Rabu, Agustus 05, 2009

Psoriasis and me ?

Psoriasis, ialah sejenis penyakit kulit dimana penderita mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Kemunculannya kadang dalam waktu lama atau kambuhan dalam waktu tertentu. Penyakit ini secara klinis tidak mengancam jiwa dan tidak menular. Akan tetapi penyakit ini dapat muncul di bagian tubuh mana saja sehingga dapat menurunkan kualitas hidup dan mengganggu kekuatan mental penderita bila tidak dirawat dengan baik. (Wikipedia)

E e e kok tumben kok ngomongin penyakit? Gapapa deh, daku ingin sharing dengan semuanya tentang penyakit yang mungkin namanya psoriasis ini.

Waktu umur 12 tahun pertama kali aku kenal dengan gangguan di kulit semacam ini. Disebut gangguan, karena sebelumnya daku berkulit halus mulus lho hehe... Sepulang dari mandi belerang di Songgoriti daerah Batu Malang bersama keluarga, oleh nenek kakiku diolesi dengan bobokan beras kencur yang dicampur air. Wah, itu rasanya seperti ditempeli handuk puanas terus menerus. Sempat terpikir untuk mencucinya dengan air bersih, namun takut nenek tersinggung. Anehnya, pas mau dibersihkan keesokan harinya si beras kencur yang mengering di kulit kaki itu rupanya ga mau pergi. Bikin kulit jadi putih dan mengelupas di sana sini. Aku tidak menyalahkan siapa-siapa kok... Takdir kurasa..(pasrah style) . Entah kombinasi apa ya...apa aku memang sensitif belerang, beras kencurnya atau apalah yang jelas kuingat dari situ pemicu munculnya pengelupasan kulit yang tak mau berhenti. Kalau gemes, aku kelupasi semua, jadinya malah pedih sekali. Kalau digarux bukannya hilang gatalnya malah bentol-bentol. Lucu pokoknya.. sepertinya kulit kakiku ketombean.

Ibuku tentu saja jadi bingung. Terapi pertama adalah diberi salep Biocream dari Bapak. Lumayan enak dan adem tapi lengketnya itu lho.... ampuun. Karena akhirnya kambuh terus , akhirnya kami berganti-ganti dokter kulit. Dari yang biasa sampai pakarnya dokter kulit yang ada di Surabaya. Bapak suka ngeledek paling-paling dikasih Biocream lagi. Ternyata sebagian besar emang begitu..
Pake ramuan tradisional juga pernah lho, aku nyoba salep bulus yang baunya aneh itu. Yang merek luar negeri juga pernah. Tapi ya gitu...habis salepnya ya muncul lagi.. bertahun-tahun begitu. Pindah ke Jakarta juga nyari dokter kulit. Ditambah akupunktur malah. Ga ngefek juga.

Lalu periode berburu dokter kulit sempat terhenti waktu kuliah. Beberapa teman menganjurkan aku banyak minum jus jeruk dan jus lainnya. Aku turuti juga... dan jadinya sukses murus-murus. Kulit sih tetap aja. Belakangan, dari kulit kaki sekarang hampir sekujur badan kulitku mengelupas terus. Alhamdulillah wajah enggak dan di lengan bawah sedikit saja. Akhirnya untukku disediakan sabun khusus. Soalnya kalo pake sabun biasa perih banget dan jadi gampang mengelupas. Oya waktu itu sebutannya untuk penyakit ini ichtyosis alias bersisik. Seperti ikan saja ya...

Ibu sering menghibur, kata beliau mungkin Allah tidak ingin aku memakai baju yang terbuka-buka supaya tidak melanggar aturan agama, jadi dikasihlah penyakit seperti ini. Tambahan lagi, ibu ga usah teriak-teriak menyuruh aku memanjangkan rokku pas SMA.. hehe..
Kadang lucu juga, saat musim panas aku ga begitu mengelupas. Beda kalo musim dingin sepertinya pelembab badan tak berbekas.

Sampai sewaktu kerja, aku bertekad mencari dokter sampai masalah ini tuntas. Pikirku kan pake uangku sendiri... Tanya sana sini, ketemulah dokter kulit di daerah Guntur. Sang dokter membaca statusku lama sekali. Lalu bertanya sudah berapa lama seperti ini. Dari kecil dok, sudah duabelas tahun barangkali, jawabku. "Wah kalau sudah selama itu mestinya sudah bisa nerima dong ya..." Pak dokter sambil tersenyum menjawab balik. Hee?

Jedungg... seperti ada yang berdenging di telingaku. Kalo diingat lagi ya,.. Subhanallah. Ternyata butuh waktu lama sekali untuk menerima takdir. Perlu proses dan perjalanan tersendiri. Hanya dua kali aku kontrol lagi ke dokter itu. Setelahnya aku ga pernah ke dokter kulit lagi. sampai sekarang. Baru beberapa tahun ini disebut-sebut sebagai psoriasis. Aku juga engga pernah memastikan ini sebagai psoriasis apa bukan. Tapi sebagai penyakit kulit yang selalu mengelupas.

Alhamdulillah banget, Allah menitipkan suami yang engga komplen. Walaupun pada awalnya sudah dijelaskan bahwa aku punya penyakit kulit seperti ini bla bla bla...
Paling-paling suka bercanda 'kamunya jarang mandi sih' atau 'yah aku ketipu deh'...

Sekarang sih ya, sudah biasa. Berusaha untuk minum air putih yang banyak. Banyak makan buah-buahan (yang aman buat perut). Pakai sabun khusus untuk kulit extra dry dan pakai bodycream yang beneran. Itu juga ga harus kok. Kalau ga ada ya.. pakai yang biasa ada di pasaran aja. Nanti kalo udah kebangetan ngelupasnya baru pake yang khusus lagi.
Gitu deh ceritaku... Yang lain tentu punya cerita yang lebih seru tentang psoriasis. Salam ya untuk semuanya..

5 komentar:

  1. Mbak kalo penyakit ini menular ke anak gk? Terima kasih sebelumnya..

    BalasHapus
  2. Mungkin karena gennya bakalan nurun ke anak, jadi iya penyakit ini bisa diturunkan juga ke anak kita mbak. Kalau dominan apa tidak nantinya, tergantung gen pasangan juga.
    Tapii, bukan penyakit menular sebetulnya yaah...

    BalasHapus
  3. hallo mba, apakah skarang sudah menemukan obat nya utk menyembuhkan penyakit ini? bisa di sharing dong mba utk kelanjutannya :) . salam kenal mba

    BalasHapus
  4. hallo mba, apakah skarang sudah menemukan obat nya utk menyembuhkan penyakit ini? bisa di sharing dong mba utk kelanjutannya :) . salam kenal mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ga ada obatnya ini mbak/pak/bu... hehe.. Kuncinya hanya kendalikan emosi,(karena kalau lagi stress saya mengelupas lebih banyak), banyak minum air putih, gunakan sabun yang lembut di kulit, dan selalu pakai bodycream supaya kulit tidak sempat mengering. Kalau mengering pasti bersisik dan mengelupas soalnya. Jadi sesegera mungkin setelah mandi diolesi bodycream ke sekujur tubuh. Pilih yang untuk jenis kulit extra dry ya..

      Hapus