Rabu, Januari 20, 2010

Mencari Kebahagiaan

Membangun Kebahagiaan Membina Sakinah
Ust. Tasil Amani
MT. Al Dzakirah

Pertanyaan pertama kali ini yaitu :
”Apa yang Anda cari dalam hidup ini?”

Kalau peserta pengajian mungkin menjawabnya dunia-akhirat bahagia. Kalau orang-orang lain mungkin bilang mau mencari uang untuk nafkah anak-isteri. Atau uang untuk menghidupi diri pribadi yang intinya adalah kebahagiaan hidup di dunia.

Lantas ditanya lagi apa yang sesungguhnya membuat hidup bahagia ?

Jawabannya bisa macam2.... Ada yang kebutuhan pokok terpenuhi, ketenangan hidup, kerukunan, anak-anak dan keluarga sehat dan sukses, rumah yang indah, mobil yang bagus, dan semua jawaban yang balik lagi intinya adalah kesenangan di dunia.

Sekarang coba kita cari di Al Quran dan lihat apa sebenarnya yang dimaksud Allah dengan kebahagiaan itu.

Dari QS Al Fath : 4 dinyatakan bahwa Bahagia itu adalah Ketenangan Hati yang disebabkan oleh iman yang bertambah. Jadi bahagia bukan karena kita yang mencari lalu menemukannya, tetapi karena Allah yang telah memasukkannya ke dalam hati kita..karena kita rajin beramal sholeh.

Di QS At Tahrim : 8 Allah menyuruh kita bertaubat dengan semurninya supaya ditutup semua kesalahan... Rupanya yang menyebabkan hati tidak tenang karena masih ada dosa/kesalahan yang menggayuti diri kita.

Di bagian akhir QS 2 : 200 disebutkan : .....Maka diantara manusia ada orang yang berdo’a : ”Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangan) di akhirat...

QS 2 : 201 dan 202.
Dan diantara mereka ada yang berdo’a : ” Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka”. Mereka itulah orang-orang yang mendapat bahagian dari apa yang mereka usahakan dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

Ternyata bila kita hanya meminta bagian kesenangan di dunia saja, Allah mungkin memberi mungkin juga tidak, namun yang pasti tak mendapat bagian yang menyenangkan di akhirat..

Imam Ali pernah ditanya, memilih untuk mempunyai ilmu yang banyak atau harta yang banyak. Beliau memilih ilmu karena, bila harta kita semakin banyak semakin kita harus menjaganya. Sedangkan ilmu yang banyak akan menjaga kita. Yang lainnya lagi, harta semakin dipakai akan habis, sedangkan ilmu justru semakin berkembang.
Cara Membina Sakinah :

1.Qona’ah
Mensyukuri apa yang ada dan mencukupi dengan apa yang ada. (Jangan merasa kurang). Sifat orang yang tidak bersyukur, ia hanya melihat apa yang diinginkannya. Jadinya yang di rumah dirasa kurang melulu.

2.Tahabun
Saling Mencintai. Ini melibatkan semua anggota keluarga. Suami, isteri, anak2 dan semuanya yang ada di rumah.

3.Ta’awun
Kerjasama antar keluarga. Tak ada yang merasa dirinya paling berjasa.

4.Tafaqquh fid din
Belajar agama tidak pernah berhenti. Yang sering ke taklim, Allah tinggikan derajatnya. Baru niat duduk mendengarkan saja banyak malaikat yang mendoakan.

5.Ibtigho Mardhotillah
Mengejar Ridho Allah. Dunia hanyalah jalan untuk mencapai kebahagiaan hidup di akhirat.

Niatkanlah hidup hanya untuk Allah supaya tenang hidupnya. Sempurnakan sisa umur kita dengan 5 hal diatas ditambah
Taubat untuk menghapus dosa dan Tawakkal, usaha maksimal agar berhasil lalu berdoa memasrahkan hasilnya pada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar