menahan diri dan tidak lepas berdzikir. Saya akui pas itu pas lagi kegirangan banget ketemu cokelat gratis.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Setelah berbelanja kurma saya mampir memilih cokelat. Saya pilih cokelat yang biasa saja ukurannya kok. Eh, pas digigit, mak bletaak.... haduuuh... gigi saya patah... Gigi depan pulaa.. Heuheuheu... mungkin saking dinginnya suhu di situ, cokelatnya bisa membeku sendiri.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Satu rombongan jadi kaget banget..dan merubungi saya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ada apa, ada apa dengan Kandi ? Awalnya gitu pada sok perhatian. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Saya langsung merengek minta suami diantar ke dokter gigi.. Yah, mana ada disini dek ? Hiks, syedih banget deh ..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Pulang dari pasar korma dan seterusnya hingga pulang ke tanah air, habislah saya jadi bahan ledekan jamaah serombongan.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Eh di dekat bakso si Doel itu ada yang jual bubur enak lho. Cocoklah buat Kandi.. makan yang lembut-lembut aja ya dek, nanti gigimu mrotol semua".</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Lagi jalan beramai-ramai, melihat jamaah yang giginya ompong dari Pakistan.."Dek, itu temannya kasihan... Coba ditolongin, mungkin udah ga punya roti lagi.. kasihan ga bisa makan ntar.."</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Pada jahaaaaaraaa semua yaaah..hiih awas aja ntar gak aku kasih bumbu pecelll kalo pas makan !! Seperti biasa, rasa makanan kateringnya ya gituu deh.. Bumbu pecel bekal dari ibuku ini lumayan jadi penyelamat banget. Tapi enggak kok, itu cuma ancaman kosong wae.. aslinya sih saya cuma bisa nyengir aja.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Saya bawa potongan gigi saya ke kamar sebelah. Seingat saya, nenek bawa lem super. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Assalamualaikum Nek, nenek bawa lem super kan ?"</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Waalaikumsalam, iya neng... masih ada nih. Mau ?"</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Iya nek, mau dong dikit."</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Mau buat apa ?"</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Buat ngelem ini...," saya mengacungkan potongan gigi saya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Hah ?? Lu kira sendalll !! Ogah ah, ntar lu keracunan gua disalahin."</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Aaah nenek, dikit aja kok nek."</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"OGAH !"</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Dikit aja..."</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"OGAH AH !! SONO balik ke kamar lu !!"</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ya begitulah, saya diusir lalu didoakan nenek, biar nanti giginya cepet rapih lagi yah neng.. Tempat tidur kali nek, yang rapih.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Bener-bener deh yaaa, kenangan di Madinah inii. Kalau diingat sekarang bikin senyam senyum sendiri.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Berburu Raudhah</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Berniat memasuki raudhah pertama kali itu rasanya deg-degan banget. Ya Allah begini rasanya mau ketemu idola manusia berabad-abad.. Ga sabar melihat makam Rasulullah SAW. Jalannya panjang berliku-liku. Tahu-tahu sampai ke pelataran di bawah Kubah hijau. Masya Allah, hati mulai bergetar. Kami dibagi dalam beberapa antrian. Ada Eropa, Africa, India / South Asia, lalu Malay. Tahu dong yah, kita masuk yang mana.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Sembari menunggu antrian ada penceramah yang membagi tausiyah tentang Halal, haram, bid'ah, kesabaran mengantri, dilarang berlari dan banyak hal. Topiknya berganti-ganti dan dibawakan dalam bahasa kita. Ada yang Bahasa Indonesia dan ada yang Bahasa Melayu.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Begitu sampai giliran kita diperbolehkan masuk.. Wooow, semua orang berlarian udah kayak kesambet apa.. Pada ga inget tadi barusan aja dikasih tahu jangan berlarian. Semuanya ingin mendekat ke makam Nabi dan sholat di Raudhah. Masya Allah, sholawat dan salam semoga selalu tercurah untukMu wahai Nabi tercinta Muhammad SAW. Saya mengucap sholawat serasa sedang berbicara langsung pada Nabi yang mulia. Kita ga bisa mengintip ke dalam, karena rapat sekali ada semacam penutup yang melapisi jeruji pintu di makam Nabi. Tapi tak apa, bukankah, Nabi Muhammad membalas ucapan salam yang disampaikan kepadanya.. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Masya allah, sholat dan berdoa disini tak tergambarkan rasanya. Terharu sangaaat. YaAllah, inilah taman syurgaMu.. Ijinkan hamba masuk kedalam syurga Mu ya Allah. Ijinkan hamba Ya Rabb.. Saya sholat sambil airmata terus bercucuran.. nangis sejadinya. Mohon ampun sambil komat kamit mendoakan anak-anak.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Rasanya sholat belum juga selesai, askar sudah berdiri di dekat kita dan mengingatkan untuk segera keluar. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Ayo, haji Indonesia, cepat keluar !!" Oalah kok cepat banget siih.. rasanya masih ingin di sini.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Saya pindah ke sisi raudhah yang sebelah kanan. Sampai askar bener-bener mengusir baru deh saya keluar dari raudhah. Ya Allah, rasanya beraat banget keluar dari tempat ini... sepertinya sepotong jiwa saya tertinggal di raudhah.. Besok saya mau kesini lagi... begitu keluar dari Nabawi langsung janjian sama temen-temen jamaah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Hari kedua menuju Raudhah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Baru saja menginjakkan kaki di pelataran Nabawi ada buggy car melintas dan berhenti menunggu saya dan teman. Wah saya boleh naik ? Saya bertanya pada pak supirnya. Boleh, kata petugas buggy car.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Yiihaaa, asyeeek... saya setengah menjerit.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Nah ini !! Seharusnya tuh saya mengucap alhamdulillah dan menjaga istighfar. Ini kok malah kesenengan sendiri. Jingkrak-jingkrak kayak orang aneh.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Soalnya lumayan jauh jaraknya menuju pintu ke raudhah dari pojokan Nabawi ini.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Begitu masuk ke dalam dan baru aja mau mulai mengantri, kok ya mendadak tiba-tiba perut sakiiit banget kepingin pup. Astaghfirullaah.. keringat dingin langsung keluar sejagung-jagung.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Haduuh mbak, aku ke toilet dulu yaaah. Mbak duluan aja?"</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Lha ngantrinya gimana ini dek ?"</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Gapapa mbak, kalau masih sempat ya nanti kita ketemu lagi."</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Yawes, hati-hati ya dek."</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Saya pun berpamitan. Lalu melesat ke toilet di basement Nabawi.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Toiletnya bagus, bersih dan wangi. Tapi sepiii.. Sudah sering diingatkan juga agar berhati-hati terhadap kejahatan di toilet wanita. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Wes, bismillah aja deh..semoga aman. Udah kebelet banget ya Rabb. Mohon lindungi saya ya Rabb. Saya membaca doa dan bergegas masuk kamar mandi. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Alhamdulillahnya pas saya naik ke Masjid dan masuk kembali ke antrian menuju Raudhah masih ketemu mbak temen sekamar saya. Makanya yaah, lain kali jangan lupakan berdzikir.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Berhati-hati banget karena ini masjid suci. Cateett yaah.. suka ada yang aneh-aneh aja kalau kita lupa diri.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Hiasan di Masjid Nabawi sangatlah cantik, bikin terkagum-kagum. Lampu-lampunya, karpetnya, detail ukiran di tiang-tiang. Semuanya indah. Corak hitam putih di lekukan antar tiang juga bagus banget. Rasanya seperti berada di antara pohon korma. Dan yang spektakuler, saat langit-langit masjid terbuka menampakkan awan dan langit biru di kejauhan cakrawala.. Aaah, langsung tepuk tangan sayanya, eh tapi banyak yang ikutan tuh....dah emang pada ndeso semua. Hehehe...</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Di luar juga pas payung terbuka atau menutup.. Kereen banget, ga ada yang macet, semuanya mulus. Masya Allah, kepingiin ajak anak-anak kesini Ya Allah.. Semoga Allah kabulkan, aaamiiin.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Puasa Muharram</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Kami sempat mengalami puasa Muharram di Nabawi. Masya Allah di tengah cuaca sejukkk, puasanya rasanya enak sekali. Ramai betul di pelataran Nabawi saat orang datang hendak berbuka puasa. Banyak yang membawa anak-anak. Kami tadi sudah menyiapkan bekal untuk buka puasa. Eh ternyata disini dibagikan takjil untuk buka puasa juga. Ada kurma, kacang, kismis dan yoghurt. Ada roti juga di tempat yang berbeda.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Kami kedapatan tempat di luar. Di samping kami duduk orang dari India atau Pakistan gitu deh, ga jelas asalnya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Karena sudah adzan dan bekal kami banyak, akhirnya saya berbagi roti dengan ibu India he tadi.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Eh setelah dia gigit, tiba-tiba dia lepehkan lagi. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Oh no, i dont eat peanut", katanya sembari meludah-ludah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Lalu dia sodorkan roti itu dan sekaligus lepehan rotinya yang sudah berludah itu dibalikin kepada kami. Langsung begitu saja, bukannya dibungkus tissue dulu kek. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Saya kebingungan nyari tissue. Eh si ibu langsung aja mau jatuhin lepehan roti tadi ke sajadah teman di samping saya. Yang otomatis langsung nangkep pakai tangannya sembari ngomel-ngomel..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Lho, kok langsung didekek neng kene thoo... wong iki lho..yok opo seeeh ?!!!" Mbak Ut mengomel panjang pendek pakai bahasa Jawa.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Tapi si ibu India he mah cuek aja.. Terdengar suara iqomah, semua bersiap-siap. Si ibu India itu langsung minum dan bebersih, dan segera sholat maghrib.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Kita yang sibuk membersihkan bekas lepehan dan roti sisa tadi. Terutama Mbak Ut yang tangannya menampung lepehan tadi sambil muring-muring ke ibu India tetap dalam bahasa Jawa.. "Hei, awakmu ga pernah diajari sing apik yo !? Mosok ngelepeh neng nggone uwong !"</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Yang diomeli ya diem saja, lha wong lagi sholat. Dia ngerti juga kagak. Kami pun segera bebersih dan bergegas untuk masuk sholat. Kecuali Mbak Ut.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Yaampuun mbaak, si ibu India mana ngerti diomeli gitu mbaaak... </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Duuh itu yaa, saya sholat maghrib sambil berusaha keras menahan konsentrasi.. Kok ya adaaaa aja pengalaman disini..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Puasa hari kedua.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Banyak jamaah yang menunaikan puasa Muharram. Biasanya pada janjian buka puasa di warung bakso Si Doel. Tapi saya dan Mbak Ut teman sekamar saya ga ikutan makan keluar. Uang riyal kami sudah tiris banget. Sudah habis buat beli oleh-oleh.. Makanya kami hemat-hemat betul supaya cukup buat berbuka. Karena lusa keesokan hari lagi jadual kami pulang ke tanah air, jadi ga banyak pengeluaran riyal lagi. So, bener-bener tinggal dikit banget ga sampai 10 riyal.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Oiya, kalau pas hari kedua ini di masjid Nabawi ramai sekali. Makanya kami berencana mau cari takjil di luar saja.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Jadi ceritanya sahur kami pakai makan malam jatah dari muassasah. Nanti bukanya mau beli donat saja masing-masing satu buah. Buat makan buka puasa kami pakai jatah makan siang. Karena jatah makan malam baru dibagikan jam 8 malam. Lumayan lah ada takjil donat buat mengganjal. Kami lari-lari setelah sholat maghrib dari masjid Nabawi ke toko donat dan ke hotel supaya cukup buat makan dan balik lagi untuk sholat Isya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Donatnya tuh enaak banget, glazurnya yang cokelat dan strawberry itu uuh menggoda sekali. Kok ya kebetulan kami sama-sama sedang kepingin donat.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Sesampainya di kamar hotel, baru saja gigit donat, tiba-tiba bel pintu kamar berbunyi. Pas diintip ternyata datang teman sekamar yang tadinya beliau mau makan berbuka puasa di Warung si Doel. Wah, kami cuma punya donat yang sudah digigit. Sama-sama bingung, akhirnya saya memasukkan lagi donat ke dalam bungkusannya dan menyimpan di dalam tas. Mbak Ut pun sama.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Bergegas saya membuka pintu untuk mereka, daaan... Mbak Ozi mengacungkan satu box besar donat dari toko yang sama. Waaah, kok bisa sama gini yaa ??</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Haai ! Ini aku bawakan donat buat kita buka puasa. Hayuuk dimakan yuuk !! Aku ga jadi makan di luar, antriannya panjang banget."</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Masya Allah... kok bener-bener bisa pas begini ya.. saya dan mbak Ut sampai terbelalak heraaan banget. Rencananya kami cuma mau buka puasa pakai satu buah donat saja, eh Allah kasih lebih banyak lagi. Akhirnya kami jadi pesta donat termasuk bagi-bagi ke tetangga kamar dan yang sudah saya gigit saya makan bareng suami. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Jalan-jalan di Madinah</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Menjelang pulang</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Oleh-oleh sudah, bagasi pun sudah diikat. Sebagian barang suami seperti ihram satu stel ada yang diberikan pada jamaah backpacker yang dari Pakistan.. mereka senang sekali. Alhamdulillah kalau bisa berguna yah. Peralatan makan dan beberapa printilan dapur ada yang kami bawa, banyak juga yang kami tinggal di hotel. Nanti bisa dimanfaatkan oleh petugas hotel. Toh kalau dibawa juga hanya menyesaki bagasi saja.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Alhamdulillah kami bisa pulang dari Madinah langsung direct Jakarta. Prosesnya tidak lama dan tidak terlalu mengantri. Sempat ada pemeriksaan badan di imigrasi tapi secara umum semuanya lancar.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Sekitar maghrib, perjalanan pulang menuju Jakarta dimulai. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ya Allah, akhirnya selesai prosesi haji ini.. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Begitu banyak hal yang kami pelajari disini. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Semoga semuanya bisa menjadi pengingat dalam setiap langkah kami ke depannya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Anak-anakku sayang, mama datang..<br />
<br />
Sambungannya bisa di klik di bawah ini ya..<br />
<br />
<a href="https://t3srikandi.blogspot.com/2019/08/kutinggalkan-bayiku-pergi-haji-12.html" target="_blank">Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 12</a><br />
<br />
Terima kasih sudah membaca.<br />
Wassalamualaikum wrwb.</div>
<br />
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
</div>
<br />
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-55241920898526106712018-11-23T11:23:00.000+07:002019-09-04T14:44:49.159+07:00Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 10 - Hari-hari Terakhir di Makkah<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Hari-hari Terakhir di Makkah<br />
<br />
Setelah pelemparan hari kedua yang penuh drama, dengan badan yang rasanya udah rontok jadi serpihan, kami disadarkan pak pembimbing bahwa besok masih ada jadual pelemparan lagi. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ah, ayoo... harus tetap semangatttt !! Namanya juga prosesi ibadah yang harus dilalui. Jadi walaupun lelah bukan main, ya tetep harus dihadapi. Tapi pak pembimbing bilang ini bisa lebih santai karena bagian yang beratnya sudah kami lewati. Alhamdulillah, syukurlah..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Suasana di Tenda Mina ini lumayan lah untuk sebuah acara kemping raksasa. Salut untuk pihak Muassasah yang bekerja keras melayani jutaan jemaah haji. Baik dari segi makanan, minuman, buah-buahan, bahkan kerupuk juga ada. Untuk rasanya yaah.. hanya makanan di tanah Indonesia yang bumbunya full. Kalau di sini ya sekedarnya saja. Sudah lumayan kok. Buat yang sedang diet mengurangi garam, makan disini pasti cocok. Intinya mah, paksain untuk makan karena kita butuh tenaga bangeet nget nget ya Bapak Ibu. Jaman kami di luar perkemahan ada yang jualan makanan dan minuman walaupun macamnya enggak banyak. Akhirnya ya balik lagi membongkar persediaan bekal pribadi atauu milik teman. Hehehe.. Untuk urusan kamar mandi, Toiletnya lumayan banyak, lebih banyak jumlahnya daripada di Arafah. Tapi penggunanya juga lebih banyak. Jadi ya ga usah panik kalau mengantri yah. Perlu strategi khusus untuk menggunakan toilet. Biasanya saya mandi jam 3 pagi dan jam 2 siang. Pokoknya bukan jam pada umumnya orang mandi. Kalau lagi kebelet gimana, ya banyak-banyak berdoa aja yaah..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Memang untuk jamaah kita dari Indonesia ini perlu lebih mengasah kepekaan untuk menjaga kebersihan, tenggang rasa dan tolong menolong. Harusnya hal seperti ini sudah jadi karakter yang menembus tulang bangsa kita, bukan sekedar ramah, banyak senyum saja.. tapi nyatanya ga pedulian sama kebersihan dan pada orang lain. Duh gimana yaa.. rada nyebelin memang.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Terus terang saya prihatin banget sama sampah yang berserakan. Sampah ada dimana-mana dan cepat sekali menggunung. Di lorong antar tenda, di dalam toilet, juga sampah akibat kebiasaan tidak menghabiskan makanan. Sepertinya orang kita selalu kesulitan mengukur kapasitas kebutuhan perut sendiri dengan keinginan emosi semata. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Melihat sebelahnya ambil nasi banyak, eh jadi terpancing ambil lebih banyak lagi. Padahal mubazir itu adalah temannya set.... Udah pada tahu kaan ?!</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Orang kita rupanya gampang terpengaruh orang lain.. Melihat orang seenaknya buang sampah, eh dia pun ikutan. Dalam hatinya mikir, lhah..wong bapak itu juga buang sampah disitu kok.. ga diapa-apain sama petugas. Hadeeh, emang susyah mengubah kebiasaan buruk yah. Mudah-mudahan anak TK sekarang yang sudah diajarin buang sampah yang baik, ga lupa lagi kalau ntar besarnya pergi haji.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Rasanya himbauan saja ga akan mengubah hal semacam ini, harusnya sih ada hukuman untuk yang membuang sampah sembarangan. Kena denda atau dam lagi mungkin. Entahlah, mudah-mudahan pihak pengurusan Haji akan lebih perhatian untuk masalah sampah ini. Soalnya ini ga cocok dengan kalimat kebersihan adalah sebagian dari iman. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Sehingga kebiasaan tertib menjaga kebersihan selama 40 hari berhaji ini mudah-mudahan ada bekasnya saat pulang nanti.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Mungkin karena sedari kecil ayah saya cukup galak membiasakan kami anak-anaknya menjaga kebersihan, jadi sejak kanak-kanak sudah terbiasa tertib. Terus terang saya lumayan terganggu dengan sampah dan bau ini. Tapi saya berusaha tidak tercetus keluar dari mulut. Istighfar saja banyak-banyak. Walau bagaimana, mereka kan tidak mengalami pembelajaran masa kecil yang sama dengan saya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Oh ada sih saya ga tahan akhirnya menegur orang juga.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Tapi bukan tentang sampah. Ini pas antri mandi. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Setiap mau mandi antriannya selalu panjang. Pernah suatu ketika, luamaaa banget nunggu toiletnya. Ini sudah ada jalur antriannya, jadi sulit kalau kita mau pindah ke jalur yang lebih cepat, kecuali sudah terbiasa menyerobot dan dimaki orang. Setelah akhirnya pintu terbuka ternyataaa... ibu yang di dalam keluar dengan membawa sekeranjang ember cucian. Astaghfirullaaah..pantesan lama beeet buk, nah dia malah mencuci disituuh ! Padahal asal kita tahu, orang ngantri kamar mandi ini sambil menahan segala rasa lho. Tega nian sih Buuu !</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Saya tegur juga, "Buk.... Ibu tuh kalau mau mencuci yang diluar situ lho Bu... kan sudah ada tempatnya disediakan. Kasihan ini pada pucat saking ngempetnya."</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Aah, seandainya saja banyak orang yang lebih peka, tidak mendahulukan kepentingannya sendiri, mungkin acara mengantri ini bisa jauh lebih menyenangkan. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Tapi kalau begitu di mana seninya bersabar ya... Hehehe... Ya sudahlah, mau diapain lagi ? Orang yang ditegur juga ga peduli.. doi mah cuek ngeloyor pergi aja gitu. Daripada keseel nelangsa sendiri, ya weslah istighfar lagi. Semua sudah ada balasannya dari Allah kok. Sudah pasti kok ini. Yakin dehh. Kalau di tanah suci ini balasan atas perbuatan kita tuh cepet datangnya. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Hari terakhir melempar, kami berangkat sekitar jam 3.30 pagi. Segera setelah membentuk barisan, rombongan dihitung. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Sebelumnya tuh, kurang melulu. Wah masih kurang satu orang. Sepertinya masih di toilet. Tunggu dulu. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Lalu saat orang yang ditunggu datang, ada satu ibu-ibu yang ternyata ingin ke toilet juga. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Aiih, menunggu lagi deh. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Sabaar ya Pak Bu ! Jangan kepancing untuk protes dan bilang, "Diiiiih, bukannya dari tadi kek !".</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Pokoknya banyakin sabar ya. Jangan dikurangin sabarnya dengan berdalih, kita kan udah capek menunggu. Pokoknya semua yang kejadian sama kita itu sudah ditentukan oleh Allah. Pas persis sampai ke tiap milidetiknya. Jadi jangan lampiaskan ketidakikhlasan kita menerima takdir pada orang lain. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Pernah diceritain pas manasik, ada yang protes karena ga sabar begitu malah dianya yang jadi sakit perut.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Setelah kumplit semua, rombongan pun bergerak menuju jamarat. Di jalan kami sekaligus menunaikan sholat subuh berjamaah di jalanan. Kami sudah berwudhu sejak di kemah, juga membawa tikar plastik untuk alas sajadah. Jadi langsung ikut saja ke dalam jamaah sholat subuh yang sudah ada. Atau membuat barisan sholat berjamaah yang baru kalau sudah tertinggal.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Di sebelah saya berdiri jamaah dari India yang khusyuk sholatnya walaupun jumlahnya tidak banyak.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ah, pengalaman yang sungguh luarbiasa bisa sholat subuh dibawah langit Mina.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Melontar jam segini ternyata di jamarat tetep ramai juga, tapi alhamdulillah cuacanya masih sejuk. Kami pun bisa menyelesaikan dengan lancar. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Kembali ke Mina sambil sholawatan dan sempat berfoto di depan terowongan Mina yang maut beberapa tahun sebelumnya. Lalu sesampainya di tenda, apalagi yang dituju kalau bukan antrian makanan. Hehe, perut udah kruyuk kruyuk minta diisi. Ternyata jam 8-an itu banyak yang sudah sarapan dari rombongan kloter lain. Jadi antrian tidak berapa panjang. Alhamdulillah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Selesai makan, bisa deh leyeh-leyeh sejenak. Ada yang makan snack, tidur-tiduran, merapikan pakaian. Saya bersiap untuk mandi.. tapi sedang mempertimbangkan antrian kamar mandi yang masih panjang, jadi ikutan tidur-tiduran dulu.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Lalu tiba-tiba seorang teman jamaah masuk tenda sambil lompat-lompat, "Alhamdulillaah, kita bakalan balik ke Mekkah nii mbak. Pak pembimbing setuju untuk balik hari ini !!" Suasana langsung heboh.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ah, senangnyaaa. Jadi semangat deh menuju antrian kamar mandi. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Kami pun bersiap-siap untuk balik ke Makkah. Setelah menunggu lumayan lama, setelah dzhuhur rombongan kami berbaris dan siap memasuki bis.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Setibanya di hotel ga ada lain yang kami inginkan selain meluruskan badan di ranjang. Beneer.. pengennya sih langsung tidur.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Tapi ga bisa gitu juga. Sholat Ashar dulu lalu beberes peralatan. Berusaha keras untuk terjaga karena sebentar lagi Maghrib.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Pak suami mau Maghrib dan Isya di Masjidil Haram. Saya dan teman sekamar rasanya ga sanggup. Jadi kami sholat di masjid terdekat dengan hotel. Tak lupa mampir sejenak ke toko di dekat hotel untuk membeli deterjen, biskuit dan jus buah. Alhamdulillah, senangnya bisa jajan lagi hihihi..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Keesokan pagi subuh masih sholat di masjid terdekat. Lalu mulai mencuci. Hari itu sepertinya jemuran penuh dan ramai sekali. Pakaian ihram memenuhi jemuran. Sampai dibuat tali jemuran tambahan di depan kamar oleh bapak-bapak.. Ssstt... Kalau pakaian dalam biasanya saya jemurnya di dalam kamar saja. Malu atuh. Aneka renda terpampang nyata. Ih, maluu ah. Di kamar kan pake AC, jemur di balik tempat tidur sehari juga kering kok. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Keuntungan menjemur di Makkah, pakaian cepat kering. Tapi buat ibu-ibu jangan sendirian mengambil jemuran di atap gedung.. harus ditemani. Pokoknya buat wanita harus selalu berhati-hati menjaga diri ya..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Bapak ibu jamaah haji beramai-ramai menjemur di lantai atap gedung sambil memandangi panorama kota Makkah. Suasananya memang tak tergantikan. Lukisan alamnya yang unik karena dikelilingi bukit berbatu, cuacanya yang panas, burung Merpati yang terbang hilir mudik namun alhamdulillah tidak pernah mengotori jemuran pakaian kami. Jam raksasa di Hilton terlihat besar sekali dari sini. Menara Masjidil Haram pun terlihat jelas. Klakson mobil terdengar diselingi teriakan khas bahasa Arab. Ucapan salam dan teguran dari para jamaah haji yang berpapasan menambah khas pagi itu. Terharu rasanya mengingat semuanya. Rasanya saya ingin memasukkan ke dalam memori semua penglihatan, dan suasana yang saya lihat juga aroma kota Makkah saat itu. Karena saat seperti itu akan selalu saya rindukan. Seperti sekarang ini. Rindu Makkah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Alhamdulillaah, prosesi haji telah selesai dan kami semua bisa kembali dengan lengkap. Bener-bener alhamdulillah ya Allah. Engkau sungguh Maha Rahman dan Rahiim.. karena di beberapa kloter jamaahnya tidak utuh kembali ke Makkah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Hari itu khusus hari laundry, karena cucian banyak bener. Dan semua orang ingin mencuci. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Keesokan hari jadual sholat kami akan kembali ke Masjidil Haram lalu ada rencana berkunjung ke Gua Hira dan ke Jeddah untuk berbelanja.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Gua Hira</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Kunjungan ke Gua Hira sekarang ini tidak diperbolehkan lagi, karena pemerintah Saudi khawatir akan adanya praktik pengkultusan di lokasi tempat Rasulullah pertama kali menerima wahyu itu.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Alhamdulillah saat itu kami masih berkesempatan mengunjungi Gua Hira.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Jadual berkunjung ke Gua Hira sengaja dipilih malam hari karena kita akan mendaki gunung. Kebayang kalau siang-siang terik matahari kita naik gunung. Alamak, alangkah menderitanya. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Kami berangkat jam 9 malam. Sekitar sejam di perjalanan termasuk parkir bis yang rada susah karena lokasinya sempit. Oiya kami menyewa bis khusus untuk rombongan kami. Supirnya orang Suriah yang sering digodain bapak-bapak karena susah senyum.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Sebelum menanjak ke arah Gua, ada beberapa toko souvenir di kaki bukit. Tapi yang besar ada 2 toko. Kami rehat sejenak disitu. Oiya, diatas tidak ada toilet, jadi ini memang pit stopnya. Kalau mau ke toilet ya disini. Beberapa ibu-ibu jamaah ada yang langsung ngacir aja.. Lalu ada yang beli teh panas untuk menghangatkan tubuh. Tapi saya sudah bawa tes panas di termos nih, dan sedang tidak ingin ke toilet....</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Saya cuma memperhatikan dagangan saja. Beberapa jamaah membeli tasbih. Tapi karena nanti bakalan turun ke sini lagi, saya pikir belinya nanti sajalah. Too excited buat naik ke atas... rasanya sudah ga sabar menuju Gua Hira.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Segera setelah Pak pembimbing menerangkan jalur pendakian dan kondisi di atas, kami pun mulai mendaki.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Saya berjalan bersama suami. Lalu ada Mbak Yul dan nenek di dekat kami. Nenek berjalan pelan-pelan saja, karena takut lelah. Oiya, ada juga yang ga mau ikutan mendaki, terutama bapak ibu sepuh yang punya gangguan di kakinya. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Pendakian ke Gua Hira ini pas kami naik sudah dibikinkan undak-undakan tangganya oleh Pemerintah Kota Mekkah. Bukan satu garis lurus sih, tapi berbelok-belok mengikuti punggung bukit. Di beberapa titik ada area melebar untuk orang duduk. Tadinya saya pikir buat apa ya ada orang yang mau duduk-duduk disini. Ternyata itu untuk kita berhenti sejenak mengambil napas. Jarak antar anak tangganya lumayan tinggi. Jadi ga berapa lama mendaki, saya pun mulai ngos-ngosan. Pokoknya saya bolak balik berhenti deh saking lelahnya. Duh Ya Allah, ini padahal malam hari lho. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Di sekitar tangga tampak area Jabal Nur ini penuh dengan bebatuan. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Gersang sekali. Tidak ada pohon besar. Tidak ada tanda kehidupan. Hanya batu, pasir dan udara yang panas. Angin saja tidak ada yang berhembus. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Terbayang jaman Rasulullah dulu mendaki ke Gua Hira ini bolak balik lalu keluarganya Khadijah dan Fatimah mengantar makanan, betapa kuatnya beliau dan keluarganya ya. Padahal pakaian mereka model jubah dan gamis gitu. Pasti sulit sekali melangkah di bukit pasir dan bebatuan yang miring dan curam begini. Masya Allah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Dengan sendirinya rombongan terpencar-pencar. Yang kuat bisa dengan sigap dan cepat sampai di atas. Saya yang bolak-balik berhenti ini tentu jadi lama. Beruntung pak suami sabar menemani sambil menyodorkan minuman. Ada rombongan dari Turki atau Mesir yang ikut naik bersama kami. Kelihatannya mereka bakalan gamoang karena orangnya pada tinggi besar, ternyata sama aja. Ga semuanya ringan melangkah. Banyak juga yang berhenti mengambil napas. Ayoo atuh semangaat !!!</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Jam 11.30 malam sampai diatas. Nah tadi mulai mendaki jam 10, hitung sendiri deh berapa jam untuk naik kesini. Sesampai di atas kami berdiri di pinggiran railing. Memandangi masjidil Haram dan kota Makkah dari ketinggian. Subhanallah memang indah sekali ya. Lampu-lampu di Masjidil Haram tampak bercahaya terang sekali seperti emas permata menerangi sekitarnya yang gelap gulita. Menara jam pun terlihat spektakuler. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Kota Makkah ini dikelilingi gunung batu. Jadi kalau dilihat dari atas begini seperti terletak di dasar mangkuk.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Dari ketinggian seperti ini, suasananya memang beda. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Riuh rendah kejadian di bawah sana tidak terdengar. Semua tampak kecil dan tidak berarti. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Begini mungkin ya yang Nabi Muhammad rasakan saat melihat Makkah dari ketinggian. Saat itu hatinya gundah dengan banyaknya kemaksiatan yang berlangsung di Makkah. Mengambil jarak begini mungkin untuk menegaskan bahwa Nabi tidak mau ikut serta, namun saat itu tidak bisa berbuat banyak untuk menghentikannya. Mau pergi kemana juga ? Keluarga dan kehidupan beliau ada di Makkah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Di atas sini penerangannya tidak banyak. Cenderung gelap dan remang-remang. Heran juga, kami kira banyak orang, ternyata sepii. Yang ramai cuma di seputar Gua. Disini berjubel sekitar 25-30 orang.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Gua Hira sendiri gua yang kecil saja. Area menuju gua juga kecil. Hanya cukup 2 orang untuk masuk ke dalam Gua. Itu pun harus miring-miring karena sempitnya. Untuk memasukinya kami harus antre. Kami ingin sholat sunnah 2 rakaat di sini. Wudhunya memakai air kemasan yang kami bawa, lalu segera masuk barisan antre. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Memasuki gua ini rasanya syahdu dan terharu sekali. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ya Allah disini dulu manusia termulia itu pernah singgah dan berdiam untuk merenung.. Lalu bertemu Malaikat yang juga mulia karena membawa kalam Mu. Masya Allah Subhanallah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Bapak-bapak menjaga kami biar bisa sholat duluan. Setelahnya, gantian kami menunggu mereka sholat. Kami ga banyak bicara. Hanya terucap lantunan dzikir.. Kalau perjalanan ibadah begini, memang banyak terharunya. Bisa naik kesini aja sudah alhamdulillaah banget. Berjuang bisa masuk ke dalam Gua pun alhamdulillaah. Sulit dan ga mudah untuk bisa naik kesini. Mendaki dan kudu sabar mengantri. Tapi toh bisa.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Bener-bener terharu. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Jeddah</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Sepulang dari Gua Hira jam 2 pagi, lalu siap-siap ke Masjidil Haram. Hari ini jadualnya ke Jeddah untuk membeli oleh-oleh. Segera selesai balik ke hotel, kami sarapan dan bersiap.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Namanya ibu-ibu, selalu senang dengan kata shopping ya, entah kenapa. Di sepanjang perjalanan menuju Jeddah biasanya kami ngobrol, tapi kali ini lebih banyak tidur saking ngantuknya. Bangun-bangun sudah sampai ke Masjid Terapung.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Disana beli bakso yang dijual para TKI. Wah baksonya enak.. Pengen deh beli dua mangkok tapi sudah masuk waktu sholat. Yah, batal. Hehe.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Setelah dari situ mampir ke Resto Garuda di Jeddah. Ini resto khusus masakan Indonesia. Alhamdulillah ada Mbak Ozi yang syukuran berkenaan dengan hari miladnya. Setelahnya kami diberi waktu 2 jam untuk belanja hingga balik ke bus lagi.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Saya beli oleh-oleh buat teman, saudara dan tetangga disini. Harga sajadah dan kerudung lebih murah disini dan variasinya juga lebih banyak. Ada jamaah yang beli karpet juga dan langsung dikirim pakai kargo ke alamat rumah di Jakarta. Daftar belanjaan oleh-oleh kami selesai dengan cepat. Malah untuk keluarga sendiri belum dibelikan. Saya pikir nanti sajalah di Makkah atau Madinah lagi. Selanjutnya kami melipir ke warung makan dan beli bakso lagi. Alhamdulillah, senangnya ketemu bakso. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Jeddah ini ga seberapa ketat untuk masalah pakaian. Banyak wanita yang berjalan sendirian, jilbabnya tidak rapat dan berbicara dengan suara keras. Hal yang ga pernah saya temui di Makkah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Setelah semuanya berkumpul lagi, kami pun pulang.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Jeddah selesai.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Sebentar lagi Makkah akan segera kami tinggalkan. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Lalu kami akan menuju Madinah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Bingung, harus senang atau sedih ya.. rasanya bener-bener campur aduk. Perlahan-lahan semuanya selesai.<br />
<br />
<br />
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Setelah pelemparan hari kedua yang penuh drama, dengan badan yang rasanya udah rontok jadi serpihan, kami disadarkan pak pembimbing bahwa besok masih ada jadual pelemparan lagi. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Ah, ayoo... harus tetap semangatttt !! Namanya juga prosesi ibadah yang harus dilalui. Jadi walaupun lelah bukan main, ya tetep harus dihadapi. Tapi pak pembimbing bilang ini bisa lebih santai karena bagian yang beratnya sudah kami lewati. Alhamdulillah, syukurlah..</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Suasana di Tenda Mina ini lumayan lah untuk sebuah acara kemping raksasa. Salut untuk pihak Muassasah yang bekerja keras melayani jutaan jemaah haji. Baik dari segi makanan, minuman, buah-buahan, bahkan kerupuk juga ada. Untuk rasanya yaah.. hanya makanan di tanah Indonesia yang bumbunya full. Kalau di sini ya sekedarnya saja. Sudah lumayan kok. Buat yang sedang diet mengurangi garam, makan disini pasti cocok. Intinya mah, paksain untuk makan karena kita butuh tenaga bangeet nget nget ya Bapak Ibu. Jaman kami di luar perkemahan ada yang jualan makanan dan minuman walaupun macamnya enggak banyak. Akhirnya ya balik lagi membongkar persediaan bekal pribadi atauu milik teman. Hehehe.. Untuk urusan kamar mandi, Toiletnya lumayan banyak, lebih banyak jumlahnya daripada di Arafah. Tapi penggunanya juga lebih banyak. Jadi ya ga usah panik kalau mengantri yah. Perlu strategi khusus untuk menggunakan toilet. Biasanya saya mandi jam 3 pagi dan jam 2 siang. Pokoknya bukan jam pada umumnya orang mandi. Kalau lagi kebelet gimana, ya banyak-banyak berdoa aja yaah..</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Memang untuk jamaah kita dari Indonesia ini perlu lebih mengasah kepekaan untuk menjaga kebersihan, tenggang rasa dan tolong menolong. Harusnya hal seperti ini sudah jadi karakter yang menembus tulang bangsa kita, bukan sekedar ramah, banyak senyum saja.. tapi nyatanya ga pedulian sama kebersihan dan pada orang lain. Duh gimana yaa.. rada nyebelin memang.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Terus terang saya prihatin banget sama sampah yang berserakan. Sampah ada dimana-mana dan cepat sekali menggunung. Di lorong antar tenda, di dalam toilet, juga sampah akibat kebiasaan tidak menghabiskan makanan. Sepertinya orang kita selalu kesulitan mengukur kapasitas kebutuhan perut sendiri dengan keinginan emosi semata. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Melihat sebelahnya ambil nasi banyak, eh jadi terpancing ambil lebih banyak lagi. Padahal mubazir itu adalah temannya set.... Udah pada tahu kaan ?!</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Orang kita rupanya gampang terpengaruh orang lain.. Melihat orang seenaknya buang sampah, eh dia pun ikutan. Dalam hatinya mikir, lhah..wong bapak itu juga buang sampah disitu kok.. ga diapa-apain sama petugas. Hadeeh, emang susyah mengubah kebiasaan buruk yah. Mudah-mudahan anak TK sekarang yang sudah diajarin buang sampah yang baik, ga lupa lagi kalau ntar besarnya pergi haji.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Rasanya himbauan saja ga akan mengubah hal semacam ini, harusnya sih ada hukuman untuk yang membuang sampah sembarangan. Kena denda atau dam lagi mungkin. Entahlah, mudah-mudahan pihak pengurusan Haji akan lebih perhatian untuk masalah sampah ini. Soalnya ini ga cocok dengan kalimat kebersihan adalah sebagian dari iman. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Sehingga kebiasaan tertib menjaga kebersihan selama 40 hari berhaji ini mudah-mudahan ada bekasnya saat pulang nanti.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Mungkin karena sedari kecil ayah saya cukup galak membiasakan kami anak-anaknya menjaga kebersihan, jadi sejak kanak-kanak sudah terbiasa tertib. Terus terang saya lumayan terganggu dengan sampah dan bau ini. Tapi saya berusaha tidak tercetus keluar dari mulut. Istighfar saja banyak-banyak. Walau bagaimana, mereka kan tidak mengalami pembelajaran masa kecil yang sama dengan saya.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Oh ada sih saya ga tahan akhirnya menegur orang juga.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Tapi bukan tentang sampah. Ini pas antri mandi. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Setiap mau mandi antriannya selalu panjang. Pernah suatu ketika, luamaaa banget nunggu toiletnya. Ini sudah ada jalur antriannya, jadi sulit kalau kita mau pindah ke jalur yang lebih cepat, kecuali sudah terbiasa menyerobot dan dimaki orang. Setelah akhirnya pintu terbuka ternyataaa... ibu yang di dalam keluar dengan membawa sekeranjang ember cucian. Astaghfirullaaah..pantesan lama beeet buk, nah dia malah mencuci disituuh ! Padahal asal kita tahu, orang ngantri kamar mandi ini sambil menahan segala rasa lho. Tega nian sih Buuu !</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Saya tegur juga, "Buk.... Ibu tuh kalau mau mencuci yang diluar situ lho Bu... kan sudah ada tempatnya disediakan. Kasihan ini pada pucat saking ngempetnya."</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Aah, seandainya saja banyak orang yang lebih peka, tidak mendahulukan kepentingannya sendiri, mungkin acara mengantri ini bisa jauh lebih menyenangkan. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Tapi kalau begitu di mana seninya bersabar ya... Hehehe... Ya sudahlah, mau diapain lagi ? Orang yang ditegur juga ga peduli.. doi mah cuek ngeloyor pergi aja gitu. Daripada keseel nelangsa sendiri, ya weslah istighfar lagi. Semua sudah ada balasannya dari Allah kok. Sudah pasti kok ini. Yakin dehh. Kalau di tanah suci ini balasan atas perbuatan kita tuh cepet datangnya. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Hari terakhir melempar, kami berangkat sekitar jam 3.30 pagi. Segera setelah membentuk barisan, rombongan dihitung. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Sebelumnya tuh, kurang melulu. Wah masih kurang satu orang. Sepertinya masih di toilet. Tunggu dulu. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Lalu saat orang yang ditunggu datang, ada satu ibu-ibu yang ternyata ingin ke toilet juga. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Aiih, menunggu lagi deh. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Sabaar ya Pak Bu ! Jangan kepancing untuk protes dan bilang, "Diiiiih, bukannya dari tadi kek !".</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Pokoknya banyakin sabar ya. Jangan dikurangin sabarnya dengan berdalih, kita kan udah capek menunggu. Pokoknya semua yang kejadian sama kita itu sudah ditentukan oleh Allah. Pas persis sampai ke tiap milidetiknya. Jadi jangan lampiaskan ketidakikhlasan kita menerima takdir pada orang lain. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Pernah diceritain pas manasik, ada yang protes karena ga sabar begitu malah dianya yang jadi sakit perut.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Setelah kumplit semua, rombongan pun bergerak menuju jamarat. Di jalan kami sekaligus menunaikan sholat subuh berjamaah di jalanan. Kami sudah berwudhu sejak di kemah, juga membawa tikar plastik untuk alas sajadah. Jadi langsung ikut saja ke dalam jamaah sholat subuh yang sudah ada. Atau membuat barisan sholat berjamaah yang baru kalau sudah tertinggal.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Di sebelah saya berdiri jamaah dari India yang khusyuk sholatnya walaupun jumlahnya tidak banyak.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Ah, pengalaman yang sungguh luarbiasa bisa sholat subuh dibawah langit Mina.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Melontar jam segini ternyata di jamarat tetep ramai juga, tapi alhamdulillah cuacanya masih sejuk. Kami pun bisa menyelesaikan dengan lancar. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Kembali ke Mina sambil sholawatan dan sempat berfoto di depan terowongan Mina yang maut beberapa tahun sebelumnya. Lalu sesampainya di tenda, apalagi yang dituju kalau bukan antrian makanan. Hehe, perut udah kruyuk kruyuk minta diisi. Ternyata jam 8-an itu banyak yang sudah sarapan dari rombongan kloter lain. Jadi antrian tidak berapa panjang. Alhamdulillah.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Selesai makan, bisa deh leyeh-leyeh sejenak. Ada yang makan snack, tidur-tiduran, merapikan pakaian. Saya bersiap untuk mandi.. tapi sedang mempertimbangkan antrian kamar mandi yang masih panjang, jadi ikutan tidur-tiduran dulu.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Lalu tiba-tiba seorang teman jamaah masuk tenda sambil lompat-lompat, "Alhamdulillaah, kita bakalan balik ke Mekkah nii mbak. Pak pembimbing setuju untuk balik hari ini !!" Suasana langsung heboh.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Ah, senangnyaaa. Jadi semangat deh menuju antrian kamar mandi. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Kami pun bersiap-siap untuk balik ke Makkah. Setelah menunggu lumayan lama, setelah dzhuhur rombongan kami berbaris dan siap memasuki bis.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Setibanya di hotel ga ada lain yang kami inginkan selain meluruskan badan di ranjang. Beneer.. pengennya sih langsung tidur.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Tapi ga bisa gitu juga. Sholat Ashar dulu lalu beberes peralatan. Berusaha keras untuk terjaga karena sebentar lagi Maghrib.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Pak suami mau Maghrib dan Isya di Masjidil Haram. Saya dan teman sekamar rasanya ga sanggup. Jadi kami sholat di masjid terdekat dengan hotel. Tak lupa mampir sejenak ke toko di dekat hotel untuk membeli deterjen, biskuit dan jus buah. Alhamdulillah, senangnya bisa jajan lagi hihihi..</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Keesokan pagi subuh masih sholat di masjid terdekat. Lalu mulai mencuci. Hari itu sepertinya jemuran penuh dan ramai sekali. Pakaian ihram memenuhi jemuran. Sampai dibuat tali jemuran tambahan di depan kamar oleh bapak-bapak.. Ssstt... Kalau pakaian dalam biasanya saya jemurnya di dalam kamar saja. Malu atuh. Aneka renda terpampang nyata. Ih, maluu ah. Di kamar kan pake AC, jemur di balik tempat tidur sehari juga kering kok. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Keuntungan menjemur di Makkah, pakaian cepat kering. Tapi buat ibu-ibu jangan sendirian mengambil jemuran di atap gedung.. harus ditemani. Pokoknya buat wanita harus selalu berhati-hati menjaga diri ya..</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Bapak ibu jamaah haji beramai-ramai menjemur di lantai atap gedung sambil memandangi panorama kota Makkah. Suasananya memang tak tergantikan. Lukisan alamnya yang unik karena dikelilingi bukit berbatu, cuacanya yang panas, burung Merpati yang terbang hilir mudik namun alhamdulillah tidak pernah mengotori jemuran pakaian kami. Jam raksasa di Hilton terlihat besar sekali dari sini. Menara Masjidil Haram pun terlihat jelas. Klakson mobil terdengar diselingi teriakan khas bahasa Arab. Ucapan salam dan teguran dari para jamaah haji yang berpapasan menambah khas pagi itu. Terharu rasanya mengingat semuanya. Rasanya saya ingin memasukkan ke dalam memori semua penglihatan, dan suasana yang saya lihat juga aroma kota Makkah saat itu. Karena saat seperti itu akan selalu saya rindukan. Seperti sekarang ini. Rindu Makkah.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Alhamdulillaah, prosesi haji telah selesai dan kami semua bisa kembali dengan lengkap. Bener-bener alhamdulillah ya Allah. Engkau sungguh Maha Rahman dan Rahiim.. karena di beberapa kloter jamaahnya tidak utuh kembali ke Makkah.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Hari itu khusus hari laundry, karena cucian banyak bener. Dan semua orang ingin mencuci. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Keesokan hari jadual sholat kami akan kembali ke Masjidil Haram lalu ada rencana berkunjung ke Gua Hira dan ke Jeddah untuk berbelanja.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Gua Hira</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Kunjungan ke Gua Hira sekarang ini tidak diperbolehkan lagi, karena pemerintah Saudi khawatir akan adanya praktik pengkultusan di lokasi tempat Rasulullah pertama kali menerima wahyu itu.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Alhamdulillah saat itu kami masih berkesempatan mengunjungi Gua Hira.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Jadual berkunjung ke Gua Hira sengaja dipilih malam hari karena kita akan mendaki gunung. Kebayang kalau siang-siang terik matahari kita naik gunung. Alamak, alangkah menderitanya. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Kami berangkat jam 9 malam. Sekitar sejam di perjalanan termasuk parkir bis yang rada susah karena lokasinya sempit. Oiya kami menyewa bis khusus untuk rombongan kami. Supirnya orang Suriah yang sering digodain bapak-bapak karena susah senyum.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Sebelum menanjak ke arah Gua, ada beberapa toko souvenir di kaki bukit. Tapi yang besar ada 2 toko. Kami rehat sejenak disitu. Oiya, diatas tidak ada toilet, jadi ini memang pit stopnya. Kalau mau ke toilet ya disini. Beberapa ibu-ibu jamaah ada yang langsung ngacir aja.. Lalu ada yang beli teh panas untuk menghangatkan tubuh. Tapi saya sudah bawa tes panas di termos nih, dan sedang tidak ingin ke toilet....</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Saya cuma memperhatikan dagangan saja. Beberapa jamaah membeli tasbih. Tapi karena nanti bakalan turun ke sini lagi, saya pikir belinya nanti sajalah. Too excited buat naik ke atas... rasanya sudah ga sabar menuju Gua Hira.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Segera setelah Pak pembimbing menerangkan jalur pendakian dan kondisi di atas, kami pun mulai mendaki.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Saya berjalan bersama suami. Lalu ada Mbak Yul dan nenek di dekat kami. Nenek berjalan pelan-pelan saja, karena takut lelah. Oiya, ada juga yang ga mau ikutan mendaki, terutama bapak ibu sepuh yang punya gangguan di kakinya. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Pendakian ke Gua Hira ini pas kami naik sudah dibikinkan undak-undakan tangganya oleh Pemerintah Kota Mekkah. Bukan satu garis lurus sih, tapi berbelok-belok mengikuti punggung bukit. Di beberapa titik ada area melebar untuk orang duduk. Tadinya saya pikir buat apa ya ada orang yang mau duduk-duduk disini. Ternyata itu untuk kita berhenti sejenak mengambil napas. Jarak antar anak tangganya lumayan tinggi. Jadi ga berapa lama mendaki, saya pun mulai ngos-ngosan. Pokoknya saya bolak balik berhenti deh saking lelahnya. Duh Ya Allah, ini padahal malam hari lho. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Di sekitar tangga tampak area Jabal Nur ini penuh dengan bebatuan. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Gersang sekali. Tidak ada pohon besar. Tidak ada tanda kehidupan. Hanya batu, pasir dan udara yang panas. Angin saja tidak ada yang berhembus. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Terbayang jaman Rasulullah dulu mendaki ke Gua Hira ini bolak balik lalu keluarganya Khadijah dan Fatimah mengantar makanan, betapa kuatnya beliau dan keluarganya ya. Padahal pakaian mereka model jubah dan gamis gitu. Pasti sulit sekali melangkah di bukit pasir dan bebatuan yang miring dan curam begini. Masya Allah.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Dengan sendirinya rombongan terpencar-pencar. Yang kuat bisa dengan sigap dan cepat sampai di atas. Saya yang bolak-balik berhenti ini tentu jadi lama. Beruntung pak suami sabar menemani sambil menyodorkan minuman. Ada rombongan dari Turki atau Mesir yang ikut naik bersama kami. Kelihatannya mereka bakalan gamoang karena orangnya pada tinggi besar, ternyata sama aja. Ga semuanya ringan melangkah. Banyak juga yang berhenti mengambil napas. Ayoo atuh semangaat !!!</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Jam 11.30 malam sampai diatas. Nah tadi mulai mendaki jam 10, hitung sendiri deh berapa jam untuk naik kesini. Sesampai di atas kami berdiri di pinggiran railing. Memandangi masjidil Haram dan kota Makkah dari ketinggian. Subhanallah memang indah sekali ya. Lampu-lampu di Masjidil Haram tampak bercahaya terang sekali seperti emas permata menerangi sekitarnya yang gelap gulita. Menara jam pun terlihat spektakuler. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Kota Makkah ini dikelilingi gunung batu. Jadi kalau dilihat dari atas begini seperti terletak di dasar mangkuk.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Dari ketinggian seperti ini, suasananya memang beda. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Riuh rendah kejadian di bawah sana tidak terdengar. Semua tampak kecil dan tidak berarti. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Begini mungkin ya yang Nabi Muhammad rasakan saat melihat Makkah dari ketinggian. Saat itu hatinya gundah dengan banyaknya kemaksiatan yang berlangsung di Makkah. Mengambil jarak begini mungkin untuk menegaskan bahwa Nabi tidak mau ikut serta, namun saat itu tidak bisa berbuat banyak untuk menghentikannya. Mau pergi kemana juga ? Keluarga dan kehidupan beliau ada di Makkah.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Di atas sini penerangannya tidak banyak. Cenderung gelap dan remang-remang. Heran juga, kami kira banyak orang, ternyata sepii. Yang ramai cuma di seputar Gua. Disini berjubel sekitar 25-30 orang.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Gua Hira sendiri gua yang kecil saja. Area menuju gua juga kecil. Hanya cukup 2 orang untuk masuk ke dalam Gua. Itu pun harus miring-miring karena sempitnya. Untuk memasukinya kami harus antre. Kami ingin sholat sunnah 2 rakaat di sini. Wudhunya memakai air kemasan yang kami bawa, lalu segera masuk barisan antre. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Memasuki gua ini rasanya syahdu dan terharu sekali. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Ya Allah disini dulu manusia termulia itu pernah singgah dan berdiam untuk merenung.. Lalu bertemu Malaikat yang juga mulia karena membawa kalam Mu. Masya Allah Subhanallah.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Bapak-bapak menjaga kami biar bisa sholat duluan. Setelahnya, gantian kami menunggu mereka sholat. Kami ga banyak bicara. Hanya terucap lantunan dzikir.. Kalau perjalanan ibadah begini, memang banyak terharunya. Bisa naik kesini aja sudah alhamdulillaah banget. Berjuang bisa masuk ke dalam Gua pun alhamdulillaah. Sulit dan ga mudah untuk bisa naik kesini. Mendaki dan kudu sabar mengantri. Tapi toh bisa.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Bener-bener terharu. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Jeddah</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Sepulang dari Gua Hira jam 2 pagi, lalu siap-siap ke Masjidil Haram. Hari ini jadualnya ke Jeddah untuk membeli oleh-oleh. Segera selesai balik ke hotel, kami sarapan dan bersiap.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Namanya ibu-ibu, selalu senang dengan kata shopping ya, entah kenapa. Di sepanjang perjalanan menuju Jeddah biasanya kami ngobrol, tapi kali ini lebih banyak tidur saking ngantuknya. Bangun-bangun sudah sampai ke Masjid Terapung.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Disana beli bakso yang dijual para TKI. Wah baksonya enak.. Pengen deh beli dua mangkok tapi sudah masuk waktu sholat. Yah, batal. Hehe.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Setelah dari situ mampir ke Resto Garuda di Jeddah. Ini resto khusus masakan Indonesia. Alhamdulillah ada Mbak Ozi yang syukuran berkenaan dengan hari miladnya. Setelahnya kami diberi waktu 2 jam untuk belanja hingga balik ke bus lagi.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Saya beli oleh-oleh buat teman, saudara dan tetangga disini. Harga sajadah dan kerudung lebih murah disini dan variasinya juga lebih banyak. Ada jamaah yang beli karpet juga dan langsung dikirim pakai kargo ke alamat rumah di Jakarta. Daftar belanjaan oleh-oleh kami selesai dengan cepat. Malah untuk keluarga sendiri belum dibelikan. Saya pikir nanti sajalah di Makkah atau Madinah lagi. Selanjutnya kami melipir ke warung makan dan beli bakso lagi. Alhamdulillah, senangnya ketemu bakso. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Jeddah ini ga seberapa ketat untuk masalah pakaian. Banyak wanita yang berjalan sendirian, jilbabnya tidak rapat dan berbicara dengan suara keras. Hal yang ga pernah saya temui di Makkah.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Setelah semuanya berkumpul lagi, kami pun pulang.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Jeddah selesai.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Sebentar lagi Makkah akan segera kami tinggalkan. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Lalu kami akan menuju Madinah.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Bingung, harus senang atau sedih ya.. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Rasanya bener-bener campur aduk. </div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Perlahan-lahan semuanya selesai.</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMWpdnx1wusDjN-j_BIb2g2OPmrXlCox_YAkRV767VBIczlK0eVpuz96SqcX2mAXJ_Wtpg4l2MgsKvQZ01R9XoNBWnOc-w1yyHEmM8UEsFVKPpDfTaKrs3DcXqeq2LPjOx1I7vvmEY-Hw/s1600/FB_IMG_1542944133641.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="800" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMWpdnx1wusDjN-j_BIb2g2OPmrXlCox_YAkRV767VBIczlK0eVpuz96SqcX2mAXJ_Wtpg4l2MgsKvQZ01R9XoNBWnOc-w1yyHEmM8UEsFVKPpDfTaKrs3DcXqeq2LPjOx1I7vvmEY-Hw/s320/FB_IMG_1542944133641.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue", Arial, sans, sans-serif;">
Kenangan di pelataran Gua Hira, sambil menunggu para Bapak yang masih sholat sunnah di dalam Gua.<br />
<br />
Klik di bawah ini untuk sambungannya ya.<br />
<br />
<a href="https://t3srikandi.blogspot.com/2019/08/kutinggalkan-bayiku-pergi-haji-11.html" target="_blank">Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 11</a><br />
<br />
Terima kasih sudah membaca.<br />
Wassalamualaikum wrwb.</div>
</div>
Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-69495556048631167432018-03-16T11:42:00.001+07:002019-09-04T11:45:51.267+07:00Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 9 - Melempar Jumrah Yang Penuh Perjuangan<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Prosesi melempar jumrah hari pertama kemarin memang sangat berkesan. Bagaimana kami berhasil bertahan berjalan pulang pergi sejauh 6 km, belum lagi kelelahan sejak menunggu bis dari tadi malam. Namun alhamdulillah bisa diselesaikan juga.. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Itu saja rasanya udah setengah mati. Malam hari selesai sholat Isya berjamaah dan makan, acara diisi dengan tausiah singkat oleh pak pembimbing, dzikir bersama dan membahas rencana untuk pelemparan kedua.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Hari kedua prosesi pelemparan jumrah, kami pikir rasanya akan lebih mudah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Sepertinya sih lebih pede ya... Hmm, padahal ternyata hari ini adalah hari yang super beraaaat.. Gimana ceritanya ? Monggo, baca aja selanjutnya ya..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
_____________________</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Pagi buta, jam 2 pagi semua sudah dibangunkan untuk mulai bersiap. Yang ke toilet harus segera mengantri untuk mandi dan bebersih, untungnya masih sepi. Masih sempat sholat malam dan makan roti juga minum teh hangat.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Lalu kami berbaris rapi dan berangkat menuju Masjidil Haram untuk Thawaf. Lagi-lagi kami kesulitan mendapat kendaraan, akhirnya setelah berjalan sekitar 1 km agak menjauhi lokasi tenda Mina, dapat juga bis yang cukup untuk dimasuki kami serombongan. Gapapa deh rada sesempitan bareng dengan jamaah dari Pakistan. Alhamdulillah bisnya ber AC.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Memasuki jalanan kota Makkah, mulai macet dan tersendat-sendat.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Mulai khawatir, ...duuh bisa dapat Subuh di Masjidil Haram ga ya ?</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Berdoa dan dzikir yang banyak biar ga khawatir melulu, dan semoga Allah mudahkan.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Kami melewati hotel tempat menginap di Mekkah... Rombongan jadi ribut, ooh rindunya sama kamar, kasur dan bantal. "Kapan kita balik kesini ya Pak ?" beberapa teman bertanya ke Pak Pembimbing. Selama ini di tenda cuma tidur di karpet dan beralas mukena yang dilipat-lipat.. Begitu deh yaa..jadi manyun..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Walaupun kamar di hotel Mekkah ga senyaman kamar di rumah, tetap saja setelah ditempa tidur seadanya di perkemahan Arafah dan Mina jadi hal yang paling dirindukan saat ini...mulai deh lebay ..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Setibanya di dekat jalan yang menuju pinggiran pelataran Masjidil Haram, kami harus berjalan kaki lagi karena bis sudah tidak boleh mendekat. Alhamdulillah, mendekati waktu Subuh, alur manusia membanjiri Masjidil Haram, dan kami salah satunya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Karena ramai, akhirnya rombongan berpencar untuk mencari tempat. Kami janjian untuk bertemu lagi di area selesai Sai. Alhamdulillaah, saya dapat tempat di lantai dua dekat area Sa'i bersama ibu-ibu satu rombongan kami. Suasana disini sangat syahdu. Pilar-pilar Masjidil Haram melengkung besar-besar, menjadi bingkai suasana pagi. Langit malam mulai bergaris memerah menyambut adzan diantara suara burung yang bersahutan mengiringi pagi. Beruntung juga, pak suami tak jauh dari situ ada di barisan para pria. Setidaknya hati jadi tenang.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Selesai sholat subuh kami mulai prosesi Thawaf Ifadah untuk tanda tuntas selesainya ibadah haji. Wah kebayang ga, jutaan manusia beniatan yang sama. Masjidil Haram penuuuh sesak. Melongok dari atas, rasanya tidak mungkin thawaf di sekeliling Kakbah, karena di bawah sepertinya gerakan thawaf melambat saking padatnya orang. Masya Allah.. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Akhirnya kami memutuskan berthawaf di lantai dua. Tentu saja dengan resiko jaraknya jadi lebih jauh. Tapi setidaknya bisa bernapas dengan lebih lega. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Paksu segera menggandeng saya, supaya saya bisa mengikuti langkah kakinya yang panjang-panjang. Segera saja lantai dua pun menjadi penuh sesak. Jamaah dari Afrika rasanya tidak berjalan, mereka thawaf dengan setengah berlari, saking kencangnya bergerak. Sempat berpapasan juga dengan jamaah dari Inggris. Lucu ya, jadi ketahuan asal negaranya karena ada bordir lambang bendera mereka di jilbabnya. Mereka yang dari Eropa ini berjalan dengan anggun tidak terburu-buru.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Kami larut dalam dzikir dan doa. Entahlah, setiap berthawaf rasanya selalu terharu.. namun kali ini di tengah ramainya orang, konsentrasi juga dipasang supaya ga bertabrakan. Saya kadang kalau sudah oening saking umpel-umpelan begini jadi ga menghitung sudah berapa putaran. Alhamdulillah, beruntungnya punya suami yang selalu teliti. Saya sempat berhenti di putaran ke 6, tapi ditarik lagi sama Paksu... karena menurut beliau kurang satu lagi...yaaah kirain udahan. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Lanjut ke area Sa'i.. Sama penuhnya. Bahkan jamaah dari Turki membentuk barisan pria di luar untuk melindungi jamaah wanitanya di sebelah dalam. Jamaah dari China pun sangat ulet mencari jalan. Barisan mereka tak bisa dipotong.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Alhamdulillaah selesai sa'i dan memotong beberapa helai rambut. Masih sempat sholat sunnah mutlak dan duduk menunggu teman serombongan. Lalu kami rehat sambil minum sebentar untuk mengisi tenaga.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ya Allah, tak terasa satu demi satu prosesi Haji selesai. Menitik air mata saya, teringat betapa panjang proses yang kami lalui hingga sampai kesini, perjuangan mengumpulkan uang, menabung untuk melunasi, dan bersabar melewati setiap tahapan. Sedikit teringat si bayi dan anak-anak, sedang apa ya mereka saat ini.. airmata pun menetes. Saya segera minum dan mengunyah permen... biar ga terlalu teringat mereka. Air Susu saya sudah berhenti sejak kami berangkat menuju Armina. Mbak Yan bilang saya sekarang tambah kurus. Iya kah ? Saya ga memperhatikan.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Selesai Sa'i telah berkumpul beberapa orang dan kami menunggu cukup lama, padahal janjinya rombongan akan segera bergerak menuju Mina lagi untuk melempar. Acara tunggu menunggu ini betul-betul menguras tenaga. Kelelahan yang sudah terkumpul selama berhari-hari dan rasa lapar membuat emosi mulai tersulut. Inilah dia ujiannya datang lagi.<br />
Beberapa orang mulai ga yakin sama ketua regu. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Tadi bilangnya janjian dimana sih, apa ga salah nih.... kenapa yang lain belum muncul?" </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Pak pembimbing kemana ini, coba ditelpon!" Dan telponnya ga menyahut.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Setelah 1 jam menunggu, kami memutuskan berjalan keluar dari area sa'i menuju pelataran di bawahnya. Masjidil Haram ini begitu luas, sangat sulit kita bertemu seseorang secara ga sengaja kecuali sudah janjian atau sudah kehendak Allah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Di pelataran belakang yang luas ini mata jadi silau karena suhunya yang panas luarbiasa, waktu itu sekitar jam 10an, ada timbunan geragal di kanan kiri, gersang dan kotor. Berantakan banget lah...</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ada dua-tiga orang yang mulai meninggikan suara, masing-masing melontarkan ide dan bantahan tentang kita harus kemana setelah ini tanpa Pak Pembimbing. Saya sebenernya mulai kepancing emosi juga. Alhamdulillaaah banget, sebelum buka mulut saya sempat melirik ke Paksu. Beliau mengerti saya mau apa dan langsung menajamkan matanya sambil menggelengkan kepala. Tanda mau bilang, udah jangan ikut-ikut! Okeeee, baiklah Pak.<br />
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Saya melihat di samping kami ada bangunan bertingkat yang kosong di sebelah kiri dan ada kolong luas dibawahnya. Saya ajak nenek kesitu untuk berteduh. Yang mau berdebat dan bertengkar monggo... kami ntar ngikut gimana hasilnya aja. Wong kita sama-sama buta lokasi, mbok ya dibawa dzikir aja.. Bener kan Pak Bu ? Bertengkar itu ga menyelesaikan masalah. Yang ada malah jadi bete satu sama lain nantinya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Lumayan nih bisa ngadem sebentar dan minum. Paksu dan beberapa orang mulai melipir mengikuti kami berteduh.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Cuaca panas memang cenderung bikin saya sakit kepala kalau sudah dehidrasi. Makanya harus banyak minum. Dan inilah salah satu kebodohan kami. Lupa membawa tempat minum besar yang dibeli sejak di Asrama Haji Pondok Gede. Padahal perjalanan masih jauh... heuhuhu...</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Setelah menunggu lumayan lama dan berusaha telpan telpon, tiba-tiba Pak Pembimbing muncul dari kejauhan dengan membawa dua tentengan besar makanan. Saya lupa, seingat saya itu dari resto AlBaik. Rupanya tempat makan penuh diserbu orang, jadi beliau juga baru selesai membeli dan berputar-putar dulu mencari kami. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Alhamdulillaah ketemu juga ya, kalau nggak entah sampai kapan acara menunggunya ini.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Karena cuaca panas, kami mau balik ke kemah Mina lagi, lalu baru melempar pada sore harinya. So, akhirnya rombongan pun bergerak lagi. Kali ini ga ada bis yang lewat, akhirnya kami sewa mobil angkutan penumpang yg cukup besar, diatas kapnya pun bisa dinaiki orang. Ibu-ibu disuruh naik duluan. Penumpang didalam ternyata sudah banyak .. jadi bapak-bapak sebagian naik ke atas mobil.<br />
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Rupanya setelah beberapa waktu, yang diatas jadi sangat kepanasan. Bapak-bapak berteriak minta sajadah buat menutupi kepala biar ga pusing. Ibu-ibu mengulurkan sajadah buat suami-suaminya. Saya pun ikutan mengulurkan sajadah ke atas buat suami saya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Pak, tolong ini sajadah juga buat suami saya ya."</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Setelah beberapa lama, sajadahnya kembali ke saya. Ha, kok bisa ?</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Gak ada Pak Freddy diatas Bu", kata orang dari atas mobil.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Lho, terus mana suami saya ya ? Kepala saya berputar-putar ke seluruh penjuru mobil, ga menemukan suami saya.<br />
Aduuh, jangan-jangan suamiku ketinggalan tadi. Saya mulai gelisah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Satu persatu penumpang di absen. Di atas dipastikan ga ada. Di dalam mobil ga ada juga.. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Bapak-bapak heboh sendiri, "Lho perasaan tadi Pak Freddy naik juga di sebelah saya kok."</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Saya pasrah hanya bisa berdoa, semoga paksu bisa menyusul juga. Akhirnya teriakan bapak-bapak yang heboh membicarakan suamiku tertinggal itu terdengar oleh orang yang gelantungan di pintu mobil.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Ada apa nyari saya ? Saya disini Pak !", orang-orang jadi tertawa.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ternyata suamiku berdiri gelantungan di pinggir pintu. Suara diluar sangat berisik jadi beliau ga begitu dengar pembicaraan yang berlangsung didalam. Ealaah Pak Pak... </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Mobil berhenti di area yang macet ga bisa jalan lagi. Pak Pembimbing memutuskan untuk turun dan berjalan kaki. Padahal masih jauh banget ini. Di situ ada Mal besar Bin Dawood. Pak Pembimbing masuk ke dalam Mal. Duuuh senengnya, adem banget. Lumayan lah untuk mengusir rasa panas di luar.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Wah, kami sudah seneng, mikirnya asyiiik.... bakalan dibelikan minuman dingin atau es krim nih disini.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ternyata Pak Pembimbing cuma mau cari jalan pintas. Setelah berbelok-belok di dalam mal, akhirnya kami keluar lagi lewat pintu keluar sebelah belakang.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Jiaaaaah, kirain bakal duduk di Pujasera atau apa.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ngenes sendiri ngelihat deretan penjual minuman.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Sesampai diluar mal, Pak pembimbing menawarkan untuk berteduh sambil makan dulu. Kan sedari pagi kami belum makan.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Tapi mau duduk berteduh dimana... jalanan penuuh sama orang dan aneka jualan.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Tapi beberapa orang sudah tak sanggup berjalan karena lemes kelaparan.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Akhirnya kami duduk menggelar alas plastik yang memang dibawa dari Mina dan duduk... dimana hayo.... di samping tumpukan sampah. Ada aneka sampah dan lalat beterbangan.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ini satu-satunya tempat yang rada kosong dan cukup teduh. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ini bener-bener deh satu hal yang ga mungkin kita lakukan kalau di Jakarta. Boro-boro deh !!</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Tapi disini, sudah ga mikir lagi saking lapar dan lemasnya. Ini aja sudah alhamdulillaaah banget. Apa yang mau disombongkan coba. Kalau sudah kepepet, kudu bisa .. Tangan hanya dibersihkan pakai tissue basah dan sedikit air minum. Lalu kami makan dengan lahap. Sambil ketawa ketiwi karena tadinya tuh ya langsung duduk aja, setelah makanan mau habis baru nyadar...eh samping kita ini sampah lho ternyata.... hahaha..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Di sekitar situ ada para mantan tki yang berjualan makanan. Ada bakso, ada telor rebus, mie instan. Pak pembimbing kasihan melihat mereka, akhirnya telor rebusnya diborong semua ada sekiloan telur kayaknya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Kita mikirnya, duuh buat apa nih telor rebus segambreng.. Kan kita masih pada kenyang.. Tapi yah kali aja nanti ada yang mau buat makan malam.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Perjalanan dilanjutkan.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Karena memang ga ada kendaraan, jadinya kami jalan kaki deh.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Tadinya kan niatnya mau balik ke tenda di Mina. Tapi ini jalannya mengarah ke Jamarat. Akhirnya diputuskan langsung ke jamarat saja karena sudah lebih dekat ketimbang ke Mina, nanti dari sini baru balik ke Mina. Padahal ya masih 4 km lagi lhoo !<br />
Yuhuu.. saya ikhlas berjalan jauh begini. Tapi kesian juga kalau melihat jamaah yang sudah berumur. Jalannya mulai terseok-seok. Jalanan aspalnya pun panas banget. Memantul-mantul bikin silau dan suhunya yah... ga usah ditanya lagi deh.. Semoga Allah menguatkan.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Saya dan suami juga beberapa orang ga bawa kerikil tertinggal di Mina. Kami melipir ke tanah di sekitar jalanan situ untuk mencari batu kerikil. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Walaupun sudah dirundingkan kita akan melempar jumrah lagi, tetep ada yang ga mendengarkan. Ga usah heran, rasa panas dan kelelahan kadang bikin kita jadi ga konsen.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Apalagi saat berjalan, kecepatan jalan tiap orang kan ga sama. Ada pasangan muda yang langkahnya panjang-panjang. Jadinya jalannya udah jauh di depan. Ngeduluin nih yee...hahaha.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Tapi saat akan berbelok ke jamarat, lha kok mereka malah ke arah Mina. Duh dipanggil-panggil, lalu diteriakin ga dengar juga. Akhirnya ada satu orang bapak-bapak yang lari untuk menyusul mereka dan balik lagi ke rombongan kita. Luarbiasa ! </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Moga-moga mereka bawa kerikil yah, kalau ternyata ga bawa dan ga ikutan nyari pas tadi di jalan... ya ga tahu lagi deh. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Kami memasuki gedung jamarat ini siang hari jam 2 an. Aslinya kalau siang begini, jatahnya jamaah dari Eropa, Arab dan Afrika untuk melempar. Karena fisik mereka lebih besar jadi dianggap lebih tahan cuaca. Kalau kita yang Asia biasanya waktu melempar setelah Ashar hingga malam.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Tapiii, saat siang hari adalah waktu afdhol melempar. Seperti saat dulu Nabiyullah Ibrahim melakukannya.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Jadinya area menuju gedung jamarat penuuh dobel sesak, aneka ras bangsa di dunia ada disini. Ya Allah, entahlah gimana caranya biar bisa jalan dan masuk ke dalam. Beberapa jamaah yang sepuh sudah ga sanggup berjalan lagi. Akhirnya melemparnya diwakilkan. Mereka diminta beristirahat di dekat area toilet.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Dzikir, dzikir, dzikir... jangan kebanyakan mikir. Bismillah semoga lancar.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Alhamdulillah, kami jalannya melipir dan pelan-pelan. Pakai strategi yang kemarin. Ga boleh buru-buru dan jangan menyikut dan menyakiti orang lain. Jadinya bisa dapat tempat yang lapang buat melempar walaupun kondisinya penuh sesak.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Selesai melempar, rasanyaa legaaa banget. Saya rasanya seperti melempar semua setan yang ada di diri saya biar hancur terhempas ke dinding jamarat. Semoga begitu ya..aaaamiiin.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Selesai melontar, kami pun berjalan berjalan kembali menuju Mina. Sambil beristirahat sejenak, kami makan telur rebus yang tadi dibeli. Langsung habis deh itu telur, ternyata ga sampai acara makan malam ya umurnya.. Alhamdulillah banget, jadi ada tenaga lagi.<br />
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Kami jalannya santai dan pelan saja, karena aslinya sudah lelah banget. Dan suhu siang hari ini luarbiasa panasnya. Air kemasan sudah habis, dan bodohnya botolnya tadi dibuang supaya ga bikin berat... Haduuuh ! Jadi susah deh mau minta air dari yang lain ! Tempat minum gratis kok ga muncul-muncul...ini udah jalan 2 kiloan. Padahal biasanya banyak kelihatan. Sempat ketemu air pancuran minum tapi ternyata rusak. Kerongkongan rasanya keriing banget. Akhirnya saking hausnya nanya ke sesama jamaah, ada yang punya air lagi kah ? Mereka pun airnya tinggal dikit-dikit.. paling tinggal 3 cm dari dasar botol. Ada yang sudah hampir habis. Ga tega juga mintanya. Dikasih air dari Mbak Yul, saya cuma minta seteguk sekedar untuk meringankan dahaga. Suami pun minta seteguk. Kasihan nenek kalau sampai kehabisan air minum.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Itu air rasanya cuma lewat saja. Baru jalan 5 meter udah haus lagi. Ya Allah, hausnya mencekik sekali bukan main-main.<br />
Air liur kering, lidah pun sampai terjulur keluar.<br />
Ya Allah, mohon ampun Ya Allah.. Haus banget hamba ini Ya Allah. Mohon pertemukan kami dengan air.. Ya Allah dimana airnya. Tolong kami Ya Rabb.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Wajah mulai pucat dan langkah pun jadi berat tersaruk-saruk. Begini rasanya kalau orang mau pingsan yaa..</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Disaat mata mulai berkunang-kunang, di kejauhan tampak orang yang berkerumun di tempat air pancuran minum. Kami pun bergegas berlari mendekat lalu minum sepuasnya. Bismillaaah. Pak pembimbing sempat meledek, kata beliau wah jangan-jangan itu air comberan yang disaring. Hmm, ga mempan Pak ! Saya dan suami udah ga peduli lagi saking hausnya, wis Bismillah aja deh.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Alhamdulillaaaaaah Ya Allah. Di saat kami sungguh kehausan, Engkau lah yang mendatangkan air, hingga hilang haus dahaga yang menyiksa ini. Di saat kami sudah hampir putus asa, disitulah pertolongan Allah datang. Kuncinya hanya berdoa, berusaha untuk tetap berjalan dan pasrah tawakkal pada Allah.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Saya terus terang belum pernah ngerasa kehausan separah ini. Kalau di tanah air, kita kan selalu banyak minum, air pun ada dimana-mana dan cuacanya lembab. Kalau di Makkah ini memang subhanallah. Angin tak ada, kalaupun ada udaranya keriing banget. Ditambah suhu yang panas luar biasa, sungguh hebat betul manusia yang tinggal di jazirah Arab ini. Allah Maha Adil, mereka yang badannya besar-besar memang ditaruh Allah di daerah yang alamnya keras.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Semakin mendekati tenda Mina, kaki rasanya semakin pegal.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Di saat langkah mulai lemas dan lesu karena kelelahan, takbir dan talbiyah yang diteriakkan para jamaah dari negara lain menyemangati kami. Berganti-ganti. Kadang dari jamaah Malaysia yang tahu-tahu sudah disamping kami dan menyapa, "Apa kabar?". Lalu mengajak berjalan lebih cepat. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Ayo Pakcik ! Ayo Makcik! "</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
"Ya ya ya.. silakan duluan lah kalian.." </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ada juga jemaah Turki yang sepertinya selalu yang paling semangat meneriakkan talbiyah atau sholawat. </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ya Allah, masyaa Allah ! </div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Luarbiasa persaudaraan dalam Islam. Terharu rasanya mendapat sekadar senyum ramah dari mereka. Hal sepele yang jadi penuh arti dan bisa membangkitkan energi kita ternyata.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Sampai di Mina, kami langsung menghambur ke sajadah untuk bersujud syukur. Lalu bersiap sholat dzhuhur dan ashar yang dijamak.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Selesai makan, rasanya cuma kepingin tidur dan meluruskan kaki.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Alhamdulillah Ya Allah, karena Engkau sajalah kami bisa menyelesaikan rangkaian ibadah hari ini.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Kalau dihitung sejak jam 2 pagi tadi, kami sudah berjalan 20 km lebih hari ini. Masya Allah...ternyata kami bisa dan Alhamdulillah kami semua selamat.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Rasanya tak henti mengucap syukur. Alhamdulillah Ya Rabb..<br />
Wajah-wajah pucat kelelahan bergelimpangan di karpet.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Aroma balsem dan minyak urut pun bertebaran di udara.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
Ini adalah hari yang sungguh luarbiasa dan tak terlupakan seumur hidup saya.. Yang selalu mengingatkan saya, bahwa pertolongan Allah itu dekat. Amat dekat.</div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<br /></div>
<div style="font-family: 'Helvetica Neue', Arial, sans, sans-serif; font-size: 16px;">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN6ty5nSUebLGdAad-C0WsI8Ae3G504VnkYnYdq4wMrhTXoiohRO-NPn5P6vR8SRnH9GfvDGaw9fOxqQpeMRgZK5sn0pAshpFjYuimCt_IX9d93xPt3CBPiDvcJd0JPSRfGBQkNMSJTm8/s1600/FB_IMG_1520927671484.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjN6ty5nSUebLGdAad-C0WsI8Ae3G504VnkYnYdq4wMrhTXoiohRO-NPn5P6vR8SRnH9GfvDGaw9fOxqQpeMRgZK5sn0pAshpFjYuimCt_IX9d93xPt3CBPiDvcJd0JPSRfGBQkNMSJTm8/s400/FB_IMG_1520927671484.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Makan di samping tumpukan sampah. Ga bakalan mau kalau di tanah air. Tapi anehnya di sebelahnya ada orang lagi santai sambil leyeh-leyeh.. Cuma di jalanan menuju jamarat banyak ditemukan keanehan macam ini. Hehe..</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4ta6-pqoaJOI2UCBcDrbnq3oOlJVPf5_ZFWxcZqhgs5KyM2fySB_7MpGZ2zff0pDvBwEXj8hgxyhpIsBAXd-km7zO7V9N1W7Rn4UIoKxoU6opJzfORp7DeVCffNeEcV3eXNgoaRMEAP8/s1600/FB_IMG_1520927500134.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4ta6-pqoaJOI2UCBcDrbnq3oOlJVPf5_ZFWxcZqhgs5KyM2fySB_7MpGZ2zff0pDvBwEXj8hgxyhpIsBAXd-km7zO7V9N1W7Rn4UIoKxoU6opJzfORp7DeVCffNeEcV3eXNgoaRMEAP8/s400/FB_IMG_1520927500134.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Wajah - wajah kelelahan sekaligus terharu... akhirnya berhasil juga kami menyelesaikan prosesi lempar jumrah yang kedua.</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Klik di bawah ini untuk sambungannya ya..<br />
<br />
<a href="https://t3srikandi.blogspot.com/2018/11/kutinggalkan-bayiku-pergi-haji-10-hari.html" target="_blank">Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 10</a><br />
<br />
Terima kasih sudah membaca.<br />
Wassalamualaikum. Wrwb.</div>
Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-28852584926536492662017-11-22T12:40:00.001+07:002019-09-04T11:24:13.171+07:00Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 8 - Mina dengan Sejuta Rasa10 Dzulhijjah - Hari ke Mina<br />
<br />
Selesai dari Arafah, rombongan mulai bersiap untuk ke Muzdalifah dan Mina.<br />
Antrian jamaah haji yang akan menaiki bis tak kunjung selesai.<br />
Saat mengantri begini memang cenderung menguras emosi.<br />
Pak pembimbing mengajak kami untuk bersabar dan naik bis terakhir saja.<br />
Jamaah dipersilakan tidur dan beristirahat untuk menghemat tenaga.<br />
Yah... ini agak sulit. Mata tidak mengantuk, cuaca panas ... bagaimana bisa tidur ?<br />
Tapi, ya sudahlah... duduk-duduk lagi sajalah.<br />
Beberapa rombongan ada yang tidak sabaran, merasa jam afdol keberangkatan ke Muzdalifah sudah terlewati.. jadi berusaha segera menaiki bis yang tiba. Lagi-lagi kami diminta bersabar.<br />
Godaannya adalah pengeeeen nanya ke pak pembimbing, lalu kita kapan naik bisnya pak ?<br />
Untuk yang terbiasa hidupnya on schedule, harus bisa menahan diri banget yah....<br />
<br />
Toilet kosong, tapi tidak ada yang merasa ingin ke toilet. Sampai yang biasa ngantri toilet digodain. "Ayooo...siapa yang mau ke toilet tuh mumpung sepiii !!"<br />
Ga ada yang mau. Karena kondisinya banyak sampah dan gelap.<br />
Ya, aktivitas di Arafah sudah mulai ditinggalkan. Mendadak disini seperti area tak bertuan. Kosong, gelap dan suara angin menderu2 menghantarkan debu dan panas.<br />
<br />
Akhirnya bis yang bisa kami naiki datang juga. Menjelang jam 2 malam baru kami sampai di Muzdalifah. Memunguti batu-batu untuk lempar jumrah sambil diterangi lampu senter.<br />
Area ini seperti lapangan perkemahan raksasa.<br />
Dimana-mana orang berpakaian ihram lalu lalang. Dari kejauhan tampak menara jam dari Hotel Zamzam Tower menunjukkan jam. Juga menara Masjidil Haram.<br />
Kami mengira-ngira berapa ya jarak ke sana. Lumayan bikin tebak-tebakan pengusir lelah.<br />
<br />
Toilet disini banyak dan bersih. Lampunya terang dan tidak antri.<br />
Saya menyempatkan mandi disini. Akhirnya bisa menyegarkan diri juga setelah mandinya jam 3 tadi pagi di Arafah.<br />
Ada penjual popmie juga lho. Tapi rasanya aneh seperti kari India yang terlalu banyak jintan dan kayumanis. Gapapa lah, yang penting bisa buat ganjal perut. Dengan sesama teman satu rombongan mulai berbagi bekal yang kami bawa dari hotel. Ada buah, roti, biskuit, teh panas dari termos.. mbak Yul sempat bikin teh di Arafah rupanya.<br />
<br />
Kami bertemu juga dengan jamaah haji asal negara2 Arab. Mereka bikin kemah di sini. Sepertinya sekeluarga besar. Karena ada 2 troli bayi di luar kemah.<br />
Juga sempat berfoto dengan jamaah dari China. Sayang mereka tidak bisa berbahasa Inggeris jadi ga bisa ngobrol. Cuma hahahihi doang. Kami sholat subuh berjamaah disini juga.<br />
Lalu sambil menunggu bis yang akan membawa ke Mina, rombongan mulai berfoto-foto.<br />
<br />
Sampai di perkemahan Mina jam 12 siang. Lucu banget. Rombongan kami selalu memilih untuk naik bis terakhir, supaya tidak berebutan dengan jamaah lain. Tapi alhamdulillah, Allah Maha Pengasih.. kami dapat ruangan yang besar di kemah Mina. Jadi bisa mengatur tempat dengan leluasa untuk tidur dan menaruh tas di bagian pinggir. Di tengah ruangan bisa ditempatkan kompor portable dan panci kecil. Kemah kami AC nya cukup dingin. Ah, seneng banget akhirnya ketemu AC lagi. Lalu setelah sholat Dzhuhur dan makan siang, rombongan mulai bergerak menuju Jamarat untuk melempar.<br />
<br />
Subhanallah !<br />
<br />
Segera setelah keluar dari perkemahan Mina, kami masuk ke dalam lautan arus manusia yang buanyak banget. Mengalir terus. Hampir semuanya berpakaian ihram putih sambil bertalbiyah. Rasanya bulu kuduk meremang.<br />
Arus manusia keluar dari mana saja bertemu di jalanan utama menuju tempat jamarat. Dzikir selalu membasahi bibir.<br />
Sepanjang mata memandang... hanya mengalir lautan manusia berihram putih. Berbagai bendera negara dibawa sebagai penunjuk bagi jamaahnya, tapi tak urung jutaan manusia yang bertemu jadi arus berjalan ini membuat hati bergetar.<br />
<br />
Memasuki terowongan Mina tempat timbulnya kecelakaan yang menyebabkan korban tewas ratusan orang terinjak-injak.. Talbiyah disuarakan dengan keras. Jemaah dari Arab atau India yang menyuarakan pertama dengan keras lalu diikuti oleh banyak rombongan jamaah lain di belakangnya. Hingga suara jadi seragam di saat itu.<br />
Ini suasana yang bikin merinding. Seluruh saraf rasanya ikut bertalbiyah. Tak terasa airmata menitik membayangkan banyak orang wafat terinjak-injak. Di sekeliling saya aneka manusia dengan warna kulit yang beragam. Ada yang tua tertatih-tatih. Ada yang masih muda berjalan dengan gagah, membawa bendera. Ada yang bertugas meneriakkan talbiyah dengan toa. Ada suami isteri yang bergandengan tangan, ada yang berjauhan. Ada yang pakai kursi roda, ada juga yang dibantu tongkat. Rasanya saya bisa mencium aroma jalanan dan suasana syahdu saat itu. Semua menuju tempat yang sama.<br />
Ya Allah biarlah pasir, batu, tembok terowongan dan jalanan ini dan semua yang kami lalui bersaksi kelak di akhirat bahwa kami pernah disini. Berusaha menunaikan perintahMu.<br />
<br />
Labbaik Allahumma labbaik.<br />
Labbaik alaa syarika laka labbaik<br />
Innal hamda wal nikmata laka wal mulk<br />
Laa syarikalah<br />
<br />
Suara talbiyah bergema di dalam terowongan Mina.<br />
<br />
Mendengarnya serasa panas dingin.<br />
<br />
Sesampai di gedung jamarat yang luarbiasa besarnya, jumlah manusia semakin banyak. Jutaan orang dari berbagai ras mendekat untuk tujuan yang sama. Walaupun sudah bertingkat tiga, tetap saja masih berjubel dan tak ayal membuat perjalanan agak tersendat. Untungnya kami melontar saat sore hari, kalau siang hari tentu lelahnya dobel karena suhunya terik banget.<br />
<br />
Saat mendekat ke jamarat pertama, begitu melihat lubang tempat kita harus melontar, seluruh orang yang berada di depan saya langsung menuju ke titik terdekat.<br />
Saya pun hampir terbawa orang-orang itu. Dan betul saja, disana orang berdesak-desakan dan mulai dorong-dorongan. Batu- batu bahkan dilempar dari jarak jauh. Ini udah main fisik banget.<br />
Hingga terdengar suara suami, "Kandi kesini !", memanggil saya.<br />
Baru saya tersadar dan bergerak menjauh, eh iya ya.., kenapa saya kok seperti terhipnotis begini.<br />
<br />
Rasa lelah setelah seharian di Arafah, dan Muzdalifah ditambah berjalan 3 km dari kemah Mina menuju jamarat membuat sebagian orang bernafsu untuk segera menyelesaikan sesi lempar jumrah. Rasanya seperti kesedot oleh arus orang banyak. Ga bisa mengelak, kecuali kitanya memperhatikan lingkungan sekitar. Tidak terpaku pada gerakan arus gelombang orang yang banyak.<br />
Kondisi saya waktu itu betul-betul lelah, tapi kan masih harus berjalan. Tak terbayang untuk jamaah yang sepuh, prosesi lempar jumrah ini cukup berat bagi mereka pastinya.<br />
<br />
Ternyata setelah berjalan melipir agak memutar lubang tempat jumrah, masih banyak tempat lowong. Kami bisa melempar dengan leluasa dan santai. Kuncinya hanya sabar. Memang benar kata pak pembimbing, perbanyak sabar dan jangan menyakiti orang lain. Kalau berdesak-desakan kan jadinya senggol sana sini, nyikut sana sini. Sengaja atau tidak kita pasti menyakiti orang lain.<br />
Setelah selesai semua, kami melipir hendak istirahat sebentar, tapi oleh askar disuruh maju terus tidak boleh berhenti di dalam gedung. Oh ada akal, saya duduk sebentar hendak minum. Jadi bisa sebentar saja mengistirahatkan kaki.<br />
Lalu diusir lagi deh.<br />
Jadi kami baru bisa istirahat setelah diluar gedung jamarat.<br />
Minum lagi sebentar, sambil duduk menunggu teman-teman satu rombongan lainnya berkumpul.<br />
Setelah lengkap, kami berfoto sejenak.<br />
Tak disangka, ada si Misbah? Bagian urusan layanan jamaah haji yang selama ini membantu kami di Mekkah yang kami suruh membuka jendela kamar ...eh bertemu lagi di jamarat dengan pakaian ihramnya. Rupanya dia sekalian beribadah haji.<br />
Setelah menjelang senja, kami berjalan kembali ke kemah.<br />
Alhamdulillaah, selesai satu prosesi dan kami semua selamat tidak kurang satu apapun. Bisa masuk ke kemah lagi setelah berjalan jauh itu rasanyaaaa seneng banget nget...<br />
Akhirnya bisa mandi dan berganti ke pakaian biasa lalu menyelonjorkan kaki. Aneka balsem dan minyak urut bertebaran.. Selesai sudah baju ihramnya. Bapak-bapak menggunduli rambut. Untungnya paksu masih menyisakan sedikit rambut jadi ga plontos amat.<br />
<br />
Besok, masih lanjut melempar jumrah untuk yang kedua.<br />
Sekarang, selepas makan malam mau istirahat dulu.<br />
Rasanya badan udah remuk.. hehe.<br />
<br />
Klik di bawah ini untuk sambungannya ya.<br />
<br />
<a href="https://t3srikandi.blogspot.com/2018/03/kutinggalkan-bayiku-pergi-haji-9.html" target="_blank">Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 9</a><br />
<br />
Terima kasih sudah membaca<br />
Wassalamualaikum wrwb.<br />
<br />Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-60019299174463673952017-08-08T09:12:00.000+07:002019-09-04T11:10:37.902+07:00Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 7 - Armina Yang Menghujam Kalbu - ARAFAH DAY 2Hari ini 9 Dzulhijjah<br />
<br />
Harinya Wukuf di Arafah.<br />
<br />
Pagi itu suasana tenang, udara cukup dingin dan matahari belum muncul tapi sudah terasa panasnya. Aktivitas sudah ramai sejak jam 3 pagi. Mulai banyak yang antri ke toilet untuk mandi dan wudhu.<br />
Saya mengajak pak suami untuk mencari teh hangat. Kebiasaan saya selalu minum teh hangat di pagi hari.<br />
Rupanya di meja makan belum ada air ... jadi kami berjalan-jalan mengelilingi area sekitar maktab. Sampai di dapur, terlihat kesibukan petugas katering sedang masak dan menanak nasi untuk sarapan.<br />
Mereka sudah membuat teh, dan jamaah haji di sekitar dapur boleh mengambil teh yang disediakan. Alhamdulillah.<br />
Sempat kami foto-foto sejenak berlatar bukit yang ada di Arafah.<br />
Lalu kembali ke kemah untuk bersiap-siap menghadapi wukuf.<br />
<br />
Selesai makan, mandi dan sholat Dhuha, jamaah haji lebih banyak membaca Al Quran atau berdzikir.<br />
Saat menjelang wukuf, suasana makin syahdu.<br />
Dzikir dan doa yang dilantunkan dan ceramah dari pemimpin haji di maktab sangat menyentuh hati.<br />
Diingatkan tentang siapa kita dan kemana kita kelak akan pulang. Diingatkan tentang syukur atas segala nikmat apa saja yang Allah berikan pada kita. Baik kita suka atau tidak, semua itu baik untuk kita... Semua itu kasih sayang Allah.<br />
Kita sampai duduk di sini di Arafah pun karena kasih sayang Allah. Berapa banyak orang ingin berhaji, berapa banyak uang yang telah dikeluarkan, kalau Allah tidak menghendaki, maka tidak akan sampai.<br />
Diingatkan tentang orangtua dan kasih sayang mereka, dan banyak orang yang juga terpisah dengan orangtua atau tak pernah bertemu dengan ayah ibunya.<br />
Juga tentang pasangan kita... Dari milyaran manusia, dipasangkan Allah dia yang jadi suami/isteri kita. Sementara banyak orang masih mencari mana pasangan hidupnya.<br />
Tentang anak dan masih banyak keluarga yang menunggu kapan Allah memberi mereka keturunan.<br />
Sungguh sudah banyaak sekali nikmat yang Allah beri, namun sedikit sekali kita bersyukur.<br />
<br />
Saya meleleh..<br />
Airmata terus turun membasahi jilbab dan baju saya.<br />
Teringat semua pembangkangan saya pada Allah.<br />
Rasa marah, kesal karena diberi ujian hidup yang saya benci, kadang saya merasa Allah jahat,<br />
memberi saya masalah yang tidak ada jalan keluarnya,<br />
padahal sayanya yang tidak mau merendah dan datang pada Allah.<br />
Disela-sela dzikir dan doa itu saya berdialog pada Allah.<br />
<br />
Dan Allah menjawabnya langsung.<br />
Masya Allah betapa indahnya perasaan khusyuk ini.. Allah begitu dekat dan kita sedang berbicara dengan Sang Pencipta kita. Pencipta langit dan bumi. Pencipta bintang-bintang dan seluruh isi galaksi.<br />
Gemetar rasanya seluruh badan dan jiwa.<br />
Saya bukan mendengar kata... tapi merasa ada pemahaman yang masuk langsung ke dalam hati kita dan keyakinan bahwa ini sungguh Allah.<br />
Perasaan bahwa kita sedang berdialog langsung dengan Sang Pencipta itu memang sulit dituangkan dalam kata-kata. Karena kali ini hati yang bicara, bukan logika.<br />
Di saat kita berbicara, di detik itu juga ada rasa sejuk dan damai yang tak bisa diungkapkan dengan bahasa. Rasa sejuknya bahkan mampu mengalahkan panas di sekitar. Seakan-akan sedang ada di gunung dengan suhu yang dingin.<br />
Rasanya melebihi saat kita lama bepergian jauh lalu pulang ke rumah ingin dipeluk ibu atau suami dan anak tercinta dengan rasa yang teramat sangat rindu. Rasa bahwa akhirnya kita bertemu dengan Zat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.<br />
<br />
Ya Allah, siapa saya ini...<br />
Dan saya paham, saya adalah ruh yang berasal dari Allah dan sewaktu-waktu akan kembali pulang.<br />
<br />
Ya Allah, mengapa Engkau menciptakan saya ?<br />
Lalu saya jadi paham.... Allah mau memberikan banyak kebaikan untuk saya di dunia ini, maka sembahlah Allah.<br />
<br />
Ya Allah...terimakasih sudah membiarkan saya hadir di dunia ini pada waktu yang ini. Terbayang wajah semua orang yang saya cintai, anak, suami, ibu, bapak, abang adik semuaanya... Teman, keluarga, semua wajah berkelebat dengan cepat.<br />
<br />
Ya Allah, aku sadar aku hanyalah ruh yang engkau masukkan ke tubuh ini...<br />
Mohon bimbinglah aku Ya Rabb agar kembali padaMu dengan baik dan tenang. Janganlah aku menyakiti atau menyusahkan orang lain...<br />
Tolonglah anak keturunanku supaya bisa mengenal dan dekat dengan Mu juga.<br />
Bimbinglah anak-anakku dan keluarganya walaupun aku kelak sudah tiada. Kasihanilah mereka.. kasihanilah kami.<br />
Ya Allah mohon mudahkan aku dan keluargaku di akhirat kelak. Tolong mudahkan saat hisab kami.<br />
Kumpulkanlah kami di surga ya Rabb... ijinkan aku bertemu Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam.<br />
Ijinkan aku memandang WajahMu ya Rabb.<br />
<br />
Ya Allah ampuni aku...<br />
<br />
Ya Allah... sayangilah aku... bimbinglah aku ya Rabb..<br />
Aku sering bingung, aku sering ga tahu harus berbuat apa..tanpa Engkau aku pasti salah jalan ya Rabb..<br />
<br />
Ya Allah....<br />
<br />
Ya Allah...<br />
<br />
<br />
Rasanya saya terus memanggil Allah, seakan Allah sedang duduk di hadapan saya dan menggenggam tangan saya.<br />
Saya sadar waktu saya tidak banyak....begitu banyak yang ingin saya ucapkan, yang ingin saya mohonkan..<br />
Sebentar lagi wukuf selesai, sebentar lagi Ashar, sebentar lagi harus ke Muzdalifah, sebentar lagi harus kembali ke Mekkah, sebentar lalu pulang ke Indonesia, sebentar lagi kematian datang ya Allah..<br />
<br />
Pak pemimpin doa menyatakan kita memasuki akhir wukuf, rasanya airmata makin bercucuran.<br />
Suami dan isteri dipersilakan saling bertemu dan bermaafan.<br />
Suasana mendadak ribut, karena ibu-ibu di sebelah saya menangis sambil memanggil suaminya.<br />
<br />
Saya lihat suami saya berjalan mendekati.<br />
Kami saling mendekat dalam diam dan berpelukan sambil menangis.<br />
<br />
Saya memandangnya dari sisi yang berbeda sekarang.<br />
Inilah manusia yang dipilihkan Allah untuk jadi imam saya.<br />
Kasihan, kelak dia harus berdiri di hadapan Allah mempertanggungjawabkan semua perbuatan saya sebagai isteri dan bagaimana dia mendidik saya. Seorang pria apalagi dia adalah suami dan ayah akan berdiri dihisab lebih lama dari anggota keluarganya. Betapa beratnya jadi pria.<br />
Semoga diringankan beban pertanyaan untukmu karenaku ya pa..<br />
Semoga kita disatukan hingga ke jannah.. Aaaamiiin..<br />
<br />
Wukuf di Arafah memang sungguh luarbiasa.<br />
Berjumpa dalam artian sungguh berbicara dengan Allah itu rasanya.... tak terbayangkan.<br />
Tempat yang suhunya panas membakar ini, padang pasir gersang dengan angin yang panas ... yang secara fisik jauh dari kata indah... tapi justru di sini saya mengenal arti bahagia yang sesungguhnya.<br />
Kebahagiaan ternyata bukan karena kita berada di tempat indah, berpakaian yang cantik dan segala sematan duniawi yang selama ini jadi indikator rasa bahagia kita.<br />
Kebahagiaan itu hadir saat diberikan rasa bahagia oleh Sang Pemilik Rasa.<br />
<br />
Saya baru mengerti ungkapan hadist, bahwa kebahagiaan tertinggi di surga adalah saat bertemu dan bisa menatap wajah Allah secara langsung.<br />
Baru dikasih setetes kenikmatan bersua Allah sebentar begini saja rasanya jiwa bungah dan hati membuncah bukan main.<br />
Apalagi bila bisa menatap wajah Allah, Zat Maha Pengasih dan Penyayang secara langsung.<br />
<br />
Di Arafah inilah saya berniat ingin membuat tulisan ini. Yah, pada kenyataannya tak semudah dugaan saya. Banyak kesibukan tak menentu yang membikin tulisan ini tak kunjung selesai. Niat saya hanya semoga semakin banyak yang berniat berhaji selagi muda. Percaya Allah akan mudahkan dan menjaga semua urusan dan keluarga yang ditinggalkan.<br />
Semoga teman-teman semangat berikhtiar supaya segera masuk dalam daftar antrian haji ya.<br />
Lamanya jangka waktu antrian jangan dipusingkan. Tambah saja kualitas keimanan kita, tambah lagi ilmu agama kita .... siapa tahu Allah panggil berhaji lebih cepat daripada antrian yang bertahun-tahun itu.<br />
Karena waktu toh bukan punya kita.<br />
Tugas kita lah menjalaninya dengan sebaik aktivitas yang kita bisa.<br />
<br />
Insya Allah.<br />
<br />
Bersambung ke : Mina dengan Sejuta Rasa<br />
<br />
Klik di bawah ini ya..<br />
<br />
<a href="https://t3srikandi.blogspot.com/2017/11/kutinggalkan-bayiku-pergi-haji-mina.html" target="_blank">Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 8</a><br />
<br />
Terima kasih sudah membaca.<br />
Wassalamualaikum wrwb.Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-21638101643356378922017-06-09T05:20:00.000+07:002019-09-04T11:04:01.252+07:00Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 6 - Armina Yang Menghujam Kalbu - ARAFAH DAY 1Armina adalah Arafah - Muzdalifah - Mina.<br />
<br />
Tiga tempat yang jadi puncaknya ibadah Haji.<br />
Yang paling dinanti seluruh jutaan manusia yang sedang berharap cemas agar ibadah Hajinya lancar dan tuntas dan beroleh Mabrur.<br />
Karena ganjaran ibadah haji yang mabrur adalah surga** Aaamiin.<br />
<br />
Catatan tentang Armina sebagian sudah saya tulis di Notes FB nanti saya sambung link nya kesini. Dengan catatan kalau inget yah...<br />
Baiklah, saatnya menggali semua ingatan luarbiasa yang ingin saya bagikan.<br />
<br />
============<br />
Arafah Day 1<br />
<br />
Pak Pembimbing bolak balik mengingatkan untuk kami yang baru pertama kali berhaji agar bersungguh-sungguh dalam mengerjakannya. Karena ibadah haji yang pertama kali sifatnya wajib. Sedangkan untuk yang berikutnya jadi sunnah. ( Beberapa pendapat menyatakan tidak seharusnya menunaikan ibadah haji lebih dari sekali karena Nabi Muhammad SAW tidak mencontohkan. Namun saya tidak akan membahasnya.)<br />
<br />
Jadi dari awal menjelang Armina, persiapan dilakukan betul-betul serius.<br />
Untuk saya, bareng ibu-ibu lain mulai dari membeli sabun khusus yang tidak wangi, mencari roll on deodoran yang juga tidak wangi. Menyiapkan sandal dan kebutuhan lain yang belum dibawa dari tanah air. Macamnya bisa banyak banget. Dari peniti, kaus kaki, panty liner, pembalut, aneka tali, dlsb.<br />
Yang bapak-bapak mulai dari membeli sabuk yang baru, obat-obatan dan juga peralatan mandi yang tidak wangi.<br />
Karena saat berihram kita tidak boleh memakai wewangian kan, jadi ini pada ganti semua deh khusus buat Armina.<br />
<br />
Yang ga ketinggalan, teman-teman juga menyiapkan aneka bekal makanan. Bahkan hingga satu tas besar khusus makanan kecil, aneka roti dan selai, buah, air minum, jus, susu, biskuit ... duuh kadang terpikir ini kok rada lebay... Tapi ya sudahlah, kalo bisa dibawa ya dibawa, kalau ga bisa dibawa bilang baik-baik pada teman, jangan sampai bertengkar.<br />
<br />
Menjelang keberangkatan ke Armina, sudah diumumkan akan berangkat jam 2 siang, jadi jam 12 siang harus sudah selesai packing, sudah harus kelar makan siang, mandi dan berwudhu, sholat Dhuhur lalu kalau sudah siap semua, harus berniat ihram.<br />
Menyiapkan mental untuk memasuki masa wukuf.<br />
<br />
Saat diumumkan bis sudah datang, kami turun menuju lantai dasar hotel dengan wajah tegang. Walau bagaimana.... kisah-kisah tentang balasan Allah pada segala perbuatan kita semasa di tanah air berpengaruh juga ya. Tidak ada yang bersuara....semuanya diam dalam dzikir. Percaya atau tidak, udara rasanya berbeda. Suasananya panas, suhu udara di luar hotel terasa panas sekali, tapi ada semacam naungan ...entahlah apa namanya. Seperti cuaca mendung namun dalam suhu yang sangat panas. Sudahlah tak perlu melirik angka termometer... Setidaknya 40+++°C.<br />
Pak pembimbing mewanti-wanti karena suhu akan panas sekali, jadi harus hemat tenaga. Jangan mengangkat barang berat. Dorong saja pakai kaki.<br />
Jadi begitulah, kami mendorong tas kami dengan kaki dalam diam dan suhu yang membakar. Keringat bercucuran, tapi tak ada yang berani berkomentar.<br />
Baju putih yang saya kenakan rasanya sudah mulai basah, jilbab pun mulai basah dan kepala mulai cenat cenut. Tidak ada cara lain mengusir rasa tidak nyaman ini selain banyak minum air putih dan berdzikir.<br />
<br />
Bis tidak kunjung boleh dinaiki, jadi lobi hotel pun menjadi makin sesak oleh rombongan jamaah. Selain makin panas, untuk bernapas juga makin sesak karena udara pengap. Saya dan suami melipir ke pinggir pintu supaya dapat udara. Mulut ini rasanya sudah gatal mau bertanya kapan kita berangkat, kapan boleh naik ke bis, tapi berusaha menahan diri.. Selain harus hemat tenaga, sebaiknya juga hemat bicara yang ga perlu. Selain untuk menjaga emosi diri juga agar tidak memancing keributan dengan jamaah lain.<br />
<br />
Akhirnya kami naik bis juga dan mulai berangkat setelah didoakan pemimpin mu'asassah (Pelayanan Jamaah Haji).<br />
Lalu saat bis berangkat sambil memandangi lalulintas di jalanan saya terpikir, akankah saya kembali dengan utuh... kalau saya kembali apa yang akan terjadi di Arafah. Banyak yang terlintas di benak saya.. Apa ya yang akan Allah tunjukkan pada saya. Saya deg-degan .... terbayang dosa-dosa dan kenakalan yang pernah saya lakukan sejak kecil. Akankah saya bisa berdialog langsung dengan Allah, seperti apa ya rasanya ? Kalau seperti di sholat Tahajjud rasanya kok saya ga begitu khusyuk.<br />
Parah banget saya ini.. Duh, ampuni aku ya Allah. Mohon kasihani aku. Sudah setua ini, masih lemah sangat kadar imanku. Tolong bimbing aku...<br />
<br />
Bis kami tiba di Arafah menjelang Maghrib, dan langsung berhenti di pinggir kemah. Sepertinya bis kami rombongan terakhir. Karena kemah-kemah sudah penuh oleh rombongan jamaah lain yang duduk berdzikir. Kami meletakkan tas di tempat yang disediakan, dan ternyata tidak datar. Jadi kalau tiduran pasti akan bergulir ke kanan dengan sendirinya. Hehehe.. ya sudahlah dinikmati saja.<br />
Antara pria dan wanita dibatasi oleh sekat ala kadarnya saja. Tapi rasanya tidak sempat untuk tolah toleh. Gimana ini ngatasi rasa panas, ini langsung menyita pikiran banget.<br />
Semakin dipikirkan malah terasa semakin panas dan sesak.<br />
<br />
Duuh... Panasnya ya Allah.<br />
Kemah ini begitu panas. Bahkan berlapis-lapis alas karpet tidak bisa meredakan panas dari pasir yang langsung menyengat badan begitu kami duduki.<br />
<br />
Apalagi yang mau disombongkan ? Baru panas di dunia ini saja aku sudah blingsatan ya Allah. Mau ngomel sama siapa ?<br />
Rupanya panas ini ada gunanya... Malahan sangat banyak hikmahnya.<br />
Salah satunya untuk meluruhkan lapis-lapis kesombongan yang selama ini kita tempelkan.<br />
Peluh makin deras bercucuran.<br />
Semoga panas ini menguapkan dosa-dosa ku semuanya.<br />
<br />
Hari ini kegiatannya persiapan untuk wukuf di keesokan hari. Setelah Sholat maghrib bersama, ada dzikir dan setelah itu makan malam.<br />
Sabar... semuanya harus mau sabar mengantri. Mau makan, mau ke toilet... semuanya mengantri.<br />
Kalau makan bisa diatur lah ya... nanti saja pas rada sepi baru ambil makan.<br />
Tapi kalau urusan ke toilet ini perlu strategi dan keikhlasan juga.<br />
Bayangkan, pernah suatu saat perut sedang mules banget, tapi antrian di depan saya ada 8 orang. Semua toilet penuh, jadi ya mau gimana lagi.. Pokoknya langsung istighfar dan berdzikir dalam hati dan kali itu saya sungguh-sungguh berdoa semoga saya tidak mempermalukan diri sendiri. Duuh, alhamdulillah masih bisa tahan walaupun sudah keringat dingin bangetts.<br />
Pernah juga udah ngantri lama, pas mau masuk eh disela ibu-ibu yang sudah super kebelet. Ya sudahlah... semoga saya dimudahkan di lain kesempatan.<br />
Jangan berharap banyak tentang kebersihan, namanya juga bareng ribuan orang jamaah dari segala penjuru Indonesia.. tidak semuanya punya toilet di rumah.<br />
<br />
Dan memangnya siapa saya mau minta diistimewakan terus... diantara ratusan dan ribuan orang ini saya bukan siapa-siapa.<br />
Di antara milyaran makhluk ciptaan Allah dari galaksi, planet, hingga manusia, saya ini layaknya pecahan debu super duper kecil. Sudah untung lahir jadi manusia bukan jadi cacing.<br />
Alhamdulillah..... Ingatan tentang hal ini ampuh membuat saya lebih tenang.<br />
<br />
Namun saya jadi sadar Allah itu dekat, Ia menolong hambaNya yang berdoa sungguh-sungguh. Sungguh Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang.<br />
Sejauh ini semua baik-baik saja. Alhamdulillaah.<br />
Menjelang malam, kami memilih untuk mulai tidur lebih cepat. Setelah Isya dan membaca Qur'an, saya pun bersiap tidur.<br />
<br />
Lalu bagaimana saat Wukuf ?<br />
<br />
Saya lanjut di tulisan berikutnya yaa... Arafah Day 2.<br />
<br />
Klik di bawah ini.<br />
<br />
<a href="https://t3srikandi.blogspot.com/2017/08/kutinggalkan-bayiku-pergi-haji-armina.html" target="_blank">Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 7</a><br />
<br />
Terima kasih sudah membaca.<br />
Wassalamualaikum wrwb.<br />
<br />Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-33936467539978261422016-03-10T16:57:00.000+07:002016-10-01T16:28:01.355+07:00Kang Rashied - Love Creates Everything - Sesi 1Allah First series - Petunjuk<br />
MT Khoirotunnissa - Musholla Al Ikhlas Puri Bintaro<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2midA7UuQx5mpXe7Wuq9CuygDEmvzzwJ7xdH1iyQ7e_mEH9nkyzGRVD8yjueEefvLBf2foZpRFqEamL-l5FtAG_3DdXZVpxuJeYL3-Z-_wqbEY0d2kqqmFbdMDg7M_97oYTyN8quckkM/s1600/Screenshot_2016-03-10-13-18-43.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2midA7UuQx5mpXe7Wuq9CuygDEmvzzwJ7xdH1iyQ7e_mEH9nkyzGRVD8yjueEefvLBf2foZpRFqEamL-l5FtAG_3DdXZVpxuJeYL3-Z-_wqbEY0d2kqqmFbdMDg7M_97oYTyN8quckkM/s320/Screenshot_2016-03-10-13-18-43.png" width="200" /></a></div>
<br />
Sharing dari kajian bareng Kang Rashied<br />
<br />
Petunjuk itu mahal harganya.<br />
Kalau kita sudah dapat petunjuk, gunakan dengan baik. Orang yg sok2an hanya pakai akal, ga pakai iman pasti akan tersesat.<br />
Orang mencari alamat saja kalo ga pakai petunjuk pasti tersesat. Apalagi kalau hidup didunia, mau mencari Allah misalnya...ga pakai petunjuk, ya bakalan tersesat. Ketemunya nabi palsu, ketemu aliran sesat, ketemu liberalisme.<br />
Saat tersesat, uang dan jabatan tidak kita butuhkan, tapi petunjuk itu. Masalahnya mau sampai sejauh mana kita sadar kalau sedang tersesat?<br />
<br />
Saat usia 40an harusnya sudah mulai mantap menuju pada Allah. Sudah mulai bisa menerima kehidupan. Kalau usia segini masih dugem, masih jauh dari agama, masih belum bisa ikhlas, berarti selama ini hidupnya masih nyasar.<br />
<br />
Ketika hati gelisah, uang itu tidak kita butuhkan.<br />
Untuk ibu-ibu carilah suami, bersandar pada dadanya, kalau ga ada suami cari sajadah.<br />
Setelah akal adalah agama sbg petunjuk tertinggi. Pakai agamanya.<br />
<br />
Petunjuk itu ada 4, sesuai tingkatan umur :<br />
1. Saat bayi dan balita : dengan tangisan memberitahu kebutuhan pada orang sekitarnya.<br />
Kalau sudah dewasa, masih menggunakan tangisan untuk mendapat kemauannya, itu udah bukan masanya lagi.<br />
<br />
2. Saat anak dan remaja : dengan panca indera, sudah mulai bisa memenuhi kebutuhannya. Bisa ambil minum sendiri, bisa ke kamar mandi sendiri.<br />
Kalau kita lapar, lalu apa diam saja ? Pasti berpikir kan, gimana caranya...apa beli ke restoran ya..<br />
Yang menimbulkan rasa lapar siapa ? Allah.<br />
Yang memudahkan kita memenuhinya siapa ? Allah.<br />
Jangan mengaku2 semua berkat pikiran sendiri. Ada Allah yang selalu memberi tahu.<br />
<br />
3. Dengan akal : mulai menggunakan ilmu.<br />
Namun semakin lama menambah ilmu, aneka kursus, pengajian ini itu, aneka taklim, S1, S2, S3 kenapa tidak membuat jadi makin tunduk pada Allah ? Ya beginilah kalau kita hanya pakai akal. Ilmunya tidak dipahamkan dengan hati.<br />
Tidak bisa semua hal di cerna dengan logika. Harus pakai hati juga. Tidak semua hal selesai cukup dengan akal.<br />
<br />
4. Agama.<br />
Ini petunjuk tertinggi.<br />
Semua orang sudah dititipi petunjuk ini. Bahkan yang jauh dari peradaban Islam sekalipun.<br />
Tidak ada yg bisa menolak petunjuk Allah. Tapi kenapa banyak yang berpaling ? Karena saat petunjuk dtg, ditepisnya kuat-kuat.<br />
Hati2, Allah kok disiasati, Allah mau dikibuli. Memangnya siapa yang lebih berkuasa ? Kalau begitu terus, Allah akan biarkan kamu makin menjauh... dibiarkan makin tersesat.<br />
Contohnya : panggilan adzan. Itu petunjuk yg memanggil semua orang, bukan hanya muslim. Tapi yang menerimanya hanya yg beriman.<br />
<br />
Contoh kasus : anak yang nakal sekali, ga mau sekolah, maunya main game. Bapak ibunya pusing. Akal S2 dan S3 ga bisa menyelesaikan masalah ini.. malah makin ribut.<br />
Bapaknya datang ke kiai, harus digimanain anak saya ini... Sama pak kiai malah disuruh orangtuanya utk bertobat.<br />
Anak mah ga salah, yg salah akarnya..yaitu orangtuanya.. Setelah taubat, rutin baca sayyidul istighfar, alhamdulillaah sang anak berubah. Malah ingin mondok ke pesantren, dan sekarang malah sudah hafidz Quran. Terbukti, taubat dan istighfar itu menarik rezeki.<br />
Rezeki itu bukan semata uang yaa..<br />
Anak sholeh, rumah tangga sakinah, hati yang tenang itu semua rezeki dari Allah.<br />
<br />
Diluar rumah muamalah, kita bisa pakai akal...ditambah hati.<br />
Di dalam rumah muasyarah<br />
Ga cukup pakai akal. Utk mengurus rumah tangga, pakai agama yg utama, lalu..pakai hatimu.<br />
<br />
Anak, suami, semua itu titipan... Pemilik hati mereka adalah Allah. Minta atuh pada Allah, supaya hati mereka dijaga Allah.<br />
Kalau ga bisa jaga titipan, nanti Allah akan punya cara utk mengambilnya.<br />
Baik itu harta, anak, suami, tubuh kita, wajah, kecantikan semua itu titipan... kalau tidak dijaga, Allah pasti punya cara untuk mengambilnya. Bahkan niat ibu2 tadi datang ke taklim memangnya siapa yang tiupkan ke hati ibu ? Allah yang titipkan. Tinggal ibu yg kuatkan niat itu utk benar2 melangkah ke sini. Itu petunjuk.<br />
Mari selalu mendekati Allah, supaya gampang menerima petunjuk. Jangan galau melulu.Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-28792910100966911432016-01-21T16:51:00.000+07:002016-01-23T09:28:30.631+07:00Ust. Erick Yusuf - Islamic LifestyleKajian bersama Ust Erick Yusuf<br />
Pimpinan SMP Kreatif IHAQI Boarding School Bandung.<br />
<br />
Awal :<br />
Sekarang banyak orang ikutan melakukan sesuatu tanpa ada barrier. Seperti ga dipikir dulu baik buruknya dari sisi tuntunan agama. Padahal semua ada unsur cari untungnya doang... Sebentar lagi mau Valentine, itu pasti bakalan rame semua orang ikutan merayakan.<br />
Hati-hati ini konspirasi besar... ada industri besar utk menjual pornografi. Pelaku industrinya sudah mulai turun ke usia dibawah SD. Supaya anak2 akan sangat permisif saat dewasa nanti. Jadi saat anak2 besar, produk mereka akan mudah dijual. Ini semua saling berkaitan dari majalah, musik hingga film.<br />
<br />
Ayo bunda kenali karakter anak2 kita..<br />
Karena kebutuhan emosi tiap anak berbeda2.<br />
Jaga supaya energi mereka stabil... anak2 sangat full energy. Biarkan mereka menyalurkan energinya pada hal yg positif.<br />
Harus kreatif supaya mereka juga suka. Ortu juga hrs peka dg acara2 yg akan diikuti anak2.<br />
Atau kalau sepertinya acaranya bakalan negatif, bikin siasat ajakin anaknya pergi kemana yg mereka harus ikut..nonton, makan bersama keluarga besar, mancing dst.. ini lebih positif drpd diceramahi ttg bahayanya, haramnya kegiatan Valentine misalnya.<br />
<br />
Syar'i = jalan yg besar.<br />
Islamic Lifestyle =Kehidupan yang Syar'i<br />
Tatacara kita menjalankan kehidupan sesuai dg tuntunan agama.<br />
Selama masih di jalannya, masih syar'i,.. gapapa.<br />
Tapi hrs diingatkan, bila sdh di pinggir2 supaya tdk tergelincir masuk jurang.<br />
<br />
Agama ini jalan penuntun kita supaya kehidupan kita selamat dan bermanfaat dunia akhirat.<br />
<br />
Jadi kalau melihat aturan menjalankan kehidupan kita lihat dulu<br />
1. Aturan pertama Al Quran<br />
2. AsSunnah, bila Al quran masih bias menjelaskannya.<br />
3. Ijma ulama<br />
4. Qiyas<br />
<br />
Apakah semua yg tdk dicontohkan Rasulullah berarti mudharat ? Berarti bid'ah ?<br />
<br />
Nah, belum tentu... karena ada Ijma dan Qiyas ulama..<br />
Contoh dzikir di malam tahun baru... ini sebetulnya sebagai alternatif kegiatan supaya orang yg punya kelebihan energi, bisa cari kegiatan positif.... kontra dari acara2 yg maksiat.<br />
Sekarang malah bisa jd solusi kan..<br />
Contoh lain, tentang cara makan... cara berpakaian. Kan ga semua sama.. apakah bid'ah semua sedangkan yang dimakan beda.. ?!<br />
<br />
Tugas kita memperlihatkan mana yg baik... Jadi agen muslim yg baik. Tapi nanti yg memberi hidayah itu Allah, krn Allah lah yg membolak balikkan hati manusia.<br />
<br />
Sekarang ada orang yang hijrah dari yang buruk menjadi baik. Namun ada juga orang yang Zuhud... meninggalkan yg baik menjadi lebih baik lagi.. ini bukan berarti menyendiri hidup di gua hanya sholat saja. Nanti dptnya hanya pahala sholat. Tapi coba dia turun ke desa, bermasyarakat, membantu yg kesusahan...itu kan lebih besar pahalanya dan lebih bermanfaat.<br />
Contohnya lagi ..sekarang tren nih nongkrong bareng teman.. Istilahnya ngupi2 cantik...... Yang dimakan halal, cara berpakaian syar'i... Tapi kalau ga ada tujuannya...jadi yg ga ada manfaatnya. Ujungnya malah ngomongin orang.<br />
Apapun aktivitas kita harusnya ada manfaatnya. Entah itu silaturahim, atau bisnis. Yang ga boleh itu yang tidak membawa Allah dalam urusan kita... hati2 bisa jadi maksiat lho.<br />
<br />
Kalau kita tahu sesuatu itu ada keburukannya, ada yang dirugikan, harusnya ga perlu dalil halal haram lagi..langsung tinggalkan saja.<br />
Contohnya : rokok<br />
<br />
Jadi, apa yang dimaksud dengan Islamic Lifestyle alias Kehidupan yang Syar'i tadi ?<br />
<br />
Perhatikan ayat Allah berikut :<br />
<br />
Qs Al Bayyinah ayat 5<br />
<br />
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: 'Titillium web', sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; line-height: 25.6px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<span style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: large; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ</span></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: 'Titillium web', sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; line-height: 25.6px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px; color: #444444; font-family: 'Titillium web', sans-serif; font-size: 16px; font-stretch: inherit; line-height: 25.6px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: center; vertical-align: baseline;">
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.</div>
<br />
Qs Al Dzariyat : 56<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="background-color: #2bb8ff; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px;">
<span style="font-size: medium;"><b><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12pt;">Kandungan QS. Adz Dzariyat ayat 56:</span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #2bb8ff; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px;">
<span style="font-size: medium;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #2bb8ff; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px;">
<span style="font-size: medium;"><b><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12pt;"><span class="gen"><b><span lang="AR-SA" style="font-family: "traditional arabic"; font-size: 20pt;">وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالاِنسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ </span></b></span></span></b><b><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12pt;"> </span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: #2bb8ff; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 13.2px;">
<span style="font-size: medium;"><b><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12pt;">"</span></b><b><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 12pt;"><span class="gen">Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku"</span></span></b></span></div>
<br />
Ibadah --- seperti budak yg menghamba pada tuannya.<br />
Jaman dulu, hidup sang budak semua itu tergantung apa kata tuannya. Pokoknya demi kepentingan si tuan.<br />
Tapi Manusia menjalankan perintah Allah itu utk kepentingan manusia, bukan utk Allah. Allah itu sudah Maha Kaya duluan lho.<br />
<br />
Mukhlissina lahud diin : orang yg ikhlas memurnikan agama.<br />
Diin - agama : dari kata ketaatan menjalankan perintah Allah.<br />
Madinah : org2 yg taat menjalankan perintah Allah<br />
Kalau tidak murni, biasanya org melakukannya krn tujuan selain Allah. Ingat : Segala perbuatan tergantung dari niatnya.<br />
Mari dilatih lagi niatnya bagaimana. Harus bener dari awal.<br />
Dakwah itu harus memenangkan hati, bukan dg aturan keras dan kecaman.<br />
Itulah kenapa, para Sunan Wali Sanga dulu pas awal2 idul adha, yg disembelih hanya kambing atau kerbau. Tidak sembelih sapi.<br />
<br />
Hunafa : yang lurus<br />
Agama yg lurus adalah yg menegakkan sholat dan menunaikan zakat.<br />
Aqiimussholaah : hablumminallah<br />
Menunaikan zakat : hablumminannaas<br />
<br />
Allah tdk akan ridha :<br />
Yg ahli ibadah, sujud melulu, tp pagi2 sudah gibah, memaki2 orang, ga mau sosialisasi...berarti belum hablumminannas<br />
Yg rajin sosialisasi, ramah dan suka menolong, tp ga mau sholat... Sama ajah.<br />
Memurnikan itu harus setiap hari, kita hrs berupaya jadi lebih baik terus.<br />
<br />
Kuncinya : harus dzikir terus mengingat Allah.<br />
<br />
Lagi sytress tahu2 adzan, ini sebetulnya saat utk menghilangkan stress. Pakailah wudhu sbg ajang persiapan, krn kita akan memasuki dimensi lain utk bertemu dg Allah...yaitu sholat.<br />
<br />
Baca audzubillahi minasy syaitonirrojiim dg khusyu, coba deh.. Seakan2 artinya menempel di bibir.<br />
Coba sebelum sholat..<br />
Yakinkan, bahwa kita ini berlindung pada Allah saja. Bukan yang lain.<br />
Apa sih yg Allah tidak bisa bantu, Apa yg Allah tdk bisa tolong.<br />
Apa yg kamu takutkan ? Allah tahu kok apa masalah kita... Lalu Kenapa tidak datang dan minta pertolongan pada Allah saja ?<br />
Kenapa masih gelisah, masih takut dan khawatir ?<br />
Kenapa masih tidak YAKIN bahwa pertolongan Allah itu dekat?<br />
Masalahnya akhlak kita sama Allah gimana.<br />
Wong Allah tahu kok isi hati kita... tapi ditunggu kapan kita mau minta sama Allah.<br />
Allah beda dg manusia.. Allah semakin diminta semakin senang. Bedaaa dg manusia, sekali dua kali kita minta mungkin masih senang... tp makin lama makin eneg.<br />
Kalau dikasih ujian Allah suruhnya kita tuh hanya sabar dan sholat. Allah itu yang kasih ujian, Allah juga kok yang akan menyelesaikan.. Karena sudah disebutkan di Asmaul Husna.. nama yang pertama2 harus kita yakini... Allah itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sayangnya melebihi kasih dari orangtua.. kenapa masih tidak percaya kalau solusinya ada pada Allah ?<br />
Itu baru baca taawudz saja harusnya getarannya sudah bikin merinding. Coba deh diperbaiki lagi sholatnya.<br />
<br />
Sabar itu bukan pasrah diam saja ya bu..<br />
Tapi menahan potensi buruk yg bisa muncul dr dirinya..sambil tetep berikhtiar. Insya Allah kalau ikhtiarnya poll, hanya waktu yang akan menjawab hasilnya.<br />
<br />
Mari... Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu saat ada masalah. Jadi hamba yang ikhlas menjalankan aturan Allah, baik yang ibadah menuju Allah atau menolong sesama manusia.<br />
<br />
Terima kasih sudah membaca.<br />
Semoga bisa dipetik hikmahnya.<br />
Wassalamualaikum wrwb.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfC-ekGCVf2rcqOsIeQHhupdqRws0vnQTEpPirL-dFR16NHRY4vDl4Ur0-VKOV7z23ckAulSmN5zTki-swOgyTuumbBSBiT415iL8hC_kF_n2QYnnzpsx0XOQcc9YCVDhyNa70TnKZG6I/s1600/20160121_110754.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfC-ekGCVf2rcqOsIeQHhupdqRws0vnQTEpPirL-dFR16NHRY4vDl4Ur0-VKOV7z23ckAulSmN5zTki-swOgyTuumbBSBiT415iL8hC_kF_n2QYnnzpsx0XOQcc9YCVDhyNa70TnKZG6I/s320/20160121_110754.jpg" width="180" /></a></div>
<br />
<br />Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-654727897299784312015-10-10T17:32:00.000+07:002019-09-04T10:57:07.756+07:00Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 5 - Mekkah - Berguru pada Allah<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "britannic bold" , "sans-serif";">Berguru pada Allah<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "britannic bold" , "sans-serif";"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "britannic bold" , "sans-serif";">(Bagian ini saya pisah supaya teman-teman lebih nyaman membacanya.)</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "britannic bold" , "sans-serif";"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "britannic bold" , "sans-serif";">Begitu banyak pengalaman indah selama di Mekkah yang semuanya mengandung hikmah. Supaya kita selalu rendah hati.</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "britannic bold" , "sans-serif";">Ini adalah pengalaman pribadi saya dan teman-teman satu rombongan. Jadi jangan disamaratakan semua orang pasti akan mengalami hal yang sama yah... intinya sih, berbaik sangka sajalah pada Allah SWT. Allah selalu Maha Pengasih dan selalu memberikan yang terbaik. Sungguh kasih sayang Allah seluas bumi dan langit untuk kita walaupun ditengah hamparan jutaan manusia yang sedang berhaji, pertolonganNya begitu dekat.</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "britannic bold" , "sans-serif";"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "britannic bold" , "sans-serif";"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "britannic bold" , "sans-serif";">Di mana KFC nya ?</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "britannic bold" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Saat baru tiba di Masjidil Haram dan selesai menunaikan ibadah umrah pertama, kami duduk sarapan di KFC yang saya ceritakan diatas. Pak Pembimbing meminta kami menghapalkan nomer pintu masuk ke Masjidil Haram, letak KFC ini dan tempat Toilet yang nyaman, supaya memudahkan untuk janjian pulang dan pergi dari sini. Lalu salah seorang jamaah pria bilang, “Saya besok mau coba jalan sendiri Pak”. Ditanya, bapak sudah bisa hapal kan tempat patokan keluar masuknya ?.. “Ah gampang pak, KFC nya di Hilton ini besar kok. Bisalah saya”. Besoknya bapak ini pergi ke Masjidil Haram sendiri untuk pertama kali dan tidak pulang selama 24 jam karena kesasar. Ga ketemu mana itu KFC Hiltonnya. Saat dicari oleh pak Pembimbing disuruh menunggu di lantai bawah Hilton. Setelah ketemu dengan pak pembimbing, ternyata bapak itu sudah bolak balik kesitu tapi ga bisa ketemu mana KFC nya…jadi</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">nya</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> berputar-putar send</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">iri di depan KFC yang tulisannya udah gede banget padahal yaa. Tetap saja beliau tidak kelihatan...</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">. SubhanAllah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Ibu Bima yang selalu kesasar</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Di kelompok kami ada seorang nenek yang berasal dari BIMA NTB.. Beliau tak bisa berbahasa Indonesia. Jadi memang sulit berkomunikasi dengan kami. Selalu ada yang ditugaskan menemani ibu Bima ini supaya ga hilang. Sebetulnya ini jadi ladang amal ya…tidak dijadikan beban bagi yang kebagian tugas. Lucunya walaupun sering hilang, bu Bima ini selalu bisa pulang sendiri ke hotel. Entah diantar petugas haji, diketemukan pak pembimbing. Bahkan di Mina, suami saya menemukan bu Bima tersesat diantara tenda-tenda yang bentuknya serupa karena bingung mencari toilet. Luar biasa sekali pertolongan Allah untuk bu Bima. Subhanallah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
Saya (ga) kebagian hadiah<br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Saat musim haji, banyak warga Mekkah yang menyumbangkan makanan untuk jamaah haji. Biasanya dibagi di jalan raya. Ada kurma, susu, juice, dan buah-buahan yang sudah dikemas di plastic-plastik lalu dibagikan di saat kita selesai sholat Isya. Lucunya saya ga pernah dapat sama sekali. Saya harus berusaha keras menepis iri…haha karena teman-teman dengan ceria memamerkan sumbangan warga itu. Kenapa cuma saya ga dapat ya..apa Allah marah sama saya… sampai segitunya.</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">.. pokoknya getun sendiri..</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> Ehh…tahu-tahu mbak Ana masuk kamar sambil membawa </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">2 </span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">bungkusan hadiah itu dan </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">satu bungkus </span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">punya mbak Ana dikasih</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">kan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> ke saya. Astaghfirullah..sungguh ga boleh iri dengan rezeki orang lain, Allah tetap akan kasih </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">ke kita </span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">kok walaupun jalan rezeki itu berbelok-belok.</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">...kalau memang itu jatah buat kita.</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">.</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">...jadi malu deh saya. Udah mikirnya negatif aja pada Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Pintu yang diprotes</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Di hotel kami di Mekkah, ada balkon dan teras kecil.. Di kamar disediakan AC yang bisa terus menerus ON 24 jam.. Tapi lama-lama ya suntuk juga pake AC terus. Kami berencana membuka pintu ke balkon supaya bisa duduk-duduk di teras tapi pintunya macet. Setelah protes berulangkali ke pengelola Hotel yang namanya Mu’az, pintu balkon itu pun dibenerin biar bisa dibuka. Tapiii… boro-boro bisa duduk leyeh leyeh di teras balkon.. Baru saja pintu dibuka sedikit, bulu-bulu merpati langsung terbang masuk ke dalam kamar. Rupanya di Mekkah ini banyak banget burung Merpati dan mereka bersarang di balkon rumah. Sampah dan kotoran merpati ya pasti ada, tapi bulunya wiiih banyak banget. Alhasil pintu itu ditutup rapat lagi.. kalau kami bosan dengan AC, saat pagi hari jendela dibuka..tapi ya Cuma sebentar saja. Karena jam 8 pagi, suhunya sudah panas dan gerah lagi. Dasar yaaa kita ini hobinya protes… astaghfirullah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Di seputar Masjidil Haram juga banyak burung Merpati, namun tidak ada orang yang kejatuhan kotoran burung.. di tempat menjemur juga begitu…tidak ada baju yang terkena kotoran. Alhamdulillaaah.. </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tampaknya sudah diilhamkan pada kawanan burung merpati itu untuk tidak mengotori para jamaah..kecuali pada mereka yang sudah ditentukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "britannic bold" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "britannic bold" , "sans-serif";">Masjidil Haram<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: "britannic bold" , sans-serif;">Mana Kakbahnya ?</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "britannic bold" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Masjid suci ini penuh dengan hikmah dan keajaiban. Betul-betul kita harus merendahkan diri serendahnya.. Kalau masih tinggi</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> hati</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">, ada saja cara Allah untuk mengingatkan kita untuk </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">kembali </span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">meluruskan niat. Banyak juga hal-hal aneh yang ga masuk akal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Saya dan suami pernah mengalami kejadian aneh. Saat itu musim haji sudah selesai..beberapa kloter sudah mulai pulang, jadi kami mulai bisa beribadah dengan lapang. Nah kami saat itu baru keluar dari Masjidil Haram mau menuju ke Bin Dawood Hilton untuk membeli sesuatu. Jalanannya sepi kok bukan yang padat gitu. Tiba-tiba kami dicegat seorang bapak-bapak jamaah dari Indonesia juga. Dia bertanya, “Pak, Kakbahnya dimana ?” Sampai bingung kami mendapat pertanyaan ini.. Suamiku menjawab, Lho Bapak kalau masuk ke dalam masjidil Haram ini lalu berjalan lurus saja ke dalam pasti bertemu Kakbah kok pak ! Bapak itu menjawab lagi, “Masak ? Saya sama sekali belum bertemu Kakbah sejak datang ke Mekkah ini dik” wajahnya tampak nelangsa.. Hah kok bisa ?! Kali ini bener-bener bengong mendengarnya..lalu bagaimana prosesi hajinya ya ?..pikir kami sambil beristighfar dalam hati. Lalu bapak itu berjalan masuk ke dalam masjidil haram dan meninggalkan kami yang </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">ke</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">bingung</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">an</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">. Astaghfirullah, jangan sampai Allah tidak menghendaki kita bertemu Kakbah… naudzubilla</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">aa</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">h. Semoga kali itu </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">si </span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">bapak bertemu dengan Kakbah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Bertemu malaikat yang minta tasbih ?</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Saat mengunjungi Jabal Tsur, banyak sekali penjual suvenir yang menjajakan tasbih. Mbak Ana membeli dua tasbih cantik berwarna biru terbuat dari kuarsa.. Memang cantik..dan jarang ada tasbih berwarna biru muda begitu. Lalu dari situ kami langsung ke Masjidil Haram untuk Sholat Maghrib. Saya dan Mbak Ana dapat tempat duduk terpisah dari ibu-ibu satu rombongan..saat itu masih padat jamaah jadi kadang duduknya nyempil asal dapat saja. Kok ya pas, tempatnya hanya cukup untuk dua orang saja.</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Di sekitar kami duduk dikelilingi rombongan jamaah dari Pakistan atau India.. Saat itu kami baru saja selesai sholat Tahiyyatul Masjid. Sambil duduk mengaji menunggu adzan, mba Anna sedang berzikir dengan tasbih barunya. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tiba-tiba pundak mbak Ana ditepuk seorang jamaah India yang kurus sekali sepertinya seorang peminta-minta. Memang banyak yang kadang meminta bekal kita..entah itu makanan atau minuman.. Biasanya sih kami memberi saja, karena sudah paham Allah pasti mengganti dengan yang lebih banyak. Tapi yang ini mendadak mbak Ana bingung..”Duh Kandi, masak dia minta tasbihku yang ini…ini kan baru aja beli. Mana warnanya paling aku suka lagi.” Ya udah mbak, coba kasih tasbih yang lain.. Mbak Ana menyodorkan yang warna kuning yang rencananya akan diberikan untuk keluarganya, ehh ibu India itu menggelengkan kepala dan tetep menunjuk ke tasbih yang biru. “aduh dia gak mau nih…gimana yaa? Belinya susah, di sekitar Hilton gak ada yang warna seperti ini” </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Saya memandangi ibu India itu yang tersenyum ceria sambil menadahkan tangannya. Senyumnya tulus sekali.., saya jadi kebawa tersenyum juga. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Ya sudahlah mbak, kasihkan saja..sebentar lagi sholat dimulai nih. Akhirnya tasbih itu dikasih juga. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Dan yang paling bikin kaget....., ternyata ibu India itu tidak duduk dari deretan di belakang kami…karena di belakang kami jamaah penuh rapat berbaris. </span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">lha darimana datangnya dia ? Saya ikuti kemana arah perginya ibu itu…dia malah berjalan terus sampai hilang dari pandangan kami. Ya Allah, darimana dia tahu kalau mbak Ana punya tasbih biru yaa…entah siapa dia dan darimana duduknya si ibu India itu, tahu-tahu datang dan pergi begitu saja. Dan kenapa dia meminta tasbih cantiknya mba Ana ya ? Masya Allah..Subhanallah..<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Saya dan mbak Anna cuma bisa saling berpandangan dengan heran. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Astaghfirullah Bau ini sungguh mengganggu</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Masih tentang jamaah India …. Mereka ini kadang sholat tapi kakinya masih terlihat. Ga tertutup rapat seperti kita. Oiya, jamaah lain ga ada yang pakai mukena. Hanya jamaah Indonesia yang pakai mukena berbordir cantik. Mukena orang Malaysia bentukya seragam tidak banyak hiasan kecuali bordiran bendera Malaysia di bagian belakangnya. Jamaah wanita disini sholat ya dengan pakaian mereka langsung. Makanya pakaian mereka longgar-longgar semua dan jilbabnya besar-besar. Kecuali jamaah India yang kakinya tampak kemana-mana.. Rupanya ada yang merasa terganggu melihat kaki para jamaah India ini. Seperti halnya jamaah wanita Afrika, kaki mereka tentu saja pecah-pecah dan maaf…kadang sepertinya masih kotor.. Tapi tentu tidak ada yang berani protes, berpikir untuk protes saja saya tak berani. Nah…saat bersama mbak Ana (sori nih mbak Ana lagi), mbak ini bingung karena di dekat mereka ia mencium bau kotoran yang </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">sangat </span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">mengganggu konsentrasi. Sampai ampun banget deh baunya kata beliau… pantesan kok selalu menutup hidung.</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Tentu saja saya heran, karena saya dan teman lainnya ga mencium hal yang sama. Duuh…istighfar ya mbak.. apa yang bikin mba jadi mencium hal ini sendiri</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">an</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Setelah diingat-ingat baru disadari, mbak Ana merasa terganggu karena kaki mereka tampak kotor tapi kok mereka tetep sholat.</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">...ia berpikir “</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Jangan-jangan mereka</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> habis</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> dari toilet dan ceboknya ga bersih…</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">”</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> <span lang="EN-US">Masya Allah... ga berani komentar apapun… Kami sama-sama mengucap istighfar. Mudah-mudahan setelah itu mbak Ana bisa lebih banyak mencium bau harum yaa.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span lang="EN-US"><br /></span></span></div>
Ada yang kesurupan di Masjidil Haram ?<br />
<br />
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Imam saat Sholat berganti-ganti… bacaan mereka sangaaaat bagus.. Tapi favorit kami Ust Sudais, karena cara membacanya sangat menyentuh hati.. tak jarang kami menangis saat Ust Sudais membacakan ayat suci. Kejadian aneh yang kami hadapi saat itu bertepatan Sholat Maghrib. Ust Sudais membacakan ayat Qur</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">’</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">an Surah Nur ayat 34.. Saya ingat karena ayat ini mencoba mendeskripsikan Allah</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> Yang Maha Agung</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">. Subhanallah…ayat ini rasanya begitu luarbiasa, kalau menjelaskan matahari..tidak ada orang yang sanggup memandang matahari secara langsung..apalagi mencari-cari seperti apa wujud Zat Allah yang menciptakan matahari itu. Begitu Agung… Tapi Allah adalah Cahaya di atas Cahaya..yang tak terbayangkan terangnya… hanya hati yang </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">ikhlas dan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">pasrah yang bisa merasakan kehadiran Allah. Saya tersedu mendengarkan ust Sudais membacakan ayat ini. Bersyukur bisa mendengarkan beliau membacakannya langsung. </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Begitu syahdu... sepertinya batin memanggil-manggil untuk segera bersujud di hadapan Allah. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Selesai sholat masih diliputi rasa haru atas kebesaran Allah, tiba-tiba seorang jamaah wanita asal Timur </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">T</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">engah menjerit keras sekali. Jeritannya seperti lolongan panjang diikuti kejang-kejang. Waaaah, langsung hebooh deh jamaah wanita yang ada disitu. Ternyata di Masjidil Haram orang bisa kesurupan juga... Mendadak wanita itu dikerubungi,…segera saja askar wanita berpakaian hitam-hitam mengelilingi dan komat kamit berdoa, semua yang bukan askar berusaha mendekat dengan rasa ingin tahu…semuanya jamaah Indonesia…hehehe.. Ada juga kok yang membagikan balsam atau minyak kayu putih biar dia bisa sadar. Bahkan bapak-bapak juga yang mencoba nimbrung…dan sukses diusir deh… hehehe orang Indonesia juga. Akhirnya, jamaah wanita itu diungsikan ke ruangan khusus…dan suasana yang kacau itu mereda. Ayat Al Quran yang dibaca dengan sangat indah akan menjadi obat penawar bagi hati yang lara…seakan menembus dan menghancurkan karat dan kerak di hati yang selama ini telah menyelubungi nurani kita. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Saya tidak tahu apa yang tadinya dipikirkan jamaah asal Timur tengah itu sampai menjerit sebegitu</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> perih</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">nya.. semoga saja beban hatinya terobati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Seger banget tidur di Haram</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sebetulnya kegiatan di musim haji sangat padat. Rangkaian ibadah susul menyusul, disambung kegiatan laundry, mengaji dan berjalan kaki atau menunggu bis. Dalam sehari tidurnya hanya dari jam 11 malam hingga jam 3 pagi. Terkadang saking lelahnya kami tertidur di saat menunggu sholat. Pernah saya tertidur sebentar di Masjidil Haram dan minta dibangunkan 15 menit seusai Isya. Rupanya teman saya kasihan melihat saya yang katanya tertidur begitu pulasnya... dan beliau pun keasyikan bermain dengan anak jamah dari Arab yang diajak umrah oleh orangtuanya. Tersadar saya setelah hampir setengah jam tertidur, padahal bis akan segera pulang setelah Isya. Ya ampuun, berlari-lari kami menuju tempat bis, dan betul saja... Suami sudah menunggu dengan wajah berkerut cemas. Rombongan lain pun sudah duduk manis di bis dan meledek kami yang disangka keasyikan belanja.. padahal tidak. Ya sudah kena deh diomeli oleh suami... hehe.. Tapi hati ikhlas, tidak saya hiraukan.., karena saat tertidur di masjidil Haram tadi rasanya saya mendapat energi yang bikin badan segar bugar..sepertinya badan dan jiwa saya baru diguyur es. Walaupun tidurnya dengan posisi badan meringkuk ...... hanya sebentar beralas sajadah di lantai masjid yang dingin sekali, tapi hilang semua penat yang tadinya saya rasakan. Alhamdulillah luar biasa kasih sayangMu ya Allah.. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Berkenalan dengan jamaah dari negara lain</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Di Mekkah saya suka membeli jus buah dan makanan kecil seperti wafer untuk cemal cemil sebelum waktu Isya. Saat mau masuk ke Haram, tas kita digeledah dan askar wanita tertawa melihat bekal saya. hehehe... "Madam, you want some ?" tanya saya.. "Syukron syukron.." kata beliau sambil melambaikan tangan dan tersenyum. Ga nyambung tapi saling mengerti.. Kadang saya duduk sendiri di samping jamaah negara lain. Bener banget janji Allah tentang sedekah. Kalau kita memberi karena Allah, maka akan dibalas lebih banyak lagi.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Saya memberi permen, jamah Srilanka di samping saya itu memberi saya biskuit. Saya hanya kasih 2 permen, beliau memberi saya 3 biskuit.. Walaupun bahasa Inggerisnya patah-patah, tapi beliau suka tersenyum.. indah sekali rasanya persaudaraan karena Islam.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "cambria" , serif;">Sampai jumpa lagi</span><br />
<span style="font-family: "cambria" , serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "cambria" , serif;">Saat yang menyedihkan adalah saat berpisah dengan Kakbah menjelang kepindahan ke Madinah. Waktu itu saya mendapatkan datang bulan, jadi tidak ikutan thawaf ifada. Hanya duduk di pinggiran Hilton menanti rombongan yang sedang thawaf. Sediih sekali rasanya. Saya berputar menuju pintu Haram sebelah kiri kalau ga salah Bab ul Umrah, yang kita bisa langsung melihat Kakbah dari luar pelataran. Berdoa mohon agar diberikan banyak rezeki dan umur serta kesehatan supaya bisa bertemu Kakbah lagi bersama keluarga dan anak-anak... Duh airmata pun bercucuran sambil berpamitan..</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "cambria" , serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: "cambria" , serif;">Ah, Kakbah yang selalu kurindukan... Sampai berjumpa lagi..</span><br />
<span style="font-family: "cambria" , serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiuBHGrh70ekiyF48iD7otwHrqocfDZp_EMlRWWvhLznCQCnLGjPkUx1Fi1eNT8G7Pv7zomKMQld9y1VwWFE4ORaZ9DbARKGgQ2kn-5BTVYBddH7RnrE2MLbXQJ7Ms6keTM4YvfmAGcas/s1600/381703_10150466021319297_1946095962_n.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiuBHGrh70ekiyF48iD7otwHrqocfDZp_EMlRWWvhLznCQCnLGjPkUx1Fi1eNT8G7Pv7zomKMQld9y1VwWFE4ORaZ9DbARKGgQ2kn-5BTVYBddH7RnrE2MLbXQJ7Ms6keTM4YvfmAGcas/s320/381703_10150466021319297_1946095962_n.jpeg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Bareng Mu'az, petugas muasasah yang sering kami minta tolong untuk benerin kamar. Termasuk jendela dan pintu yang rusak diatas tadi.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<span style="font-family: "cambria" , serif;">Klik di bawah ini untuk sambungannya ya.</span><br />
<span style="font-family: "cambria" , serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "cambria" , serif;"><a href="https://t3srikandi.blogspot.com/2017/06/kutinggalkan-bayiku-pergi-haji-armina.html" target="_blank">Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 6</a></span><br />
<br />
Terima kasih sudah membaca.<br />
Wassalamualaikum wrwb.</div>
Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-39784769163627023532015-09-27T11:42:00.000+07:002019-09-04T10:49:52.027+07:00Kutinggalkan Bayiku Untuk Pergi Haji 4 - MEKKAH<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Kutinggalkan
Bayiku Pergi Haji 4<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">MEKKAH<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Assalamualaikum wrwb. sahabat…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Alhamdulillahirrabbil
‘alamin<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Allahumma
sholi ala sayyidina Muhammad.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Alhamdulill</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">aa</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">ah masih bisa menulis lagi.. Kali ini tulisan sambungan setelah di tanah suci... berbagi
pengalaman kami semenjak berada di Mekkah. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Untuk refresh lagi, karena kami termasuk kloter terakhir, maka kedatangan kami langsung setelah Jeddah adalah Mekkah.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Ini adalah kumpulan pengalaman dari saya
dan teman-teman satu rombongan yang masih saya ingat.. semoga menjadi ibrah bagi semua yang membaca termasuk saya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Berhaji ini adalah pengalaman belajar bagaimana seharusnya menjadi manusia yang baik.
Berguru langsung pada Allah SWT, menerima langsung akibat dari apapun yang kita
persangkakan padaNya. Masya Allah... Subhanallah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Maka,
alangkah baiiik…kalau kita menyegerakan berhaji. Supaya pengalaman dan
pelajaran yang kita dapat itu bisa kita praktekkan sepanjang hidup… selama
nyawa masih ada.. Sungguh banyak sekali terkandung hikmah dari setiap peristiwa
dan kejadian yang datang… Tidak ada kejadian yang sia-sia… semua mengandung
maksud, semua harusnya membuat kita semakin tunduk pada Allah… Untuk semua
yang sudah berhaji, pasti merasa dipanggil lagi untuk duduk berwukuf saat Hari
Arafah tiba. Diingatkan lagi dialog-dialog dan doa yang pernah kita panjatkan.
Pengalaman batin luarbiasa yang membekas di sepanjang usia. Duhh, saya rada
gemetar nih teman-teman.. Doakan mudah-mudahan </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">tulisan singkat ini </span><span lang="EN-US">membawa
pemahaman yang benar yaa…</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">insya Allah..
</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Yang Maha Benar adalah
Allah, saya hanyalah manusia biasa yang banyak khilafnya... Mencoba merekam pengalaman apa yang bisa saya bagikan untuk anak-anak saya kelak...syukur-syukur bisa bermanfaat buat yang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Bismillah..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Saat tiba di
Mekkah, saya dan suami terpisah kamar, saya sudah cerita ya teman-teman di
tulisan sebelumnya.. Saya sekamar dengan nenek (ibunya mbak Yul), Mbak Yul dan
Mba Yan. Jadi saya paling kecil sendiri nih… Senangnyaa… kakak-kakak ini baiiik
semua. </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Di
minggu-minggu pertama, s</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">aya lebih
sering berjalan dengan teman sekamar ini daripada dengan suami. Kalau ada
keperluan atau info untuk teman sekamar dari kepala regu, misalnya mau ambil
makanan ke lantai bawah, mereka yang lebih dulu turun mengambilkan untuk kami..
mau jemur pakaian ke lantai atas pasti selalu dengan senang hati nemenin saya,
nganterin ke dokter, nganterin belanja… pokoknya serba ditolongin.
Alhamdulillah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Di Mekkah
selama musim haji memang diwanti-wanti untuk tidak takabbur. Namanya juga
bertamu di Negara orang, jangan merasa sok tahu atau merasa ahh gak mungkin
diganggu…kan saya mau ibadah. Belum tentu ! Selalu berjalan dalam rombongan,
jangan nyelonong sendirian, berhati-hati saat bepergian… apalagi wanita
Indonesia kan tidak terbiasa menutup wajah dengan cadar. Sudah begitu kadang
saat keluar rumah masih berlipstik merah…hadeeeuuh. Beda dengan wanita Arab
yang hampir selalu bercadar saat di luar rumah. Nah, itu saja sudah hal yang
beda… gak heran para pria Arab kalau melihat jamaah wanita asal Indonesia kadang
sampai melotot, saking terpesonanya..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Musim Haji
memang mirip dengan saat kita berpuasa… Harus menahan diri untuk tidak marah,
berdebat, berkata yang tak senonoh dan mengumpat.. bedanya saat Haji siangnya kita
bisa makan. Terus, apa ada hubungannya dengan masa sebelum berangkat haji ?
Beberapa orang kan bilang, wah nanti kalau di tanah airnya begini begitu, akan
dibalas sama Allah pas di Mekkah dan Madinah.. Nah, kalau saya sih menganggap
Allah itu Maha Penyayang.. Maha Pengampun…. apapun yang diberikan Allah pada
kita dengan maksud supaya kita jadi lebih baik lagi.. Bukan untuk menghukum.
Maka sibukkanlah diri untuk memohon ampun, sholat taubat, dan istighfar
sepanjang waktu. Baik sebelum ataupun selama masa ibadah haji.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Seperti pengalaman suami saya, yang saat di kantor merasa sebeell banget dengan seorang rekan
kerjanya yang menurut suami sering bikin ulah yang merepotkan, kebetulan berasal dari satu daerah di
Sumatera… sampai berpikir apa iya orang yang berasal dari daerah itu gitu semua
ya sikapnya…saking keselnya. Ternyata
pas di Mekkah, suamiku satu lantai dengan kloter yang berasal dari daerah itu.
Satu lantai ada 8 kamar…nah 7 kamar </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">itu semuanya berasal </span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">dari daerah
yang dimaksud… hanya kamar suamiku yang lain…hehehe. Apa itu bukan teguran
untuk mengubah mindset dari Allah ?</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> Supaya tidak menyamaratakan semua orang.</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">
<span lang="EN-US"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "britannic bold" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "britannic bold" , "sans-serif";">Sabar
Sepanjang Waktu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Hari-hari
awal di Mekkah kami sudah mendekati masa puncak ibadah Haji. Jadinya ramaai
sekali jamaah. Seminggu menjelang wukuf, sudah tidak ada kendaraan besar yang
boleh masuk ke ring 1 atau jalur yang mengarah ke Masjidil Haram. Kendaraan
serba dibatasi jam lewatnya. Akibatnya catering yang kami pesan sering meleset
sampainya. Jam makan siang makanan ntar datangnya jam 3 sore…. Dan jam makan
malam datangnya jam 9 malam. Lalu apa harus marah-marah..atau menahan lapar
dengan perut melilit ? Soalnya ada yang memilih untuk menahan lapar saja… sebagai
bentuk bersabar. Wah, saya ga sanggup.. Buat saya sabar ya ikhtiar.. apa yang
bisa dikerjakan ya lakukan. Dengan teman sekamar biasanya kami beli roti untuk
mengganjal perut. Atau kadang janjian sama suami untuk turun mencari kebab.
Beruntungnya suamiku makannya banyak, jadi saat makanan datang..jatah saya jadi
tambahan buat suami karena sayanya sudah kenyang…hihi. Saat ini kami mulai
membuka bekal makanan…kadang makan mie campur rendang, roti pakai abon…apa
sajalah yang penting stamina terjaga untuk persiapan wukuf.. Oiya di
supermarket dekat hotel kami jual Pop Mie juga lho seharga 3 SR....buatan
Indof**d tapi rasanya cuma kari ayam dan tandoori ? Pokoknya sejenis </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">rasa </span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">makanan India…yang ini mah dijamin ga ada di
Indonesia. Rasanya ? Yah kalau lapar sih dienak-enakin sajalah </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">yaa...<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Cerita
mengenai pemilihan teman sekamar… Jadi hikmah yang lain lagi… saat beberapa
teman sejak dari asrama haji sudah janjian untuk sekamar. Nah, seiring waktu
selalu bersama akhirnya karakter manusia terbuka juga aslinya.. ujungnya malah
timbul pertikaian antar sesama teman sekamar…karena masalah kecil saja lho.
Bahkan sampai sekarang satu orang tidak kunjung berbaikan dan menerima
maaf…tidak mau bertegur sapa hingga saat ini. Duuhh, sayaang banget rasanya ya.
Bukankah berhaji juga untuk menambah saudara..? Mudah-mudahan teman kami itu
segera mendapat hidayah Allah untuk kembali menjalin silaturahim. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Saat wukuf
nanti akan saya ceritakan di bab tersendiri ya.. jadi ini khusus di Mekkah
saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sebagian
besar waktu kami di Mekkah kami habiskan untuk sholat di Masjidil Haram. Jarang
kami sholat di masjid sekitar kecuali sedang sakit atau pernah </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">juga </span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">sekali terlambat bangun.. Sebetulnya </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">jadual </span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">acaranya padat juga lho. Jam 3 pagi bis yang
kami charter sudah menjemput untuk ke masjidil haram, lalu selesai dhuha jam
7.30 kami kembali ke hotel untuk makan pagi, mandi, mencuci, menjemur, beberes
kamar dan menyetrika. Sisa waktu untuk mengaji, lalu makan siang dan jam 11.30
sudah bersiap ke Masjidil Haram lagi kali ini tanpa bis. Yang tidak mau jalan kaki biasanya menunggu jadual bis berikutnya. Jam 14.30 baru ada bis
untuk ashar dan terus di Haram sampai Isya. Antara Ashar ke Maghrib kadang
jalan-jalan ke Hilton atau sekedar membeli keperluan di Bin Dawood. Pernah juga
pagi kami ditraktir pak pembimbing makan di KFC Hilton, saat masih baru tiba. </span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Wah ayamnya itu... besaaar banget. Seperti setengah ekor ayam di Indonesia dan tak ada nasi, hanya kentang. Wuih, ini saya tengok-tengok suami, beliau habis gak ya... hehe. Udah nyerah duluan sayanya. Biasanya beli jus
buah di Bin Dawood lumayan murah. 1 SR sudah dapat yang enak… dan beli wafer atau
roti dan keju buat nyemil. Disini keju murah deh… lebih murah dari di Jakarta.
Jadi keinget anak-anakku suka sekali makan keju. Pernah salah beli donat di
dalam Hilton, salah nunjuk. Diambilkan yang bentuknya sama tapi kok ga ada
dagingnya ya…hahaha… Cuma buah zaitun saja, tapi berhubung ini 6 SR lumayan mahal,
jadi ya mau ga mau ditelan juga.. Saat antara ashar ini biasanya kami juga
mengunjungi lantai dua yang ada konter factory outlet.. juga tempat jualan
parfum… “Hajji hajii…sini sinii..muraah muraah!” penjualnya sudah bisa bicara
bahasa Indonesia lho.. Yang dicari apalagi kalau bukan Hajjar Aswad, dan
Malaikat subuh.. Trus juga ke toko buku untuk beli wakaf Qur’an. Ga banyak kok
hanya 1 atau 2, semoga dibaca para jamaah sedunia dan bermanfaat. Selebihnya
duduk di dalam masjid, membaca Quran dan berkenalan dengan sesama jamaah dari
Negara lain, trus mengisi zamzam ke botol minum. Seneng banget </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">rasanya </span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">hidup</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> dalam ibadah haji..</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> Cuma diisi
dengan ibadah, makan minum, </span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">sesekali </span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">belanja..
gitu terus…</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> ga mikir
harus kerja.... </span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">hehehe.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Lalu setelah
itu balik ke hotel untuk makan malam. Itu kalau lagi ga kunjungan atau ziarah.
Biasanya dalam seminggu kami melakukan umrah dua kali, dan ziarah ke berbagai
tempat sekali lalu ke Jeddah atau ya dihotel saja. Umrahnya dilakukan setelah
Isya saat jam 12 malam. Nah itu juga dari berbagai tempat</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> miqot</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">. Pernah ke Ji’ranah, pernah dari Hudaibiyah,
paling sering dari Tan’im. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Umrah dari
hudaibiyah serem tempatnya, karena ga ada masjid…hanya sisa reruntuhan bangunan
saja. Bulu kuduk merinding deh saat disitu. Jadi kami sudah wajib menjaga wudhu
sejak di hotel dan disitu hanya berniat saja. Umrah paling menyenangkan di
Jiranah karena kamar mandinya besar-besar</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> dan bersih</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">.. Di Tan’im
kami banyak bertemu jamaah dari Iran dan pernah sekali dari China. Oiya di sini
ada penjual teh susu, jadi lumayan buat mengusir perut kembung. Juga ada banyak
penjual souvenir… tapi saya ga tertarik beli karena masih malam-malam ngantukk
banget</span><span style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"> deh</span><span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Berwisata ke
Jeddah, selain mengunjungi masjid apung, juga berkunjung ke Corniche Balad..
Belanja ke Ali Murah yang bisa minta langsung dikirimkan ke Indonesia. Saya
Cuma sekali ke Jeddah, beberapa teman ada yang dua sampai tiga kali ke sana
untuk beli oleh-oleh, karena harga barang seperti karpet, sajadah, pashmina
lebih murah di Jeddah timbang di Mekkah..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Kami juga
berkunjung ke Gua Hira. Pak Pembimbing memilih berangkat saat jam 9
malam..untuk menghindari cuaca yang panas terik. Walaupun jalan menuju Gua Hira
sudah dibikinkan undakan oleh pemerintah Arab Saudi, tetep saja lumayan bikin
kelelahan.. Untungnya nenek kuat sampai keatas. Bersyukur tak terlalu banyak
jamaah di atas, jadi kami bisa bergantian dengan jamaah dari India dan Turki
untuk sholat 2 rakaat di dalam gua. Subhanallah, luarbiasanya Nabi Muhammad,
jaman dulu hanya mendaki bebatuan ini untuk sampai ke gua yang kecil. Dari
atasnya kita bisa melihat pemandangan seputar Kakbah yang terlihat kecil dan
bermandikan cahaya Masjidil Haram.. indah sekali.. Langit juga terlihat jelas
dan dekat.. ini memang suasana yang bikin kita menahan napas. Membayangkan pertemuan
Nabi dengan malaikat Jibril saat menerima wahyu pertama.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Sambungannya bisa diklik di bawah ini ya..</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "cambria" , "serif"; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><br /></span>
<a href="https://t3srikandi.blogspot.com/2015/10/kutinggalkan-bayiku-pergi-haji-mekkah.html" target="_blank">Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 5</a><br />
<br />
Terima kasih sudah membaca.<br />
Wassalamualaikum wrwb.</div>
<div class="MsoNormal">
<span lang="EN-US" style="font-family: "britannic bold" , "sans-serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-33336312424395049832015-05-20T23:21:00.000+07:002015-05-20T23:26:05.215+07:00Ust Fatih Karim - The Power of TawakkalTawakkal berasal dari kata bahasa Arab, wakilu / wakala yang artinya WAKIL. Berarti kita mewakilkan urusan kita pada sesuatu/seseorang yang kita percaya.<br />
*Bahasa Arab banyak sekali diserap oleh bahasa Indonesia. Misalnya kepanjangan dari DPR /MPR, almari, hairan, kursi.<br />
<br />
Kalau kita memahami konsep Tawakal ini, maka hidup kita akan tenang. Karena kita punya sandaran atas segala urusan. Sekarang tergantung kitanya nih, mewakilkannya pada apa / siapa ? Kalau terbiasa RESAH, GELISAH berarti ada masalah dengan Tawakal. Berarti kita banyak menyandarkan sumber ketenangan hidup pada selain Allah.<br />
<br />
Jaman keemasan Islam terjadi saat Islam menguasai 2/3 dunia ini dibangun dengan konsep Tawakal yang dipegang kuat. Kok bisa ? Yuk lihat bahasannya..<br />
<br />
Konsep Tawakal :<br />
1. Tawakal ini masalah akidah.<br />
Orang yang imannya kuat percaya ada Allah yang tidak saja mengawasi namun juga Maha Pengasih.. Allah selalu memberi kita nikmat. Allah yang mengusik batin dan mengilhamkan kita untuk berbuat sesuatu, Allah juga yang akan menolong. Kalau kita yakini ini, kita akan ridha mewakilkan segala urusan hidup kita pada Allah semata.<br />
Bila kita bertawakal pada selain Allah namanya syirik. Mungkin saja kita tidak menyimpan benda/jimat, namun sikap tawakal kita yg bersandar pada selain Allah berarti sudah masuk pada kesyirikan.<br />
<br />
2. Wajib bertawakal hanya kepada Allah.<br />
Ikhlas dan tawakkal ini amalan hati. Tak nampak. Yang tahu hanya diri kita sendiri dan Allah.<br />
Sabar, Syukur, Tawakal, Ikhlas, ini latihannnya setiap saat harus terus menerus.<br />
<br />
Ustad bercerita saat kuliah tentang temannya yang bisa tenaang banget melanggar lalu lintas, bahkan saat di stop polisi pun tenang aja. Kenapa ? Karena dia punya Backing orang kuat di belakangnya, yaitu bapaknya yang seorang militer berpangkat tinggi. Beberapa waktu lalu, ustad bertemu lagi dengan temannya ini. Kali ini sudah tertib berkendara. Kenapa ? Karena bapaknya sudah wafat. Jadi sudah tidak ada penolong lagi.<br />
Lha kita kan punya Allah sebagai Backing kita, harusnya teguh pada kebenaran, dan tetap tenang kan !<br />
Ditinggal suami, tenang, ada Allah bersamaku.<br />
DiPHK dari kantor, tenaang, ada Allah yang akan menolong.<br />
<br />
3. Tawakal tidak berkitan dengan Sebab Akibat<br />
Tetapkan dulu ikhtiar yang sempurna kalau mau hasil yang sempurna. Saat yg bersamaan, kita pasrah pada Allah apapun hasil yang Allah Tetapkan.<br />
<br />
Bila kita ingin pergi ke Bandung, lalu menunggu di pinggir jalan Jakarta menuju Bandung, tidak cukup hanya berdoa sepenuh hati "Ya Allah, hamba ingin ke Bandung mohon dimudahkan ya Allah.." Lalu ada bisa jurusan Bandung lewat, wuuussh ! Tapi kitanya DIAM saja. Tidak akan bisa sampai ke Bandung dengan menambah sedekah, dhuha dan tahajjud, bahkan puasa Daud. Lalu menyalahkan Allah kenapa kita kok ga sampai juga ke Bandung. Kenapa ? Karena ada ikhtiar yang kurang.<br />
Yaitu menyetop dan menaiki bisnya sambil membaca doa.<br />
Kalau ternyata kita sudah melakukan ikhtiar namun tidak sampai ke Bandung, berarti itu terjadi sepenuhnya kehendak Allah.<br />
Tapi selama kita bisa menyempurnakan ikhtiar, ya lakukan yang terbaik !<br />
<br />
Ustad mengisahkan tentang teman beliau yang ketiduran saat hendak menaiki pesawat jurusan Medan Jakarta padahal saat itu ada perjanjian kontrak yang menyangkut jumlah uang yang sangat besar di Jakarta. Temannya sebelum ketiduran berpesan pada adiknya untuk membangunkannya. Namun ternyata, adiknya ini pun tertidur pulas. Padahal adiknya tak biasa tidur siang, tapi kali itu mereka bersua begitu mengantuk.. Saat terbangun dan menyadari terlambat, beliau sangat marah dan menampar adiknya saking kesalnya. Terburu-buru menuju bandara untuk mengejar pesawat dengan harapan pesawat tersebut delay...Malah para petugas menunjukkan pesawatnya baru saja kecelakaan meledak dan seluruh penumpang terbakar. Pucat pasi beliau pulang ke rumah, bersyukur tak henti sambil memeluk adiknya untuk meminta maaf.<br />
Begitulah, kadang kita menilai baik dan buruk hanya dari sisi kepentingan kita saja. Apakah kita tahu mana yang terbaik untuk kita ?<br />
<br />
QS 2 : 216<br />
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px; orphans: 2; widows: 2;"><br /></span>
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: medium; line-height: 19.5px;"><b>216. كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ</b></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">...........Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.</span><br />
<br />
Pendapat Imam al Ghazali :<br />
"Keadaan orang yang bertawakal pada Allah adalah seperti keadaan bayi dengan ibunya. Bayi tidak pernah mengetahui yg lain, serta tdk pernah menyerahkan urusannya kecuali pada ibunya. Ibulah orang yang pertama kali dia bayangkan ketika terpikir tentang manusia lain"<br />
Orang yang Tawakkal, pasrah pada ketentuan Allah... harusnya seperti bayi pada ibunya.. Betul-betul tak pernah protes mau dikasih makanan apa dan bagaimana.<br />
<br />
4. Zat yang ia tunjuk sebagai wakil, tidak akan menghianati. Haruslah Zat yang ia percayakan untuk mengurus masalah rezekinya, hidup matinya betul-betul yang mumpuni.<br />
<br />
5. Zat yang jadi wakil yang diyakini akan memberi perhatian penuh. Allah tidak tidur, Allah mengurus makhlukNya dari yang berukuran sangat kecil hingga yang berukuran sangaat besar. Tak pernah meleset, semua dalam takaran yang pas.<br />
Hasbunallah wa nikmal wakil. Cukuplah Allah sebagai wakilku.<br />
<br />
QS At Taubah : 51<br />
<br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia;" />
<b style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><span style="font-size: medium;">(51). قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚوَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ</span></b><br />
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal."</span><br />
<br />
QS Al Muzzammil : 9<br />
<br />
<br style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia;" />
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: medium; line-height: 19.5px;"><b>(9). رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيلًا</b></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">(Dia-lah) Tuhan masyriq dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung.</span><br />
<i style="box-sizing: border-box; color: #666666; font-family: arial, Helvetica, san-serif; font-size: 14px; line-height: 22.3999996185303px; text-align: center;"><span style="box-sizing: border-box; color: #3d85c6;"><br /></span></i>
QS Ali Imran 159<br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: medium; line-height: 19.5px;"><b>فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ</b></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.</span><br />
<br />
Bagi sesiapa yang rajin mengerjakan sunnah setelah menunaikan yang wajib, baca Al Quran..dst maka di Hadist Qudsi disebutkan Allah akan mudahkan hidupnya. Allah jadi tangannya saat bekerja, jadi matanya saat melihat, jadi kakinya saat melangkah. Hidupnya akan dimudahkan, dan rezeki akan datang terus dari sumber yang tak disangka-sangka.<br />
<br />
The Power of Tawakal<br />
<br />
1. Yakin Allah akan cukupkan.<br />
Ath Thalaq 3<br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: medium; line-height: 19.5px;"><b>(3). وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚوَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى الَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚإِنَّ الَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚقَدْ جَعَلَ الَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا</b></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span>
HR. Al Hakim : Jika kalian benar2 tawakal pada Allah, Sungguh Allah akan memberikan rizki kepada kalian, sebagaimana Allah telah memberikan rizkimkepada burung. Burung itu pergi dengan perut kosong dan kembali ke sarangnya dengan perut penuh makanan.<br />
<br />
2. Yakin Allah bersama kita.<br />
QS 9 : 40<br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">"Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, </span><br />
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span>
QS Ali Imran 160.<br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: medium; line-height: 19.5px;"><b>160. إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلا غَالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ</b></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span>
Apapun yang diberikan Allah, terimalah dg lapang dada.<br />
<br />
Karena kita telah mewakilkan urusan kita pada Allah. Curhat itu hanya pada Allah, karena dia yakin sumber solusinya hanya pada Allah saja. Bila curhat pada manusia lalu jadi menggosip...,ini haram.<br />
<br />
3. Orang yang YAKIN, kerjanya Optimal<br />
<br />
QS AtTaubah 105<br />
<br />
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: medium; line-height: 19.5px;"><b>(105). وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖوَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ</b></span><br />
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19.5px;">Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan".</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<span style="background-color: white; font-family: 'Open Sans', verdana, arial, georgia; font-size: 13px; line-height: 19.5px;"><br /></span>
Orang yang punya bisnis, ikhtiarnya harus kencang, tawakalnya pun harus tambah kuat. Harus yakin bahwa orang yang datang, yang membeli pada kita, semua itu terjadi atas izin Allah, bukan semata ikhtiar kita. Harusnya makin tunduk pada kekuasaan Allah.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhAYhX93WrtjLYfdY3TuJWDtGWlYc9w6KL6umqij3xATgsyXac6BYf_jof4NnhrbpGBorRtluRVOZwF-VBOvWHTRSsPOKTbOjJgRCCkq4ucdQdHZAdod3nzyE3QUN2nV3GcBDce6Tz2Pk/s1600/IMG_20150520_221358.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhAYhX93WrtjLYfdY3TuJWDtGWlYc9w6KL6umqij3xATgsyXac6BYf_jof4NnhrbpGBorRtluRVOZwF-VBOvWHTRSsPOKTbOjJgRCCkq4ucdQdHZAdod3nzyE3QUN2nV3GcBDce6Tz2Pk/s320/IMG_20150520_221358.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Ust Fatih Karim</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Kajian "The Power of Tawakkal"</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Masjid Emerald</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Sesi Tanya Jawab dengan Ustad tentang materi ini <a href="http://t3srikandi.blogspot.com/2015/05/sesi-tanya-jawab-kajian-ust-fatih-karim.html" target="_blank">di sini</a></div>
<br />Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-75126652107175263852015-05-20T23:15:00.001+07:002015-05-20T23:27:01.552+07:00Sesi Tanya Jawab - Kajian Ust Fatih KarimThe Power of Tawakkal<br />
<br />
Q.<br />
Ust, bagaimana kaitannya The Power of Tawakkal tadi dengan The Secret. Sekarang sedang marak dibicarakan tentang Konsep ini.<br />
<br />
A.<br />
Diulas sebentar tentang The Secret ini ya..<br />
Ini adalah salah satu buku atau tontonan yang berbahaya bila iman kita belum kuat, saran saya jangan nonton atau baca bukunya....kalau keyakinan anda pada Allah belum kuat.<br />
Karena seakan2 semua keinginan kita bisa terwujud hanya dengan melihat, memikirkan, merasa dan memasukkan ke alam bawah sadar kita..lalu mengucapkan permintaan pada semesta dan nanti semesta akan mendukung.<br />
<br />
Hati-hati yaa..<br />
Mana yang lebih besar semesta atau Allah ?<br />
Mana yang bakal musnah... semesta atau Allah ?<br />
Hati-hati jangan sampai terjebak pada kemusyrikan karena kita meminta pada sesuatu selain Allah.<br />
<br />
Lalu yang kedua,<br />
Jangan terpaku pada hal-hal materialistis. Keinginan duniawi yang fisik kebendaan jangan dijadikan tujuan hidup.<br />
Seorang mukmin harus yakin seyakin-yakinnya... bahwa apapun yang kita kerjakan asalkan sesuai dengan ridha Allah kelak akan berujung pada kebaikan.<br />
<br />
Yang bisa kita terapkan hanya hal tentang Positive Thinkingnya. Sesuai dengan Hadist Qudsi yang mengatakan "Allah itu berdasarkan prasangka hambaNya." Bahwa hidup harus optimis, iya.. itu bisa dicontoh. Tapi tidak semua hal.<br />
Jadi berhentilah menghitung rezeki yang kita dapat hanya dari sisi materi semata ya bu..<br />
Nikmat sehat itu pun rezeki luar biasa. Mau tidak, diberi uang 2 M tapi ada kanker di lidahnya ? Jadi makanan seenak apapun tidak bisa dimakan, hanya bisa ngeces saja memandangi.<br />
Atau dikasih 3 M, tapi kedua ginjalnya diminta ? Anda mau ?<br />
<br />
Kalau masih terlalu mikirin materi saja harus dicek nih apakah kita kebanyakan memakan riba ? Karena isi pikirannya jadi rakus dengan materi.<br />
Riba itu haram, dosanya sama seperti berzina...dengan ibu sendiri. Bayangkan !<br />
Sama haramnya seperti makan babi.<br />
Kita ini sibuk memperhatikan tanda halal makanan.<br />
<br />
Coba kalau saya bilang, ibu... bakso yang sedang ibu makan ini dagingnya daging babi lho. Gimana reaksi ibu ?<br />
bisa jadi langsung muntah...<br />
Tapi saat saya beritahu, bu bunga deposito itu haram, jangan dimakan... Orang menjawabnya, "ah masak siih ? Yang lain banyak kok yang punya. Bla bla bla....."<br />
<br />
Atau yang ini..<br />
"Bu, kredit mobil yang di bank konvensional ini dilarang dalam Islam karena sifatnya ada 2 akad. Sewa dan beli. Dalam Islam, transaksi yang menggunakan dua akad itu tidak diperbolehkan!"<br />
Kalau beli ya harus beli saja... Ga boleh ga jelas gitu...<br />
<br />
Ayoo, kita belajar tentang Sistem Ekonomi Islam, biar pelajari bahwa semua hal diatur dengan detail di agama kita ini tujuannya untuk kebaikan kita sendiri.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIWAWGeLo-fm2kLzdMOS5jAy7xlXgERJnfb0gjhL4BfpFGXzDaaIgkVJ2Tc8TvytTke7Vl9aMr4jS-NfZ_0IA8iRVsnlcyubCHnegBcMxqnhcRIDCp5ZGHO_NjTqSvt37ZRpJOo4tQpGU/s1600/the-secret-lg.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIWAWGeLo-fm2kLzdMOS5jAy7xlXgERJnfb0gjhL4BfpFGXzDaaIgkVJ2Tc8TvytTke7Vl9aMr4jS-NfZ_0IA8iRVsnlcyubCHnegBcMxqnhcRIDCp5ZGHO_NjTqSvt37ZRpJOo4tQpGU/s320/the-secret-lg.jpg" width="320" /></a></div>
<br />Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-54137315727060408912015-01-13T08:37:00.002+07:002015-01-27T15:27:20.381+07:00Jalan Keimanan - Ust Felix SiauwRangkuman Taklim bersama Ust Felix Siauw -<br />
Jalan Keimanan -The Way to Belief -<br />
Masjid Raya Bintaro Jaya<br />
8 Januari 2015<br />
<br />
Assalamualaikum wr wb...<br />
Ust Felix Siauw, menyampaikan tausiahnya dengan model dialog dengan hadirin. Jadinya perhatian kita lebih fokus, karena bolak balik ditanya... :)<br />
Pertanyaan demi pertanyaan menjadi alur ceramah beliau..tentu tujuannya untuk menggugah kesadaran kita apakah siap menjadi muslim yang baik. Mudah-mudahan tulisan ini bisa merangkum ilmu yang ingin beliau sampaikan. Mohon maaf, kalau ada yang salah itu artinya catatan saya yang kurang tepat.<br />
<br />
Yang pertama kali disampaikan Ust Felix, tentang apakah kita yakin memiliki anak yang sholeh dan sholeha yang akan mendoakan orangtuanya ? Jangan sampai kita kegeeran, karena sepeninggal kita kelak anak-anak malah melakukan hal-hal yang memberatkan kita saat dihisab di pengadilan akhirat.<br />
Bukankah sekarang zaman edan, zaman segala suatu bisa diputar balikkan ? Zaman seseorang yang memegang teguh ajaran Islam bagaikan memegang bara api di tangannya..... panas dan menyakitkan. Apakah kita yakin mereka bisa memegang ajaran agama ini ?<br />
Mari kita lihat diri kita sendiri.<br />
<br />
Apakah anda yakin agama ini agama terbaik ? Rasul adalah manusia yang terbaik ? Umat Islam adalah umat terbaik ? Islam sudah diajarkan sejak SD hingga kuliah, tapi hanya TEORI ! Hanya apa itu Rukun Islam, apa itu Rukun Iman, dst..<br />
Anak-anak hapal semua. Tahu apa itu sholat, puasa, Al Quran bahkan dibaca dengan indah dalam MTQ. Tapi kenapa seperti tidak ada efeknya ? Bukankah banyak yang tahu apa itu sholat, puasa, hijab, zakat....tapi memilih untuk tidak melakukannya.<br />
Kenapa indeks SDM dinegara ini no 162 dari 175 negara dunia ?<br />
Hanya 11 % anak lulusan SMA yang kuliah. Sisanya kemana ?<br />
50 % masyarakat kita hidup dibawah garis kemiskinan.<br />
62 % remaja putri SMP tidak lagi perawan? Belum lagi korupsi dan pornografi...<br />
Sebagian besar yang mengisi angka2 itu beragama apa ? Inilah potret kita yang mengaku sebagai umat terbaik.... #terangguk2...iya ya pak ustad. Berarti ada yang salah dengan pengajaran agama ini.<br />
<br />
Masih yakin dengan pernyataan tadi ? Ibu2 menjawab YAKIN ! Kata siapa ? Kan kata Allah ! Tahu darimana ? Al Quran ! Siapa yg bilang ? Nabi Muhammad. Kok Ibu yakin? Kan Nabi Muhammad orangnya jujur ? Kata siapa ? Karena Allah bilang begitu ! Lha iya darimana tahunya ? Dari Al Quran. Karena Allah yg bilang..<br />
*jadi logika kita selalu berputar2 disitu. Yuuk ditelusuri, supaya keyakinannya bener.<br />
<br />
Coba renungkan tiga pertanyaan dasar ini :<br />
1. Darimana kita berasal,<br />
2. Apa tujuan kita hidup,<br />
3. Kemana kita setelah mati.<br />
Kalau benar menjawab ini, berarti keimanannya sudah baik.<br />
<br />
Ust Felix bercerita ttg pergolakannya mencari keimanan. Sejak SMP beliau sudah keluar dari agama yg lama. Keluarganya tidak ada yg bisa menjawab yg no.1. Demikian jg pemuka agamanya. Apalagi Teori Darwin yg bilang manusia keturunan Kera.. Tapi kenapa kok keranya masih ada ? Harusnya kan berubah semua menjadi manusia.. Lalu saat belajar tentang asal usul manusia, baru mulai berpikir betapa rumitnya proses pertemuan sperma dg sel telur. Pasti ada campur tangan Tuhan. Belum lagi tentang Galaksi bintang-bintang..... Beliau mencari, tapi bingung dg aneka gambaran sosok Tuhan di tiap2 agama.<br />
<br />
Termasuk Islam... dulu ust pernah dipukuli anak2 muslim, pas ditanya kenapa? Jawabannya..... karena kamu sipit. Ah, agama apa ini ?!! Kalau agamanya baik, pasti umatnya baik...ga mukulin orang begini. Sampai saat kuliah, seorang teman menyarankan utk bertemu Ust Fatih Karim. Ust menunjukkan QS 2: 2.<br />
<span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 20px; text-align: center;">Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,</span><br />
<br />
Pas dibaca artinya, ust Felix merasa dibohongi.... ah mana ada kitab yg sempurna ! Tidak ada yg sempurna di muka bumi pak..apalagi kalau kitab bikinan manusia..demikian kata Felix edisi jadul.<br />
Iya memang kalo buatan manusia. Tapi ini dari Tuhan.. Ahh bohong! Pokoknya mbantah terus. Ust Fatih mengeluarkan ayat yg QS 2 : 23.<br />
<span style="background-color: white; font-family: sans-serif; font-size: 20px; text-align: center;">Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.</span><br />
Waaah tambah heran. Kalau tadi ayatnya sangat sombong. Kalau yg ini nantangin. Kalau menang (bisa membuat satu ayat) boleh pergi, kalau kalah harus tunduk pada Al Quran. Lha siapa yang bisa membuat ayat yang bisa menyerupai Al Quran. Semua hal sudah dibahas dalam Kitab Suci ini.<br />
Inilah Allah yang sedang berkata2, hanya Allah yang berhak untuk sombong.<br />
<br />
Lihatlah diri kita.. saat kita menarik napas 2 detik, saat itu juga terjadi proses yang rumit dlm tubuh. O2 seketika itu turun ke paru, masuk alveoli, lalu melaju dalam darah dan seketika itu juga berlari yg jaraknya puluhan ribu km menuju ujung2 saraf terkecil. Jarak itu sama dengan keliling bumi...dan ditempuh dlm 2 detik. Siapa yg mengatur itu? #dijawab : Allah ! Yakin ?<br />
Keyakinan seseorang biasanya disebabkan 2 hal :1. Punya ilmunya, 2. Udah lihat Buktinya.<br />
Masih kurang ? Lihatlah planet bumi. Bandingkan dengan Bintang yg paling besar. Ada milyaran bintang yang jauh lebih besar ukurannya dari matahari kita di galaksi,..semua berputar di tempatnya. Siapa yg mengatur ?<br />
<br />
Keyakinan yg mantap tidak bisa ditukar dg apapun. Seperti Nabi Ibrahim. Apa beliau tidak yakin kalau api itu panass ? Tentu yakin 100 %. Tapi kenapa tenang saja saat akan dibakar ? Karena beliau yakin hidup dan matinya adlh kekuasaan Allah. Kalau Allah mau..detik ini juga dia akan dimatikan maka pasti mati.., tak perlu menunggu sampai masuk ke kayu bakar. Keyakinannya pada Allah lebih dari keyakinannya bahwa api itu panas. Subhanallah.<br />
Lalu kenapa saat waktunya sholat Jumat masih ada supir taxi (muslim) yang beredar ? Demi mencari uang ? Dapat berapa sih.. 50ribu satu jam ? Berarti ia menukar Allah dengan 50 ribu itu. Padahal itu belum tentu..dan kalau dapat pun tidak berkah. Kalau dia yakin rezeki dari Allah, maka dia akan bersegera memenuhi panggilan sholat. Walaupun dia butuh dengan 50 ribu itu.<br />
Sama juga, bila dapat tawaran kerja dg gaji dan fasilitas fantastis tapi syaratnya harus melepas jilbab...apakah diterima ? Kalau sudah yakin pada Allah, pasti berpikir mending cari kerja di tempat lain saja !<br />
Atau saat ada yg mau beli besi baja di toko kita...harganya 70jt, lalu disuruh menulis kuitansi 700 juta. Orgnya bilang akan kasih kita persenan.. Apakah kita terima ?<br />
Kalau ada yg mau beli ginjal anda kedua2nya seharga 3 Milyar apakah akan diterima ? #Tidak lah tad... Kenapa ? Ya percuma...jadi mati. Kok tahu ? Karena ada dokter pernah bilang.<br />
<div>
<div>
Jadi kenapa, kita rela menukar aturan agama dengan uang?</div>
<div>
Padahal Allah menyaksikan semua tingkah laku kita. Dan semua dicatat sebagai bahan untuk menghisab nanti di yaumil akhir. Apakah karena masih kurang BUKTI, jadi kita masih belum MAU Yakin pada Allah ?<br />
<br /></div>
<div>
Dalam kerumitan proses reproduksi.. Ada 500 jt sel sperma yg berjuang utk masuk ke sel telur. Hanya yg terbaiklah yang menang dan jadilah anda semua. Siapa yang mengatur itu ? Jadi jgn berharap kenapa kok hidung saya kurang mancung atau kurang putih..yaa.. itulah yg terbaik. Kalau sperma no#2 yg masuk mungkin hasilnya lebih parah. Yakinlah kita semua ada di dunia ini untuk jadi yang terbaik....untuk membawa kebaikan. Karena kita ini adalah ciptaan yang terbaik .....1 dari 500 juta.<br />
<br />
Penting untuk mengajarkan anak-anak kita tentang WHY - KENAPA dia harus sholat, puasa dan ibadah lainnya. Supaya tertanam kuat keyakinannya pada Allah. Kalau dia merasa butuh sama Allah, nanti APA dan BAGAIMANA caranya dia akan kejar.. Tiga pertanyaan dasar tadi kita semua harus paham jawabannya.<br />
1. Kita berasal dari Allah : QS Al Alaq<br />
2. Di dunia ini untuk beribadah : QS Adz Dzariyat 56<br />
3. Kita akan kembali pada Allah : QS Al Baqarah : 156<br />
<br />
Selama di dunia kita hidup dengan aturan Allah, jangan melanggar karena semuanya akan diperhitungkan kelak. Jadi miskin atau kaya kita semua dalam rangka beribadah pada Allah. Jangan seperti sekarang ini yang miskin merasa punya hak untuk ngawur karena dia wong cilik, dan yang kaya bisa seenaknya karena merasa dia punya harta.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3KjZpSDDQSxWlRmXQZuVrWz2CbV2_EVQgAiy4vn9Bj8w5r0R-De1-WsC-Yr22gAft2SioacqExAkUKnvabPw2oh1eVAOfNMhWWe74MSjbA5TALNZvvFqbjhnRwd5tc4zs7LZ6wUcjTtI/s1600/20150108_105822.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3KjZpSDDQSxWlRmXQZuVrWz2CbV2_EVQgAiy4vn9Bj8w5r0R-De1-WsC-Yr22gAft2SioacqExAkUKnvabPw2oh1eVAOfNMhWWe74MSjbA5TALNZvvFqbjhnRwd5tc4zs7LZ6wUcjTtI/s1600/20150108_105822.jpg" height="320" width="180" /></a></div>
<br />
<br />
Kuatkan lagi keyakinan kita pada Allah karena bukti di Al Quran sudah sangat jelas dan bukti keberadaan Allah di alam semesta pun nyata adanya... kecuali kita mau bikin Quran tandingan.. Tularkan pada anak-anak kita dengan kisah-kisah tentang Nabi dan para sahabatnya. Karena Al quran itu 70% merupakan kisah...Allah mengajarkan kita melalui kisah hidup manusia2 terdahulu.<br />
<br /></div>
<div>
Tambahan QnA</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tentang mendidik anak</div>
<div>
Seperti ajaran Nabi, 7 th pertama.. didik dan bermainlah supaya ada kedekatan.... saat dia mulai dewasa tetap rajin berkomunikasi, supaya anak dekat dan mereka tertular karakter kita (makanya karakter kita harus diperbaiki terus). Kesalahan ortu, ga dekat sama anak, jdnya mereka belajar ttg kehidupan dari temannya. Kalau sudah terjadi anak tak mau mendengar nasehat apapun dari ortu, bangun dulu kedekatannya, bukan utk menasehati tapi utk jd temannya... kalau perlu pergi kemana berdua saja. Baru bisa ngobrol hati ke hati.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tentang ibu yg punya teman pria non muslim, ingin mengajaknya masuk islam, ibu ini sering jd imam sholat untuk mengajari temannya ini. Bagaimana ?</div>
<div>
Hidayah itu milik Allah, kita hanya wajib memberitahu dan menunjukkan Al quran, selebihnya harus ada WHY dari dia sendiri. Tapi selama itu, harus menjauhi berdua2an dg yg bukan mahram... harus mendahulukan menghindari mudharat daripada memberitahu kebenaran.</div>
<div>
Karena ntar hidayahnya belum tentu dapat, tapi dosa maksiat malah sudah dicatat.<br />
<br />
Semoga menjadi hikmah<br />
Mohon maaf lahir dan batin..<br />
wassalam wrwb.</div>
</div>
Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-72654357639092788092014-08-20T14:17:00.002+07:002019-09-04T10:36:16.699+07:00Kutinggalkan Bayiku Untuk Pergi Haji 3 - Saat Pertama Bertemu Ka'bah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_oaXjcNTcQhrjAqAEpfWyBtYJhZNWsd46RlmaKjMEl-KLg0C6du_mH9g_uIpAG2IROm134SR9BDGtTB_RVlwaHvPQUgxvKq18Mks_9FJSfpZlcO-1BWKqbFDax8FmcgBDHQ5YaZ-FuKE/s1600/depan+hotel+mekkah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAp5BFc03arzBjHQTCdVE0NNHAIYblM_NxcBLgwWcxOClUwJXlasQPzdc12pOBtFqnvaUlSrzOvAvhE7gRKUV8ZiS7gaIBVo9sBxckbXW0g6ilUZgTow7RPV7tW2WXuc0evz1jBrUkCM0/s1600/mau+berangkat+hajj.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
Assalamualaikum ...<br />
Apa kabarnya teman-teman pembaca... akhirnya saya bisa menulis lagi...hehe. Mohon doanya ya mudah-mudahan bisa lebih cepat lagi menulisnya...aaaamiin.<br />
<br />
Bulan-bulan Agustus ini sebagian calon jamaah sudah mulai persiapan ya..<br />
Dengan segala keribetannya...tetep saja pasti mulai pada deg-degan juga. Segala rasa deh..<br />
<br />
Tulisan ini sambungan yang sebelumnya...semoga bermanfaat ya..<br />
<br />
Setelah berkumpul di masjid di Tegal Rotan Bintaro, kami menaiki bis yang membawa kami ke Asrama Haji Pondok Gede, ternyata ga langsung berangkat ke bandara ya.... Masih ada tes kesehatan sekali lagi. Hari itu Jumat 28 Oktober 2011, kami masuk kloter 47 yang terakhir kloter 52.. Kami sampai di asrama masih harus berkumpul di aula dulu karena kloter sebelumnya sedang menjalani tes kesehatan.<br />
Menjadi calon jemaah haji, kita harus sudah siap dengan kegiatan mengantri ini. Makanya di tulisan saya sebelumnya, disebutkan agar menyiapkan stok sabar yang banyak...hehe. ;)<br />
Kami datang jam 10, baru masuk ke tempat tes kesehatan sekitar jam 14.. menunggu sekian lama memang ga ada kursi, jadi duduk santai aja di atas sajadah...bahkan sambil tidur-tiduran atau mulai berkenalan dengan jamaah lain.. Saya menandai buku doa, karena saya belum hapal...pakai post it warna warni. Banyak kok ternyata yang bisa dikerjakan.<br />
<br />
Saat tes kesehatan, saya ditanya anak terakhir usia berapa, lalu kesebut bahwa saya masih menyusui... Yaaah ! akhirnya disuruh tes urine lagi deh... Alhamdulillaaaah negatif...hehe. Saya yang paling terakhir keluar jadinya, karena nunggu hasilnya dulu. Saya menjelaskan dulu pada teman yang bertanya-tanya kenapa kok ga keluar2... kasihan mereka sudah menunggu di bis dan bisnya ga akan berangkat kalau ada yang belum naik.<br />
Lalu dibagi kamar dan jatah uang riyal disitu juga... seneng ya, langsung berencana mau belanja aja, padahal itu uang kita juga.. bukan hadiah.<br />
Kamar bapak-bapak terpisah jauh.. jadi kalau ada barang yang masih terbawa, dikasihnya nanti pas jam makan malam kita ketemu di ruang makan kok... Tenang aja ya pak bu.<br />
<br />
Saat teman-teman masuk ke asrama haji mereka dibagi kartu seluler dari provider Arab saudi yang buka bazaar di depan pintu masuk... Saya ngelihat juga sih, tapi berhubung ngerasa udah telat, jadi maunya langsung nyari kamar.. Selain itu kirain harus bayar jadi saya menolak...hihi keciaan.. Besok-besok nanya dulu aja ya pak bu...gratis apa bayar ? ...lumayan lhoo bu.. dapat sekitar 10 riyal pulsa gratis..<br />
<br />
Sholat, mandi, makan harus siap antri ya.. tapi semua pasti kebagian kok. Toiletnya memang ada, namun kebersihannya ala kadarnya banget, tapi ya sudahlah... Saya bolak balik ke toilet untuk memerah ASI, karena mulai bengkak dan demam.. cepet-cepet saya minum pereda sakit. Malam itu saya ga bisa tidur, karena payudara membengkak dan sakit, baju pun basah.. Saya berdoa tiap membuang ASI, semoga bayi saya sehat dan tenang pas saya tinggal. Kalau kata ibu saya, malam ini semua orang begadang karena bayi saya menangis terus.. Saya juga merasa.. tapi saya ajak bicara athira dalam hati saya.. Nak, mama pergi sebentar ya...athira pinter baik-baik ya sama opung. Maem yang banyak, main yang senang, nanti kita ketemu lagi... Itu terus yang saya ulang-ulang saat memerah ASI..dan juga saat berdoa.<br />
<br />
Setiap ada kloter yang akan berangkat ada lantunan talbiyah yang mengiringi, keras banget suaranya..jadi memang bikin ga bisa tidur.. Akhirnya saya putuskan mandi jam 2 malam itu, supaya langsung sholat tahajjud..supaya saya tenang. Saya butuh Allah supaya saya kuat meninggalkan athira..wajah mungilnya terbayang terus. Suara tangisannya kalau sedang lapar minta ASI malam juga sepertinya terdengar terus. Harus kuat, harus tegar.. saya membatin ini bulak balik.<br />
Ternyata keputusan saya bener... Jam 3 dan 4 pagi mulai banyak yang mandi dan antri lagi dehh... Karena jam 5 kami sudah harus bersiap masuk bis untuk ke bandara.. Ya Allah sebentar lagi kami berangkat..<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAp5BFc03arzBjHQTCdVE0NNHAIYblM_NxcBLgwWcxOClUwJXlasQPzdc12pOBtFqnvaUlSrzOvAvhE7gRKUV8ZiS7gaIBVo9sBxckbXW0g6ilUZgTow7RPV7tW2WXuc0evz1jBrUkCM0/s1600/mau+berangkat+hajj.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAp5BFc03arzBjHQTCdVE0NNHAIYblM_NxcBLgwWcxOClUwJXlasQPzdc12pOBtFqnvaUlSrzOvAvhE7gRKUV8ZiS7gaIBVo9sBxckbXW0g6ilUZgTow7RPV7tW2WXuc0evz1jBrUkCM0/s1600/mau+berangkat+hajj.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Baru turun dari bis sebelum masuk ke terminal haji...masih pada segerr yah... hehe</td></tr>
</tbody></table>
Di bandara, pesawat delay.. dari yang harusnya berangkat jam 10 akhirnya jam 15 baru berangkat.. Sudah berulangkali jajan PopMie di bandara...hehehe..<br />
Beruntung pak pembimbing mengingatkan kami untuk tidur saja kalau menunggu lama, dan pokoknya dilarang berebutan. Harus sabar menunggu apapun. Dapat yang paling akhir juga gapapa. Karena semua pasti berangkat kok ga mungkin ditinggal. Harus enjoy sama setiap detik proses haji.<br />
Ini penting buat ditekankan ke jamaah, karena secara psikologis memang orang yang bosan menunggu lama akan bergegas berhamburan begitu dibilang Kloter ini silakan berangkat. Ini kadang jadi bikin sikut-sikutan karena ga sabaran. Belum apa-apa sudah bikin dosa ya..<br />
<br />
Di pesawat saya lihat ternyata seragam haji jadi beda-beda banget bentuknya... Ada yang jadi pita besar di kepala, ada yang jadi jilbab, bahkan jadi tas ransel. Kreatif bener yaak. Lama di pesawat 9 jam, ayo dimanfaatkan untuk tidur... nabung tenaga untuk aktivitas kita. sebagian berdiri kalau sudah bosan... banyak juga yang hilir mudik. Bahkan pramugarinya yang orang Spanyol mempersilakan kami naik ke lantai dua, tapi dilarang sama pramugari Indonesia... hehe mereka ga kompak..<br />
<br />
Sampai di Jeddah jam 24 tapi karena perbedaan waktu empat jam, disana masih jam 8 malam. Ini suasananya mulai deh jadi tegang... Kita takut salah, takut jadi lama di imigrasi.. padahal yaa harusnya santai saja... Karena kita ga ngerti bahasanya...dan mereka orang Arab ini bicaranya kenceng-kenceng amat..kirain lagi marahan. Setelah mandi dan berihram di Jeddah kami naik bis yang ke Makkah... Lelah karena dua hari ga bisa tidur, mulai berefek. Saya tidur hampir sepanjang jalan. Terbangun karena dikasih makanan jatah haji, dimakan semampunya aja (porsinya gede banget), lalu tidur lagi. Dikasih buah dan jus, masuk tas plastik, lalu tidur lagi... Sampai Makkah di pemondokan udah jam 1 malem.. Yang lain udah semangat saling ngetek kamar. Janjian sekamar sama ini sama itu... Tersisa 3 laki dan 4 perempuan, hanya saya yang bersuami, ibu-ibu lain ada yang datang sendiri, ada yang ibu dan anak dan mereka ga mau pisah..<br />
Jatah satu kamar 4 orang. Gimana ini ? Semua memandangi saya. Ga mungkin saya sekamar sama suami, saya ga mau sendirian perempuan di satu kamar bareng bapak-bapak ...atau ngajak 2 ibu lainnya..tapi bakalan ada sisa 1 perempuan yang ga ada temennya. Akhirnya setelah rundingan dengan suami, di Mekkah saya pisah kamar dengan suami.. saya sekamar dengan ibu-ibu itu.. Suami bertiga dengan bapak-bapak termasuk pak pembimbing haji. Saya dapat kamar di lantai 9, sedangkan suami dua lantai di bawah. Hotelnya tidak mewah, tapi kamarnya cukup baik dan kamar mandinya besar dan airnya hangat lho.. lumayan banget buat ngilangin badan pegel... Yang penting bisa tidur nyaman dan aman. Alhamdulillah..<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_oaXjcNTcQhrjAqAEpfWyBtYJhZNWsd46RlmaKjMEl-KLg0C6du_mH9g_uIpAG2IROm134SR9BDGtTB_RVlwaHvPQUgxvKq18Mks_9FJSfpZlcO-1BWKqbFDax8FmcgBDHQ5YaZ-FuKE/s1600/depan+hotel+mekkah.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="320" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ini hari kedua kami di Mekkah (bukan pakaian ihram)...pose rame-rame di depan hotel jam 3 pagi mau ke Haram</td></tr>
</tbody></table>
Sudah diingetin pak pembimbing untuk menjaga aurat karena sudah berihram. Jadi malam itu cuma naruh barang, bebersih ke toilet lalu bersiap ke Masjidil Haram....untuk Umrah.<br />
Labbaik Allahumma Labbaik.... aku datang ya Allah...memenuhii panggilanMu. Ampuni kesalahanku dan mohon mudahkan aku... itu doaku saat bersiap-siap turun ke bawah. Mulai memperbanyak istighfar... Bermohon banyak-banyak sama Allah.<br />
<br />
Jam 3 pagi berusaha nyari carteran ke Haram, ternyata bis sudah penuh, kita ga boleh masuk .. mobil seperti angkot juga sudah penuh.. akhirnya ada juga mobil yang bisa kita cegat tapi jadi terpisah-pisah. Buat saya sih gapapa asalkan ga terpisah dari suami. Memang karena masih di lingkungan baru dan selama ini kita sering mendengar cerita buruk tentang kelakuan orang Arab, jadinya memang rada takut juga. Tipsnya ? Banyak-banyak berdoa, jangan lepas berzikir dan waspada jangan sendirian di tempat asing.<br />
<br />
Sepanjang jalan sepii dan remang-remang..tapi saya lihat ada juga jemaah yang berjalan kaki 1-2 rombongan kecil...Lalu setibanya di pelataran Masjidil Haram..langsung berasa WAH, ...terang benderang sekali ya ..dan orangnya banyaaakkk banget.. Pelataran masjid sudah penuh orang. Kami berusah mencari celah untuk menunaikan sholat sunnah.. Penuh sesak, jadi nyempil sana sini, di sebelahku teman satu rombongan, tapi sebelah satunya jamah dari negara Afrika... Baru di pelatarannya saja sudah begitu sesak, bagaimana di depan Kakbah ? Jutaan manusia disini rasanya diri ini begitu kecil dibandingkan manusia yang sangat banyak ini. Seperti mimpi, ga percaya kok bisa sampai juga ke sini. Masjidil Haram memang besaaaar dan tinggi. Ornamen dan hiasannya indah, detailnya bersih terpelihara dalam nuansa abu-abu, putih dan kehijauan.. Terasa sejuk sampai kepala saat menginjakkan kaki di lantainya. Saya menunaikan sholat sambil menangis haru.. Ya Allah, walaupun saya kecil mungil dan nyempil begini, bisa juga datang ke tempat ini ya Allah..<br />
<br />
Selesai sholat subuh, sebagian jamaah beranjak pulang.. Kami bergerak masuk untuk menunaikan Umrah wajib. Rasa deg-deganku makin kenceng.. Penasaran betul mana Ka'bahnya... Lalu dari kejauhan mulai tampak sebentuk bangunan hitam besar.. Mata tak bisa beralih. Tercenung memandangi Ka'bah. Begitu besar, anggun, diam namun terasa keteduhannya.<br />
Ya Allah ! Seluruh manusia menghadap kesini saat sholat untuk menyatukan energi dan saya ada di pusat putaran energi sholat manusia sedunia. Rasanya hati jadi lebih peka, seakan-akan saya mengerti rintihan seorang pria India di dekat saya dalam tangisnya. Saya mengerti arti pandangan nanar seorang wanita tua Turki pada Ka'bah atau komat kamitnya jamaah dari Uzbek... Tak terasa airmata bercucuran..<br />
Bagaimana yaa mengungkapkannya... Rasa terharuu sekali, Allah Yang Maha Baik telah memanggil manusia untuk datang kemari, Allah jua yang membawa saya . Semua karena kemurahan Allah. Sepertinya itu suatu kewajiban untuk menunaikan ibadah haji, padahal esensinya untuk kita belajar lagi sama Allah langsung di tanah suci.<br />
Biar rontok semua kesombongan, biar betul-betul yakin pada kekuasaan Allah..<br />
<br />
Ibaratnya sedang mengikuti training khusus. Maka kalau kita akan mendekati Allah Yang Maha Suci, senantiasalah bertaubat untuk membersihkan jiwa dari segala dosa yang menghalangi hati dari menerima hikmah. Lebih sering beristighfar karena kita memang tak pernah sepi dari godaan syaitan..<br />
<br />
Jadi sadar, diantara milyaran manusia ini, hamba bukanlah siapa-siapa. Diantara seluruh manusia yang pernah lahir ke bumi ini, saya ini siapa ? Apalagi di seluruh alam semesta...amat sangat kecil bagaikan debu..<br />
Aahh..apa yang mau disombongkan ? Sungguh tak banyak kalau mau dibilang tak ada jejak kebaikan saya yang tampak nyata bagi orang banyak. Semuanya yang saya lakukan demi tujuan hidup diri saya sendiri. Ya Allah....yang saya bawa malah dosa yang bertumpuk, pun begitu Allah Yang Maha Pengasih mengizinkan saya mendekati Ka'bah yang suci ini... Bersyukur Allah tidak mencabut nikmat yang telah dititipkan pada saya. Padahal saya sering tidak ridha pada Allah.. Ga sabaran kalau dapat ujian, seakan-akan semua salah, seakan-akan Allah yang salah. Padahal saya kan hanya makhluk dan Allah adalah Sang Maha Pencipta, Maha Kuasa.<br />
Ah betapa beraninya saya selama ini.. Terasa tak ada artinya diri ini saat sedang berdesakan dalam lingkaran manusia ....bergerak dalam gelombang arus thawaf.. Gemetar berdoa sambil menangis mohon ampunan. Terdengar lantunan doa thawaf dalam bahasa Arab berbagai dialek. Manusia besar kecil, hitam putih, aneka bentuk rupa bangsa datang kesini. Semua untuk satu tujuan menyembah pada Dia Yang Maha Tinggi. Subhanallah..Walhamdulillah Walaa ilaha ilallah Wallahu akbar.<br />
<br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoDV3xkr4EJbp_ykynqsA9fgHo2wB7UGRUIFfdDDObvTeT0jvjc0ajwTcbG2TrWF16hrigftDXffUp-bakD513sbOeZgiDNctfYls7b0BDe7C-2_VKQc4Uwk_snlQxCJG02xor_yhJSc4/s1600/Kakbah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoDV3xkr4EJbp_ykynqsA9fgHo2wB7UGRUIFfdDDObvTeT0jvjc0ajwTcbG2TrWF16hrigftDXffUp-bakD513sbOeZgiDNctfYls7b0BDe7C-2_VKQc4Uwk_snlQxCJG02xor_yhJSc4/s1600/Kakbah.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ka'bah (dari foto album mb Yana)</td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Klik di bawah sini ya untuk sambungannya.<br />
<br />
Terima kasih sudah membaca.<br />
Wassalamualaikum wrwb.<br />
<br />
<a href="https://t3srikandi.blogspot.com/2015/09/kutinggalkan-bayiku-untuk-pergi-haji.html" target="_blank">Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 4</a><br />
<br />
<br />Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-62823384406445843882014-05-27T22:06:00.002+07:002019-09-04T10:24:03.925+07:00Kutinggalkan Bayiku untuk Pergi Haji 2 - Waktunya Berangkat<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>AR-SA</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh</div>
<div class="MsoNormal">
Apa kabarnya semua....</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Terimakasih buat temen-temen yang suka dengan tulisan saya. Maaaf, lama baru bisa bikin sambungan
tulisannya... Yah beginilah mamak-mamak soksibuk... Semua urusan mau dikerjain
sendiri....</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ini tulisan saat berangkat. Agak panjang... moga-moga bisa
dinikmati..dan bisa diambil hikmahnya.. </div>
<div class="MsoNormal">
In sya Allah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saya ingat tanggal 14 Oktober 2008, kami menyetor ONH ke Bank
BNI di Bintaro. Lalu mengurus pendaftaran segala macem, dan saat dikabari kami
sudah dapat nomor porsi haji, saat itu rasanya ada sesuatu yang berubah...
Entahlah apa, tapi sepertinya kesadaran untuk pergi haji sudah semakin kuat.
Seperti gabungan rasa gembira yang bercampur waspada... atau apa yaa.. ga bisa
diungkapkan dengan kata-kata.
Ini sesuatu yang bikin senaaang dan bersyukur, sekaligus berharap pada Allah
semoga semuanya dimudahkan. Gemetar berbisik... Allahuakbar ...kami akan
bertemu Ka’bah.., Subhanallah bagaimana ya rasanya menatap Ka’bah untuk pertama
kali. Ya Allah, kami akan tinggalkan anak-anak ini demi menunaikan kewajiban
haji, mohon Engkau mudahkan dan jaga kami semua Ya Rabb. Belum apa-apa sudah
mbrebes mili..</div>
<div class="MsoNormal">
Selama setahun itu, persiapan dimulai... Kami ga pergi
liburan yang jauh-jauh keluar kota, weekend juga banyakan di rumah, ga beli
gadget atau alat elektronik,.. mengurangi acara makan dan jjs ke mall..
Bukan apa-apa sihh, tapi menghemat uangnya supaya bisa ninggalin sangu bagi
keluarga dan uang saku selama di sana. Oiya, sebelum berangkat, kami lunasi
semua uang SPP anak-anak, uang les, kewajiban sama asisten, asuransi, kebutuhan
rumah, bahkan pakaian anak-anak pun dilengkapi... juga perbaikan yang
bocor-bocor di rumah. Berusaha biar ga merepotkan keluarga di rumah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Bulan Juni 2011 menjelang puasa Ramadhan, manasik haji
dimulai... Athira bayi usianya 7 bulan selalu kami bawa kecuali saat pertemuan
di Asrama Haji Pondok Gede. Kalau di tempat manasik, sebagian besar dia bareng
saya...paling kalau lagi rewel athira digendong ayahnya,. Biasanya dia anteng
kalo sudah sama ayahnya.. Athira memang anak ayah, wajah mereka pun mirip
sekali. Mulai deh aneka pertanyaan timbul dari mana-mana. “Anak sekecil ini mau
ditinggal ?” “Kenapa ga ikut haji plus, kan lebih singkat ?” “Tega nian kamu
ninggalin bayimu !” “ASI nya bagaimana ?”... Belajar senyuuum aja dan kasih
jawaban sebisanya, kalau masih diajak debat ya senyuum lagi aja.. </div>
<div class="MsoNormal">
Selesai Idul Fitri mulai beli pakaian haji dan
perlengkapannya ke Tanah Abang. Lalu tahu-tahu saatnya berangkat. Pembimbing
haji kami memilih untuk ikut di kloter yang akhir. Ini jadinya lucu, karena
sebagian besar keluarga dan tetangga sudah tahu kami mau berangkat haji, tapi
kok ga pergi-pergi juga. Mereka yang khawatir kami ini tertipu dan ga jadi
diberangkatkan... Lama-lama jadi males keluar rumah, karena selaluuu
ditanyain...”Lho bu, ga jadi berangkat haji yaaa ?” atau “Bu yang <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>itu sudah berangkat lho, ibu kok belum.
Kenapa.. ? ” hehehe...</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saat mau berangkat itu, rasanya ngepak koper ga beres-beres.
Suamiku lebih rapi orangnya... Yang mau dibawa ditulis di kertas, habis gitu kalau
sudah masuk koper tinggal di kasih tanda checklist.. Boleh ditiru niih. Kalau
aku sih, seingatnya aja, ini masuk, itu belum masuk, manalagi yaa yang harus
masuk ..... makanya ga selesai-selesai... hehehe..</div>
<div class="MsoNormal">
Bawaannya selalu kuraaang aja... Hari ini kurang sandal,
besok tali rafia dan hanger baju, besoknya detergent sachet,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan terakhiiiir tentu saja bawaan pamungkas.. rendang, teri
kacang dan sambel pecel buatan ibu. Banyak-banyak berdoa ... moga-moga semuanya
berguna dan ga ada yang penting yang tertinggal.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Waktunya untuk Anak-anak</div>
<div class="MsoNormal">
Sewaktu liburan sekolah kami sempatkan ajak anak-anak jalan-jalan
ke Kebun Raya Cibodas dan Taman Safari... Seneng banget di Cibodas, tempatnya dingiiin, halaman rumputnya
luas dan ada kolam-kolam di bawahnya...<br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUbOCj1OByMhNJcY8TBGGTmI9q1jc2qgt2VJpbJWKs1AhqgnoIjJzO0_pJyFvuPEq6SYrAjBiF_fJjjfQGBVy41VmvDsVbRS_6SvK8OEpspP3hNfpHGZU_dMbsjmKwwMCXP85DxJlqxmk/s1600/Di+TSI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUbOCj1OByMhNJcY8TBGGTmI9q1jc2qgt2VJpbJWKs1AhqgnoIjJzO0_pJyFvuPEq6SYrAjBiF_fJjjfQGBVy41VmvDsVbRS_6SvK8OEpspP3hNfpHGZU_dMbsjmKwwMCXP85DxJlqxmk/s1600/Di+TSI.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiQJ_XcAOeiu0c6SO8o_y0v4z3I0Vu8poP0kYLD_KAAVWPZZwBDhNhKeMq1bkeuEs7TLw_9RgtLN4DXJMU_PqHWM4Aovw4lBeAFkfR-RjG-Yx9VF7iaeB9Esf1BNEcf6_adfi9haz0PpI/s1600/di+puspitek.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiQJ_XcAOeiu0c6SO8o_y0v4z3I0Vu8poP0kYLD_KAAVWPZZwBDhNhKeMq1bkeuEs7TLw_9RgtLN4DXJMU_PqHWM4Aovw4lBeAFkfR-RjG-Yx9VF7iaeB9Esf1BNEcf6_adfi9haz0PpI/s1600/di+puspitek.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Foto atas, saat mengajak anak-anak ke TSI Cisarua dan foto bawah, mengisi liburan ke puspitek TMII.<br />
<br />
Rasanya seperti di surga, kata Bintang
anakku yang kedua....iya ya nak...seneng banget bikin foto disitu. Lalu dicetak
dan dibikin album foto untuk mereka. Biasanya foto digital kan tetep aja
tersimpan di komputer..</div>
<div class="MsoNormal">
Kalau malam, kadang saya sempatkan cerita tentang
tempat-tempat yang akan kami kunjungi dalam ibadah haji. Ada buku ensiklopedi
haji yang dibeli ayahnya...dan kami baca bersama-sama. Rayhan, yang besar
kadang baca sendiri... Lucunya Bintang ga sadar kalau kami akan pergi selama 40
hari. Kakaknya sih sudah ngeh... tapi Bintang seakan baru tersadar menjelang dua
hari kami berangkat... dia bilang ,”Lho maa...40 hari itu lebih dari sebulan ya
... Waaah lama dong maa?” lalu mulai merajuk dan menangis. Yang selalu saya ingatkan sama
anak-anak...untuk banyak berdoa. Supaya mama dan papa diberi kelancaran, biar
bisa balik lagi dan kumpul lagi bersama-sama.. Doa anak yang sholeh itu akan
menolong orangtuanya lho nak. Jadii harus rajin berdoa dan percaya Allah akan
mengabulkan yaa ... Lalu kami berpelukan kenceng-kenceng.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Hari keberangkatan</div>
<div class="MsoNormal">
Sejak dari jam 3 kami pagi sudah bangun untuk bersiap-siap. Menyempatkan
untuk Sholat tahajud, dan sunnah sebelum melakukan perjalanan. Mengecek persiapan ini itu lalu menyiapkan
anak-anak untuk berangkat sekolah. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Keluarga ikut mengantar untuk berkumpul di
masjid. Saat sebelum acara dimulai, Rayhan gelisah karena harus segera ke
sekolah untuk tampil di acara pentas kelasnya... Jadi akhirnya jam 7 itu kami
berpamitan pada keluarga.. Mas Ray yang dititipi adik-adiknya tampak tegar,
Bintang mulai menangis, dan Athira merengek masih ingin nempel sama saya... tapi segera
diajak simbaknya untuk pergi menjauh.. Mama dan Papa pergi dulu ya naak, sampai
jumpa lagi. Memeluk ibu kuat-kuat dan kakak serta adik ipar... minta didoakan,
sekaligus mohon dimaafkan kalau ada banyak kesalahan kami... Saya memandangi
mereka menjauh,.......tadi ga berani menangis di hadapan mereka, takut malah
yang lain jadi nangis semua.....sekarang berusaha keras mengerem airmata. Saya mengingatkan
diri, bahwa <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Allah menyiapkan jamuan yang
luarbiasa indah dalam perjalanan haji kami nanti jadi saya harus tabah untuk
terus melangkah. ....Ah, begini lebih baik, cukup mengantar sebentar, sehabis
gitu anak-anak pergi ke sekolah diantar keluarga seperti biasanya. Daaaan, saatnya stok
kesabaran dikeluarkan... </div>
<div class="MsoNormal">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijH04hL5xk1DCja0HmNFrbvhyWF_LITJDCP5NxrhGgoDNGIeHdDnfKzeywTQLo45EB_XkCFqLhOmKMDzR5qTJeri-WzaZEOf64x2e6RH5Bq2K8atVbZORCWl6a8tFMfTF5zmIwSbajfAs/s1600/di+atas+bis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijH04hL5xk1DCja0HmNFrbvhyWF_LITJDCP5NxrhGgoDNGIeHdDnfKzeywTQLo45EB_XkCFqLhOmKMDzR5qTJeri-WzaZEOf64x2e6RH5Bq2K8atVbZORCWl6a8tFMfTF5zmIwSbajfAs/s1600/di+atas+bis.jpg" width="320" /></a></div>
Berdua meneteskan airmata di atas bis, berusaha tenang meninggalkan
anak-anak. Bismillahi tawakaltu allallahi la hauwla walaa quwwata illaa
billahil 'alliyul adhiiim<br />
<br />
....bersambung lagii yaa....</div>
<div class="MsoNormal">
.....mohon doanya moga lancar nulisnya....<br />
<br />
Sambungannya sila Klik di bawah ini ya.<br />
<br />
<a href="https://t3srikandi.blogspot.com/2014/08/kutinggalkan-bayiku-untuk-pergi-haji-3.html" target="_blank">Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 3</a><br />
<br />
Terimakasih banyak sudah membaca.<br />
<br />
Wassalamualaikum wrwb.</div>
Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-59322271170008811332014-01-07T09:22:00.001+07:002015-01-27T15:31:51.877+07:00Jalan-jalan Nostalgia - MedanMedan,aaa<br />
hmmmm terakhir kali ke sini tahun 1999... wah seneeng banget rasanya saat ada kesempatan bisa kesini lagi.<br />
Langsung deh, nyusun rencana tempat-tempat mana aja yang mau dikunjungi.<br />
<br />
Karena akar keluarga kami di Medan, dan ini juga karena ada sepupu kami yang menikah, jadi...otomatis bakal ketemu keluarga dan seputar acara keluarga...<br />
<br />
Asyiiiik, ada banyak makanan enak dan makanan khas Medan yang sering jadi menu klangenan -kalau bahasa jawanya, saat acara Hari Raya...sekarang bisa dicicip langsung.<br />
<br />
City Tour hari pertama, ingin mengunjungi Toko Es Krim masa kecil dulu... Tapi yaa, penampilannya sudah jauh berubah. Kalau dulu ada toko kecil di dekat toko jam seputar Jl. Surabaya yang mejanya bundar, dan kursinya juga bulat-bulat. Es krim jagungnya enaak banget... sekarang, nyari toko yang sama udah bingung, mana yaa...hehe.. Karena jalanan macet dan susah bener mau parkir, jadi masuk ke toko es krim mana saja yang penting ada tulisan Halal-nya..<br />
<br />
Pilihan kami ke toko ini.. trus langsung pesen es krim jagung.... pas datang ga sabar nyicipin... Rasanya enaaak, walaupun sepertinya masih lebih khas yang dulu... :) Anak-anak ga sabar nyicipin rasa yang lain, dan semuanya enaaak lho. Satu porsinya Rp.5.000,- lumayan lah buat obat kangen..<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWEpxMK4JQDTE5qop6dZ3pd6lXcYZV-4IrYT-32xEDC9N30jYMyu9o0Bk5f8MLpt009J_run0o0Cf3YPOBqziH4A4IsRu6fecztV7q9AKu_PkteO1PvvqxBTodCP-rmnmgTqIF-enmEr0/s1600/es+krim+Medan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWEpxMK4JQDTE5qop6dZ3pd6lXcYZV-4IrYT-32xEDC9N30jYMyu9o0Bk5f8MLpt009J_run0o0Cf3YPOBqziH4A4IsRu6fecztV7q9AKu_PkteO1PvvqxBTodCP-rmnmgTqIF-enmEr0/s1600/es+krim+Medan.jpg" height="320" width="318" /></a></div>
<br />
Papa pesen telur setengah matang dan Kopi aceh... Hmmmm, enaak, terbayang suasana sarapan saat masih kecil dulu. Bapak kadang juga minum kopi + telur setengah matang. Lengkap dengan garam dan merica..<br />
<br />
Sehabis dari sini, kami mampir dulu ke rumah kakak ipar di Jl. Amaliun, supaya bisa ikutan jalan ramai-ramai keliling Medan. Ternyata yaa, biar pun rumahnya di tengah kota Medan, keponakanku malah belum pernah ke Istana Maimun...hehe.<br />
<br />
Selanjutnya ke Masjid Raya. Berhubung hari itu Jumat, jadi kami datang setelah sholat Jumat usai... Masjidnya megah, arsitekturnya khas seperti di Turki. Atapnya seperti Masjid Azizi di Tanjungpura Langkat yang dicat hitam. Ada menara yang tinggi dengan bendera khas bulan sabit diatasnya. Jadi membayangkan dulu hubungan dengan kesultanan di negeri itu pasti cukup erat.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxAa7AvXHI8wLMVI53lB3kJKuv8vMiF76ctWc52E2XbYBZa9Kryt5bZoVmMwJi-fHtoBQylcQ8tJ7Me9H7Q1M8J7hmOmpe182uC4sNn-qz9OZONWj0UNi6yTJaaI7hYkPmuvptQ5lHvt4/s1600/masjid+rayaMedan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxAa7AvXHI8wLMVI53lB3kJKuv8vMiF76ctWc52E2XbYBZa9Kryt5bZoVmMwJi-fHtoBQylcQ8tJ7Me9H7Q1M8J7hmOmpe182uC4sNn-qz9OZONWj0UNi6yTJaaI7hYkPmuvptQ5lHvt4/s1600/masjid+rayaMedan.jpg" height="320" width="320" /></a></div>
<br />
Di sampingnya ada pelataran luas, dan sebelah belakang ada pemakaman. Masyarakat umum bisa juga dimakamkan disitu dengan izin khusus dari Sultan. Oke, selanjutnya kita ke Istana Maimun... tapi ceritanya di tulisan berikut ya friends...<br />
Makasih sudah membaca, ..... :)<br />
<br />Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-73774982071170595412013-09-17T14:48:00.002+07:002015-01-27T15:13:00.448+07:00Naik ke Puncak Gunung<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<h4 class="MsoNormal" style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
Setiap waktu adalah sekolah. Setiap orang adalah guru. Setiap
kejadian mengandung ilmu.</h4>
<div class="MsoNormal">
Kemarin ga sengaja nonton film 5 cm di rumah kakak. Telat
bangeeetttt deh saya.. Yang lain sudah lama heboh bahas film ini dari kapan
tahun...hihihi.. Malah kiddos sudah nonton filmnya langsung ke bioskop.
Bukannya saya ga mau ikutan ke theatre, tapi terus Athira dititipin siapa dong
? Tapi ini kebetulan yang bagus.. jadinya kan ada ide buat bikin tulisan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAAmJJXUkgzQtimRgAaHOBT2oAWm19w0Y2TJ6-EXrx2D-Dma9q2mkVqUXyHm2Awez94jZ6bnBF142PEBgpZBW387-_Rtlxpmodwwhbt_PNrdedFAvepw0VpUsoqEszQ_w3zGgQEHy4O3E/s1600/5cm-edisi-final-poster-666x1024.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAAmJJXUkgzQtimRgAaHOBT2oAWm19w0Y2TJ6-EXrx2D-Dma9q2mkVqUXyHm2Awez94jZ6bnBF142PEBgpZBW387-_Rtlxpmodwwhbt_PNrdedFAvepw0VpUsoqEszQ_w3zGgQEHy4O3E/s320/5cm-edisi-final-poster-666x1024.jpg" height="320" width="208" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
poster film 5 cm</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Film ini menarik, karena bicara tentang keindahan gunung
Semeru. Dari situ saja jelas banget memanjakan mata, beda banget sama gambar-gambar
yang biasa kita lihat di tivi... melulu kota dan hiruk pikuknya. Selain itu film ini
bicara tentang persahabatan 5 orang anak muda.... yang dengan segera menyeret
kenangan masa abegeh saat saya mengikuti Kegiatan Mahasiswa...<br />
Jalan kaki
di Bromo, jalan kaki pembajaan...bagian dari ujian naik level yang setelah selesai ituuuu..... kayak orang mau
mati saking capeknya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIQ_GFdaz9rlnbE9jGMnZDOSxx6jNVwHCF8hH4QcyZbsZDFOkx8CXM8lAPOLZ8vhGesJkxlFPkVZKBpWy9RoRFaldqvwheYkgMyPPkG0YtP3JBGHIiLx-T03INrGKBsuJB7BGsoh5XrTA/s1600/Wira+Nurmansyah+Semeru.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIQ_GFdaz9rlnbE9jGMnZDOSxx6jNVwHCF8hH4QcyZbsZDFOkx8CXM8lAPOLZ8vhGesJkxlFPkVZKBpWy9RoRFaldqvwheYkgMyPPkG0YtP3JBGHIiLx-T03INrGKBsuJB7BGsoh5XrTA/s320/Wira+Nurmansyah+Semeru.jpg" height="213" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
Semeru dari blognya wiranurmansyah.com</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jalan ceritanya bagus juga.. Intinya kalau sungguh ingin mengejar
sesuatu, yaa harus fokus. Miliki Impian, Fokus 5 cm di depan mata supaya bisa dipandangi teruuuss dan FIGHT ! Kalau diterapkan di
kehidupan sehari-hari...emang benerr. Memiliki Impian itu membuat hidup jadi
bergairah, karena otak kita jadi sadar sedang mengejar sesuatu dan sembari
mengerjakan prosesnya, batin berdoa..semoga hasil akhirnya sesuai dengan yang
diharapkan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Orang mau naik gunung itu selayaknya sadar dulu
niatnya mau apa. Ngapain sih capek-capek naik ke puncak ? Mau sekedar
foto-foto, mau memandang keindahan alam, mau pembuktian diri.... Apa ? Naik gunung itu kan ga mudah
karena kalau sembrono resikonya bisa fatal. Pokoknya pasang dulu deh TUJUAN
akhirnya apa ? Supaya kita gak gampang menyerah sebelum sampai. Ayoo, Semangaaat Majuuu !</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kalau sehari-hari kita rela
bersusah-payah begadang untuk belajar, berbagi ilmu, bekerja, macet-macetan di jalan .........dan segudang
aktivitas lainnya itu ibarat sedang mendaki gunung. Kita lakukan karena kita
berharap sampai di puncak akan mendapatkan ‘sesuatu’. Betuul kan ? Makanya kita
bisa sabar, dan mau telaten ngikutin prosesnya setapak demi setapak karena
orang yang dari puncak bilangin, “Ahh, beneran deh diatas itu pengalamannya luar
biasa. Lupa kalau habis jatuh di tanjakan. Pemandangan indaah banget, dan kita
seperti ada di atas awan...” dan cerita lain yang bikin kita semangat untuk
naiiik terus.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOkXMv8hxkib_G8kmNHLVAu4dyXVGl1atvNX46AmjUOFY98x8GHtug-lU8BnPe5Xze1yQwaBEfTrMssWzMhAfdhYeKX7kHRUIRa-fRJFAbsAUv3OUTecF0DftdlT9ShPkF1rVQIBCVM0k/s1600/semeru-imajimayawordpress.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOkXMv8hxkib_G8kmNHLVAu4dyXVGl1atvNX46AmjUOFY98x8GHtug-lU8BnPe5Xze1yQwaBEfTrMssWzMhAfdhYeKX7kHRUIRa-fRJFAbsAUv3OUTecF0DftdlT9ShPkF1rVQIBCVM0k/s1600/semeru-imajimayawordpress.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
Ranu Kumbolo Semeru - imajimaya.wordpress.com</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Naik gunung kalo sendirian itu kayaknya ga mungkin.
Selain sangat berbahaya, kalo sendirian jadi ga bisa saling menyemangati,
saling menolong dan berbagi keindahan kalau sudah di atas. Ntar kalau sudah
pernah di puncak lalu kita cerita ke orang lain itu pasti dibilang hoax...
hehehe. (Lain cerita kalau sudah sakti ya) Sama juga nih, sukses sendirian itu
ga mungkin. Jauh lebih bermakna kalau suksesnya bareng-bareng...dengan
keluarga, dengan teman. Saling kasih semangat untuk terus berjuang, apapun
dihadapi bersama-sama agar bisa sampai ke puncak. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Buat teman-teman yang sedang berjuang menggapai impian
suksesnya, perjelas lagi Tujuan akhirnya, sing sabar mendaki jalan dan jangan
lepas dari gandengan tangan yaa. Insya Allah asal berjalan sesuai peta nya kita
pasti sampai kok. Semangaaaaat yaah ! Temukan 'Mahameru-mu'...</div>
Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-49732916180865478982013-09-15T00:39:00.002+07:002015-01-27T15:32:46.077+07:00Panggilan (Haji) lagiAssalamualaikum semua,<br />
<br />
Saat-saat ini kloter awal jemaah haji mulai berangkat ke tanah suci. Dari Indonesia langsung ke Madinah..<br />
Entah kenapa, setiap terdengar kata Haji, Mekkah dan Madinah rasanya seperti ada yang berdesir di dalam hati.. Seperti kesetrum, dan ingatan langsung terbawa pada suasana Haji..<br />
Begitu cepatnya, dengan mendengar tiga kata itu saja, bayangan aktivitas selama menunaikan ibadah haji dua tahun lalu langsung keluar begitu saja... Subhanallah, betapa dahsyatnya jejak memori yang ditanamkan Allah pada setiap hambanya yang menunaikan ibadah haji ..<br />
<br />
Kalau kita pergi melakukan perjalanan keluar negeri atau wisata ke tempat-tempat terindah di dunia... Kita mengagumi bangunan atau tempat yang ada dan berhitung atas semua harga yang kita bayar.. Oh, kalau kesini naik ini, nginep di sini...terus jalan-jalannya kesini...yaa worthed laah ya.. Kalau ga sesuai, hmmm.. langsung komplain dan ngomel ....gitu kali ya.. <br />
<br />
Tapi, kalau perjalanan haji ,... LAIN banget !<br />
Pesawat delay, sabar.. ya tiduran aja dulu.. Makanan terlambat, sabar.. ya makan roti atau apalah yang penting ada buat ngeganjel perut.. Kamar mandi antri, sabar.. zikir aja dulu.. ntar juga yang di dalem keluar... hehehe.. dibawa santai aja..<br />
<br />
Walaupun ada protes, tapi ga pakai marah dan berdebat. Cuma menyampaikan keluhan saja, tapi ga pake melotot.. Seperti pernah di pemondokan kami jendelanya ga bisa dibuka, ya disampaikan saja ke pengurus maktab, tapi ga dipikirin gimana hasilnya. <br />
Semua bener-bener dipasrahkan sama Allah SWT... dan memang selalu ada jalan keluarnya, selalu ada hikmahnya juga.. Misalnya si jendela itu, akhirnya bisa dibuka juga dan sebentar kami merasa lega.. horeee kamar ga pengap lagi karena udara AC teruus menerus,...eehhh ternyata memang di Mekkah jendela ga bisa sering dibuka, karena burung Merpati banyaaaak banget... yang suka mau masuk aja ke dalam kamar. Jadiii ? Ya ditutup lagi dehh..<br />
Hal-hal semacam itu, saat memasrahkan segala urusan sama Allah, dan dikasih solusi tanpa banyak ruwet mikirnya itu yang bikin kangen..<br />
<br />
Kalau pergi ke suatu tempat yang biayanya gratis gimana, kan ga usah hitung-hitungan ? ... Iya juga ya, tinggal mengagumi jejak peninggalan manusia di tempat itu, lalu foto sana sini dengan latar belakang lokasi .. buat bukti sudah kesitu.. hehehe..<br />
<br />
Tetep aja kalau pergi haji bedaa ! Karena hampir di setiap tempat kita melantunkan zikir.. Pergi ke toko di bawah hotel, zikir. Beli pulsa..zikir. Mau belanja, salah masuk masjid, sendirian ke toilet pas sepi....zikiirnya tambah kenceng. Kemana-mana selalu berdoa mohon perlindungan. Di lokasi ziarah mana saja kita berdoa. Apalagi saat wukuf di Arafah dan Mina, di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.. terngiang lagi semua dialog, semua permintaan, dan setiap tetes airmata... ahh semuanya <br />
terasa begitu indah.. Ga bisa dijelaskan dengan kata-kata... Teman-teman mesti ngerasain sendiri, mengalami semua penderitaan, kelelahan, haus dan lapar... Sekaligus merasakan pertolongan dan kasih sayang Allah pada kita hambaNya..<br />
Perasaan bahwa Allah itu begitu dekat dengan kita...begitu sayang.. <br />
Perasaan itu yang bikin kangeeen...<br />
karena di tanah air tantangan hidup cukup banyaak, kadang membuat kita terlempar menjauh dari lintasan thawaf batiniah..<br />
<br />
Bener deh teman-teman, jamuan Ilahi itu nikmatnya tiada tara.<br />
Mari diNiatkan dan diusahakan.. Berhaji selagi muda itu banyak untungnya. Salah satunya, ya itu tadi... ada panggilan 'setruman' setiap tahun, dan kalau masih muda kan bisa lebih banyak.. Insya Allah ya.. Mudah-mudahan kita semua diingatkan untuk bisa istiqamah... aaamiin..<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNN3G2KMZg3Ic-wSJwVlYxeP6MWkf_P_NVlraDMdQS_2PYdE6ZB5Gy-lRmb0X2lxpEh26fQoPRXeUaG8-QGorxrF9BL8fofONpJ-GKR9hyphenhyphenLD3okyGqRhfYKxBdJ-T-73JZq-1jsA8DrD4/s1600/DSCN4847.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNN3G2KMZg3Ic-wSJwVlYxeP6MWkf_P_NVlraDMdQS_2PYdE6ZB5Gy-lRmb0X2lxpEh26fQoPRXeUaG8-QGorxrF9BL8fofONpJ-GKR9hyphenhyphenLD3okyGqRhfYKxBdJ-T-73JZq-1jsA8DrD4/s320/DSCN4847.JPG" height="240" width="320" /></a></div>
biar ga bosen ngantri, foto-foto duluu.. :)<br />
<br />
<br />
<br />Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-59763629981880575812013-03-21T15:00:00.001+07:002015-01-27T15:33:39.774+07:00Kita ini Alien Lhooo..<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal">
Ini awalnya waktu itu gara-gara mas Bintang selalu terkesan dengan
gaya bicara adiknya Athira yang baru berumur 15 bulan.. </div>
<div class="MsoNormal">
Thira termasuk ceriwis,
pede aja ngomong dengan bahasanya sejak usia 1 tahun...bener-bener
nggemesin.. Orang-orang selalu bilang Thira bicara pake bahasa planet, cuma dia
saja yang paham.. Lalu Bintang yang terheran-heran bertanya padaku, “Ma,
memangnya Thira itu dari planet mana kok bisa ngomong bahasa planet gitu yah..
?” Awalnya sih aku tertawa mendengarnya..jadi kami sepakat memanggilnya Thira
si Makhluk Planetnya Mama..</div>
<div class="MsoNormal">
Lama-lama kalau dia sedang beraksi apa gitu, aku menyebutnya
dengan “Ah Athira, makhluk planet kesayangan Mama yang baru datang ke Bumi 15
bulan lalu...” Lengkap. Rayhan dan Bintang tertawa mendengarnya.. Begitu
seterusnya..</div>
<div class="MsoNormal">
Sampai suatu ketika, sambil kruntelan di tempat tidur, aku
sedang bermain dengan anak-anak...kami membahas acara tivi tentang
planet-planet... Anak-anak bertanya tentang alien..dan fenomena crop circle..
Oiya, waktu itu ada orang iseng bikin crop circle di daera Jogja gitu.. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Aku
jadi tersadar... Bahwa kita semua ini alien ya... kita bukan makhluk
asli<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>planet Bumi.. karena kita adalah
Makhluk Ruh, asal kita adalah di Planet yang jauuuuh.... sekali di galaxi yang tak
diketahui, aku bilang namanya Planet Allah.. </b></div>
<div class="MsoNormal">
Dulu, sebelum turun ke Bumi, kita
berkumpul dengan sesama Makhluk Ruh, menanti dengan sabar apapun kehendak Allah
pada kita....kita ga bisa memilih... Bahwa, Kita hanya bisa pasrah mau
dimasukkan ke tubuh siapa.. Kita tidak bisa memilih bayi yang mana yang akan
kita susupi.. Siapa orangtuanya, dan bagaimana latar belakangnya.. </div>
<div class="MsoNormal">
Aku juga bercerita pada anak-anak.... Kita semua di planet Bumi ini diberi batas waktu yang kita
tak tahu untuk sewaktu-waktu bisa saja langsung dipanggil pulang ke planet asal
kita.. Tujuan kita disuruh turun ke Bumi, ya untuk memberi manfaat yang
seluas-luasnya bagi manusia dan makhluk lainnya termasuk tanaman dan hewan..
untuk berbuat kebaikan.
</div>
<div class="MsoNormal">
Setiap hari kita diminta melapor di 5 waktu yang telah
ditentukan - kepada Sang Pencipta kita, supaya kalo ada masalah bisa diberitahu
solusinya..jadi melapor alias sholat itu untuk kepentingan kita lho... </div>
<div class="MsoNormal">
Kita diharuskan membaca dan kalau mau mempelajari harus dengan
bantuan guru yang mahir tentang ‘Buku Manual Wajib Manusia’ yang namanya Kitab Suci Al Qur’an...disitu
sudah tertera dengan kepastian mutlak benar untuk setiap fenomena yang ada di
Bumi..supaya kita tidak salah memilih ‘teman dan golongan’ yang bisa-bisa bukannya membawa kebaikan malah berbuat kerusakan.... Kalau berbuat kerusakan yang tak bisa diperbaiki, akan
menyebabkan kita dilempar ke ‘bagian pembakaran’ nantinya setelah pulang ke
planet asal..Anak-anak sih manggut-manggut... Trus Bintang pinjam buku-buku tentang planet dari perpustakaan sekolah.. mudah-mudahan bisa paham.. "Bagian Pembakaran itu seperti Matahari ya ma? Kan matahari panas sekali," tanya Bintang.. Wah mungkin juga ya nak...</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Jadi ga usah heran Athira berbicara dengan bahasa yang kacau
balau itu, lha dia baru saja datang dari tempat asal kita, jadi masih adaptasi
dengan tubuhnya, dengan lidah dan giginya yang masih serba kaku..</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Mulai sekarang saat bangun pagi dan berkaca, pandangi dirimu
yang sesungguhnya ya nak .... yang ada di dalam tubuhmu dan beri salam untuknya... saat yang bersamaan engkau
bersyukur pada Allah membiarkan dirimu datang ke Bumi sebagai manusia, bukan sebagai
tumbuhan atau hewan.. Saat itu juga kita berdoa mohon agar diberi petunjuk
untuk membaguskan akhlak, supaya misi untuk memberi manfaat pada sesama dan
pada alam itu tercapai.. Ah, nikmat yang mana yang akan kita dustakan ?</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6PtII7rq7-0rLN-1raBi_By01rZslcjKyHK31HKvUSeH895RuBNt5aAPCkgLzWqE5TiDbIcxiSNqT8bh4FRlo1OWsPDUU81lMtf1-dROWX4zs3MIG30LSZsKQIoTurYOeFTRu35zltCA/s1600/Aku+Dan+Adik-Adikku.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6PtII7rq7-0rLN-1raBi_By01rZslcjKyHK31HKvUSeH895RuBNt5aAPCkgLzWqE5TiDbIcxiSNqT8bh4FRlo1OWsPDUU81lMtf1-dROWX4zs3MIG30LSZsKQIoTurYOeFTRu35zltCA/s320/Aku+Dan+Adik-Adikku.jpg" height="239" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
Rayhan, Bintang dan Athira </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Semoga menjadi anak-anak yang sehat, sholeh dan sholeha, diberi petunjuk untuk selalu berbuat kebaikan.. aaamiiin ya Rabb..</div>
Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-72356354752543123162013-02-18T01:50:00.000+07:002019-09-04T10:11:48.314+07:00Kutinggalkan Bayiku untuk Pergi Haji - 1Assalamualaikum teman semua....<br />
<br />
Sedang rindu Ka'bah jadinya ingin berbagi cerita deh...heee.. :)<br />
<br />
Saat ini di sebelahku, Athira sedang tertidur pulas.... Hanya kata damaaai yang terlintas saat memandangi belahan jiwa sedang terlelap begini yaa.. Bersyukur satu hari terlewati dengan aman untuknya dan kami sekeluarga.. Membelai rambutnya sambil membisikkan untaian doa.. Mengecup harum kepalanya yang lembut..<br />
<br />
Ga kebayang, saat Athira berumur 1 tahun, saat ia masih harusnya menikmati ASI seperti kakak-kakaknya yang full ASI 2 tahun, aku harus meninggalkannya untuk pergi ke tanah suci..<br />
<br />
Ya, saat itu, adalah saat paliiing berat buat aku.. Perasaan terbelah antara ingin berangkat ke tanah suci menunaikan ibadah haji dan perasaan ingin selalu mendekap bayi perempuan lucu yang Allah titipkan sebagai anugerah sekaligus amanah buat kami..<br />
<br />
Tahun 2008, tanggal 14 Oktober adalah saat kami mendaftarkan uang tabungan ke bank untuk mendapatkan porsi haji... Betul-betul saat bersejarah..Betul-betul harus menabung dan ga berani punya pengeluaran yang besar...bahkan liburan ... Pendeknya berhemaaat dan berhemat. Ibarat fokus sama tujuan pergi haji, jadi kebutuhan yang lain kecuali yang urgent ya dikesampingkan dulu.<br />
<br />
Keinginan untuk menunaikan ibadah haji ini, timbul mulai dari mengantar saudara yang berangkat haji, dan terutama membaca buku-buku yang menceritakan betapa beratnya ibadah haji, penuh berdesakan, suasana tak enak, jalan kaki yang jauhnya ampun-ampun..., Jadi, lebih enak pergi haji saat masih muda.. saat badan masih kuat dan sehat..<br />
Ah ide itu betul-betul beresonansi di kepala kami... Kepingin bener bisa ke Mekkah dan Madinah.. <br />
<br />
Saat mendaftar itu, anak kami masih dua orang... Rayhan dan Bintang.. Mereka sudah cukup besar, lalu ibuku masih sehat.. Minta ijin dulu juga lho sama ibu, mohon kerelaan beliau untuk kami repotkan momong cucu..<br />
Lalu dapat info, bahwa kami dapat antrian 2 tahun...berarti 2010 kami berangkat.. Aku ingat saat dapat kabar itu, aku menangis sambil bersujud syukur..<br />
Dua tahun lagi...dua tahun lagi aku akan berdiri di depan Ka'bah berpakaian ihram...<br />
"Ya Allah, terimakasih Engkau mudahkan kami berjalan mendekat pada MU... Semoga 2 tahun ini semua keluarga kami sehat, supaya lancar perjalanan ibadah kami ini ya Allah", aku memohon sambil terbata-bata..<br />
<br />
Siapa sangka, Januari 2010, aku mulai pusing dan mual terus...diperiksa ke dokter akhirnya Februari baru kelihatan dan dinyatakan hamil... Aku dan suami bingung, harus gembira atau sedih, tapi kalau sedih kok seperti tidak bersyukur... Tapi, kami kan akan berangkat haji...?? Rasanya ekspresi wajah suamiku tampak bingung saat itu...<br />
Inilah ujianku... mendadak aku sadar ujian untuk mereka yang mau berangkat haji, sudah datang pada kami.. Allah sedang menilai, bagaimana kami bersikap...<br />
Sejak itu tak ada yang bisa kulakukan selain bermohon pada Allah agar bayiku sehat, aku pasrah pada kehendakNya,....mohon semoga kami semua tetap tenang dan bersyukur menghadapi semua ini..<br />
<br />
Hari demi hari, aku mulai jatuh cinta pada janinku, gambar-gambar hasil USG, detak jantung dan tendangannya... Ada kendala juga di kehamilanku, aku mengalami Plasenta Previa dan janinku sungsang.. Tentu saja khawatir.. segala gaya sudah dicoba supaya tidak sungsang... Untuk menghibur hati kami berdua, aku berusaha mengaji dan alhamdulillah, aku dimudahkan untuk ibadah puasa dan mengkhatam Al Qur'an.. semoga kelak bayiku terbiasa membaca Al Qur'an juga..<br />
<br />
Saat Athira lahir, ...ahh semua serba pertama untuknya... Pertama kali punya bayi perempuan, pertama kali aku disesar untuk melahirkan, pertama kali punya bayi lahir prematur, pertama kali punya bayi kecil banget cuma 2,4 kg... Kakak-kakaknya lahir normal, cukup umur dan rata-rata diatas 3 kg.. tapi alhamdulillah, ASI ku banyak dan Athira sehat.. dia bayi yang cantik dan lucu..<br />
<br />
Aku merawat sendiri athira setelah pulih dari luka sesar.. Sambil mengurus keperluan anak yang lebih besar dan keperluan suami... Senang deh punya mainan boneka lagi...hehehe.. Athira ga begitu rewel kok..bahkan mengantar jemput kakaknya sekolah pun aku bawa di mobil.... Saat kelas manasik haji dimulai, Athira pun hampir selalu ikut.. Kemana-mana ikuuut ya nak, rasanya sayang betul kalau waktu bersama bayi terlewat tanpa ada aku bersamanya.. betul-betul jadi penghibur buat semua yang di dekatnya... <br />
<br />
Hingga tiba saatnya berangkat haji... Antara sediiiih dan excited..<br />
Hampir tiap malam aku menangis, membayangkan semua hal buruk yang mungkin terjadi pada ku dan suami, hingga mungkin kami ga pulang lagi bagaimana masa depan anak-anak...gimana nanti mereka saat kami tinggalkan selama 40 hari... segala macem deh.. Rasanya beraaaaat banget mau ninggalin bayi lucu ini dan anak-anak... Inilah ujian terbesarnya, lebih cinta mana? Pada anak apa kepada Allah SWT ? Bukankah kalau saatnya nanti kita dipanggil pulang, tak ada yang bisa menahan kita juga...<br />
<br />
Sebagian besar orang memandang aneh aku pergi haji meninggalkan bayi begini.. Di keluarga ada juga yang menuduh aku ini ibu yang tega sama bayinya...atau kenapa ga umrah saja, biar lebih cepat.. Masih ASI kok bayinya ditinggal.. Aku cuma tersenyum saja.. Ya, aku cinta anak-anakku., tapi panggilan untuk datang berhaji juga semakin kuat..sedangkan kita tak tahu umur kita kan,, Semua kami niatkan hanya untuk mencari ridho Allah semata..<br />
Kekuatanku hanyalah doa... Semoga semua keluarga kami sehat, anak-anak sehat dan perjalanan kami dimudahkan.<br />
<br />
Aku juga menyiapkan berbotol-botol ASI beku.. Bahkan karena alasan menyiapkan tempat penyimpanan ASI beku yang cukup, suamiku rela membelikan kulkas yang besaaaar bagian freezer nya... Kegiatan menyimpan ASI beku dimulai saat dia berumur 8 bulan...sampai saat mau berangkat.<br />
<br />
Lalu, gimana saat mau berangkat hajinya,....? Tunggu posting berikutnya ya temaaan...<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyT8sqv_q96FwqUAS4fX1PrNFXyWff9TsPqi0jM01c6a3BIP39FhFbh_aoR-1OIXGCMfLO1Eb1hDY27OVnJg6M0mBVrhMaFkJws0BzP3liBpBmIwa9gXSI88UfopincgxJkk1zrKPiWHE/s1600/DSCN4767.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyT8sqv_q96FwqUAS4fX1PrNFXyWff9TsPqi0jM01c6a3BIP39FhFbh_aoR-1OIXGCMfLO1Eb1hDY27OVnJg6M0mBVrhMaFkJws0BzP3liBpBmIwa9gXSI88UfopincgxJkk1zrKPiWHE/s320/DSCN4767.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6Q3UXD3_2AKWwdnSALCxN01pAXwvp6tvRp4ia4d1X75KppXlwDA1MWU2wHynwl0av_TZH4gNEYFO5O_zFeR51txvvLPplaXsgMWTWn_ioP9wydTzSi_YWouVWvUpHddc8C5_m5NC5Ngs/s1600/DSCN4816.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6Q3UXD3_2AKWwdnSALCxN01pAXwvp6tvRp4ia4d1X75KppXlwDA1MWU2wHynwl0av_TZH4gNEYFO5O_zFeR51txvvLPplaXsgMWTWn_ioP9wydTzSi_YWouVWvUpHddc8C5_m5NC5Ngs/s320/DSCN4816.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidAri06mfszpGFu7Qk9_ny0WCQ5HOt-YrKwRfHN-3NNDRJI6bhIG_UzocQZgGTRTtL2p2rAaLzItxWA_n5T6TQriMaNQZisNF9C5NdipEnboQEUZtjuC3yrAEQ_9kuC2pE86DSPUd-ZVQ/s1600/DSCN4810.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidAri06mfszpGFu7Qk9_ny0WCQ5HOt-YrKwRfHN-3NNDRJI6bhIG_UzocQZgGTRTtL2p2rAaLzItxWA_n5T6TQriMaNQZisNF9C5NdipEnboQEUZtjuC3yrAEQ_9kuC2pE86DSPUd-ZVQ/s320/DSCN4810.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPUbhgejQ9DsClhIb0UJptMPSCjWCNJLnr-0gscnscXwCK_3iO_b4P79_dwPizdovkurebkTIKpztRjggLy12GFhTB8f-STA6m3LYHVUBGocOkSyrigKyDSqPP0yzALKXQRIoeeQzQHEI/s1600/Aku+Dan+Adik-Adikku.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPUbhgejQ9DsClhIb0UJptMPSCjWCNJLnr-0gscnscXwCK_3iO_b4P79_dwPizdovkurebkTIKpztRjggLy12GFhTB8f-STA6m3LYHVUBGocOkSyrigKyDSqPP0yzALKXQRIoeeQzQHEI/s320/Aku+Dan+Adik-Adikku.jpg" width="320" /></a></div>
tunggu posting berikutnya yaa.. :) <br />
<br />
Klik link di bawah ini..<br />
<br />
<a href="https://t3srikandi.blogspot.com/2014/05/kutinggalkan-bayiku-untuk-pergi-haji-2.html" target="_blank">Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji - 2</a><br />
<br />
Terimakasih banyak sudah membaca.<br />
Semoga berkenan.Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-21163075324353484322012-08-28T10:15:00.001+07:002019-04-04T21:38:12.949+07:00Barang Bawaan Jemaah Haji<h4>
<link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:RelyOnVML/>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5Cuser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:36.0pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:0cm;
margin-left:36.0pt;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:0cm;
margin-left:36.0pt;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:36.0pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:595.3pt 841.9pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:176308767;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:106719258 69271567 69271577 69271579 69271567 69271577 69271579 69271567 69271577 69271579;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:72.0pt;
text-indent:-18.0pt;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
</style>
</h4>
--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]--><o:p><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;">Info ini mungkin berguna buat anda yang sedang mempersiapkan keberangkatan ke tanah suci tahun ini. Tulisan ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya berangkat haji tahun 2011 lalu.. Semoga bermanfaat yaa.</span></o:p><br />
<o:p><span style="font-size: small;"><span style="font-family: "trebuchet ms" , sans-serif;"><br /></span></span></o:p><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"><o:p></o:p>Buat wanita, masalah pakaian
sangat penting..maklumlah secara naluri wanita ingin selalu tampil rapi dan
apik. Mungkin kalau dituruti malah inginnya membawa pakaian satu lemari untuk ke
tanah suci. Namun tentu saja selain tidak mungkin kerumitannya adalah kita akan
menghadapi masalah koper kelebihan beban, dan tak ada tempat untuk membawa
oleh-oleh di saat pulang...hehe. Selain itu sepertinya tugas wanitalah menyiapkan
makanan kering dan pernak pernik lainnya. Jadi, berdasarkan pengalaman kami yang
dibawa sebaiknya adalah :</span><br />
<span style="font-size: x-small;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: large;"> </span></span>
<br />
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Al Quran</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
Al Quran
tafsir yang nyaman dan tidak terlalu besar sangat penting dibawa dan dibaca
kapan saja saat ada masa lengang.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Pakaian putih : 3 stel.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
Pakaian putih
cocok untuk saat-saat ihram..sebetulnya untuk wanita tak ada aturan harus
berwarna putih saat berihram. Namun menyesuaikan dengan pria yang memakai 2
lembar kain ihram putih, tentu akan lebih khusyuk bila saat berihram di
Hari-hari Arafah hanya ada warna putih. Oya, selain putih, negara2 Timur Tengah
lebih menyukai warna hitam untuk pakaian wanita. Berlaku untuk semua kegiatan
di luar rumah baik beribadah maupun ke mall.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
Pakaian luar
bentuk Gamis lebih baik, namun tetap harus disertai dengan celana panjang putih
yang sopan. Satu stel meliputi : baju yang panjangnya menutupi betis, celana panjang
putih / hitam / warna gelap, kerudung, kaus kaki dan sarung tangan. Berhati-hatilah
untuk menjaga aurat selama keadaan berihram, yang hanya boleh dibuka di dalam
kamar mandi saat kita sendirian. Hal ini untuk mencegah supaya kita tak terkena
dam/denda satu ekor kambing.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->Pakaian Bebas : 3 stel</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
Pakaian Bebas
bisa dalam bentuk gamis dan tunik. Perlu diperhatikan agar panjang baju atasan
yang dibawa melebihi betis dan berlengan panjang agar tetap sopan. Aurat juga
meliputi bentuk tubuh, jadi sebaiknya baju yang dibawa juga tidak tembus
pandang dan tidak ketat. Terkadang kita abai akan hal ini padahal kita sedang
beribadah dan tempat yang kita kunjungi adalah Masjid-masjid yang paling suci
di muka bumi. Setidaknya kita turut menjaga kesucian dari dua tempat ini dengan
berpakaian yang selayaknya. </div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->Pakaian Tidur : 2 buah</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
Pakaian tidur
yang dibawa bisa setelan kaus lengan panjang dan celana olahraga yang tidak
ketat. Bisa juga daster lengan panjang ditambah bawahan celana kaus yang
panjang. Keluar kamar menuju kamar mandi pun tetaplah berusaha menjaga aurat.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Kaus Kaki : 10 buah</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
Jumlah kaus
kaki yang kita butuhkan mungkin tak sebanyak ini, tapi kaus kaki akan cepat
berbulu dan kotor sekali karena sehari-hari kita tidak akan keluar kamar tanpa
lupa memakainya kecuali ke kamar mandi di hotel. Juga karena dipakai thawaf,
kaus kaki cepat sekali rusak. Yah, kalau ada teman (pasti selalu ada) yang
membutuhkan di saat kita punya lebih, tentu tak ada salahnya kita memberi.</div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->Mukena : 2 stel</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
Mukena adalah
pakaian resmi kita ke masjid. Jadi usahakan yang tak banyak hiasan, payet, atau
rimpel. Yang sederhana lebih baik, supaya menjaga kekhusyukan saat sholat.. Di
Masjidil Haram kita bisa melihat aneka warga dunia yang datang dengan pakaian
khasnya masing-masing. Hanya jamaah Indonesia yang pakaian dan mukenanya
bergaya dan dalam bentuk aneka ragam. Negara lain malah tampilannya diseragamkan dan
sangat sederhana. Jemaah dari Iran hanya memakai seragam selubung hitam, kadang
putih di hari tertentu. Dari negara timur tengah lainnya juga hitam, bahkan
demikian juga jamaah dari Amerika Serikat dan Inggris memakai warna hitam. Apalagi
jemaah dari Afrika, mereka memakai jubah warna warni yang seragam sesuai
distriknya dan bersarung batik afrika untuk bawahannya. Jadi ingat ada yg dari Nigeria
distrik Kano berwarna kuning, dan dari distrik Yobe berwarna biru. Dari Turki ,
jamahnya memakai jas panjang coklat muda dan kerudung buatan Turki yang
cantik-cantik. Malaysia memakai seragam putih untuk mukena dan gamis hitam
sebagai dalaman. Sungguh pengalaman yang menyenangkan bisa memandangi aneka
manusia yang ada di Haram. Subhanallah....tak ada kata yang terucap selain
takjub pada Kekuasaan allah Ta’ala.. Wah kalau begini suka timbul pertanyaan,
jadi mukena yang mewah seharusnya tidak perlu dimiliki yaa..?</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><!--[endif]-->Handuk besar : 1 untuk di Mekkah</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Handuk kecil : 1 (untuk di Arafah, dan di Madinah
lebih praktis pakai yang kecil juga untuk ganti bila yang besar kotor)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span style="font-family: "times new roman"; font-size: 10.7896928787231px; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Alat semprotan wajah. Berguna untuk memberi
kesegaran di waktu cuaca panas luar biasa saat di Arafah dan bisa untuk
minum juga untuk wudhu bila di Masjidil
Haram kita duduk jauh dari toilet.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->10.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Peralatan Toiletris : kalau membawa sabun cair pilih yang ukuran kecil saja 100 ml di tas tenteng. Kalau di bagasi ukuran besar masih dibolehkan.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->11.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Kosmetika</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
Jangan lupakan
pelembab untuk wajah dan bibir karena cuaca yang sangat kering akan melukai bibir yang tidak
dilindungi. Juga body lotion ekstra untuk selalu dipakai di cuaca yang sangat
dingin maupun musim panas yang kering. Ini akan menjaga kadar kelembaban di
kulit, sehingga kulit kita tidak akan kering dan pecah2 di sekujur tubuh.
Umumnya sebagian besar jamaah pria malas menggunakan body lotion dan akibatnya
mereka mengalami kulit pecah terkelupas atau alergi dingin yang membuat kulit
bentol2 besar seperti biduran atau gatal di seluruh badan seperti yang dialami
suami saya dan bahkan ada jamaah yang kulitnya sampai luka berdarah saking
keringnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
Lipstik boleh
dipakai saat acara ziarah, namun janganlah menggunakan warna yang
mencolok..seperti merah membara..ungu..pink tua..fuchsia.. Pilihlah warna yang soft
dan nude sekedar supaya wajah tidak pucat. Secara umum saya tidak menggunakan
lipstik, hanya pelembab bibir saja.
Demikian juga tidak untuk rias mata yang berlebihan, bukankah kita
berniat untuk ibadah di sana ?</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
Siapkan krim
wajah yang mengandung SPF yang cukup untuk menahan panas matahari. Biasanya SPF
20 sudah cukup besar, karena bila menggunakan jumlah SPF diatas itu wajah kita
akan terasa lengket. Siapkan juga krim malam untuk memberi nutrisi pada wajah
saat kita tidur. </div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->12.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Sabun Cuci / detergent dan pelembut pakaian
sachet</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
Di Makkah kita
bisa mencuci baju dan menjemur. Namun di Madinah lebih baik berhemat dalam
pemakaian baju karena kita ditempatkan di hotel berbintang empat yang tidak ada
tempat untuk menjemur . Toh di Madinah Cuma 9 hari, baju yang ada dimanfaatkan
secara efektif betul. Ada sih tempat menjemur di kamar mandi, tapi sangat
terbatas. Cukup untuk pakaian dalam saja. Jadi tergantung
kesepakatan dengan teman sekamar saja enaknya bagaimana. Di Madinah kami
mengalami cuaca yang sangat dingin sehingga tak berkeringat..jadi baju lebih
awet bersih...yah lumayan menghemat tenaga untuk mencuci. Di Arafah dan Mina,
mohon jangan mencuci..di dalam kamar mandi.... kecuali sangat terpaksa atau kalau mau mencuci pilihlah jam yang sepi. Misalnya jam 11 malam - 2 pagi. Yang mengantre di depan kamar
mandi dan tempat wudhu begitu banyak, rasanya tidak tega untuk berlama-lama di dalam
kamar mandi..</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->13.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Hanger baju secukupnya</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->14.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Tali jemuran</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->15.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Peniti untuk menjemur pakaian.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->16.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Sabun cuci piring dan sabutnya.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->17.<span style="font-size: 12.4733009338379px;"> </span>Piring makan, sendok, gelas (ini semua bisa juga
dibeli di Tanah Suci)</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->18.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span>Pantyliner. Di apotik dan toko di Makkah ada,
tapi harganya jauuuh lebih mahal. Sedangkan pembalut wanita harga disana masih
masuk akal, jadi bawa secukupnya saja untuk disimpan di koper kecil saat
bepergian.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->19.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Obat luka dan plester.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->20.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Obat-obatan dan Vitamin</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
Bawalah obat
flu dan batuk yang biasa anda konsumsi dalam jumlah ekstra. Karena batuk pilek adalah
penyakit yang umum dialami jamaah haji akibat cuaca yang ekstrim dan kondisi
yang berbeda dengan di tanah air. Jadi kalau ada obat lebih kita bisa saling
berbagi. Selain itu, obat sakit kepala/migrain, diare, tolak angin adalah jenis
yang paling sering kami konsumsi.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->21.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Buku-buku yang berkaitan dengan ibadah haji.
Bagi wanita ada saja saat untuk membaca buku terutama saat jeda sholat karena
ada menstruasi. Dengan membaca buku yang berkaitan tersebut ibadah haji akan
terasa bermakna dan syahdu karena kita mengetahui sebab dan alasan mengapa kita
disuruh melakukan ritual haji dan paham mana tempat-tempat yang dikhususkan.</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->22.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Makanan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
Sebagaimana
disarankan oleh jamah haji dari masa ke masa, makanan yang selalu ada adalah <b><i>rendang
kering</i></b>.. Hm, kami meminta ibu secara khusus untuk membuatkan rendang
paru, makanan favorit keluarga kami, dan juga rendang daging. Kami juga membawa
<b><i>bumbu pecel</i></b> buatan ibu...Ternyata laris manis. Sebagai tambahan
bumbu saat makanan dari jatah makan haji kurang menimbulkan selera bumbu pecel
dan <b><i>kecap manis</i></b> adalah juaranya...hehehe.. Oya, jangan lupakan <b><i>abon</i></b>..ini
penolong banget saat badan rasanya begitu lelah dan tidak ingin makan yang
berat, terkadang kami makan nasi atau <b><i>mie</i></b> dengan abon saja.
Teman-teman jamaah lain membawa <b><i>kering kacang dan teri medan, kering
tempe, kering kentang</i></b>...pokoknya yang judul depannya kering apalah...
Ada juga jamaah yang niat banget memasak di Makkah, membawa terasi, beras,
minyak goreng. Bumbu seperti bawang dan sayur ada dijual di minimarket
terdekat. Bayam dan kangkung juga ada, diimpor dari Indonesia lho, jadi
penampilannya sudah layu gitu deh... Saat makan bersama adalah saat yang
menyenangkan karena kita bisa berbagi bekal dari tanah air dan kadang masak
bersama-sama juga menjadi selingan yang bikin hati riang. </div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]-->23.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><!--[endif]-->Kelistrikan</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 72pt; text-align: justify;">
Ada beberapa
tempat yang menggunakan steker berkaki tiga, jadi kita perlu membawa sambungan
steker dari benda listrik bersteker dua. Charger jangan sampai terlupa. Di
Arafah kami menyediakan baterai ponsel cadangan, karena tidak ada tempat untuk
men-charge batere HP, kecuali mungkin di tempat makan. Namun karena tempatnya
sangat publik, dan agak ribet kalau bercampur baur pria dan wanita, lebih baik
membawa batere cadangan. Di Makkah dan Madinah, banyak toko yang menjual alat
listrik pemasak air, kompor dan panci listrik juga ada. Sebagian besar benda2
ini kami tinggalkan di tanah suci saat pulang, supaya tidak memenuhi koper
sehingga ada tempat untuk oleh-oleh...hehe.</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1830592758996957557" name="_GoBack"></a>Secara umum, bawalah baju secukupnya, toh di Mekkah kita
bisa mencuci. Sebagian besar jamaah wanita juga membeli baju-baju abaya Arab
untuk tanda sahnya ke tanah suci... Perlengkapan lainnya juga seperlunya
saja..disana banyak dijual dan di Makkah dan Madinah kita bisa bolak balik
mampir ke supermarket terdekat untuk membeli keperluan kita.. </div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;">
Semoga dilancarkan semua ya ibadahnya... </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3tzgvEPBp-hLGjAR71YGqjOHZyrP9GCYo_sVty3gG6TGeID-cj1Y6AVgtksVRLnfE8gt8EQdUvln2eAbYFMaqYf_T8S7VC8bh4bykMOpTXaeaQ_6_3aku0ZWubakX352PF12xO7NJVX8/s1600/DSCN4873.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3tzgvEPBp-hLGjAR71YGqjOHZyrP9GCYo_sVty3gG6TGeID-cj1Y6AVgtksVRLnfE8gt8EQdUvln2eAbYFMaqYf_T8S7VC8bh4bykMOpTXaeaQ_6_3aku0ZWubakX352PF12xO7NJVX8/s320/DSCN4873.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify;">
Setelah umrah wajib saat kedatangan, diantara jamaah dari negara lain</div>
Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-20982911101066208032011-01-29T13:41:00.002+07:002019-04-04T21:31:20.489+07:00no comment pleaseKisah ini kalo diingat-ingat bikin malu hati sendiri.<br />
Mungkin ini salah satu tanda kasih sayang Allah pada kami, sekaligus mendidik kami supaya punya sifat yang lebih sabar dan ga gampang berkomentar.<br />
<br />
Ceritanya, waktu itu kami sekeluarga akan pergi ke Bandung untuk menjenguk adik kandung ibu yang sedang sakit dan rencananya akan dioperasi.<br />
<br />
Sabtu pagi, selesai beberes rumah kami pun berangkat. Supaya lebih aman di jalan, suamiku mau mengisi bensin dulu. Kebetulan di SPBU itu ada ATM center jadi sekalian mau tarik tunai untuk persiapan di jalan. Mulai deh, macet panjang bener dari sebelum masuk ke SPBUnya.. Aku bertanya-tanya ada apa ya? Setelah mendekat baru ketahuan sumber masalahnya ada di sebuah mobil kijang yang berhenti di tengah2 antara tempat parkir ATM dan jalur mobil mengisi BBM.<br />
<br />
Dasar daku ini yang suka nyeletuk langsung aja komentar, ” Kenapa ya ni orang parkir kok sembarangan.... orang sekarang suka egois sih, bikin macet aja...”<br />
Suamiku jadi nimpali,” Mungkin dia ga punya pendirian, mau ke ATM nih parkir di kiri atau di kanan ya...? jadinya di tengah aja..” Suamiku parkir dan turun ke bank yang dituju. Setelah ngantri lama, orang yang di dalam keluar sambil bicara sesuatu yang menyebutkan bahwa mobilnya mogok.<br />
<br />
Oalah setelah diselidiki... ternyata mobil kijang itu lagi mogok tho...<br />
Orang2 memandang dengan wajah prihatin, tapi untung petugas SPBU segera menolong untuk mendorong mobil.<br />
Kasihan ya tuh kijang, mogok mobilnya...begitu kali pikir orang2 yang ada disitu. Kami cuma saling menoleh... (tuh..kan..kadung komentar macem2)<br />
<br />
Terus, setelah kelar urusan isi bensin, kami pun beranjak menuju ke tol. Di sepanjang jalan lagi2 timbul kemacetan. Duh kok macet terus sih...kebayang kalo kesiangan masuk Bandung bisa macet banget di sana..<br />
Setelah beberapa meter ketahuan ada mobil parkir tapi kurang ke kiri.. Aku spontan ngomong...”Duh ada apa lagi nih ..?”. Suamiku ga berkomentar, tapi sempat gumun, ”<br />
Ini parkir nya kok nengah lagi ya..” Pas kita lewati mobilnya, baru ketahuan kalo tuh mobil ternyata.... sedang mogok juga... Ampuun deh lagi-lagi... dah dua kali sebel ke orang yang lagi kesusahan...<br />
<br />
Yang ketiga pas di Bandung, kami memasuki Jl Setiabudhi yang memang lagi macet..<br />
Sebenarnya kami sudah siap mental jadi ga terlalu komen apa-apa. Namanya juga Bandung gitu loh... Tapi ternyata sudah 1 jam di jalan yang sama, akhirnya tercetus juga, ”Ada apa ini ? Panjang beneeeur macetnya yak....”<br />
Mana anak2 dah mulai ribut perutnya keroncongan, diganjal cemilan masih belum nendang...<br />
Setelah ketemu biangnya macet, ternyata....... ada bis buesar yang parkir dan memakan setengah badan jalan yang sempit. Ya pasti aja jadi macet cet..<br />
Sempat bertanya dalam hati, ”Apa musim turis ya, kok boleh sih bis besar parkir disini, ga tahu apa jalannya sempit jadi macet ga ketulungan..” Tapi ga berani tercetus keluar, takutnya ntar ngomel salah sasaran lagi...<br />
Rayhan anakku bilang,” Jangan2 mogok lagi nih....lihat deh Ma”. Ternyata emang bener, bis itu lagi mogok juga. Kap mesinnya terbuka, kernet dan supir sedang muter2 di pinggir bis .. Aku dan suami cuma bisa tersenyum kecut, Rayhan ketawa keras akhirnya kami semua tertawa..<br />
<br />
Setelah tenang baru terpikir ada apa ya, dari tadi kita kok ketemu hal yang sama dalam satu hari . Sampai tiga kali pula. Mungkin sama Allah kita dilarang merutuki orang-orang walaupun kita jadi repot karena mereka... ternyata mereka sedang mengalami kesusahan... <br />
<br />
Sejak itu, kami berusaha menahan diri untuk ga gampang komentar. Bahkan kalo sedang nonton berita, apalagi yang judulnya pansus ini itu..rapat DPR apalah.. debat begini lawan begono...<br />
Wis.. lebih baik tivinya dimatikan daripada nanti terlanjur ngomel... capek sendiri ya khaaaan<br />
hehehe..Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-55311808621148454532010-04-20T11:43:00.001+07:002015-01-27T15:29:43.512+07:00UST. H. HARI MOEKTI - Estetika Wanita MuslimUST. H. HARI MOEKTI<br />
<br />
Pengajian Al Dzakira<br />
Senin, 19 April 2010<br />
<br />
Pembukaan:<br />
Jawablah salam dengan utuh, karena memenggal jawaban salam sama dengan mengubah artinya. Assalamualaikum ( artinya : Keselamatan untukmu) jangan disingkat Samikum, karena artinya menjadi: Celaka / kecelakaanlah untukmu.. Jawaban yang benar : Wa alaikumussalam. Kalau mau lebih lengkap ditambahi Warahmatullah (dan kasih sayang Allah) dan Wabarakatuh (dan kebarokahan kehidupan).<br />
<br />
Ada 3 macam celaka :<br />
1. Celaka fisik : tenggelam, tertusuk duri, terluka pisau, dll.<br />
2. Celaka akhlaq : orang yang berbuat dosa (zina, ghibah, pembunuh, dll.)<br />
3. Celaka akidah : orang yang percaya pada peramal, percaya rezekinya datang dari ziarah kubur, sembuh karena orang pintar, dosa syirik lainnya.<br />
<br />
Yang no.2 asalkan dia masih beriman, perginya ke neraka dulu, bisa masuk surga bila Nabi SAW memberi syafaat kepadanya bila dimasa hidupnya tergolong orang yang mencintai Rasulullah dan telah bertobat habis-habisan sebelum wafat. Bila tidak ya kekal di neraka.<br />
Yang no.3, ia kekal di neraka.<br />
<br />
Tema : Estetika Wanita Muslim<br />
<br />
”Dunia itu perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah isteri yang sholeha”. (HR. Muslim). <br />
Jadi isteri yang sholeha jauh lebih berharga dari harta emas permata, berlian yang melimpah ruah, jabatan yang tinggi dan kekuasaan yang diidamkan kebanyakan manusia.<br />
<br />
Untuk menjadi wanita sholeha/ mendapatkan anak yang sholeha, cantik dan idola ada syaratnya :<br />
1. Meyakini wahyu sebagai landasan hidup (Mushodddiqon). <br />
2. Mengendalikan nafsunya dengan Al Qur’an (Hashuron).<br />
3. Hasilnya menjadi sholeha.<br />
<br />
Ad1). Orang seperti ini mendasari perilakunya dengan apa yang dituntun oleh Al Qur’an, bukan apa yang jadi pendapat umum. Dia pun hanya takut kepada Allah.<br />
<br />
Ad2). Nafsunya dikembalikan pada apa hukum yang diatur oleh Al Qur’an, Hadits, ijma Sahabat, Pendapat Ulama, Qiyas. Yaitu mana yang : Wajib, Sunnah, Mubah, Makruh, Haram.<br />
<br />
Ad 3). Jangan menggunakan perasaan, ikuti saja aturan syariah. Allah tidak menghisab perasaan kita tapi apakah kita patuh atau tidak pada perintah-Nya.<br />
<br />
Contoh kasus:<br />
1). Tentang Poligami<br />
<br />
Dalam Al Qur’an, poligami ada dibolehkan, jadi hukumnya mubah. <br />
Bukan wajib, sunnah, makruh, atau haram. Jadi ibu-ibu tak boleh antipati pada orang yang melakukan poligami, bisa-bisa kita termasuk orang yang menentang aturan Al Qur’an, yang ujungnya menentang Allah. Daripada suami ibu berselingkuh / berzina, lebih baik ia berpoligami. Bila ibu tahu malah mendiamkan (Ah, untung suamiku cuma selingkuh..) ibu pun berdosa. Masalah si suami bisa berlaku adil apa tidak, itu tanggung jawab ia kepada Allah bukan kepada kita. Apakah si isteri rela dipoligami atau tidak, itulah ujian keimanan Allah kepadanya. <br />
Zaman sekarang, hanya lelaki bermental rendahan saja yang berkata, ”Ah, daripada saya berzina terus ya lebih baik saya menikah lagi.” <br />
<br />
Isteri tidak boleh minta cerai pada suami yang sholeh, namun kurang kaya, kurang tinggi jabatannya, tapi kalau suaminya dzalim, isteri boleh minta cerai dengan mengembalikan mahar. Supaya wanita dapat membentuk lagi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.<br />
<br />
2). Tentang Ghibah / Menggunjing Orang Lain<br />
<br />
Sekali bergibah, pembersihannya 50.000 tahun di neraka. Kita akan disuruh makan bangkai saat di akhirat nanti. Bergunjing adalah mengatakan sesuatu yang bila didengar oleh orang yang digunjingkan, maka ia akan tersinggung.<br />
Jangan sekali-kali menggunjingkan orang lain. Bila tahu dan diajak bergunjing, ditutupi saja. Namun bila Anda kenal pada orang yang berbuat buruk itu, Anda wajib menasehatinya secara empat mata dengan baik-baik supaya ia bertobat. Bila tidak kenal atau tidak mampu menasehati ya sudah, dilarang saling komentar dengan orang lain.<br />
Wanita banyak menjadi penghuni neraka karena 1). Suka mengeluh dan 2). Suka bergunjing.<br />
<br />
Kecantikan Wanita Muslim<br />
adalah inner beauty yang ada dalam dirinya. Ia mempunyai perilaku Isalmi dalam setiap kehidupan yang dilandasi dengan aturan Allah. <br />
Boleh saja ia memiliki segala kecantikan fisik dan kecerdasan yang membuatnya gampang sukses dalam kehidupan. Sehingga ia menjadi dokter, pengusaha, dosen, dll. Tapi sebagai wanita muslim ia menghasilkan karya yang sesuai dengan tuntunan Islam. Contohnya, arsitek yang membuat kolam renang khusus muslimah, mushola bagus di setiap mall dengan tempat wudhu terpisah pria/wanita, dokter yang meresepkan obat yang halal, dll.<br />
<br />
Wanita sholeha janganlah bersikap tabaruj, yaitu berhias berlebihan untuk orang lain (selain suami) dengan niat pamer dan ingin dipuji. Termasuk tabaruj : mencukur alis dan melukisnya / mentatonya, lipstik tidak sewarna bibir yang menor / manyala, mewarnai mata dengan eyeshadow menyolok. Tanyalah pada diri sendiri saat berdandan, untuk siapa dan untuk apa anda berdandan berlebihan, karena sesungguhnya Allah mengetahui dan mencatat niat kita. Hati-hati dengan lipstik yang haram karena mengandung zat dari lemak babi.<br />
<br />
Q & A :<br />
Q : Bagaimana dengan vaksin meningitis untuk syarat pergi umroh / haji ?<br />
A : Kalau memang haram, karena serumnya mengandung darah babi, ya wajib ditinggalkan. Supaya kita tidak menjadi orang yang bebal menerima petunjuk agama. Cari vaksin yang halal, atau perkuat daya tahan tubuh dengan cara lain supaya tidak gampang sakit saat di Makkah . Demikian pula anak2 kita, hindari memakan yang haram supaya gampang mendidiknya.<br />
<br />
Q : Bagaimana kok ustad bisa beralih dari seorang penyanyi terkenal jadi ustad seperti saat ini ?<br />
A : Dulu walaupun harta berlimpah, hidup saya tidak ada ketenangan. Yang diinginkan bagaimana supaya saya bisa tetap terkenal, bisa tetap dipuji-puji orang, bagaimana supaya kaset selalu laris. Timbul rasa iri bila penyanyi lain sukses walaupun didepannya kita saling senyum. Sampai suatu saat dinasehati seseorang bahwa saya hidup seperti lilin.. Menerangi dalam arti menghibur orang lain tapi badan saya akan habis terbakar di neraka. Saya jadi berfikir apakah yang saya lakukan salah? Saya mulai merenung dan mencari lalu mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh. (Ust sempat menyanyikan potongan lagu hitsnya ’Ada Kamu’ dan ’Kegelapan’ yang disambung oleh ibu-ibu Majelis Taklim – banyak penggemar lama juga ternyata...)Tri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1830592758996957557.post-90386930761765618822010-01-20T11:17:00.001+07:002010-01-20T11:20:13.771+07:00Hijrah di Awal Tahun BaruHijrah di Awal Tahun Baru<br />Ust. Drs. H. Tohri Tohir<br /><br /><br />QS At Taubah : 36<br />Disebutkan bahwa jumlah bulan ada 12 sudah ditetapkan sejak langit dan bumi diciptakan. Didalamnya ada 4 bulan haram.<br /><br />Maksudnya haram untuk berperang dan bersengketa besar karena keempatnya adalah bulan yang dihormati. Yaitu :<br />1. Rajab, adalah bulan untuk memperkuat keimanan.<br />2. Muharram, adalah bulan sosial untuk bersyukur karena banyak pertolongan Allah pada para Nabi di bulan ini. <br />3. Dzulqaidah, adalah bulan ibadah.<br />4. Dzulhijjah, adalah bulan memperbaiki akhlaq.<br /><br />Sehubungan dengan ini ada 4 wanita yang mendapat kedudukan mulia di surga :<br />1. Asiah, isteri Ramses II, karena imannya yang kuat.<br />2. Khodijah, wanita yang pandai bersyukur karena semua hartanya disumbangkan untuk perjuangan Nabi SAW.<br />3. Maryam, ahli ibadah yang kuat berdzikir dan tabah menghadapi ujian Allah.<br />4. Fatimah, Akhlaqnya mulia dan sangat dermawan. Tak ada orang yang datang ke rumahnya yang tidak diterima hajatnya.<br /><br />Iman, kata Imam Ghazali adanya di hati. Sedangkan hati ibarat cermin. Bila cermin itu buram, pantulannya pun demikian. Orang yang beriman haruslah seperti cermin,:<br />1. Santun bila berbicara.<br />2. Jujur tak pernah berkhianat.<br />3. Sabar tak pernah protes.<br />4. Setia setiap saat.<br />5. Tak pilih kasih dalam berbuat baik.<br />6. Bisa menyimpan rahasia.<br /><br />Syukur, penting sekali bersyukur untuk hal-hal sederhana seperti :<br />Iman, Akal, Nikmat sehat, Ilmu yang kita miliki.<br /><br />Seandainya Allah mau hitung2an, boleh saja kita semua tak bayar zakat, infaq dan sedekah, tetapi mata, telinga dan seluruh badan ini kita wajib bayar sewa. Mau ? Malah puyeng kan? Nanti telat bayar sewa malah jadi buta atau tuli..<br />Atau semuanya dijadikan orang kaya, lalu siapa yang jualan sayur? Malah kita gak bisa hidup kan?<br /><br />Ibadah, adalah kebutuhan. Bagi level orang alim, ibadah adalah kesyukuran hanya karena ingin mendapatkan ridho Allah. Mungkin bagi sebagian orang adalah kewajiban. Padahal ibadah yang kita lakukan adalah karunia Allah untuk memperbaiki sistem organ tubuh kita. <br /><br />Setelah diteliti, orang yang banyak membaca Qur’an dan zikir, tekanan darahnya stabil, jantung juga. Diteliti oleh ilmuwan dari Cina, Energi mayor dari bumi keluar saat2 awal waktu sholat. Semua energi ini untuk membantu pembersihan racun di tubuh kita.<br /><br />Puasa dilakukan oleh semua makhluk hidup hewan dan tumbuhan kecuali oleh orang kafir. Padahal didalamnya terkandung banyak kebaikan bagi manusia.<br /><br />Akhlaq, tirulah Fatimah yang selalu menolong orang lain. Gunanya untuk membersihkan diri dari penyakit ruhani dan membentengi dari serangan bakteri jahat yang ada di dalam tubuh kita.<br /><br />Hijrahkanlah diri kita <br /><br />Iman dari Ragu kepada Yakin<br />Syukur dari Kufur kepada Syukur<br />Ibadah dari Lalai kepada Taat<br />Akhlaq dari Keji kepada TerpujiTri Ayu Srikandihttp://www.blogger.com/profile/06381147855310300197noreply@blogger.com1