Rabu, Mei 20, 2015

Ust Fatih Karim - The Power of Tawakkal

Tawakkal berasal dari kata bahasa Arab, wakilu / wakala yang artinya WAKIL. Berarti kita mewakilkan urusan kita pada sesuatu/seseorang yang kita percaya.
*Bahasa Arab banyak sekali diserap oleh bahasa Indonesia. Misalnya kepanjangan dari DPR /MPR, almari, hairan, kursi.

Kalau kita memahami konsep Tawakal ini, maka hidup kita akan tenang. Karena kita punya sandaran atas segala urusan. Sekarang tergantung kitanya nih, mewakilkannya pada apa / siapa ? Kalau terbiasa RESAH, GELISAH berarti ada masalah dengan Tawakal. Berarti kita banyak menyandarkan sumber ketenangan hidup pada selain Allah.

Jaman keemasan Islam terjadi saat Islam menguasai 2/3 dunia ini dibangun dengan konsep Tawakal yang dipegang kuat. Kok bisa ? Yuk lihat bahasannya..

Konsep Tawakal :
1. Tawakal ini masalah akidah.
Orang yang imannya kuat percaya ada Allah yang tidak saja mengawasi namun juga Maha Pengasih.. Allah selalu memberi kita nikmat. Allah yang mengusik batin dan mengilhamkan kita untuk berbuat sesuatu, Allah juga yang akan menolong. Kalau kita yakini ini, kita akan ridha mewakilkan segala urusan hidup kita pada Allah semata.
Bila kita bertawakal pada selain Allah namanya syirik. Mungkin saja kita tidak menyimpan benda/jimat, namun sikap tawakal kita yg bersandar pada selain Allah berarti sudah masuk pada kesyirikan.

2. Wajib bertawakal hanya kepada Allah.
Ikhlas dan tawakkal ini amalan hati. Tak nampak. Yang tahu hanya diri kita sendiri dan Allah.
Sabar, Syukur, Tawakal, Ikhlas, ini latihannnya setiap saat harus terus menerus.

Ustad bercerita saat kuliah tentang temannya yang bisa tenaang banget melanggar lalu lintas, bahkan saat di stop polisi pun tenang aja. Kenapa ? Karena dia punya Backing orang kuat di belakangnya, yaitu bapaknya yang seorang militer berpangkat tinggi. Beberapa waktu lalu, ustad bertemu lagi dengan temannya ini. Kali ini sudah tertib berkendara. Kenapa ? Karena bapaknya sudah wafat. Jadi sudah tidak ada penolong lagi.
Lha kita kan punya Allah sebagai Backing kita, harusnya teguh pada kebenaran, dan tetap tenang kan !
Ditinggal suami, tenang, ada Allah bersamaku.
DiPHK dari kantor, tenaang, ada Allah yang akan menolong.

3. Tawakal tidak berkitan dengan Sebab Akibat
Tetapkan dulu ikhtiar yang sempurna kalau mau hasil yang sempurna. Saat yg bersamaan, kita pasrah pada Allah apapun hasil yang Allah Tetapkan.

Bila kita ingin pergi ke Bandung, lalu menunggu di pinggir jalan Jakarta menuju Bandung, tidak cukup hanya berdoa sepenuh hati "Ya Allah, hamba ingin ke Bandung mohon dimudahkan ya Allah.." Lalu ada bisa jurusan Bandung lewat, wuuussh ! Tapi kitanya DIAM saja. Tidak akan bisa sampai ke Bandung dengan menambah sedekah, dhuha dan tahajjud, bahkan puasa Daud. Lalu menyalahkan Allah kenapa kita kok ga sampai juga ke Bandung. Kenapa ? Karena ada ikhtiar yang kurang.
Yaitu menyetop dan menaiki bisnya sambil membaca doa.
Kalau ternyata kita sudah melakukan ikhtiar namun tidak sampai ke Bandung, berarti itu terjadi sepenuhnya kehendak Allah.
Tapi selama kita bisa menyempurnakan ikhtiar, ya lakukan yang terbaik !

Ustad mengisahkan tentang teman beliau yang ketiduran saat hendak menaiki pesawat jurusan Medan Jakarta padahal saat itu ada perjanjian kontrak yang menyangkut jumlah uang yang sangat besar di Jakarta. Temannya sebelum ketiduran berpesan pada adiknya untuk membangunkannya. Namun ternyata, adiknya ini pun tertidur pulas. Padahal adiknya tak biasa tidur siang, tapi kali itu mereka bersua begitu mengantuk.. Saat terbangun dan menyadari terlambat, beliau sangat marah dan menampar adiknya saking kesalnya. Terburu-buru menuju bandara untuk mengejar pesawat dengan harapan pesawat tersebut delay...Malah para petugas menunjukkan pesawatnya baru saja kecelakaan meledak dan seluruh penumpang terbakar. Pucat pasi beliau pulang ke rumah, bersyukur tak henti sambil memeluk adiknya untuk meminta maaf.
Begitulah, kadang kita menilai baik dan buruk hanya dari sisi kepentingan kita saja. Apakah kita tahu mana yang terbaik untuk kita ?

QS 2 : 216

216.  كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
...........Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Pendapat Imam al Ghazali :
"Keadaan orang yang bertawakal pada Allah adalah seperti keadaan bayi dengan ibunya. Bayi tidak pernah mengetahui yg lain, serta tdk pernah menyerahkan urusannya kecuali pada ibunya. Ibulah orang yang pertama kali dia bayangkan ketika terpikir tentang manusia lain"
Orang yang Tawakkal, pasrah pada ketentuan Allah... harusnya seperti bayi pada ibunya.. Betul-betul tak pernah protes mau dikasih makanan apa dan bagaimana.

4. Zat yang ia tunjuk sebagai wakil, tidak akan menghianati. Haruslah Zat yang ia percayakan untuk mengurus masalah rezekinya, hidup matinya betul-betul yang mumpuni.

5. Zat yang jadi wakil yang diyakini akan memberi perhatian penuh. Allah tidak tidur, Allah mengurus makhlukNya dari yang berukuran sangat kecil hingga yang berukuran sangaat besar. Tak pernah meleset, semua dalam takaran yang pas.
Hasbunallah wa nikmal wakil. Cukuplah Allah sebagai wakilku.

QS At Taubah : 51

(51). قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚوَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal."

QS Al Muzzammil : 9


(9). رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيلًا
(Dia-lah) Tuhan masyriq dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung.

QS Ali Imran 159

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.

Bagi sesiapa yang rajin mengerjakan sunnah setelah menunaikan yang wajib, baca Al Quran..dst maka di Hadist Qudsi disebutkan Allah akan mudahkan hidupnya. Allah jadi tangannya saat bekerja, jadi matanya saat melihat, jadi kakinya saat melangkah. Hidupnya akan dimudahkan, dan rezeki akan datang terus dari sumber yang tak disangka-sangka.

The Power of Tawakal

1. Yakin Allah akan cukupkan.
Ath Thalaq 3

(3). وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚوَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى الَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚإِنَّ الَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚقَدْ جَعَلَ الَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

HR. Al Hakim : Jika kalian benar2 tawakal pada Allah, Sungguh Allah akan memberikan rizki kepada kalian, sebagaimana Allah telah memberikan rizkimkepada burung. Burung itu pergi dengan perut kosong dan kembali ke sarangnya dengan perut penuh makanan.

2. Yakin Allah bersama kita.
QS 9 : 40

"Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, 

QS Ali Imran 160.

160. إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلا غَالِبَ لَكُمْ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.

Apapun yang diberikan Allah, terimalah dg lapang dada.

Karena kita telah mewakilkan urusan kita pada Allah. Curhat itu hanya pada Allah, karena dia yakin sumber solusinya hanya pada Allah saja. Bila curhat pada manusia lalu jadi menggosip...,ini haram.

3. Orang yang YAKIN, kerjanya Optimal

QS AtTaubah 105

(105). وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖوَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan".


Orang yang punya bisnis, ikhtiarnya harus kencang, tawakalnya pun harus tambah kuat. Harus yakin bahwa orang yang datang, yang membeli pada kita, semua itu terjadi atas izin Allah, bukan semata ikhtiar kita. Harusnya makin tunduk pada kekuasaan Allah.


Ust Fatih Karim
Kajian "The Power of Tawakkal"
Masjid Emerald


Sesi Tanya Jawab dengan Ustad tentang materi ini di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar