-->
1. Al Quran
Al Quran
tafsir yang nyaman dan tidak terlalu besar sangat penting dibawa dan dibaca
kapan saja saat ada masa lengang.
2. Pakaian putih : 3 stel.
Pakaian putih
cocok untuk saat-saat ihram..sebetulnya untuk wanita tak ada aturan harus
berwarna putih saat berihram. Namun menyesuaikan dengan pria yang memakai 2
lembar kain ihram putih, tentu akan lebih khusyuk bila saat berihram di
Hari-hari Arafah hanya ada warna putih. Oya, selain putih, negara2 Timur Tengah
lebih menyukai warna hitam untuk pakaian wanita. Berlaku untuk semua kegiatan
di luar rumah baik beribadah maupun ke mall.
Pakaian luar
bentuk Gamis lebih baik, namun tetap harus disertai dengan celana panjang putih
yang sopan. Satu stel meliputi : baju yang panjangnya menutupi betis, celana panjang
putih / hitam / warna gelap, kerudung, kaus kaki dan sarung tangan. Berhati-hatilah
untuk menjaga aurat selama keadaan berihram, yang hanya boleh dibuka di dalam
kamar mandi saat kita sendirian. Hal ini untuk mencegah supaya kita tak terkena
dam/denda satu ekor kambing.
3. Pakaian Bebas : 3 stel
Pakaian Bebas
bisa dalam bentuk gamis dan tunik. Perlu diperhatikan agar panjang baju atasan
yang dibawa melebihi betis dan berlengan panjang agar tetap sopan. Aurat juga
meliputi bentuk tubuh, jadi sebaiknya baju yang dibawa juga tidak tembus
pandang dan tidak ketat. Terkadang kita abai akan hal ini padahal kita sedang
beribadah dan tempat yang kita kunjungi adalah Masjid-masjid yang paling suci
di muka bumi. Setidaknya kita turut menjaga kesucian dari dua tempat ini dengan
berpakaian yang selayaknya.
4. Pakaian Tidur : 2 buah
Pakaian tidur
yang dibawa bisa setelan kaus lengan panjang dan celana olahraga yang tidak
ketat. Bisa juga daster lengan panjang ditambah bawahan celana kaus yang
panjang. Keluar kamar menuju kamar mandi pun tetaplah berusaha menjaga aurat.
5. Kaus Kaki : 10 buah
Jumlah kaus
kaki yang kita butuhkan mungkin tak sebanyak ini, tapi kaus kaki akan cepat
berbulu dan kotor sekali karena sehari-hari kita tidak akan keluar kamar tanpa
lupa memakainya kecuali ke kamar mandi di hotel. Juga karena dipakai thawaf,
kaus kaki cepat sekali rusak. Yah, kalau ada teman (pasti selalu ada) yang
membutuhkan di saat kita punya lebih, tentu tak ada salahnya kita memberi.
6. Mukena : 2 stel
Mukena adalah
pakaian resmi kita ke masjid. Jadi usahakan yang tak banyak hiasan, payet, atau
rimpel. Yang sederhana lebih baik, supaya menjaga kekhusyukan saat sholat.. Di
Masjidil Haram kita bisa melihat aneka warga dunia yang datang dengan pakaian
khasnya masing-masing. Hanya jamaah Indonesia yang pakaian dan mukenanya
bergaya dan dalam bentuk aneka ragam. Negara lain malah tampilannya diseragamkan dan
sangat sederhana. Jemaah dari Iran hanya memakai seragam selubung hitam, kadang
putih di hari tertentu. Dari negara timur tengah lainnya juga hitam, bahkan
demikian juga jamaah dari Amerika Serikat dan Inggris memakai warna hitam. Apalagi
jemaah dari Afrika, mereka memakai jubah warna warni yang seragam sesuai
distriknya dan bersarung batik afrika untuk bawahannya. Jadi ingat ada yg dari Nigeria
distrik Kano berwarna kuning, dan dari distrik Yobe berwarna biru. Dari Turki ,
jamahnya memakai jas panjang coklat muda dan kerudung buatan Turki yang
cantik-cantik. Malaysia memakai seragam putih untuk mukena dan gamis hitam
sebagai dalaman. Sungguh pengalaman yang menyenangkan bisa memandangi aneka
manusia yang ada di Haram. Subhanallah....tak ada kata yang terucap selain
takjub pada Kekuasaan allah Ta’ala.. Wah kalau begini suka timbul pertanyaan,
jadi mukena yang mewah seharusnya tidak perlu dimiliki yaa..?
7. Handuk besar : 1 untuk di Mekkah
8. Handuk kecil : 1 (untuk di Arafah, dan di Madinah
lebih praktis pakai yang kecil juga untuk ganti bila yang besar kotor)
9. Alat semprotan wajah. Berguna untuk memberi
kesegaran di waktu cuaca panas luar biasa saat di Arafah dan bisa untuk
minum juga untuk wudhu bila di Masjidil
Haram kita duduk jauh dari toilet.
10.
Peralatan Toiletris : kalau membawa sabun cair pilih yang ukuran kecil saja 100 ml di tas tenteng. Kalau di bagasi ukuran besar masih dibolehkan.
11.
Kosmetika
Jangan lupakan
pelembab untuk wajah dan bibir karena cuaca yang sangat kering akan melukai bibir yang tidak
dilindungi. Juga body lotion ekstra untuk selalu dipakai di cuaca yang sangat
dingin maupun musim panas yang kering. Ini akan menjaga kadar kelembaban di
kulit, sehingga kulit kita tidak akan kering dan pecah2 di sekujur tubuh.
Umumnya sebagian besar jamaah pria malas menggunakan body lotion dan akibatnya
mereka mengalami kulit pecah terkelupas atau alergi dingin yang membuat kulit
bentol2 besar seperti biduran atau gatal di seluruh badan seperti yang dialami
suami saya dan bahkan ada jamaah yang kulitnya sampai luka berdarah saking
keringnya.
Lipstik boleh
dipakai saat acara ziarah, namun janganlah menggunakan warna yang
mencolok..seperti merah membara..ungu..pink tua..fuchsia.. Pilihlah warna yang soft
dan nude sekedar supaya wajah tidak pucat. Secara umum saya tidak menggunakan
lipstik, hanya pelembab bibir saja.
Demikian juga tidak untuk rias mata yang berlebihan, bukankah kita
berniat untuk ibadah di sana ?
Siapkan krim
wajah yang mengandung SPF yang cukup untuk menahan panas matahari. Biasanya SPF
20 sudah cukup besar, karena bila menggunakan jumlah SPF diatas itu wajah kita
akan terasa lengket. Siapkan juga krim malam untuk memberi nutrisi pada wajah
saat kita tidur.
12.
Sabun Cuci / detergent dan pelembut pakaian
sachet
Di Makkah kita
bisa mencuci baju dan menjemur. Namun di Madinah lebih baik berhemat dalam
pemakaian baju karena kita ditempatkan di hotel berbintang empat yang tidak ada
tempat untuk menjemur . Toh di Madinah Cuma 9 hari, baju yang ada dimanfaatkan
secara efektif betul. Ada sih tempat menjemur di kamar mandi, tapi sangat
terbatas. Cukup untuk pakaian dalam saja. Jadi tergantung
kesepakatan dengan teman sekamar saja enaknya bagaimana. Di Madinah kami
mengalami cuaca yang sangat dingin sehingga tak berkeringat..jadi baju lebih
awet bersih...yah lumayan menghemat tenaga untuk mencuci. Di Arafah dan Mina,
mohon jangan mencuci..di dalam kamar mandi.... kecuali sangat terpaksa atau kalau mau mencuci pilihlah jam yang sepi. Misalnya jam 11 malam - 2 pagi. Yang mengantre di depan kamar
mandi dan tempat wudhu begitu banyak, rasanya tidak tega untuk berlama-lama di dalam
kamar mandi..
13.
Hanger baju secukupnya
14.
Tali jemuran
15.
Peniti untuk menjemur pakaian.
16.
Sabun cuci piring dan sabutnya.
17. Piring makan, sendok, gelas (ini semua bisa juga
dibeli di Tanah Suci)
18. Pantyliner. Di apotik dan toko di Makkah ada,
tapi harganya jauuuh lebih mahal. Sedangkan pembalut wanita harga disana masih
masuk akal, jadi bawa secukupnya saja untuk disimpan di koper kecil saat
bepergian.
19.
Obat luka dan plester.
20.
Obat-obatan dan Vitamin
Bawalah obat
flu dan batuk yang biasa anda konsumsi dalam jumlah ekstra. Karena batuk pilek adalah
penyakit yang umum dialami jamaah haji akibat cuaca yang ekstrim dan kondisi
yang berbeda dengan di tanah air. Jadi kalau ada obat lebih kita bisa saling
berbagi. Selain itu, obat sakit kepala/migrain, diare, tolak angin adalah jenis
yang paling sering kami konsumsi.
21.
Buku-buku yang berkaitan dengan ibadah haji.
Bagi wanita ada saja saat untuk membaca buku terutama saat jeda sholat karena
ada menstruasi. Dengan membaca buku yang berkaitan tersebut ibadah haji akan
terasa bermakna dan syahdu karena kita mengetahui sebab dan alasan mengapa kita
disuruh melakukan ritual haji dan paham mana tempat-tempat yang dikhususkan.
22.
Makanan
Sebagaimana
disarankan oleh jamah haji dari masa ke masa, makanan yang selalu ada adalah rendang
kering.. Hm, kami meminta ibu secara khusus untuk membuatkan rendang
paru, makanan favorit keluarga kami, dan juga rendang daging. Kami juga membawa
bumbu pecel buatan ibu...Ternyata laris manis. Sebagai tambahan
bumbu saat makanan dari jatah makan haji kurang menimbulkan selera bumbu pecel
dan kecap manis adalah juaranya...hehehe.. Oya, jangan lupakan abon..ini
penolong banget saat badan rasanya begitu lelah dan tidak ingin makan yang
berat, terkadang kami makan nasi atau mie dengan abon saja.
Teman-teman jamaah lain membawa kering kacang dan teri medan, kering
tempe, kering kentang...pokoknya yang judul depannya kering apalah...
Ada juga jamaah yang niat banget memasak di Makkah, membawa terasi, beras,
minyak goreng. Bumbu seperti bawang dan sayur ada dijual di minimarket
terdekat. Bayam dan kangkung juga ada, diimpor dari Indonesia lho, jadi
penampilannya sudah layu gitu deh... Saat makan bersama adalah saat yang
menyenangkan karena kita bisa berbagi bekal dari tanah air dan kadang masak
bersama-sama juga menjadi selingan yang bikin hati riang.
23.
Kelistrikan
Ada beberapa
tempat yang menggunakan steker berkaki tiga, jadi kita perlu membawa sambungan
steker dari benda listrik bersteker dua. Charger jangan sampai terlupa. Di
Arafah kami menyediakan baterai ponsel cadangan, karena tidak ada tempat untuk
men-charge batere HP, kecuali mungkin di tempat makan. Namun karena tempatnya
sangat publik, dan agak ribet kalau bercampur baur pria dan wanita, lebih baik
membawa batere cadangan. Di Makkah dan Madinah, banyak toko yang menjual alat
listrik pemasak air, kompor dan panci listrik juga ada. Sebagian besar benda2
ini kami tinggalkan di tanah suci saat pulang, supaya tidak memenuhi koper
sehingga ada tempat untuk oleh-oleh...hehe.
Secara umum, bawalah baju secukupnya, toh di Mekkah kita
bisa mencuci. Sebagian besar jamaah wanita juga membeli baju-baju abaya Arab
untuk tanda sahnya ke tanah suci... Perlengkapan lainnya juga seperlunya
saja..disana banyak dijual dan di Makkah dan Madinah kita bisa bolak balik
mampir ke supermarket terdekat untuk membeli keperluan kita..
Semoga dilancarkan semua ya ibadahnya...
Setelah umrah wajib saat kedatangan, diantara jamaah dari negara lain