Rabu, Agustus 07, 2019

Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 12 - Penutup

Catatan Alhamdulillaah..


Alhamdulillah...Akhirnya tulisan ini selesai juga.
Rasanya kok ga kelar-kelar ya. Sampai-sampai gaya tulisan saya berubah dari sejak menulis pertama masih pakai kata 'aku', sekarang sudah jadi 'saya'. Dari yang dulu masih emosian, sekarang sudah jauh lebih tenang.

Saya dan suami merasa bersyukur ikut dalam Bimbingan Haji reguler. Kebetulan di tempat kami ini jumlah jamaahnya tidak banyak.. hanya tigapuluhan orang, jadi kami lumayan kompak. Sampai sekarang pun masih sering berkomunikasi. Tapi jangan tanyakan dimana alamat bimhingan hajinya ya. Karena suatu dan lain hal, bimbingan haji ini sudah tidak beroperasi lagi.
Haji reguler juga mengambil waktu yang lebih lama di tanah suci, namun rasanya lebih puas, dan lebih 'dapat' rasa berhajinya. Yaah, mungkin karena ada perasaan egaliter, terasa betul bahwa kita ini sama-sama manusia biasa makhluk Allah yang sedang mencari ridha Nya. Satu sama lain tak jauh berbeda karena status atau pangkat disini tak begitu terasa.

Saya bersyukur karena sebelumnya telah membaca buku-buku tentang ibadah haji dan rutin menghadiri taklim. Jadi saya bisa merasa nyambung, relatif lebih tenang, lebih sabar, ikhlas dan khusyuk mengikuti rangkaian prosesi haji di Armina. Ternyata menambah ilmu itu berguna banget bagi saya memaknai setiap prosesi haji. Saya berharap teman-teman yang membaca tulisan ini mau bergegas menambah ilmu sebelum keberangkatan ke tanah suci. Memang sih sesungguhnya yang dinilai dari prosesi haji ini adalah bagaimana hasilnya nanti saat kita kembali ke lingkungan kita. Tapi hasilnya tak akan jadi bagus, kalau prosesnya juga seadanya. Dan menurut saya, ini menurut saya lho yaaa... proses berhaji yang baik hanya bisa kita jalani kalau sebelumnya kita sudah memperkaya diri dengan ilmu dan mindset yang positif.

Beberapa kisah tentang Belajar Kepada Allah bukan dimaksudkan sebagai ajang ngomongin orang lain alias ghibah. Nama tokohnya saya samarkan, namun ini adalah kisah nyata yang saat itu bahkan sampai sekarang masih kami bahas saat pertemuan di grup wa. Tentunya kali ini dengan wajah tersenyum, tidak panik dan heboh seperti saat kejadian. Namanya juga hikmah selalu datang belakangan yah. Mungkin kelak kisah selain saya akan saya hapus semua. 

Tak banyak yang bisa saya tulis lagi. Saya hanya berharap tulisan ini memantik rasa rindu dan memantapkan niat untuk segera mendaftar haji, serta bersabar mengikuti apa pun kehendak Allah tentang kapan teman-teman akan jadi berangkat. Semoga setiap niat baik kita dimudahkan dan dilancarkan. Doa, doa dan doa, segala sesuatu dikembalikan lagi ke Allah. Biar Dia yang memutuskan kita harus bagaimana.

Perihal anak-anak. Mereka sangat gembira dengan kepulangan ayah ibunya. Di depan pintu rumah, terpajang tulisan "Welcome Home Mama dan Papa dari Haji. Lalu ada gambar Kakbahnya. Semua saudara dan juga orangtua tentu kaget melihat gigi saya yang rompal. Ya sudahlah ya, emang gigi saya rapuh karena dulu pas kecil sering banget sakit jadi keseringan minum antibiotik bikin gigi jadi rusak.
Si sulung antusias menunggu saya bercerita.
Si nomer dua langsung menangis saat melihat saya. Kangen sekali katanya.. Ah sayang, mama pun kangen.
Si bayi, takut dan tidak mengenali saya saat bertemu. Hiks padahal mama kangen banget naak... Butuh waktu beberapa hari untuk mengambil hatinya lagi. Rasanya sedih banget, saat athira lebih memilih lari ke neneknya kalau dia menangis. Sabar...sabar...
Setelah ini athira tidak mau menyusu langsung lagi. Dia sudah jadi anak botol dot. Yaah, sayang sekali.
Ibu memutuskan segera balik ke rumahnya supaya athira bisa dekat sama saya lagi.
Tapi saya bersyukur bangeet semuanya dalam keadaan sehat walafiat.

Terima kasih banyak untuk kedua orangtuaku, keluarga Sucipto, keluarga Marsuhud, Bulik Jum yang sudah menjaga anak-anak selama kami pergi. Semoga Allah membalas dengan pahala berlipat ganda.

Banyak menulis tentunya banyak pula kesalahan saya.
Mohon doanya semoga tulisan ini jadi sedikit bekal bagi anak-anak saya kelak, buat teman-teman yang akan berhaji dan menjadi secuil catatan amal saya serta mengalirkan pahala pula untuk almarhum ayah saya. 
Semoga dari yang sedikit ini Allah ridha.
Aaamiiin Ya Rabbal 'Alamiin.

Jazakumullahu khair untuk semua yang sudah membaca, yang email dan yang DM. Mohon maaf kalau lama banget menulisnya, lama juga saya membalas message nya. 
Semoga Allah ampuni semua kekhilafan saya.



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar