Sabtu, Oktober 10, 2015

Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 5 - Mekkah - Berguru pada Allah

Berguru pada Allah

(Bagian ini saya pisah supaya teman-teman lebih nyaman membacanya.)

Begitu banyak pengalaman indah selama di Mekkah yang semuanya mengandung hikmah. Supaya kita selalu rendah hati.
Ini adalah pengalaman pribadi saya dan teman-teman satu rombongan. Jadi jangan disamaratakan semua orang pasti akan mengalami hal yang sama yah... intinya sih, berbaik sangka sajalah pada Allah SWT. Allah selalu Maha Pengasih dan selalu memberikan yang terbaik. Sungguh kasih sayang Allah  seluas bumi dan langit untuk kita walaupun ditengah hamparan jutaan manusia yang sedang berhaji, pertolonganNya begitu dekat.


Di mana KFC nya ?

Saat baru tiba di Masjidil Haram dan selesai menunaikan ibadah umrah pertama, kami duduk sarapan di KFC yang saya ceritakan diatas. Pak Pembimbing  meminta kami menghapalkan nomer pintu masuk ke Masjidil Haram, letak KFC ini dan tempat Toilet yang nyaman, supaya memudahkan untuk janjian pulang dan pergi dari sini. Lalu salah seorang jamaah pria bilang, “Saya besok mau coba jalan sendiri Pak”. Ditanya, bapak sudah bisa hapal kan tempat patokan keluar masuknya ?.. “Ah gampang pak, KFC nya di Hilton ini besar kok. Bisalah saya”. Besoknya bapak ini pergi ke Masjidil Haram sendiri untuk pertama kali dan tidak pulang selama 24 jam karena kesasar. Ga ketemu mana itu KFC Hiltonnya. Saat dicari oleh pak Pembimbing disuruh menunggu di lantai bawah Hilton. Setelah ketemu dengan pak pembimbing, ternyata bapak itu sudah bolak balik kesitu tapi ga bisa ketemu mana KFC nya…jadinya berputar-putar sendiri di depan KFC yang tulisannya udah gede banget padahal yaa. Tetap saja beliau tidak kelihatan.... SubhanAllah.

Ibu Bima yang selalu kesasar

Di kelompok kami ada seorang nenek yang berasal dari BIMA NTB.. Beliau tak bisa berbahasa Indonesia. Jadi memang sulit berkomunikasi dengan kami. Selalu ada yang ditugaskan menemani ibu Bima ini supaya ga hilang. Sebetulnya ini jadi ladang amal ya…tidak dijadikan beban bagi yang kebagian tugas. Lucunya walaupun sering hilang, bu Bima ini selalu bisa pulang sendiri ke hotel. Entah diantar petugas haji, diketemukan pak pembimbing. Bahkan di Mina, suami saya menemukan bu Bima tersesat diantara tenda-tenda yang bentuknya serupa karena bingung mencari toilet. Luar biasa sekali pertolongan Allah untuk bu Bima. Subhanallah.

Saya (ga) kebagian hadiah

Saat musim haji, banyak warga Mekkah yang menyumbangkan makanan untuk jamaah haji. Biasanya dibagi di jalan raya. Ada kurma, susu, juice, dan buah-buahan yang sudah dikemas di plastic-plastik lalu dibagikan di saat kita selesai sholat Isya. Lucunya saya ga pernah dapat sama sekali. Saya harus berusaha keras menepis iri…haha karena teman-teman dengan ceria memamerkan sumbangan warga itu. Kenapa cuma saya ga dapat ya..apa Allah marah sama saya… sampai segitunya... pokoknya getun sendiri.. Ehh…tahu-tahu mbak Ana masuk kamar sambil membawa bungkusan hadiah itu dan satu bungkus punya mbak Ana dikasihkan ke saya. Astaghfirullah..sungguh ga boleh iri dengan rezeki orang lain, Allah tetap akan kasih ke kita kok walaupun jalan rezeki itu berbelok-belok....kalau memang itu jatah buat kita.....jadi malu deh saya. Udah mikirnya negatif aja pada Allah.

Pintu yang diprotes

Di hotel kami di Mekkah, ada balkon dan teras kecil.. Di kamar disediakan AC yang bisa terus menerus ON 24 jam.. Tapi lama-lama ya suntuk juga pake AC terus. Kami berencana membuka pintu ke balkon supaya bisa duduk-duduk di teras tapi pintunya macet. Setelah protes berulangkali ke pengelola Hotel yang namanya Mu’az, pintu balkon itu pun dibenerin biar bisa dibuka. Tapiii… boro-boro bisa duduk leyeh leyeh di teras balkon.. Baru saja pintu dibuka sedikit, bulu-bulu merpati langsung terbang masuk ke dalam kamar. Rupanya di Mekkah ini banyak banget burung Merpati dan mereka bersarang di balkon rumah. Sampah dan kotoran merpati ya pasti ada, tapi bulunya wiiih banyak banget. Alhasil pintu itu ditutup rapat lagi.. kalau kami bosan dengan AC, saat pagi hari jendela dibuka..tapi ya Cuma sebentar saja. Karena jam 8 pagi, suhunya sudah panas dan gerah lagi. Dasar yaaa kita ini hobinya protes… astaghfirullah.
Di seputar Masjidil Haram juga banyak burung Merpati, namun tidak ada orang yang kejatuhan kotoran burung.. di tempat menjemur juga begitu…tidak ada baju yang terkena kotoran. Alhamdulillaaah.. Tampaknya sudah diilhamkan pada kawanan burung merpati itu untuk tidak mengotori para jamaah..kecuali pada mereka yang sudah ditentukan.

Masjidil Haram
Mana Kakbahnya ?

Masjid suci ini penuh dengan hikmah dan keajaiban. Betul-betul kita harus merendahkan diri serendahnya.. Kalau masih tinggi hati, ada saja cara Allah untuk mengingatkan kita untuk kembali meluruskan niat. Banyak juga hal-hal aneh yang ga masuk akal.
Saya dan suami pernah mengalami kejadian aneh. Saat itu musim haji sudah selesai..beberapa kloter sudah mulai pulang, jadi kami mulai bisa beribadah dengan lapang. Nah kami saat itu baru keluar dari Masjidil Haram mau menuju ke Bin Dawood Hilton untuk membeli sesuatu. Jalanannya sepi kok bukan yang padat gitu. Tiba-tiba kami dicegat seorang bapak-bapak jamaah dari Indonesia juga. Dia bertanya, “Pak, Kakbahnya dimana ?” Sampai bingung kami mendapat pertanyaan ini.. Suamiku menjawab, Lho Bapak kalau masuk ke dalam masjidil Haram ini lalu berjalan lurus saja ke dalam pasti bertemu Kakbah kok pak ! Bapak itu menjawab lagi, “Masak ? Saya sama sekali belum bertemu Kakbah sejak datang ke Mekkah ini dik” wajahnya tampak nelangsa.. Hah kok bisa ?! Kali ini bener-bener bengong mendengarnya..lalu bagaimana prosesi hajinya ya ?..pikir kami sambil beristighfar dalam hati. Lalu bapak itu berjalan masuk ke dalam masjidil haram dan meninggalkan kami yang kebingungan. Astaghfirullah, jangan sampai Allah tidak menghendaki kita bertemu Kakbah… naudzubillaaah. Semoga kali itu si bapak bertemu dengan Kakbah.

Bertemu malaikat yang minta tasbih ?

Saat mengunjungi Jabal Tsur, banyak sekali penjual suvenir yang menjajakan tasbih. Mbak Ana membeli dua tasbih cantik berwarna biru terbuat dari kuarsa.. Memang cantik..dan jarang ada tasbih berwarna biru muda begitu. Lalu dari situ kami langsung ke Masjidil Haram untuk Sholat Maghrib. Saya dan Mbak Ana dapat tempat duduk terpisah dari ibu-ibu satu rombongan..saat itu masih padat jamaah jadi kadang duduknya nyempil asal dapat saja. Kok ya pas, tempatnya hanya cukup untuk dua orang saja.
Di sekitar kami duduk dikelilingi rombongan jamaah dari Pakistan atau India.. Saat itu kami baru saja selesai sholat Tahiyyatul Masjid. Sambil duduk mengaji menunggu adzan, mba Anna sedang berzikir dengan tasbih barunya. 
Tiba-tiba pundak mbak Ana ditepuk seorang jamaah India yang kurus sekali sepertinya seorang peminta-minta. Memang banyak yang kadang meminta bekal kita..entah itu makanan atau minuman.. Biasanya sih kami memberi saja, karena sudah paham Allah pasti mengganti dengan yang lebih banyak. Tapi yang ini mendadak mbak Ana bingung..”Duh Kandi, masak dia minta tasbihku yang ini…ini kan baru aja beli. Mana warnanya paling aku suka lagi.” Ya udah mbak, coba kasih tasbih yang lain.. Mbak Ana menyodorkan yang warna kuning yang rencananya akan diberikan untuk keluarganya, ehh ibu India itu menggelengkan kepala dan tetep menunjuk ke tasbih yang biru. “aduh dia gak mau nih…gimana yaa? Belinya susah, di sekitar Hilton gak ada yang warna seperti ini” Saya memandangi ibu India itu yang tersenyum ceria sambil menadahkan tangannya. Senyumnya tulus sekali.., saya jadi kebawa tersenyum juga. 
Ya sudahlah mbak, kasihkan saja..sebentar lagi sholat dimulai nih. Akhirnya tasbih itu dikasih juga. 
Dan yang paling bikin kaget....., ternyata ibu India itu tidak duduk dari deretan di belakang kami…karena di belakang kami jamaah penuh rapat berbaris. 
lha darimana datangnya dia ? Saya ikuti kemana arah perginya ibu itu…dia malah berjalan terus sampai hilang dari pandangan kami. Ya Allah, darimana dia tahu kalau mbak Ana punya tasbih biru yaa…entah siapa dia dan darimana duduknya si ibu India itu, tahu-tahu datang dan pergi begitu saja. Dan kenapa dia meminta tasbih cantiknya mba Ana ya ? Masya Allah..Subhanallah..
Saya dan mbak Anna cuma bisa saling berpandangan dengan heran. 

Astaghfirullah Bau ini sungguh mengganggu

Masih tentang jamaah India …. Mereka ini kadang sholat tapi kakinya masih terlihat. Ga tertutup rapat seperti kita. Oiya, jamaah lain ga ada yang pakai mukena. Hanya jamaah Indonesia yang pakai mukena berbordir cantik. Mukena orang Malaysia bentukya seragam tidak banyak hiasan kecuali bordiran bendera Malaysia di bagian belakangnya. Jamaah wanita disini sholat ya dengan pakaian mereka langsung. Makanya pakaian mereka longgar-longgar semua dan jilbabnya besar-besar. Kecuali jamaah India yang kakinya tampak kemana-mana.. Rupanya ada yang merasa terganggu melihat kaki para jamaah India ini. Seperti halnya jamaah wanita Afrika, kaki mereka tentu saja pecah-pecah dan maaf…kadang sepertinya masih kotor.. Tapi tentu tidak ada yang berani protes, berpikir untuk protes saja saya tak berani. Nah…saat bersama mbak Ana (sori nih mbak Ana lagi), mbak ini bingung karena di dekat mereka ia mencium bau kotoran yang sangat mengganggu konsentrasi. Sampai ampun banget deh baunya kata beliau… pantesan kok selalu menutup hidung.
Tentu saja saya heran, karena saya dan teman lainnya ga mencium hal yang sama. Duuh…istighfar ya mbak.. apa yang bikin mba jadi mencium hal ini sendirian
Setelah diingat-ingat baru disadari, mbak Ana merasa terganggu karena kaki mereka tampak kotor tapi kok mereka tetep sholat....ia berpikir “Jangan-jangan mereka habis dari toilet dan ceboknya ga bersih… Masya Allah... ga berani komentar apapun… Kami sama-sama mengucap istighfar. Mudah-mudahan setelah itu mbak Ana bisa lebih banyak mencium bau harum yaa.

Ada yang kesurupan di Masjidil Haram ?

Imam saat Sholat berganti-ganti… bacaan mereka sangaaaat bagus.. Tapi favorit kami Ust Sudais, karena cara membacanya sangat menyentuh hati.. tak jarang kami menangis saat Ust Sudais membacakan ayat suci. Kejadian aneh yang kami hadapi saat itu bertepatan Sholat Maghrib. Ust Sudais membacakan ayat Quran Surah Nur ayat 34.. Saya ingat karena ayat ini mencoba mendeskripsikan Allah Yang Maha Agung. Subhanallah…ayat ini rasanya begitu luarbiasa, kalau menjelaskan matahari..tidak ada orang yang sanggup memandang matahari secara langsung..apalagi mencari-cari seperti apa wujud Zat Allah yang menciptakan matahari itu. Begitu Agung… Tapi Allah adalah Cahaya di atas Cahaya..yang tak terbayangkan terangnya… hanya hati yang ikhlas dan pasrah yang bisa merasakan kehadiran Allah. Saya tersedu mendengarkan ust Sudais membacakan ayat ini. Bersyukur bisa mendengarkan beliau membacakannya langsung. Begitu syahdu... sepertinya batin memanggil-manggil untuk segera bersujud di hadapan Allah. Selesai sholat masih diliputi rasa haru atas kebesaran Allah, tiba-tiba seorang jamaah wanita asal Timur Tengah menjerit keras sekali. Jeritannya seperti lolongan panjang diikuti kejang-kejang. Waaaah, langsung hebooh deh jamaah wanita yang ada disitu. Ternyata di Masjidil Haram orang bisa kesurupan juga... Mendadak wanita itu dikerubungi,…segera saja askar wanita berpakaian hitam-hitam mengelilingi dan komat kamit berdoa, semua yang bukan askar berusaha mendekat dengan rasa ingin tahu…semuanya jamaah Indonesia…hehehe.. Ada juga kok yang membagikan balsam atau minyak kayu putih biar dia bisa sadar. Bahkan bapak-bapak juga yang mencoba nimbrung…dan sukses diusir deh… hehehe orang Indonesia juga. Akhirnya, jamaah wanita itu diungsikan ke ruangan khusus…dan suasana yang kacau itu mereda. Ayat Al Quran yang dibaca dengan sangat indah akan menjadi obat penawar bagi hati yang lara…seakan menembus dan menghancurkan karat dan kerak di hati yang selama ini telah menyelubungi nurani kita. 
Saya tidak tahu apa yang tadinya dipikirkan jamaah asal Timur tengah itu sampai menjerit sebegitu perihnya.. semoga saja beban hatinya terobati.

Seger banget tidur di Haram

Sebetulnya kegiatan di musim haji sangat padat. Rangkaian ibadah susul menyusul, disambung kegiatan laundry, mengaji dan berjalan kaki atau menunggu bis. Dalam sehari tidurnya hanya dari jam 11 malam hingga jam 3 pagi. Terkadang saking lelahnya kami tertidur di saat menunggu sholat. Pernah saya tertidur sebentar di Masjidil Haram dan minta dibangunkan 15 menit seusai Isya. Rupanya teman saya kasihan melihat saya yang katanya tertidur begitu pulasnya... dan beliau pun keasyikan bermain dengan anak jamah dari Arab yang diajak umrah oleh orangtuanya. Tersadar saya setelah hampir setengah jam tertidur, padahal bis akan segera pulang setelah Isya. Ya ampuun, berlari-lari kami menuju tempat bis, dan betul saja... Suami sudah menunggu dengan wajah berkerut cemas. Rombongan lain pun sudah duduk manis di bis dan meledek kami yang disangka keasyikan belanja.. padahal tidak. Ya sudah kena deh diomeli oleh suami... hehe.. Tapi hati ikhlas, tidak saya hiraukan.., karena saat tertidur di masjidil Haram tadi rasanya saya mendapat energi yang bikin badan segar bugar..sepertinya badan dan jiwa saya baru diguyur es. Walaupun tidurnya dengan posisi badan meringkuk ...... hanya sebentar beralas sajadah di lantai masjid yang dingin sekali, tapi hilang semua penat yang tadinya saya rasakan. Alhamdulillah luar biasa kasih sayangMu ya Allah.. 

Berkenalan dengan jamaah dari negara lain

Di Mekkah saya suka membeli jus buah dan makanan kecil seperti wafer untuk cemal cemil sebelum waktu Isya. Saat mau masuk ke Haram, tas kita digeledah dan askar wanita tertawa melihat bekal saya. hehehe... "Madam, you want some ?" tanya saya.. "Syukron syukron.." kata beliau sambil melambaikan tangan dan tersenyum. Ga nyambung tapi saling mengerti.. Kadang saya duduk sendiri di samping jamaah negara lain. Bener banget janji Allah tentang sedekah. Kalau kita memberi karena Allah, maka akan dibalas lebih banyak lagi.
Saya memberi permen, jamah Srilanka di samping saya itu memberi saya biskuit. Saya hanya kasih 2 permen, beliau memberi saya 3 biskuit.. Walaupun bahasa Inggerisnya patah-patah, tapi beliau suka tersenyum.. indah sekali rasanya persaudaraan karena Islam.

Sampai jumpa lagi

Saat yang menyedihkan adalah saat berpisah dengan Kakbah menjelang kepindahan ke Madinah. Waktu itu saya mendapatkan datang bulan, jadi tidak ikutan thawaf ifada. Hanya duduk di pinggiran Hilton menanti rombongan yang sedang thawaf. Sediih sekali rasanya. Saya berputar menuju pintu Haram sebelah kiri kalau ga salah Bab ul Umrah, yang kita bisa langsung melihat Kakbah dari luar pelataran. Berdoa mohon agar diberikan banyak rezeki dan umur serta kesehatan supaya bisa bertemu Kakbah lagi bersama keluarga dan anak-anak... Duh airmata pun bercucuran sambil berpamitan..

Ah, Kakbah yang selalu kurindukan... Sampai berjumpa lagi..



Bareng Mu'az, petugas muasasah yang sering kami minta tolong untuk benerin kamar. Termasuk jendela dan pintu yang rusak diatas tadi.


Klik di bawah ini untuk sambungannya ya.

Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 6

Terima kasih sudah membaca.
Wassalamualaikum wrwb.

Minggu, September 27, 2015

Kutinggalkan Bayiku Untuk Pergi Haji 4 - MEKKAH

Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 4
MEKKAH

Assalamualaikum wrwb. sahabat…
Alhamdulillahirrabbil ‘alamin
Allahumma sholi ala sayyidina Muhammad.

Alhamdulillaaah masih bisa menulis lagi.. Kali ini tulisan sambungan setelah di tanah suci... berbagi pengalaman kami semenjak berada di Mekkah. 

Untuk refresh lagi, karena kami termasuk kloter terakhir, maka kedatangan kami langsung setelah Jeddah adalah Mekkah.

Ini adalah kumpulan pengalaman dari saya dan teman-teman satu rombongan yang masih saya ingat.. semoga menjadi ibrah bagi semua yang membaca termasuk saya.

Berhaji ini adalah pengalaman belajar bagaimana seharusnya menjadi manusia yang baik. Berguru langsung pada Allah SWT, menerima langsung akibat dari apapun yang kita persangkakan padaNya. Masya Allah... Subhanallah.

Maka, alangkah baiiik…kalau kita menyegerakan berhaji. Supaya pengalaman dan pelajaran yang kita dapat itu bisa kita praktekkan sepanjang hidup… selama nyawa masih ada.. Sungguh banyak sekali terkandung hikmah dari setiap peristiwa dan kejadian yang datang… Tidak ada kejadian yang sia-sia… semua mengandung maksud, semua harusnya membuat kita semakin tunduk pada Allah… Untuk semua yang sudah berhaji, pasti merasa dipanggil lagi untuk duduk berwukuf saat Hari Arafah tiba. Diingatkan lagi dialog-dialog dan doa yang pernah kita panjatkan. Pengalaman batin luarbiasa yang membekas di sepanjang usia. Duhh, saya rada gemetar nih teman-teman.. Doakan mudah-mudahan tulisan singkat ini membawa pemahaman yang benar yaa…insya Allah.. Yang Maha Benar adalah Allah, saya hanyalah manusia biasa yang banyak khilafnya... Mencoba merekam pengalaman apa yang bisa saya bagikan untuk anak-anak saya kelak...syukur-syukur bisa bermanfaat buat yang lain.
Bismillah..

Saat tiba di Mekkah, saya dan suami terpisah kamar, saya sudah cerita ya teman-teman di tulisan sebelumnya.. Saya sekamar dengan nenek (ibunya mbak Yul), Mbak Yul dan Mba Yan. Jadi saya paling kecil sendiri nih… Senangnyaa… kakak-kakak ini baiiik semua. Di minggu-minggu pertama, saya lebih sering berjalan dengan teman sekamar ini daripada dengan suami. Kalau ada keperluan atau info untuk teman sekamar dari kepala regu, misalnya mau ambil makanan ke lantai bawah, mereka yang lebih dulu turun mengambilkan untuk kami.. mau jemur pakaian ke lantai atas pasti selalu dengan senang hati nemenin saya, nganterin ke dokter, nganterin belanja… pokoknya serba ditolongin. Alhamdulillah.
Di Mekkah selama musim haji memang diwanti-wanti untuk tidak takabbur. Namanya juga bertamu di Negara orang, jangan merasa sok tahu atau merasa ahh gak mungkin diganggu…kan saya mau ibadah. Belum tentu ! Selalu berjalan dalam rombongan, jangan nyelonong sendirian, berhati-hati saat bepergian… apalagi wanita Indonesia kan tidak terbiasa menutup wajah dengan cadar. Sudah begitu kadang saat keluar rumah masih berlipstik merah…hadeeeuuh. Beda dengan wanita Arab yang hampir selalu bercadar saat di luar rumah. Nah, itu saja sudah hal yang beda… gak heran para pria Arab kalau melihat jamaah wanita asal Indonesia kadang sampai melotot, saking terpesonanya..
Musim Haji memang mirip dengan saat kita berpuasa… Harus menahan diri untuk tidak marah, berdebat, berkata yang tak senonoh dan mengumpat.. bedanya saat Haji siangnya kita bisa makan. Terus, apa ada hubungannya dengan masa sebelum berangkat haji ? Beberapa orang kan bilang, wah nanti kalau di tanah airnya begini begitu, akan dibalas sama Allah pas di Mekkah dan Madinah.. Nah, kalau saya sih menganggap Allah itu Maha Penyayang.. Maha Pengampun…. apapun yang diberikan Allah pada kita dengan maksud supaya kita jadi lebih baik lagi.. Bukan untuk menghukum. Maka sibukkanlah diri untuk memohon ampun, sholat taubat, dan istighfar sepanjang waktu. Baik sebelum ataupun selama masa ibadah haji.
Seperti pengalaman suami saya, yang saat di kantor merasa sebeell banget dengan seorang rekan kerjanya yang menurut suami sering bikin ulah yang merepotkan,  kebetulan berasal dari satu daerah di Sumatera… sampai berpikir apa iya orang yang berasal dari daerah itu gitu semua ya sikapnya…saking keselnya.  Ternyata pas di Mekkah, suamiku satu lantai dengan kloter yang berasal dari daerah itu. Satu lantai ada 8 kamar…nah 7 kamar itu semuanya berasal dari daerah yang dimaksud… hanya kamar suamiku yang lain…hehehe. Apa itu bukan teguran untuk mengubah mindset dari Allah ? Supaya tidak menyamaratakan semua orang.

Sabar Sepanjang Waktu
Hari-hari awal di Mekkah kami sudah mendekati masa puncak ibadah Haji. Jadinya ramaai sekali jamaah. Seminggu menjelang wukuf, sudah tidak ada kendaraan besar yang boleh masuk ke ring 1 atau jalur yang mengarah ke Masjidil Haram. Kendaraan serba dibatasi jam lewatnya. Akibatnya catering yang kami pesan sering meleset sampainya. Jam makan siang makanan ntar datangnya jam 3 sore…. Dan jam makan malam datangnya jam 9 malam. Lalu apa harus marah-marah..atau menahan lapar dengan perut melilit ? Soalnya ada yang memilih untuk menahan lapar saja… sebagai bentuk bersabar. Wah, saya ga sanggup.. Buat saya sabar ya ikhtiar.. apa yang bisa dikerjakan ya lakukan. Dengan teman sekamar biasanya kami beli roti untuk mengganjal perut. Atau kadang janjian sama suami untuk turun mencari kebab. Beruntungnya suamiku makannya banyak, jadi saat makanan datang..jatah saya jadi tambahan buat suami karena sayanya sudah kenyang…hihi. Saat ini kami mulai membuka bekal makanan…kadang makan mie campur rendang, roti pakai abon…apa sajalah yang penting stamina terjaga untuk persiapan wukuf.. Oiya di supermarket dekat hotel kami jual Pop Mie juga lho seharga 3 SR....buatan Indof**d tapi rasanya cuma kari ayam dan tandoori ? Pokoknya sejenis rasa makanan India…yang ini mah dijamin ga ada di Indonesia. Rasanya ? Yah kalau lapar sih dienak-enakin sajalah yaa...

Cerita mengenai pemilihan teman sekamar… Jadi hikmah yang lain lagi… saat beberapa teman sejak dari asrama haji sudah janjian untuk sekamar. Nah, seiring waktu selalu bersama akhirnya karakter manusia terbuka juga aslinya.. ujungnya malah timbul pertikaian antar sesama teman sekamar…karena masalah kecil saja lho. Bahkan sampai sekarang satu orang tidak kunjung berbaikan dan menerima maaf…tidak mau bertegur sapa hingga saat ini. Duuhh, sayaang banget rasanya ya. Bukankah berhaji juga untuk menambah saudara..? Mudah-mudahan teman kami itu segera mendapat hidayah Allah untuk kembali menjalin silaturahim.
Saat wukuf nanti akan saya ceritakan di bab tersendiri ya.. jadi ini khusus di Mekkah saja.
Sebagian besar waktu kami di Mekkah kami habiskan untuk sholat di Masjidil Haram. Jarang kami sholat di masjid sekitar kecuali sedang sakit atau pernah juga sekali terlambat bangun.. Sebetulnya jadual acaranya padat juga lho. Jam 3 pagi bis yang kami charter sudah menjemput untuk ke masjidil haram, lalu selesai dhuha jam 7.30 kami kembali ke hotel untuk makan pagi, mandi, mencuci, menjemur, beberes kamar dan menyetrika. Sisa waktu untuk mengaji, lalu makan siang dan jam 11.30 sudah bersiap ke Masjidil Haram lagi kali ini tanpa bis. Yang tidak mau jalan kaki biasanya menunggu jadual bis berikutnya. Jam 14.30 baru ada bis untuk ashar dan terus di Haram sampai Isya. Antara Ashar ke Maghrib kadang jalan-jalan ke Hilton atau sekedar membeli keperluan di Bin Dawood. Pernah juga pagi kami ditraktir pak pembimbing makan di KFC Hilton, saat masih baru tiba. 
Wah ayamnya itu... besaaar banget. Seperti setengah ekor ayam di Indonesia dan tak ada nasi, hanya kentang. Wuih, ini saya tengok-tengok suami, beliau habis gak ya... hehe. Udah nyerah duluan sayanya. Biasanya beli jus buah di Bin Dawood lumayan murah. 1 SR sudah dapat yang enak… dan beli wafer atau roti dan keju buat nyemil. Disini keju murah deh… lebih murah dari di Jakarta. Jadi keinget anak-anakku suka sekali makan keju. Pernah salah beli donat di dalam Hilton, salah nunjuk. Diambilkan yang bentuknya sama tapi kok ga ada dagingnya ya…hahaha… Cuma buah zaitun saja, tapi berhubung ini 6 SR lumayan mahal, jadi ya mau ga mau ditelan juga.. Saat antara ashar ini biasanya kami juga mengunjungi lantai dua yang ada konter factory outlet.. juga tempat jualan parfum… “Hajji hajii…sini sinii..muraah muraah!” penjualnya sudah bisa bicara bahasa Indonesia lho.. Yang dicari apalagi kalau bukan Hajjar Aswad, dan Malaikat subuh.. Trus juga ke toko buku untuk beli wakaf Qur’an. Ga banyak kok hanya 1 atau 2, semoga dibaca para jamaah sedunia dan bermanfaat. Selebihnya duduk di dalam masjid, membaca Quran dan berkenalan dengan sesama jamaah dari Negara lain, trus mengisi zamzam ke botol minum. Seneng banget rasanya hidup dalam ibadah haji.. Cuma diisi dengan ibadah, makan minum, sesekali belanja.. gitu terus… ga mikir harus kerja.... hehehe.

Lalu setelah itu balik ke hotel untuk makan malam. Itu kalau lagi ga kunjungan atau ziarah. Biasanya dalam seminggu kami melakukan umrah dua kali, dan ziarah ke berbagai tempat sekali lalu ke Jeddah atau ya dihotel saja. Umrahnya dilakukan setelah Isya saat jam 12 malam. Nah itu juga dari berbagai tempat miqot. Pernah ke Ji’ranah, pernah dari Hudaibiyah, paling sering dari Tan’im.
Umrah dari hudaibiyah serem tempatnya, karena ga ada masjid…hanya sisa reruntuhan bangunan saja. Bulu kuduk merinding deh saat disitu. Jadi kami sudah wajib menjaga wudhu sejak di hotel dan disitu hanya berniat saja. Umrah paling menyenangkan di Jiranah karena kamar mandinya besar-besar dan bersih.. Di Tan’im kami banyak bertemu jamaah dari Iran dan pernah sekali dari China. Oiya di sini ada penjual teh susu, jadi lumayan buat mengusir perut kembung. Juga ada banyak penjual souvenir… tapi saya ga tertarik beli karena masih malam-malam ngantukk banget deh.
Berwisata ke Jeddah, selain mengunjungi masjid apung, juga berkunjung ke Corniche Balad.. Belanja ke Ali Murah yang bisa minta langsung dikirimkan ke Indonesia. Saya Cuma sekali ke Jeddah, beberapa teman ada yang dua sampai tiga kali ke sana untuk beli oleh-oleh, karena harga barang seperti karpet, sajadah, pashmina lebih murah di Jeddah timbang di Mekkah..
Kami juga berkunjung ke Gua Hira. Pak Pembimbing memilih berangkat saat jam 9 malam..untuk menghindari cuaca yang panas terik. Walaupun jalan menuju Gua Hira sudah dibikinkan undakan oleh pemerintah Arab Saudi, tetep saja lumayan bikin kelelahan.. Untungnya nenek kuat sampai keatas. Bersyukur tak terlalu banyak jamaah di atas, jadi kami bisa bergantian dengan jamaah dari India dan Turki untuk sholat 2 rakaat di dalam gua. Subhanallah, luarbiasanya Nabi Muhammad, jaman dulu hanya mendaki bebatuan ini untuk sampai ke gua yang kecil. Dari atasnya kita bisa melihat pemandangan seputar Kakbah yang terlihat kecil dan bermandikan cahaya Masjidil Haram.. indah sekali.. Langit juga terlihat jelas dan dekat.. ini memang suasana yang bikin kita menahan napas. Membayangkan pertemuan Nabi dengan malaikat Jibril saat menerima wahyu pertama.

Sambungannya bisa diklik di bawah ini ya..

Kutinggalkan Bayiku Pergi Haji 5

Terima kasih sudah membaca.
Wassalamualaikum wrwb.


Rabu, Mei 20, 2015

Ust Fatih Karim - The Power of Tawakkal

Tawakkal berasal dari kata bahasa Arab, wakilu / wakala yang artinya WAKIL. Berarti kita mewakilkan urusan kita pada sesuatu/seseorang yang kita percaya.
*Bahasa Arab banyak sekali diserap oleh bahasa Indonesia. Misalnya kepanjangan dari DPR /MPR, almari, hairan, kursi.

Kalau kita memahami konsep Tawakal ini, maka hidup kita akan tenang. Karena kita punya sandaran atas segala urusan. Sekarang tergantung kitanya nih, mewakilkannya pada apa / siapa ? Kalau terbiasa RESAH, GELISAH berarti ada masalah dengan Tawakal. Berarti kita banyak menyandarkan sumber ketenangan hidup pada selain Allah.

Jaman keemasan Islam terjadi saat Islam menguasai 2/3 dunia ini dibangun dengan konsep Tawakal yang dipegang kuat. Kok bisa ? Yuk lihat bahasannya..

Konsep Tawakal :
1. Tawakal ini masalah akidah.
Orang yang imannya kuat percaya ada Allah yang tidak saja mengawasi namun juga Maha Pengasih.. Allah selalu memberi kita nikmat. Allah yang mengusik batin dan mengilhamkan kita untuk berbuat sesuatu, Allah juga yang akan menolong. Kalau kita yakini ini, kita akan ridha mewakilkan segala urusan hidup kita pada Allah semata.
Bila kita bertawakal pada selain Allah namanya syirik. Mungkin saja kita tidak menyimpan benda/jimat, namun sikap tawakal kita yg bersandar pada selain Allah berarti sudah masuk pada kesyirikan.

2. Wajib bertawakal hanya kepada Allah.
Ikhlas dan tawakkal ini amalan hati. Tak nampak. Yang tahu hanya diri kita sendiri dan Allah.
Sabar, Syukur, Tawakal, Ikhlas, ini latihannnya setiap saat harus terus menerus.

Ustad bercerita saat kuliah tentang temannya yang bisa tenaang banget melanggar lalu lintas, bahkan saat di stop polisi pun tenang aja. Kenapa ? Karena dia punya Backing orang kuat di belakangnya, yaitu bapaknya yang seorang militer berpangkat tinggi. Beberapa waktu lalu, ustad bertemu lagi dengan temannya ini. Kali ini sudah tertib berkendara. Kenapa ? Karena bapaknya sudah wafat. Jadi sudah tidak ada penolong lagi.
Lha kita kan punya Allah sebagai Backing kita, harusnya teguh pada kebenaran, dan tetap tenang kan !
Ditinggal suami, tenang, ada Allah bersamaku.
DiPHK dari kantor, tenaang, ada Allah yang akan menolong.

3. Tawakal tidak berkitan dengan Sebab Akibat
Tetapkan dulu ikhtiar yang sempurna kalau mau hasil yang sempurna. Saat yg bersamaan, kita pasrah pada Allah apapun hasil yang Allah Tetapkan.

Bila kita ingin pergi ke Bandung, lalu menunggu di pinggir jalan Jakarta menuju Bandung, tidak cukup hanya berdoa sepenuh hati "Ya Allah, hamba ingin ke Bandung mohon dimudahkan ya Allah.." Lalu ada bisa jurusan Bandung lewat, wuuussh ! Tapi kitanya DIAM saja. Tidak akan bisa sampai ke Bandung dengan menambah sedekah, dhuha dan tahajjud, bahkan puasa Daud. Lalu menyalahkan Allah kenapa kita kok ga sampai juga ke Bandung. Kenapa ? Karena ada ikhtiar yang kurang.
Yaitu menyetop dan menaiki bisnya sambil membaca doa.
Kalau ternyata kita sudah melakukan ikhtiar namun tidak sampai ke Bandung, berarti itu terjadi sepenuhnya kehendak Allah.
Tapi selama kita bisa menyempurnakan ikhtiar, ya lakukan yang terbaik !

Ustad mengisahkan tentang teman beliau yang ketiduran saat hendak menaiki pesawat jurusan Medan Jakarta padahal saat itu ada perjanjian kontrak yang menyangkut jumlah uang yang sangat besar di Jakarta. Temannya sebelum ketiduran berpesan pada adiknya untuk membangunkannya. Namun ternyata, adiknya ini pun tertidur pulas. Padahal adiknya tak biasa tidur siang, tapi kali itu mereka bersua begitu mengantuk.. Saat terbangun dan menyadari terlambat, beliau sangat marah dan menampar adiknya saking kesalnya. Terburu-buru menuju bandara untuk mengejar pesawat dengan harapan pesawat tersebut delay...Malah para petugas menunjukkan pesawatnya baru saja kecelakaan meledak dan seluruh penumpang terbakar. Pucat pasi beliau pulang ke rumah, bersyukur tak henti sambil memeluk adiknya untuk meminta maaf.
Begitulah, kadang kita menilai baik dan buruk hanya dari sisi kepentingan kita saja. Apakah kita tahu mana yang terbaik untuk kita ?

QS 2 : 216

216.  كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
...........Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Pendapat Imam al Ghazali :
"Keadaan orang yang bertawakal pada Allah adalah seperti keadaan bayi dengan ibunya. Bayi tidak pernah mengetahui yg lain, serta tdk pernah menyerahkan urusannya kecuali pada ibunya. Ibulah orang yang pertama kali dia bayangkan ketika terpikir tentang manusia lain"
Orang yang Tawakkal, pasrah pada ketentuan Allah... harusnya seperti bayi pada ibunya.. Betul-betul tak pernah protes mau dikasih makanan apa dan bagaimana.

4. Zat yang ia tunjuk sebagai wakil, tidak akan menghianati. Haruslah Zat yang ia percayakan untuk mengurus masalah rezekinya, hidup matinya betul-betul yang mumpuni.

5. Zat yang jadi wakil yang diyakini akan memberi perhatian penuh. Allah tidak tidur, Allah mengurus makhlukNya dari yang berukuran sangat kecil hingga yang berukuran sangaat besar. Tak pernah meleset, semua dalam takaran yang pas.
Hasbunallah wa nikmal wakil. Cukuplah Allah sebagai wakilku.

QS At Taubah : 51

(51). قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚوَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal."

QS Al Muzzammil : 9


(9). رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيلًا
(Dia-lah) Tuhan masyriq dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung.

QS Ali Imran 159

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.

Bagi sesiapa yang rajin mengerjakan sunnah setelah menunaikan yang wajib, baca Al Quran..dst maka di Hadist Qudsi disebutkan Allah akan mudahkan hidupnya. Allah jadi tangannya saat bekerja, jadi matanya saat melihat, jadi kakinya saat melangkah. Hidupnya akan dimudahkan, dan rezeki akan datang terus dari sumber yang tak disangka-sangka.

The Power of Tawakal

1. Yakin Allah akan cukupkan.
Ath Thalaq 3

(3). وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚوَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى الَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚإِنَّ الَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚقَدْ جَعَلَ الَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

HR. Al Hakim : Jika kalian benar2 tawakal pada Allah, Sungguh Allah akan memberikan rizki kepada kalian, sebagaimana Allah telah memberikan rizkimkepada burung. Burung itu pergi dengan perut kosong dan kembali ke sarangnya dengan perut penuh makanan.

2. Yakin Allah bersama kita.
QS 9 : 40

"Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, 

QS Ali Imran 160.

160. إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلا غَالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.

Apapun yang diberikan Allah, terimalah dg lapang dada.

Karena kita telah mewakilkan urusan kita pada Allah. Curhat itu hanya pada Allah, karena dia yakin sumber solusinya hanya pada Allah saja. Bila curhat pada manusia lalu jadi menggosip...,ini haram.

3. Orang yang YAKIN, kerjanya Optimal

QS AtTaubah 105

(105). وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖوَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan".


Orang yang punya bisnis, ikhtiarnya harus kencang, tawakalnya pun harus tambah kuat. Harus yakin bahwa orang yang datang, yang membeli pada kita, semua itu terjadi atas izin Allah, bukan semata ikhtiar kita. Harusnya makin tunduk pada kekuasaan Allah.


Ust Fatih Karim
Kajian "The Power of Tawakkal"
Masjid Emerald


Sesi Tanya Jawab dengan Ustad tentang materi ini di sini

Sesi Tanya Jawab - Kajian Ust Fatih Karim

The Power of Tawakkal

Q.
Ust, bagaimana kaitannya The Power of Tawakkal tadi dengan The Secret. Sekarang sedang marak dibicarakan tentang Konsep ini.

A.
Diulas sebentar tentang The Secret ini ya..
Ini adalah salah satu buku atau tontonan yang berbahaya bila iman kita belum kuat, saran saya jangan nonton atau baca bukunya....kalau keyakinan anda pada Allah belum kuat.
Karena seakan2 semua keinginan kita bisa terwujud hanya dengan melihat, memikirkan, merasa dan memasukkan ke alam bawah sadar kita..lalu mengucapkan permintaan pada semesta dan nanti semesta akan mendukung.

Hati-hati yaa..
Mana yang lebih besar semesta atau Allah ?
Mana yang bakal musnah... semesta atau Allah ?
Hati-hati jangan sampai terjebak pada kemusyrikan karena kita meminta pada sesuatu selain Allah.

Lalu yang kedua,
Jangan terpaku pada hal-hal materialistis. Keinginan duniawi yang fisik kebendaan jangan dijadikan tujuan hidup.
Seorang mukmin harus yakin seyakin-yakinnya... bahwa apapun yang kita kerjakan asalkan sesuai dengan ridha Allah kelak akan berujung pada kebaikan.

Yang bisa kita terapkan hanya hal tentang Positive Thinkingnya. Sesuai dengan Hadist Qudsi yang mengatakan "Allah itu berdasarkan prasangka hambaNya." Bahwa hidup harus optimis, iya.. itu bisa dicontoh. Tapi tidak semua hal.
Jadi berhentilah menghitung rezeki yang kita dapat hanya dari sisi materi semata ya bu..
Nikmat sehat itu pun rezeki luar biasa. Mau tidak, diberi uang 2 M tapi ada kanker di lidahnya ? Jadi makanan seenak apapun tidak bisa dimakan, hanya bisa ngeces saja memandangi.
Atau dikasih 3 M, tapi kedua ginjalnya diminta ? Anda mau ?

Kalau masih terlalu mikirin materi saja harus dicek nih apakah kita kebanyakan memakan riba ? Karena isi pikirannya jadi rakus dengan materi.
Riba itu haram, dosanya sama seperti berzina...dengan ibu sendiri. Bayangkan !
Sama haramnya seperti makan babi.
Kita ini sibuk memperhatikan tanda halal makanan.

Coba kalau saya bilang, ibu... bakso yang sedang ibu makan ini dagingnya daging babi lho. Gimana reaksi ibu ?
bisa jadi langsung muntah...
Tapi saat saya beritahu, bu bunga deposito itu haram, jangan dimakan... Orang menjawabnya, "ah masak siih ? Yang lain banyak kok yang punya. Bla bla bla....."

Atau yang ini..
"Bu, kredit mobil yang di bank konvensional ini dilarang dalam Islam karena sifatnya ada 2 akad. Sewa dan beli. Dalam Islam, transaksi yang menggunakan dua akad itu tidak diperbolehkan!"
Kalau beli ya harus beli saja... Ga boleh ga jelas gitu...

Ayoo, kita belajar tentang Sistem Ekonomi Islam, biar pelajari bahwa semua hal diatur dengan detail di agama kita ini tujuannya untuk kebaikan kita sendiri.


Selasa, Januari 13, 2015

Jalan Keimanan - Ust Felix Siauw

Rangkuman Taklim bersama Ust Felix Siauw -
Jalan Keimanan -The Way to Belief -
Masjid Raya Bintaro Jaya
8 Januari 2015

Assalamualaikum wr wb...
Ust Felix Siauw, menyampaikan tausiahnya dengan model dialog dengan hadirin. Jadinya perhatian kita lebih fokus, karena bolak balik ditanya... :)
Pertanyaan demi pertanyaan menjadi alur ceramah beliau..tentu tujuannya untuk menggugah kesadaran kita apakah siap menjadi muslim yang baik. Mudah-mudahan tulisan ini bisa merangkum ilmu yang ingin beliau sampaikan. Mohon maaf, kalau ada yang salah itu artinya catatan saya yang kurang tepat.

Yang pertama kali disampaikan Ust Felix, tentang apakah kita yakin memiliki anak yang sholeh dan sholeha yang akan mendoakan orangtuanya ? Jangan sampai kita kegeeran, karena sepeninggal kita kelak anak-anak malah melakukan hal-hal yang memberatkan kita saat dihisab di pengadilan akhirat.
Bukankah sekarang zaman edan, zaman segala suatu bisa diputar balikkan ? Zaman seseorang yang memegang teguh ajaran Islam bagaikan memegang bara api di tangannya..... panas dan menyakitkan. Apakah kita yakin mereka bisa memegang ajaran agama ini ?
Mari kita lihat diri kita sendiri.

Apakah anda yakin agama ini agama terbaik ? Rasul adalah manusia yang terbaik ? Umat Islam adalah umat terbaik ? Islam sudah diajarkan sejak SD hingga kuliah, tapi hanya TEORI ! Hanya apa itu Rukun Islam, apa itu Rukun Iman, dst..
Anak-anak hapal semua. Tahu apa itu sholat, puasa, Al Quran bahkan dibaca dengan indah dalam MTQ. Tapi kenapa seperti tidak ada efeknya ? Bukankah banyak yang tahu apa itu sholat, puasa, hijab, zakat....tapi memilih untuk tidak melakukannya.
Kenapa indeks SDM dinegara ini no 162 dari 175 negara dunia ?
Hanya 11 % anak lulusan SMA yang kuliah. Sisanya kemana ?
50 % masyarakat kita hidup dibawah garis kemiskinan.
62 % remaja putri SMP tidak lagi perawan? Belum lagi korupsi dan pornografi...
Sebagian besar yang mengisi angka2 itu beragama apa ? Inilah potret kita yang mengaku sebagai umat terbaik.... #terangguk2...iya ya pak ustad. Berarti ada yang salah dengan pengajaran agama ini.

Masih yakin dengan pernyataan tadi ? Ibu2 menjawab YAKIN ! Kata siapa ? Kan kata Allah ! Tahu darimana ? Al Quran ! Siapa yg bilang ? Nabi Muhammad. Kok Ibu yakin? Kan Nabi Muhammad orangnya jujur ? Kata siapa ? Karena Allah bilang begitu ! Lha iya darimana tahunya ? Dari Al Quran. Karena Allah yg bilang..
*jadi logika kita selalu berputar2 disitu. Yuuk ditelusuri, supaya keyakinannya bener.

Coba renungkan  tiga pertanyaan dasar ini :
1. Darimana kita berasal,
2. Apa tujuan kita hidup,
3. Kemana kita setelah mati.
Kalau benar menjawab ini, berarti keimanannya sudah baik.

Ust Felix bercerita ttg pergolakannya mencari keimanan. Sejak SMP beliau sudah keluar dari agama yg lama. Keluarganya tidak ada yg bisa menjawab yg no.1. Demikian jg pemuka agamanya. Apalagi Teori Darwin yg bilang manusia keturunan Kera.. Tapi kenapa kok keranya masih ada ? Harusnya kan berubah semua menjadi manusia..  Lalu saat belajar tentang asal usul manusia, baru mulai berpikir betapa rumitnya proses pertemuan sperma dg sel telur. Pasti ada campur tangan Tuhan. Belum lagi tentang Galaksi bintang-bintang..... Beliau mencari, tapi bingung dg aneka gambaran sosok Tuhan di tiap2 agama.

Termasuk Islam... dulu ust pernah dipukuli anak2 muslim, pas ditanya kenapa? Jawabannya..... karena kamu sipit. Ah, agama apa ini ?!! Kalau agamanya baik, pasti umatnya baik...ga mukulin orang begini. Sampai saat kuliah, seorang teman menyarankan utk bertemu Ust Fatih Karim. Ust menunjukkan QS 2: 2.
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

Pas dibaca artinya, ust Felix merasa dibohongi.... ah mana ada kitab yg sempurna ! Tidak ada yg sempurna di muka bumi pak..apalagi kalau kitab bikinan manusia..demikian kata Felix edisi jadul.
Iya memang kalo buatan manusia. Tapi ini dari Tuhan.. Ahh bohong! Pokoknya mbantah terus. Ust Fatih mengeluarkan ayat yg QS 2 : 23.
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.
Waaah tambah heran. Kalau tadi ayatnya sangat sombong. Kalau yg ini nantangin. Kalau menang (bisa membuat satu ayat) boleh pergi, kalau kalah harus tunduk pada Al Quran. Lha siapa yang bisa membuat ayat yang bisa menyerupai Al Quran. Semua hal sudah dibahas dalam Kitab Suci ini.
Inilah Allah yang sedang berkata2, hanya Allah yang berhak untuk sombong.

Lihatlah diri kita.. saat kita menarik napas 2 detik, saat itu juga terjadi proses yang rumit dlm tubuh. O2 seketika itu turun ke paru, masuk alveoli, lalu melaju dalam darah dan seketika itu juga berlari yg jaraknya puluhan ribu km menuju ujung2 saraf terkecil. Jarak itu sama dengan keliling bumi...dan ditempuh dlm 2 detik. Siapa yg mengatur itu? #dijawab : Allah ! Yakin ?
Keyakinan seseorang biasanya disebabkan 2 hal :1. Punya ilmunya, 2. Udah lihat Buktinya.
Masih kurang ? Lihatlah planet bumi. Bandingkan dengan Bintang yg paling besar. Ada milyaran bintang yang jauh lebih besar ukurannya dari matahari kita di galaksi,..semua berputar di tempatnya. Siapa yg mengatur ?

Keyakinan yg mantap tidak bisa ditukar dg apapun. Seperti Nabi Ibrahim. Apa beliau tidak yakin kalau api itu panass ? Tentu yakin 100 %. Tapi kenapa tenang saja saat akan dibakar ? Karena beliau yakin hidup dan matinya adlh kekuasaan Allah. Kalau Allah mau..detik ini juga dia akan dimatikan maka pasti mati.., tak perlu menunggu sampai masuk ke kayu bakar. Keyakinannya pada Allah lebih dari keyakinannya bahwa api itu panas. Subhanallah.
Lalu kenapa saat waktunya sholat Jumat masih ada supir taxi (muslim) yang beredar ? Demi mencari uang ? Dapat berapa sih.. 50ribu satu jam ? Berarti ia menukar Allah dengan 50 ribu itu. Padahal itu belum tentu..dan kalau dapat pun tidak berkah. Kalau dia yakin rezeki dari Allah, maka dia akan bersegera memenuhi panggilan sholat. Walaupun dia butuh dengan 50 ribu itu.
Sama juga, bila dapat tawaran kerja dg gaji dan fasilitas fantastis tapi syaratnya harus melepas jilbab...apakah diterima ? Kalau sudah yakin pada Allah, pasti berpikir mending cari kerja di tempat lain saja !
Atau saat ada yg mau beli besi baja di toko kita...harganya 70jt, lalu disuruh menulis kuitansi 700 juta. Orgnya bilang akan kasih kita persenan.. Apakah kita terima ?
Kalau ada yg mau beli ginjal anda kedua2nya seharga 3 Milyar apakah akan diterima ? #Tidak lah tad... Kenapa ? Ya percuma...jadi mati. Kok tahu ? Karena ada dokter pernah bilang.
Jadi kenapa, kita rela menukar aturan agama dengan uang?
Padahal Allah menyaksikan semua tingkah laku kita. Dan semua dicatat sebagai bahan untuk menghisab nanti di yaumil akhir. Apakah karena masih kurang BUKTI, jadi kita masih belum MAU Yakin pada Allah ?

Dalam kerumitan proses reproduksi.. Ada 500 jt sel sperma yg berjuang utk masuk ke sel telur. Hanya yg terbaiklah yang menang dan jadilah anda semua. Siapa yang mengatur itu ? Jadi jgn berharap kenapa kok hidung saya kurang mancung atau kurang putih..yaa.. itulah yg terbaik. Kalau sperma no#2 yg masuk mungkin hasilnya lebih parah. Yakinlah kita semua ada di dunia ini untuk jadi yang terbaik....untuk membawa kebaikan. Karena kita ini adalah ciptaan yang terbaik .....1 dari 500 juta.

Penting untuk mengajarkan anak-anak kita tentang WHY - KENAPA dia harus sholat, puasa dan ibadah lainnya. Supaya tertanam kuat keyakinannya pada Allah. Kalau dia merasa butuh sama Allah, nanti APA dan BAGAIMANA caranya dia akan kejar.. Tiga pertanyaan dasar tadi kita semua harus paham jawabannya.
1. Kita berasal dari Allah : QS Al Alaq
2. Di dunia ini untuk beribadah : QS Adz Dzariyat 56
3. Kita akan kembali pada Allah : QS Al Baqarah : 156

Selama di dunia kita hidup dengan aturan Allah, jangan melanggar karena semuanya akan diperhitungkan kelak. Jadi miskin atau kaya kita semua dalam rangka beribadah pada Allah. Jangan seperti sekarang ini yang miskin merasa punya hak untuk ngawur karena dia wong cilik, dan yang kaya bisa seenaknya karena merasa dia punya harta.




Kuatkan lagi keyakinan kita pada Allah karena bukti di Al Quran sudah sangat jelas dan bukti keberadaan Allah di alam semesta pun nyata adanya... kecuali kita mau bikin Quran tandingan.. Tularkan pada anak-anak kita dengan kisah-kisah tentang Nabi dan para sahabatnya. Karena Al quran itu 70% merupakan kisah...Allah mengajarkan kita melalui kisah hidup manusia2 terdahulu.

Tambahan QnA

Tentang mendidik anak
Seperti ajaran Nabi, 7 th pertama.. didik dan bermainlah supaya ada kedekatan.... saat dia mulai dewasa tetap rajin berkomunikasi, supaya anak dekat dan mereka tertular karakter kita (makanya karakter kita harus diperbaiki terus). Kesalahan ortu, ga dekat sama anak, jdnya mereka belajar ttg kehidupan dari temannya. Kalau sudah terjadi anak tak mau mendengar nasehat apapun dari ortu, bangun dulu kedekatannya, bukan utk menasehati tapi utk jd temannya... kalau perlu pergi kemana berdua saja. Baru bisa ngobrol hati ke hati.

Tentang ibu yg punya teman pria non muslim, ingin mengajaknya masuk islam, ibu ini sering jd imam sholat untuk mengajari temannya ini. Bagaimana ?
Hidayah itu milik Allah, kita hanya wajib memberitahu dan menunjukkan Al quran, selebihnya harus ada WHY dari dia sendiri. Tapi selama itu, harus menjauhi berdua2an dg yg bukan mahram... harus mendahulukan menghindari mudharat daripada memberitahu kebenaran.
Karena ntar hidayahnya belum tentu dapat, tapi dosa maksiat malah sudah dicatat.

Semoga menjadi hikmah
Mohon maaf lahir dan batin..
wassalam wrwb.